Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EKSISTENSI SITUS PASIR LULUMPANG DI DUSUN CITEUREUP DESA GOLAT KECAMATAN PANUMBANGAN 2000- 2020 Ira Karmina; Yat Rospia Brata; Agus Budiman
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 3 (2022): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i3.8746

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui asal usul dan keberadaan Situs Pasir Lulumpang tahun 2000-2020. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah terdiri dari heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil  penelitian ini menunjukan bahwa Situs Pasir Lulumpang ditemukan oleh aki Altaip di warga Dusun Kasorogok, yang tinggal diperbatasan antara Dusun Citeureup dan Dusun Kasorogok. Nama Pasir Lulumpang sendiri berasal dari tempat situs Pasir Lulumpang yang berada di atas. Kondisi dari tahun 2000-2010 situs Pasir Lulumpang sudah dibuat sebuah saung dinding yang terbuat dari bambu dan atap dari dedaunan, Keberadaan dari Situs Pasir Lulumpang keberadaanya hanya dikenal oleh masyarakat sekitar. Pada tahun 2018, situs ini mengalami perubahan dari segi bangunan dinding yang sudah di tembok, lantai dengan menggunakan keramik, atap menggunakan genting, dan terdapat pagar pembatas area Situs Pasir Lulumpang. Kemudian jalan menuju lokasi sudah di cor. Keberadaan dari Situs Pasir Lulumpang sebuah jalan pintas untuk mendapatkan sesuatu seperti riezeki, kesehatan, maupun kelanggengan jabatan. Berbekal dari kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan mistik yang ada.
Ancaman Intoleransi Terhadap Dasar Negara Pancasila Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ideologi Wilayah (Studi Di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Periode 2019-2020) Agus Budiman; Otong Husni Taufiq; Egi Nurholis
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 28, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.61332

Abstract

ABSTRAKPancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia. Penerapan nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia agar terciptanya warga negara yang baik serta mampu mengimplementasikan nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari seperti toleransi umat beragama sehingga akan meningkatkan ketahanan nasional. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui sejauh mana ancaman Intoleransi Terhadap Dasar Negara Pancasila dan Implikasinya Kepada Ketahanan Ideologi Wilayah terutama di Tasikmalaya.Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data untuk menggambarkan respon dari suatu peristiwa pada periode tertentu, Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan untuk teknik analisis data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan mengambil kesimpulan.Permasalahan mengenai ketahanan ideologi Pancasila saat ini menjadi polemik bangsa Indonesia. munculnya berbagai isu gerakan pembentukan negara berbasis agama sampai dengan praktik-praktik pemahaman dan perubahan ideologi di berbagai aspek kehidupan sikap intoleransi terhadap umat beragama salah satunya adalah pemahaman agama yang bersifat ekstrinsik Pancasila menjadi sebuah alat pemersatu bangsa Indonesia agar tidak terpecah belah,Pancasila adalah ideologi dan dasar negara kesatuan memiliki nilai yang digali dari Indonesia, artinya digali dan diambil dari kekayaan, rohani, moral dan budaya masyarakat dan bangsa Indonesia. Sikap toleransi harus ditegakkan untuk melawan sikap anti toleransi atau intoleransi yang semakin berkembang. Bhinneka Tunggal Ika dan nilai Pancasila dijadikan dasar dalam upaya membina kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Kampung Dokdak Desa Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Berbasis Budaya Galuh Aan Suryana; Sri Pajriah; Egi Nurholis; Agus Budiman
Jurnal Artefak Vol 10, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ja.v10i1.10166

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami sejarah dari kampung dokdak serta nilai-nilai kearifan lokal dari masyarakat kampung dokdak berbasis budaya Galuh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan design etnografi, melalui tahapan 1) Menetapkan informan, 2) Melakukan wawancara kepada informan, 3) Membuat catatan etnografis, 4) Mengajukan pertanyaan deskriptif, 5) Melakukan analisis wawancara etnografis, 6) Membuat analisis domain, 7) Mengajukan pertanyaan struktural yang merupakan tahap lanjut setelah mengidentifikasi domain, 8) Membuat analisis taksonomik, 9) Mengajukan pertanyaan kontras dimana makna sebuah simbol diyakini dapat ditemukan dengan menemukan bagaimana sebuah simbol berbeda dari simbol-simbol yang lain, 10) Membuat analisis komponen, 11) Menemukan tema-tema budaya, 12) Menulis sebuah etnografi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kampung dokdak sudah ada sejak puluhan tahun silam, sehingga selain memiliki nilai kearifan lokal, kampung ini memiliki nilai histori. Adapun nilai-nilai kearifan lokal masyarakat kampung dokdak, yaitu nilai nilai kesederhanaan, nilai kebersamaan, nilai kerjasama/gotong royong, nilai kemandirian, nilai tanggung jawab, nilai kerja keras, nilai kreatif, dan nilai konsisten dan berprinsip. Nilai-nilai keraifan lokal berbasis budaya Galuh dari masyarakat kampung dokdak dapat dilihat dari mata pencaharian yang dijalankan oleh masyarakat sekitar dan teknologi yang digunakan.
Perubahan Sistem Pemerintahan Kadaleman Kawasen Mendadi Desa Kawasen (1628-1811 M.) Fadilah Fadilah; Yat Rospia Brata; Agus Budiman
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 4, No 2 (2023): JUNI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v4i2.8912

Abstract

ABSTRACTIn the 16th century, Kadaleman Kawasen became one of the government systems that was influenced by Mataram. The change of the kadaleman system into a village was influenced by colonial policies that spread its power to Priangan. This study aims is to describe the process of changing the Kadaleman Kawasen government system into a village named Kawasen Village and to describe the comparison of the two systems. The method is using the historical method with for steps. The first is heuristic, it means the source collection stage. The second is criticism, it means researching the source, criticism is divided into external critism and internal criticism. The third is interpretations, it means interpreting the source and the fourth is historiography, it means writing of history. Kadaleman Kawasen  that had a district level position was abolished by the colonial government for some reason. Kadaleman Kawasen runs a government system under the reign of the Mataram Kingdom hegemony. The regent gains the position and power as a minor king who reigns in his territory with inherent privilages. While the Village Government systems was from changes in colonial policies that became their superiors. The form and structure of government is determined based on the customary law of each region.   Keywords: Government, Kadaleman, Kawasen, and Village
Nilai-Nilai Kearifan Lokal Tradisi Ruwahan Desa Sindangsari - Banjarsari Kabupaten Ciamis Neli Rahmawati; Yat Rospia Brata; Agus Budiman; Sudarto Sudarto
Jurnal Artefak Vol 10, No 2 (2023): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ja.v10i2.12232

Abstract

This study aims to determine the implementation and reveal the values of local wisdom in the Ruwahan Tradition in Sindangsari Village, Banjarsari District, Ciamis Regency. The method used in this study is historical qualitative, namely 1) heuristics, 2) criticism, 3) interpretation, and 4) historiography. Besides that, it also uses the Anthropological Method, a Socio-Cultural research method (culture domain), by using triangulation or several methods when collecting and analysing analyses simultaneously (observations, interviews, literature studies, and field notes). The data collection used in this research is 1) a Literature Study and) a Field Study. The results of this study indicate that the Ruwahan Tradition is still being preserved to this day. At the same time, the local wisdom values of the Ruwahan Tradition can be seen from the Relationship between Humans and humans (hablum minannas), Human Relations with Nature (hablum minalalam), Human Relations and God (hablum minallah). The benefit of this research is as information material about the Ruwahan Tradition in Sindangsari Village, Banjarsari District, Ciamis Regency, and it is hoped that the community will feel proud and continually preserve it as a local cultural entity in a region.