Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PEWARISAN NILAI TRADISI NGABUNGBANG DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH LOKALDENGAN METODE EKSKURSI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FKIP UNIVERSITAS GALUH Wulan Sondarika; Yeni Wijayanti; Agus Budiman
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 13, No 2 (2017): ISTORIA Edisi September 2017, Vol. 13, No.2
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.318 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v13i2.17651

Abstract

AbstractThe specific purpose of this research is to know the historical values in Ngabungbang Tradition and to know the extent of the inheritance of historical values Ngabungbang tradition applied in learning history using excursion method.This research was conducted in History Studies Program History FKIP Galuh Ciamis University, case study in the first grade students, using qualitative descriptive research method. Data collection is done by observation, interview, and document analysis. The results showed that Ngabungbang Tradition was held every 14 months Maulud in Batulawang Village, Pataruman Sub District, Banjar City. The values of the Ngabungbang Tradition are religious, aesthetic, economical, social, disciplinary, democratic, creative, honesty, homeland and other values. Most students can understand the values contained in the Ngabungbang Tradition. Keywords: Historical Value, Ngabungbang Tradition, Local History, Excursion
DAMPAK MIGRASI DI AUSTRALIA TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN DAN PARTAI POLITIK Agus Budiman
Jurnal Artefak Vol 3, No 2 (2015): Agustus (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.439 KB) | DOI: 10.25157/ja.v3i2.1100

Abstract

Australia mempunyai proses perjalanan sejarah yang panjang, sejak migrasi pertama yakni sejak kedatangan bangsa aborigi yang disebut sebagai penduduk asli (native people), sampai kedatangan bangsa-bangsa eropa dan bangsa-bangsa di dunia ke daratan ini pada gelombang migrasi kedua dan ketiga. Australia menjadi pertemuan berbagai bangsa di dunia, menjadikan Australia majemuk, yang menyebabkan Australia menjadi bangsa yang harus terbuka dalam melihat perbedaan yang ada dan menjadikan masyarakat Australia sebagai masyarakat Cosmopolitan. Masyarakat Cosmopolitan sejalan dengan agenda dalam mencipakan kehidupan Australia yang demokratis baik dalam hal politik dan hubungan masyarakatnya. Dimana nilai-nilai pluralisme perlu dipupuk guna menciptakan keharmonisan dalam hubungan masyarakat dari berbagai bangsa di Australia. Kemajemukan juga bisa dilihat dari sstem pemerintahan dan lahirnya partai-partai di Australia,yang menyuarakan berbagai kepentingan baik berdasarkan kepentingan ekonomi seperti partai liberal, buruh, dan petani, atau juga partai yang mengusung kebangsaan sebagai bentuk emansipasi posisi mereka di masyarakat seperti partai dari suku aborigin yang merasa termarginalkan dalam pergaulan politik dan sosial, begitu pun partai agama, dan partai lingkungan yang menambah semarak interaksi antar golongan di Australia.Kata Kunci: Migrasi dan Stabilitas KetahananABSTRACTAustralia has a long history process, since the first migration since the arrival of the aborigi called as a native (native people), until the arrival of European nations and the nations of the world to this continent in the second and third wave of migration. Australia became the meetings of the various nations of the world, making Australia compound, which led Australia into a nation that should be open to see the differences and make the Australian public as Cosmopolitan society. Cosmopolitan society in line with the agenda in Australia mencipakan democratic life both in terms of political and community connections. Where the values of pluralism need to be cultivated in order to create harmony in the relationship people of all nationalities in Australia. Pluralism can also be seen from Sstem government and the birth of political parties in Australia, voicing the interests both based on economic interests such as the liberal party, workers, and farmers, or also the party that carries nationality as a form of emancipation of their position in society as the party of aborigines who feel marginalized in the political and social relationships, so anything religious party, and the party environment that add a lively interaction between groups in Australia.Keywords: Migration and Stability resilience
NILAI FILOSOFIS BUSANA PENGANTIN ADAT KEPRABON INTEN KADATON GALUH Anisa Nurazizah Yahya; Yat Rospia Brata; Agus Budiman
Jurnal Artefak Vol 8, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.135 KB) | DOI: 10.25157/ja.v8i2.6392

Abstract

Busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh merupakan busana pengantin daerah khas Kabupaten Ciamis yang telah dipatenkan dan dibakukan secara nasional pada tanggal 14 Februari 2001. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai asal-usul busana, pakem pemakaiannya dan nilai filosofis yang terkandung di pakaiannya sehingga dapat menjadi salah satu sumber untuk mengenalkan busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh secara luas khususnya untuk masyarakat di Kabupaten Ciamis sendiri. Metode dalam penelitian ini menggunakn metode penelitian sejarah dengan mengguakan dua teknik penelitian yaitu teknik observasi dan teknik wawancara disertai dokumentasi yang dibutuhkan. Teknik observasi dan wawancara digunakan untuk mengamati pakem pemakaian busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh serta mengetahui bagaimana nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa busana pengantin adat Keprabon Inten Kadaton Galuh merupakan hasil rekonstruksi busana melalui penelitian sejarah, babad, naskah hingga dokumentasi pernikahan khususnya penggalian mengenai kebesaran Prabu Siliwangi untuk menghadirkan nuansa keagungan, kemegahan dan syarat akan berbagai makna dan siloka. Busana pengantin adat Keprabon inten Kadaton Galuh diilhami dari bentuk-bentuk riasan cirebon-Sumedan-Sukapura yang dikombinasikan. Secara keseluruhan busana ini memiliki banyak filosofis tentang kehidupan untuk kedua mempelai sebagai bekal hidup, namun sayangnya busana ini baru dipakai sebatas untuk pagelaran baik ditingkat nasional maupun asia, dan belum pernah dipakai di daerahnya sendiri yaitu di Kabupaten Ciamis dalam sebuah upacara pernikahan sehingga hampir tidak dikenali oleh masyarakat.Fashion custom wedding Keprabon Inten Kadaton Galuh is a bridal fashion distinctive region of Ciamis District that had been patented and standardized nationally on February 14, 2001. This study aims to obtain data about the origins of fashion, pakem use and philosophical values contained in the clothes so it can be one of the sources to introduce the bridal fashion custom Keprabon Inten Kadaton Galuh widely, especially to the community in the District of Ciamis own. The method in this research uses the method of historical research uses two research techniques, namely observation techniques and interview techniques accompanied by the required documentation. Observation and interview techniques used to observe the grip the use of fashion custom wedding Keprabon Inten Kadaton Galuh as well as knowing how philosophical values contained in it. The results showed that the bridal fashion custom Keprabon Inten Kadaton Galuh is the result of the reconstruction of fashion through historical research, the chronicle, the script to the documentation of the wedding in particular the excavation of the greatness of the King Siliwangi to bring the feel of the majesty, the splendor and the terms will be a variety of meanings and siloka. Fashion custom wedding Keprabon inten Kadaton Galuh inspired from the forms of makeup cirebon-Sumedan-Sukapura combined. Overall this dress has a lot of philosophical about life to both the bride as a provision for life, but unfortunately this fashion new used merely for performances at both national and asia, and has never been used in their own area in the District of Ciamis in a wedding ceremony so that it is almost not recognizable by the public.
TRADISI SAWAKA DI DESA ANDAPRAJA KECAMATAN RAJADESA KABUPATEN CIAMIS Agus Budiman; Ade Restu Sri Rahayu
Jurnal Artefak Vol 2, No 2 (2014): Agustus (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.442 KB) | DOI: 10.25157/ja.v2i2.1065

Abstract

Hasil penelitian ini secara garis besar menggambarkan tentang pelaksanaan tradisi yang merupakan warisan budaya dan masih diakui keberadaannya, karena dianggap penting dalam perjalanan hidup setiap orang yaitu Tradisi Sawaka. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa ajaran dan pepatah leluhur masih dihormati dan dijunjung tinggi sampai generasi sekarang,seperti pantangan-pantangan yang masih tetap dilaksanakan sampai saat ini. Terlepas dari itu ada sebagian orang yang menganggap bahwa hal itu takhayul, akan tetapi dapat diambil hikmah dari setiap pantangan itu, karena masing-masing pantangan mengandung pepatah dan pesan yang tujuannya baik. Jadi, kita ambil sisi positifnya saja dan menjadikan semua itu sebagai kekayaan ragam budaya nusantara. Adapun manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan agar generasi penerus dapat memelihara dan melestarikan tradisi tersebut, dan hendaknya dapat mengerti betul makna dan arti dari tradisi itu sendiri.Kata Kunci: Tradisi Sawaka dan PelestarianABSTRACTIn general, the result of this research describes about the realization of the tradition which is the cultural legacy and still avowed its existence, because Sawaka Tradition has the important reputation in everyone’s life. In this research, it is described that the doctrine and Ancestors aphorism still respected and revered until nowadays generation, such as something taboo that still happened until now. Beside that, there are some people who think that it is superstition, but they can take the wisdom from it. Because each prohibition contains of aphorism and messages which have a good purpose. So, we have to take the positive thing and make all of that tradition as our various culture. The advantages from this research result is we hope our next generation can keep and continue that tradition. They also should understand the meaning from that tradition.Keywords: Tradition Sawaka and Preservation
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DUAL CODING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH (Studi Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA Informatika Ciamis) Sri Pajriah; Agus Budiman
Jurnal Artefak Vol 4, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.436 KB) | DOI: 10.25157/ja.v4i1.737

Abstract

Penelitian ini berawal dari pendapat umum bahwa pembelajaran sejarah telah menghindari kinerja verbal dan visual. Namun, mereka perlu agar siswa mengingat dan memahami materi dari guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model dual coding terhadap prestasi belajar siswa dalam pembelajaran sejarah. Secara teoritis, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebenaran model dual coding yang menyatakan bahwa suatu informasi akan mudah diingat dan dipahami jika disampaikan secara verbal atau visual. Praktis, penelitian ini akan memberikan kontribusi bagi pendidik untuk mengembangkan kompetensi profesional. Oleh karena itu, dapat meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam belajar sejarah. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental dengan menganalisis data uji t menggunakan SPSS 17 terhadap dua kelompok siswa dari SMA Informatika dan MAN 1 Cijantung. Sampel diambil dengan menggunakan random sampling dengan mengocok kelompok siswa dari berbagai sekolah. Penelitian ini menggunakan dua instrumen yaitu observasi dan uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang menggunakan dual coding dan mereka yang tidak. Kedua, tidak ada hasil belajar yang signifikan yang menggunakan dual coding yang terintegrasi dan terpisah. Akhirnya, hasilnya adalah bahwa kedua kelompok siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam belajar sejarah. Namun, hasil prestasi siswaThis study started from the general opinion that history learning has avoided verbal and visual performance. However, they are needed for the student to remember and comprehend the material from the teacher. This study is aimed at finding out the influence of dual coding model towards the student's achievement in history learning. Theoretically, this study is aimed at finding out the truth of dual coding model which stated that an information will be easily remembered and comprehend if it is delivered verbally or visually. Practically, this study will give a contribution for educators for developing professional competence. Hence, it can improve interest and achievement of the student in learning history. This study used experimental study by analyzing data of the t-test using SPSS 17 towards two groups of the student from SMA Informatika and MAN 1 Cijantung. The samples are taken by using random sampling by shuffling the group of the student from different school. This study used two instruments namely observation and test. The result showed that firstly, there is a significant difference between the student that who used dual coding and those who are not. Secondly, there is not a significant result of learning who used integrated and separated dual coding. Finally, the result is that both of group of a student has different ability in learning history. However, the result of students’ an achievement is similar.
PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP SIKAP DEMOKRATIS MAHASISWA TINGKAT II PENDIDIKAN SEJARAH UNIGAL CIAMIS TAHUN AJARAN 2013/2014 Agus Budiman
Jurnal Artefak Vol 3, No 1 (2015): Maret (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.097 KB) | DOI: 10.25157/ja.v3i1.1107

Abstract

Sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, setiap warga negara perlu diberikan pemahaman dan kemampuan mengaktualisasikan demokrasi di kalangan warga negara. Nilai-nilai demokrasi hendaknya dapat diaktualisasikan dalam kehidupan nyata melalui suatu transformasi yaitu melalui pendidikan, khususnya Pendidikan Kewarganegaraan yang merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang demokratis, memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Tujuan adanya penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan terhadap sikap demokratis Mahasiswa Tingkat II Pendidikan Sejarah Unigal Ciamis. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahamahasiswa Tingkat II Pendidikan Sejarah Unigal Ciamis tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 52 mahasiswa. Sampel diambil secara acak sebanyak 20 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi untuk mengetahui prestasi belajar mahaasiwa, dan metode angket untuk mengukur sikap demokratis mahasiswa. Metode analisis data yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis korelasi dan regresi. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa nilai korelasi antara prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan dengan sikap demokratis Mahamahasiswa adalah 0,313 dan koefisien determinasi sebesar 9,8%. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif antara prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan terhadap sikap demokratis Mahasiswa Tingkat II Pendidikan Sejarah Unigal Ciamis tahun ajaran 2013/2014Kata kunci: prestasi belajar, pendidikan kewarganegaraan, sikap demokratis
PERPINDAHAN IBUKOTA KABUPATEN SUKAPURA DARI SUKARAJA KE MANONJAYA SERTA DAMPAKNYA (1828-1834) Agus Budiman; Ryan Ardiansyah
Jurnal Artefak Vol 2, No 1 (2014): Maret (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.647 KB) | DOI: 10.25157/ja.v2i1.1055

Abstract

Metode penelitian yang digunakan ialah metode sejarah yang menjadi bagian dari usaha untuk memberikan interpretasi dari suatu peristiwa dalam masyarakat dimasa lampau untuk memperoleh suatu formula baru dalam kehidupan masyarakat pada saat ini dan dapat meramaikan kehidupan dimasa yang akan datang. Adapun metode ini menggunakan empat langkah metode, yaitu: (1). Heuristik (2). Kritik Sumber/verifikasi (3). Interpretasi (4). Historiografi. Bukti-bukti sejarah peristiwa perpindahan ibukota Kabupaten Sukapura, telah diperoleh dari berbagai data-data yang memberikan bukti kongkrit pada sejarah sosial dan perekonomian tersebut pada judul skripsi ini. Data yang diperoleh dan digunakan untuk melakukan verifikasi mengenai peristiwa perpindahan ibukota adalah melakukan wawancara ke beberapa nara sumber terpercaya dan studi literatur atau kajian pustaka melalui proses membaca dan menelaah buku-buku serta sumber-sumber yang memiliki hubungan dengan topik.Kata Kunci: Ibukota dan Dampak PerpindahanABSTRACTThe method applied on this study is historic method which promotes an attempt to interpret an occurrence in certain society in the past, to achieve a breakthrough in the present life. This method may also provide important prediction of what may come in the future. There have been four stages of method involved in this study, they are: (1) Heuristic (2) Critics to the source/verification (3) Interpretation (4) Historiography. The historical evidence of capital relocation of Sukapura regency from Sukaraja to Manonjaya has been obtained from various data which has also provided distinct evidence of what mentioned in the title of this long essay/undergraduate thesis. All data is collected by sources interview, and literature study, and bibliography toward reading and analyzing related book and sources.Kata Kunci: The capital and the impact of displacement
DAMPAK PERKEMBANGAN KESENIAN “MABOKUY” TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA PURWARAJA KECAMATAN RAJADESA KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2015-2020 Sarah Nafisatul Janan; Yat Rospia Brata; Agus Budiman
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i1.6007

Abstract

ABSTRACTMabokuy art is a helaran art in the Ciamis Regency area. The purpose of this study was to determine how early the development of Mabokuy art and how the influence of Mabokuy art on the economy. The method used is the historical or historical method (heuristics, criticism, interpretation, historiography). Data collection techniques used are observation techniques, interview techniques, documentation techniques. The results showed that Mabokuy art is one of the traditional cultural arts that was revived through an activity of the Purwaraja Village community in pursuing garabadan weaving or household utensils. Eman Hermansyah glanced at the community's expertise so that it gave the idea to create new innovations that produced a giant robot with the concept of helaran art accompanied by traditional musical instruments. The development of Mabokuy art in 2015 began with performances in the local area in a thanksgiving event. Starting from the performance, Mabokuy art in 2016-2017 continued to appear at various events, even at the 2018 Ciamis Regency Galuh Ethnic Carnival and the anniversary of other districts. In the Mabokuy art form, changes occur from the beginning until now. The influence of Mabokuy art on the economy of the people of Purwaraja Village is an increase in people's income, for example income from IDR 2,560,000 to IDR 5,600,000 per month. Another source of community income is Mabokuy coffee.Keywords: Keywords: development, Mabokuy arts, economy ABSTRAKKesenian Mabokuy merupakan sebuah seni helaran di wilayah Kabupaten Ciamis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana awal perkembangan kesenian Mabokuy dan bagaimana pengaruh kesenian Mabokuy terhadap perekonomian. Metode yang digunakan yaitu metode sejarah atau historis (heuristik, kritik, interpretasi, historiografi). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, teknik wawancara, teknik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian Mabokuy merupakan salah satu seni budaya tradisional yang dibangkitkan kembali melalui sebuah kegiatan masyarakat Desa Purwaraja dalam menekuni anyaman garabadan atau peralatan rumah tangga. Keahlian masyarakat dilirik oleh Eman Hermansyah sehingga memberikan ide untuk membuat inovasi baru yang menghasilkan sebuah robot raksasa dengan konsep seni helarandiiringi alat musik tradisional. Perkembangan kesenian Mabokuy pada tahun 2015 diawali dengan pementasan di wilayah setempat dalam acara syukuran. Berawal dari pementasan tersebut, kesenian Mabokuy pada tahun 2016-2017 terus menerus tampil di berbagai acara bahkan dalam acara Galuh Ethnic Carnival Kabupaten Ciamis 2018 dan HUT kabupaten-kabupaten lainnya. Dalam bentuk kesenian Mabokuy terjadi perubahan dari awal tercipta sampai dengan sekarang. Adapun pengaruh kesenian Mabokuy terhadap perekonomian masyarakat Desa Purwaraja adalah terjadinya peningkatan penghasilan masyarakat, misalnya penghasilan Rp 2.560.000 menjadi Rp 5.600.000 per bulan. Sumber penghasilan masyarakat yang lain adalah kopi Mabokuy. Kata kunci : perkembangan, kesenian Mabokuy,  perekonomian
PELATIHAN WAWASAN KEBANGSAAN BAGI PERTAHANAN SIPIL (HANSIP) DI DESA KERTAHAYU KECAMATAN PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS Agus Budiman; Egi Nurholis; Terra Erlina
Abdimas Galuh Vol 2, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v2i2.4107

Abstract

Wawasan kebangsaan intinya adalah loyalitas warga terhadap bangsanya. Bentuk loyalitas bagi bangsa Indonesia diantaranya adalah: Mengakui bahwa warga negara Indonesia dengan sadar sebagai pendukung cita-cita dan tujuan yang menjadi jatidiri bangsa indonesia, seperti : Tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan Tercapinya kesejahteraan yang adil lahir batin bagi seluruh masyarakat Indonesia Mendudukan manusia menurut kodrat, harkat dan martabatnya Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menghadapi berbagai persoalan Melandaskan diri pada keimanan dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa Wawasan kebangsaan harus dijaga, di pelihara dan di perjuangkan terus menerus. Paham integralistik/ cara berfikir integralistik menurut Prof. Mr. Soepomo akan memperkokoh wawasan kebangsaan. Ideologi Pancasila melandasi wawsan kebangsaan kita. Globalisasi akan berdampak positif bila ditujukan untuk perdamaian dunia. Perang modern sulit diidentifikasi sebagai suatu bentuk peperangan yang nyata, sehingga bangsa Indonesia harus hati-hati agar tidak teradu domba.The core concept of nationalism is the loyalty of citizens to their nation. Forms of loyalty to the Indonesian people include: Recognizing that Indonesian citizens are consciously supporting the ideals and goals that constitute the identity of the Indonesian nation, such as: Achieving national unity and integrity Achieving harmony, harmony and balance in all aspects of life Achieving fair welfare is born mind for all Indonesian society Occupying humans according to their nature, dignity and dignity Prioritizing deliberation to reach consensus in dealing with various problems Be based on faith and piety towards God Almighty. National insight must be guarded, maintained and strived for continuously. Integralistic understanding / integralistic thinking according to Prof. Mr. Soepomo will strengthen national insight. The Pancasila ideology underlies our national understanding. Globalization will have a positive impact if it is aimed at world peace. Modern war is difficult to identify as a real form of warfare, so that the Indonesian people must be careful not to be pitted against each other.
Revitalisasi Pancasila Sebagai Upaya Memupuk Pemahaman Multikultural Bagi Mahasiswa Universitas Galuh Egi Nurholis; Agus Budiman; Jeni Danurahman
Jurnal Artefak Vol 9, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.338 KB) | DOI: 10.25157/ja.v9i2.8941

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Hal ini terlihat dari kondisi sosial budaya dan geografis Indonesia yang sangat kompleks, beragam dan luas. Indonesia terdiri dari banyak suku, budaya, agama dan kelompok lain, yang semuanya secara bersamaan pluralistik dan heterogen. Namun, keragaman dapat menyebabkan perpecahan jika tidak semua warga memahaminya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu mengumpulkan dan membandingkan beberapa jurnal yang disusun, diseleksi dan diklasifikasi sehingga benar-benar memuat informasi yang relevan dan valid tentang multikulturalisme. Sejak didirikan, telah membentuk budaya Indonesia. Namun hari ini, pemahaman kita tentang multikulturalisme mulai berkembang dari konsep dasar ini. Isu kebhinekaan perlu dikaji secara mendalam agar masyarakat Indonesia tidak terlena dengan semboyan bahwa kebhinekaan adalah anugerah bukan kewajiban. Penamaan nilai-nilai Pancasila merupakan pendekatan konkrit terhadap persoalan multikultural di Indonesia, dengan demikian lima sila yang menjadi inti dari kesamaan semua bangsa yang berbeda warna menjadi prinsip dasar bangsa. , yang terkandung dalam dan merupakan salah satu sila Pancasila, tidak dapat dikembalikan. Bukan pula negara sekuler yang memisahkan urusan negara dan urusan agama, tetapi negara agama adalah negara kesatuan dalam Republik Indonesia yang merupakan negara positif yang disepakati oleh semua negara, termasuk semua penyelenggara negara yang agamanya beragam. berarti membutuhkan hukum. Negara memiliki kewajiban untuk melindungi semua agama yang diakui, dan negara tidak boleh ikut campur dalam masalah keyakinan.