Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

SAPAAN GELAR KEAGAMAAN PADA MASYARAKAT MADURA JEMBER: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK DENGAN PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA Amilia*, Fitri
Belajar Bahasa Vol 1, No 1 (2016): Belajar Bahasa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.832 KB) | DOI: 10.32528/bb.v1i1.72

Abstract

Jemberese are multicultural society for they have three different languages and cultures occupied in their interactions. This multicultural circumstance has caused the contact on the language and culture. One of the evidences can be seen from how the “Madura Jember”(MMJ) greets others using their religious titles. This is very interesting to be studied further for it is followed by “specific” a verbal and non-verbal attitudes which have not found in other greetings. This greeting and its verbal and non-verbal attitudes which followed were the reflections of a language, community and the cultural blueprints of Jemberese. The results of the study reveal that there are two systems in greetings using religious title; first is genetic or kinship and second is greeting for efforts and motivation. The genetic or kinship includes kiaé [kiaé], gus [gUs] or lora [lƆra], ning [nIŋ], dan nyai [ñai]. Greeting for efforts and motivation includes haji, makkaè [ma?kaé], Bhindhârâ  [bhindhârâ], dan ustad. The use of genetic or kinship greeting show high social status in MMJ; it is attributed with a polite way of greeting, polite and respectful manners, obedient and conformity. In the greeting for efforts or motivation polite way of greeting is also attributed, but with a little lower degree of politeness. The exceptional of this greeting in “haji” is that there is a change in name on the person who owns the title.Key words: greetings, religious title
EVIDENSI DEFINISI DALAM KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA Amilia, Fitri
Belajar Bahasa Vol 1, No 2 (2016): Belajar Bahasa
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.659 KB) | DOI: 10.32528/bb.v1i2.395

Abstract

Definisi berisi informasi berupa konsep-konsep, fitur-fitur pada sebuah lema. Konsistensi definisi dapat dilihat dari jenis penguraian konsep dan fitur, keajegan penguraian pada perubahan bentuk kata, dan ketepatan penggunaan definiandum. Penelitian ini mengaji konsistensi penggunaan definiandum. Berdasarkan hasil observasi awal, ditemukan adanya konsistensi dan inkonsistensi dalam penggunaan definiandum. Temuan ini menunjukkan adanya kesalaham penggunaan definiandum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan dua bentuk evidensi, yaitu konsistensi evidensi dan inkonsistensi evidensi. Konsistensi evidensi menunjukkan kesesuaian dan keakuratan konsep antara definisi dan contoh penggunaannya. Namun, meskipun makna dalam contoh definisi menunjukkan konsistensi, ditemukan adanya ketidakbakuan, ketidaktepatan penyusunan kalimat. Oleh sebab itu, diperlukan revisi susunan kalimat yang menjadi contoh penggunaan definisi. Inkonsistensi evidensi menunjukkan adanya pelanggaran terhadap konsep dalam definisi, ketidaksesuaian dan ketidakakuratan  makna antara definiandum dalam contoh penggunaan dan definian. Inkonsistensi evidensi ditemukan dalam bentuk peribahasa.Kata kunci: konsistensi, inkonsistensi, evidensi, definisi.
METODE PENCEGAHAN PLAGIARISME PADA KELAS TUTORIAL Amilia, Fitri
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol 19 No 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plagiarism is an act of  taking or stealing ideas of others, whether intentionally or not. This plagiarism can happen anywhere, by anyone, and in various forms of writing. This plagiarism is referred to as academic crime, so it must be avoided by all parties. This article will examine ways to prevent plagiarism. The scope of this study is in the Indonesian online tutorial at Universitas Terbuka. This article is written based on observations and practices in tutorial activities. In the context of this discussion, plagiarism means writing the same answers from several students during the learning activities. The similarity of answers may be obtained from similar sources. The similariries occur because there is no attempt to write with the correct citation, or paraphrase it. Therefore, it demands  creativity and innovation from  the tutor in conducting  the learning or tutorial, both during discussion time and tutorial task. Creativity is applied in selecting and designing the problem form in discussion activities. This creativity is also related to the skills of the tutor in higher order thinking skills to the students. The concept of innovation is applied in the dynamics of the problem in the tutorial task. Dynamic tutorial will be an indicator of professional educator in performing his duties as tutor. Through the creativity and innovation of tutors, students are indirectly required to answer honestly, thoroughly, and comprehensively. Besides, students are also required to always open the material and questions, because the tutor creates the tutorial class to be dynamic, not static. In this way, the tutorial activities will be a medium and place oflearning for students and tutors.
TERAPI PRAKTIS BAGI KELUARGA ANAK AUTIS Khoiriyah, Khoiriyah; Amilia, Fitri
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 2, No 1 (2016): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.825 KB) | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v2i1.371

Abstract

ABK Autis memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, seperti anak-anak normal. Pendidikan bagi ABK Autis secara khusus disediakan pada Sekolah Luar Biasa (SLB) bagian B dan Autis. Dalam menjalankan fungsinya lembaga tersebut mengedepankan keterampilan sehingga terwujud pembelajaran yang baik bagi ABK Autis. Realitas yang ada, bahwa SLB-B dan Autis memiliki jumlah guru yang terbatas, sarana dan prasarana yang kurang memadai, serta waktu belajar yang terlalu singkat. Keterbatasanketerbatasan tersebut menyebabkan ketidak optimalan pembelajaran. Untuk memenuhi kebutuhan ABK Autis, diperlukan tindakan terapis. Kendala kedua adalah ketidakmampuan orangtua dalam pembiayaan terapis. Berkaitan dengan kendala tersebut, diperlukan suatu upaya untuk membantu pemenuhan kebutuhan ABK Autis. Upaya yang dimaksud adalah melakukan pendampingan orangtua dalam melakukan pembelajaran ABK Autis. Kenyataan bahwa banyak orangtua ABK Autis tidak mampu menangani masalah ini karena tidak punya kemampuan atau informasi yang memadai bagaimana menangani ABK Autis. Kendala tersebut akan bisa teratasi apabila orangtua memiliki kemampuan dalam menangani ABK Autis. Untuk maksud tersebut dibutuhkan pelatihan praktis beserta modul sebagai panduan untuk menangani ABK Autis. Selain itu, penting untuk mewujudkan kerjasama dengan guru SLB bagian B dan Autis dalam upaya pendampingan. Dengan begitu orangtua dapat memenuhi kebutuhan anak Autis setiap hari tanpa perlu mengeluarkan biaya yang relatif tinggi. Program pengabdian ini dilaksanakan di SLB bagian B dan Autis di SLB Bintoro Jember, dengan tujuan membantu masyarakat untuk mendapat informasi bagaimana menangani anak Autis secara dini dengan menggunakan metode praktis berbasis keluarga yang terkoordinasi dan berkelanjutan dengan mengoptimalkan komunitas orangtua ABK Autis. Target kegiatan pengabdian ini adalah: (1) Tersusunnya panduan Terapi Praktis Bagi Keluarga Anak Autis, (2) Orangtua bisa melakukan terapi dasar pada ABK Autis, (3) Terciptanya komunitas orangtua ABK Autis yang terkoordinasi (4) Terwujudnya ABK Autis yang tertangani secara tepat. Adapun metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan serta menggerakkan partisipasi keluarga atau masyarakat membentuk komunitas untuk peduli dan menangani ABK Autis
OPTIMALISASI KOMPOTENSI LITERASI BAGI APARAT DESA GUNA MENUJU DESA MANDIRI YANG BERWIRAUSAHA S, Suparti; Amilia, Fitri; Hayati, Khodijah
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 3, No 2 (2017): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.009 KB) | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v3i2.1478

Abstract

Desa merupakan bagian penting dari suatu pemerintahan negara. Di desa, masyarakat tinggal dengan sesungguhnya dengan segala aktivitasnya. Dari desa akan terbangun ekonomi dasar yang bisa menjadi kuat dan bertahan. Hal tersebut terbukti saat krisis dunia menjelang abad 20-an, ekonomi pedesaan yang teraktualisasi dalam pasar tradisional tetap menunjukkan kekuatannya. Hal itu mengisyaratkan bahwa peran desa tidak bisa dianggap remeh. Dalam kemajuan zaman di era teknologi,  informasi, dan komunikasi ini peran desa selayaknya juga terus dikuatkan dan ditingkatkan. Bukan hanya pada masyaratnya namun juga pada para aparatnya. Dalam rangka menyikapi kemajuan teknologi,  informasi, dan  komunikasi ini perlu peningkatan kompetensi literasi baik pada tataran  literasi administrasi maupun literasi informasi dan komunikasi. Melalui kegiatan Abdimas ini, aparat dan masyarakat desa dibekali dengan skill literasi administrasi, informasi, dan komunikasi. Literasi administrasi menguatkan kompetensi menulis surat. Literasi informasi dan komunikasi mengenalkan dan menguatkan kompetensi mengirim dan menerima email dan juga blogspot. Melalui kompetensi ini, diharapkan saluran komunikasi dan pencarian informasi bisa berjalan dengan baik, cepat, efisien, dan tepat sasaran.Kata Kunci: literasi administasi, literasi informasi, literasi komunikasi
PRINSIPKERJA SAMA DALAMTUTURAN DI WA GRUP:PENAATAN, PELANGGARAN, DAN FAKTORNYA AMILIA, FITRI
Sasando Vol 2 No 2 (2019): OKTOBER 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/sasando.v2i2.68

Abstract

This study examined the compliance and violation in the principle of cooperation within a WA group in the University of Muhammadiyah Jember. There were several WA groups used as the data sources. The method for data collection method is documentation. The data analysis method is agih. To check the data validity triangulation of data sources was done by observing the data of speech in other WA groups outside the research data. The results of the study indicated the existence of compliance and violation of the maxim of quantity, quality, relevance, and manner. The maxim of quantity compliance appears in the provision of information appropriateness to the needs of WA group members.
KOMPETENSI LITERASI INFOMASI GURU PAUD DI ERA 4.0: ANTARA TUNTUTAN DAN REALITAS Amilia, Fitri
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 5, No 2 (2019): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/jpmi.v5i2.2936

Abstract

Guru di era 4.0 berarti guru di era revolusi industry. Revolusi industri ditandai dengan kecepatan akses informasi digital. Dari kondisi ini, tuntutan menjadi guru di era 4.0 diharuskan memiliki kompetensi literasi informasi digital. Literasi tersebut ditandai dengan kemampuan mengolah dan mencari data secara digital. Namun, tuntutan tersebut tidak berjalan mulus dengan realitas yang ada. Masih banyak guru yang belum memiliki literasi informasi digital, terutama guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).  Hal tersebut menjadi data awal sebagai dasar pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM). PPM ini dilakukan pada guru PAUD yang tergabung dalam organisasi Pusat Kegiatan Gugus (PKG). Materi PPM meliputi penggunaan email secara efektif, penggunaan google drive, pencarian informasi teknologi dengan tepat. Meski belum menunjukkan perubahan yang signifikan setelah kegiatan PPM ini, namun melalui kegiatan ini, ada usaha dalam peningkatan kompetensi literasi informasi. Mereka dapat memanfaatkan pengetahuan dan informasi baru dalam mengolah dan mencari data secara digital. Perlu dukungan berbagai pihak untuk terus meningkatkan kompetensi literasi pada semua guru PAUD dengan berbagai kegiatan.
INOVASI MODEL DESAIN UNIVERSAL UNTUK PEMBELAJARAN KEBUTUHAN KHUSUS DI PERGURUAN TINGGI Ningtyas, Yoga Dwi Windy Kusuma; Amilia, Fitri; Kamilah, Nur
Jurnal Pendidikan (Teori dan Praktik) Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp.v5n2.p24-29

Abstract

The present study is aimed to describe the development of an innovated learning for the disabled students in higher education. The development of learning innovation was performed by developing a learning model, that is what so-called Universal Design model (DUE). The method implemented to develop the model was Research and Development). This method constitutes several stages, among others: 1) needs analysis, 2) gathering information, 3) designing a product, 4) validating the product, 5) revising the product, 6) trying out the product, 7) revising the product, and 8) consolidating the product. The result of the research shows that the produc, in this case is DUE learning model, has met the criteria after going through several tests from the experts, thus valid.
Pemahaman dan Habituasi untuk Membangun Kompetensi Menulis Praktis dan Ilmiah Fitri Amilia
Lingua Franca:Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.54 KB) | DOI: 10.30651/lf.v2i1.1401

Abstract

Keterampilan menulis membutuhkan kompetensi dan keterampilan berbahasa yang kompleks. Keterampilan menulis ini setidaknya membutuhkan keterampilan menyimak dan membaca. Karena membutuhkan keterampilan berbahasa yang kompleks, ditemukan banyak kesulitan dalam menulis yang dialami oleh siswa dari kelas rendah sampai kelas tinggi. Di MA Alittihad Alislami, kesulitan menulis juga dirasakan oleh siswa. Kesulitan tersebut berupa kekurangpamahaman konsep-konsep menulis baik kegiatan menulis praktis dan menulis ilmiah. Kegiatan menulis praktis dalam kegiatan ini dibatasi pada menulis komponen di majalah dinding. Untuk itu, kegiatan ini didesain kegiatan untuk bisa memberikan solusi pada permasalahan tersebut. Kegiatan dalam pengabdian pada masyarakat kali ini berupa pelatihan, penugasan, dan umpan balik. Dengan desain kegiatan ini, diharapkan siswa bisa menulis praktis dan ilmiah sesuai dengan tagihan masing-masing. Pada pelatihan, siswa sudah mulai memahami konsep menulis praktis dan ilmiah. Pada penugasan, siswa memperbaiki tulisan (ilmiah dan praktis) yang telah disusun sebelumnya sesuai dengan materi yang diberikan. Pada umpan balik, disampaikan masukan dan koreksi atas produk yang telah ditulis oleh siswa. Kemampuan menulis tidak serta merta akan meningkat dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, karena keterampilan menulis membutuhkan pembiasaan. Pembiasaan menulis dengan kaidah yang benar akan menjadikan siswa berkompetensi dalam aneka kegiatan menulis. Oleh sebab itu, peran guru dalam membiasakan kegiatan menulis dibutuhkan dalam setiap pembelajaran.
Optimalisasi Keterampilan Menulis Pada Guru Khodijah Hayati; Fitri Amilia
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2021): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i2.4271

Abstract

Kemampuan dan keterampilan membaca menulis mutlak menjadi kompetensi yang harus dimiliki setiap guru. Kemampuan membaca dapat diukur dalam kegiatan berbicara dan menulis. Kemampuan menulis mencerminkan keterampilan berbahasa secara keseluruhan. Berdasarkan observasi, dibutuhkan kegiatan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan keterampilan menulis pada guru di desa Pakusari meliputi keterampilan menulis teks buku ajar dan artikel ilmiah.  Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini merupakan rangkaian kegiatan pengabdian Masyarakat (Abdimas) bertema literasi di Desa Pakusari mulai tahun 2017 hingga 2019. Hasil pelaksanaan Abdimas pada guru Sekolah Dasar dan Guru Pendidikan Anak Usia Dini di Desa Pakusari menunjukkan bahwa keterampilan menulis guru sudah baik. Luaran dalam kegiatan ini berupa buku cerita, buku bergambar, dan lembar kerja siswa menjadi bukti konkret keterampilan mereka. Namun, kurangnya motivasi, sarana, dan pembiasaan menulis menjadi hambatan dalam kegiatan menulis. Untuk itu, diperlukan kerja sama semua pihak agar kompetensi guru bisa terus menerus ditingkatkan. Kompetensi guru yang baik akan menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan dan pembelajaran.Kata Kunci: menulis; kompetensi guru. Optimization of Teacher's Writing SkillsABSTRACTThe reading and writing skills have absolutely become competency that must be possessed by teachers. Reading ability can be measured through speaking and writing activities. Writing skills reflect overall language skills. Based on observations, training and mentoring activities are needed to improve writing skills of textbook and scientific articles for teachers in Pakusari . This training and mentoring activity is the series of Community Service (Abdimas) on literacy-based theme activities in Pakusari from 2017 to 2019.  This activity was implemented for teachers of Elementary school and Early Childhood Education in Pakusari.  The results of the implementation show that the teacher's writing competency is good. The teachers have been able to create story books, picture books, and student worksheets as the concrete evidence of their ability in writing skills. However, lack of motivation, tools, and habit of writing, have become obstacles in writing activities. For this reason, collaboration between all parties is needed so that teacher’s competencies can continuously be improved. Competent teacher is the basis in the development of education and learning.Key Words: teacher competencies; writing.