Rohmad Tri Aditiawan
Universitas Muhammadiyah Jember

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penggunaan Frasa Nomina dalam Surat Kabar Jawa Pos: Kontruksi Frasa Nomina Rohmad Tri Aditiawan
Belajar Bahasa Vol 5, No 2 (2020): BELAJAR BAHASA: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indones
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v5i2.3243

Abstract

Kontruksi frasa dalam bahasa Indonesia biasanya tersusun dari dua kata atau lebih sebagai anggotanya dan hubungan antara unsur langsungnya bersifat longgar atau terbuka. Selain itu, frasa memiliki fungsi sintaksis artinya, fungsi yang berkaitan dengan kata atau frasa dalam sebuah kalimat yang terdiri dari subjek, predikat, objek, keterangan, dan pelengkap. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk-bentuk frasa nominal yang terdapat dalam surat kabar Jawa Pos edisi 3 Desember 2019, (2) mendeskripsikan karakteristik fungsi frasa nominal yang terdapat dalam surat kabar Jawa Pos edisi 3 Desember 2019. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitiatif. Jenis data yang digunakan data kualitatif. Metode analisis data pada penelitian ini dilakukan menggunakan metode agih. Sumber data penelitian ini yaitu data tertulis berupa surat kabar. Teknik pengumpulan data menggunakan baca dan catat. Teknik analisis data dengan mengklasifikasikan teori dan referen frasa nomina. Teknik pengujian keabsahan data dengan mengunakan buku teori, pencocokan kembali data-data juga menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Hasil penelitian adalah bentuk-bentuk dan fungsi frasa nomina dalam surat kabar Jawa Pos edisi 3 Desember 2019 terdiri dari 3 bentuk dan fungsi frasa nomina yang terdiri dari nomina + nomina dengan temuan frasa nomina motor listrik dan rumah tangga yang memiliki kesamaaan menduduki fungsi objek (O), nomina + verba terdapat temuan bahan bakar minyak dan tikus berdasi yang memiliki kesamaan menduduki objek (O), nomina + adjektiva terdapat temuan perguruaan tinggi menduduki subjek (S) dan jangka panjang menduduki keterangan (Ket).
The development of lemma and meaning in the language variety used by adolescents on social media Fitri Amilia; Indah Werdiningsih; Rohmad Tri Aditiawan
BAHASTRA Vol. 42 No. 1 (2022): BAHASTRA
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/bs.v42i1.33

Abstract

This study examines the natural phenomena on the development of lemma and meaning in the variety of languages used by adolescents on social media. Research design was done naturally through the process of observation, taking notes, and writing down the case. The qualitative research appears in the development of the entry which is easily found as a definite phenomenon of linguistic development. The data collection method was carried out by tracing data on the use of various languages on social media. To analyze the data, the researcher uses padan and agih methods. This method is to test the accuracy of classification on the types of language used by adolescents in social media in the development of the entry and or the development of the meaning of the entry. The results showed that the variety of languages on social media is very dynamic, developing, arbitrary, but conventional. The variety of languages indicates the development of new lemmas, acronyms, and walikan. The development of meaning is marked along with the development of the entry in the form of synonyms and the use of the Indonesian language entry in the form of a polysemic. Based on the results of this study, adolescents can be considered a productive period in exploring the language, through direct interaction or social media. Becoming actively productive in language exploration led to a potential for concepting a new lemma and a new meaning according to the context of language use. In addition, this development becomes one proof of the self-existence of adolescence, community characteristics, and also the need for the development of Indonesian vocabulary.