Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Riwayat gizi buruk masa lalu (stunted) tidak berhubungan dengan prestasi belajar siswa SD di Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur Tobianus Hasan; Mohammad Djuffrie; Indiria L. Gamayanti
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 2, NOMOR 2, MEI 2014
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.019 KB) | DOI: 10.21927/ijnd.2014.2(2).93-102

Abstract

ABSTRACTBackground: The main nutritional problem existed in Sikka District was high prevalence of stunting in children (49.6%). Sikka District Health Office data at 2009 and 2010 confirmed that Mego Subdistrict was categorized as area in which the citizens (particularly infants) had high risk experiencing health and nutritionissues with percentage of 43.3 in 2009 and 42.3 in 2010. Elementary school student’s passing percentage at Mego Subdistrict in education year of 2009/2010 placed in rank of 15 of 21 subdistricts in Sikka District.Objectives: To determine the association between history of malnutrition (stunted) and academic achievement of elementary school students at Sikka District, NTT.Methods: This was an observational study with cross sectional study design. Sample of this research were 3rd grade elementary school students who met inclusive and exclusive criteria. Bivariate and multivariate analysis was used ini this research.Results: Research result showed that bivariatelly stunted condition affects study achievement (p=0.027). External factors affecting study achievement was mother’s education (p=0.001), father’s education (p=0.001) and child’s intelligence (p=0.027). Multivariatelly, most affective factor in student’s study achievement at Mego Subdistrict was parent’s education. The most dominant factor affecting elementary student’s study achievement was mother’s education (p=0.001).Conclusions: Most students suffering stunted had low study achievement (87.2%) and stunted had no significant relation to study achievement. Student’s study achievement was affected by parent’s education.KEYWORDS: stunted, study achievementABSTRAKLatar belakang: Masalah gizi utama yang ada di Kabupaten Sikka adalah tingginya balita dengan status pendek dan sangat pendek yang mencapai 49,6%. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka tahun 2009 dan 2010 menyatakan bahwa Kecamatan Mego dikategorikan sebagai wilayah dengan masyarakat terutama balita berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan dan gizi dengan persentase 43,3 pada tahun 2009 dan 42,3 pada tahun 2010. Persentase kelulusan siswa SD di Kecamatan Mego pada tahun ajaran 2009/2010 menempati urutan ke-15 dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Sikka.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara status gizi masa lalu (stunted) dan prestasi belajar siswa SD Kecamatan Mego, di Kabupaten Sikka NTT.Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan penelitian cross sectional study dengan sample penelitian meliputi anak sekolah dasar (SD) kelas III yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa secara bivariat kondisi stunted mempengaruhi prestasi belajar (p=0,027), selain stunted, faktor luar yang mempengaruhi prestasi belajar adalah pendidikan ibu (p=0,001), pendidikan ayah (p=0,001) dan intelegensi anak (p=0,027) Secara multivariat yang paling mempengaruhi prestasi belajar siswa SD di Kecamatan Mego adalah pendidikan ayah dan ibu. Tetapi faktor yang paling dominan mempengaruhi prestasi belajar siswa SD hanya pendidikan ibu (p=0,001).Kesimpulan: Sebagian besar siswa yang menderita stunted memiliki prestasi belajar yang rendah (87,2%) dan stunted tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh pendidikan orang tua.KATA KUNCI: stunted, prestasi belajar
Pendampingan Keluarga Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Pada Periode 1000 HPK di Kelurahan Naioni Kota Kupang Agustina Setia; Tobianus Hasan; Asmulyati S Saleh
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3: September 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v1i3.1002

Abstract

Laporan Puskesmas Naioni Kota Kupang diketahui pada Agustus 2018 terdapat 102 (8.4%) balita stunting dari 1209 balita, bulan Juli 2019 terdapat 109 (8.6%) balita stunting dari 1267 balita dan pada Februari 2020 terdapat 157 (12.%) balita stunting dari 1275 balita. Data ini menunjukan gambaran peningkatan jumlah balita stunting di Puskesmas Naioni Kota Kupang. Laporan pengabmas Setia,2021 diketahui dari 12 bayi baru lahir terdapat 7 bayi (40%) mengalami stunting. Tujuan kegiatan adalah menjadikan puskesmas Naioni sebagai puskesmas model dalam penanganan stunting, meningkatkan pengetahuan gizi ibu dalam mengatasi stunting dan meningkatkan status gizi balita pada periode 1000 HPK. Skema kegiatan pengabdian adalah Program Kemitraan Masyarakat. Jenis kegiatan berupa Pelatihan, Penyuluhan dan pendampingan kesehatan secara langsung. Dilaksanakan pada Bulan Agustus-Oktober 2022 di Kelurahan Naioni. Hasil yang diperoleh yaitu balita yang terlibat dalam kegiatan ini berusia 13 bulan sebanyak 7 balita (70%). berjenis kelamin laki-laki sebanyak 5 orang (50%) dan balita berjenis kelamin perempuan sebanyak 5 orang (50%). Berdasarkan hasil pendampingan diperoleh hasil bahwa pendampingan gizi secara langsung terhadap ibu balita dapat meningkatkan status gizi balita indikator BB/U, TB/U, BB/TB dan IMT/U serta mampu meningkatkan pengetahuan gizi ibu.
Pendampingan Keluarga Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Pada Periode 1000 HPK di Kelurahan Naioni Kota Kupang Agustina Setia; Tobianus Hasan; Asmulyati S Saleh
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3: September 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v1i3.1002

Abstract

Laporan Puskesmas Naioni Kota Kupang diketahui pada Agustus 2018 terdapat 102 (8.4%) balita stunting dari 1209 balita, bulan Juli 2019 terdapat 109 (8.6%) balita stunting dari 1267 balita dan pada Februari 2020 terdapat 157 (12.%) balita stunting dari 1275 balita. Data ini menunjukan gambaran peningkatan jumlah balita stunting di Puskesmas Naioni Kota Kupang. Laporan pengabmas Setia,2021 diketahui dari 12 bayi baru lahir terdapat 7 bayi (40%) mengalami stunting. Tujuan kegiatan adalah menjadikan puskesmas Naioni sebagai puskesmas model dalam penanganan stunting, meningkatkan pengetahuan gizi ibu dalam mengatasi stunting dan meningkatkan status gizi balita pada periode 1000 HPK. Skema kegiatan pengabdian adalah Program Kemitraan Masyarakat. Jenis kegiatan berupa Pelatihan, Penyuluhan dan pendampingan kesehatan secara langsung. Dilaksanakan pada Bulan Agustus-Oktober 2022 di Kelurahan Naioni. Hasil yang diperoleh yaitu balita yang terlibat dalam kegiatan ini berusia 13 bulan sebanyak 7 balita (70%). berjenis kelamin laki-laki sebanyak 5 orang (50%) dan balita berjenis kelamin perempuan sebanyak 5 orang (50%). Berdasarkan hasil pendampingan diperoleh hasil bahwa pendampingan gizi secara langsung terhadap ibu balita dapat meningkatkan status gizi balita indikator BB/U, TB/U, BB/TB dan IMT/U serta mampu meningkatkan pengetahuan gizi ibu.
PERBEDAAN STATUS GIZI dAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD YANG MENDAPAT PROGAS DAN YANG TIDAK MENDAPAT PROGAS DI KABUPATEN KUPANG – PROVINSI NTT Regina Maria Boro; Tobianus Hasan; Lydia Fanny
Media Gizi Pangan Vol 30, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.626 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v30i1.3215

Abstract

Laporan Riskesdas 2013 menunjukkan masih tingginya persentase anak usia 5-12 tahun yang kurus, pendek (stunting) gemuk dan anemia yaitu masing-masing 11,2%, 30,7%,18,8% dan 26,4%, meskipun persentase anak sekolah dasar yang pendek di Indonesia menurun dari 35,8% (Riskesdas 2010) menjadi 30,7 % (Riskesdas 2013), namun persentase tersebut masih tergolong sangat tinggi dan merupakan masalah gizi masyarakat. Salah satu bentuk dukungan terhadap program Indonesia sehat adalah program PROGAS (Program Gizi Anak Sekolah). Anak sekolah yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah siswa sekolah dasar (SD). Pemberian pendidikan gizi anak sekolah bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi dan menumbuhkan budi pekerti anak agar memiliki kualitas fisik yang kuat, perilaku dan budaya yang bersih dan sehat demi terbentuknya karakter yang tangguh dan berdaya saing. Penelitian ini bertujuan menganalisis status gizi dan prestasi belajar siswa SD yang mendapat program PROGAS dan tidak mendapat program PROGAS di Kabupaten Kupang tahun 2017. Penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional/ potong lintang yang dilaksanakan di Kabupaten Kupang pada dua kelompok sekolah yaitu kelompok sekolah yang menjalankan program PROGAS dan kelompok sekolah yang tidak menjalankan program PROGAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji T menunjukan ada perbedaan rata-rata status gizi (IMT/U) pada siswa yang mendapat PROGAS dan yang tidak mendapat PROGAS dengan nilai signikansi uji T adalah 0.001 (<0.05). Rata-rata status gizi siswa SD yang mendapat PROGAS lebih tinggi (15,0324/normal) dari rata-rata status gizi siswa yang tidak mendapat PROGAS yaitu 14,659/normal (cenderung kurus). Hasil uji T menunjukan ada perbedaan rata-rata nilai raport pada siswa yang mendapat PROGAS dan yang tidak mendapat PROGAS dengan nilai signikansi uji T adalah 0.015 (<0.05). Rata-rata nilai raport siswa SD yang mendapat PROGAS lebih tinggi (76.37) disbanding rata-rata nilai raport siswa SD yang tidak mendapat PROGAS yaitu 74.60. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui nilai signifikansi untuk variable status gizi adalah 0.026 (<0.05) artinya status gizi IMT/U berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar (rata-rata nilai raport siswa). Selanjutnya, disarankan melakukan analisis faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa seperti ratio guru murid, kelengkapan sarana dan prasana pendukung pembelajaran dan dukungan orang tua, serta usaha perbaikan gizi anak sekolah melalui berbagai bentuk kegiatan.
Penanganan Stunting Melalui Pendekatan Paud Hi Sebagai Upaya Mewujudkan Anaku Sehat Anakku Cerdas Di Desa Oeltuah Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang Agustina Setia; Asmulyati S Saleh; Tobianus Hasan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7375

Abstract

Stunting adalah kegagalan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis. Desa Oeltuah sebagai salah satu desa di Kabupaten Kupang, Provinsi NTT, merupakan desa penyumbang angka stunting di Kabupaten Kupang, memiliki PAUD yang belum pernah dilakukan pendampingan secara intensif dalam bidang gizi dan kesehatan. Berdasarkan permasalahan tersebut, bidang gizi mendorong untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran anak PAUD stunting yang harus ditangani secara serius agar kedepannya tidak menjadi generasi yang tidak produktif. Tujuan pengabdian ini bermanfaat bagi pengelola PAUD dan orang tua dalam penanganan masalah gizi anak usia dini. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dan orang tua untuk mengukur antropometri dan menilai perkembangan anak PAUD, sehingga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan guru untuk menilai perkembangan anak. Jika kegiatan ini dilakukan secara intensif, maka anak-anak PAUD akan diketahui lebih dini masalah gizi stunting dan hambatan perkembangan sesuai kelompok umur. Dari hasil pemantauan tumbuh kembang, diketahui 16 orang mengalami stunting dan 18 orang mengalami hambatan perkembangan berdasarkan kelompok usia.
Pendampingan Keluarga Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Pada Periode 1000 HPK di Kelurahan Naioni Kota Kupang Agustina Setia; Tobianus Hasan; Asmulyati S Saleh
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3: September 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v1i3.1002

Abstract

Laporan Puskesmas Naioni Kota Kupang diketahui pada Agustus 2018 terdapat 102 (8.4%) balita stunting dari 1209 balita, bulan Juli 2019 terdapat 109 (8.6%) balita stunting dari 1267 balita dan pada Februari 2020 terdapat 157 (12.%) balita stunting dari 1275 balita. Data ini menunjukan gambaran peningkatan jumlah balita stunting di Puskesmas Naioni Kota Kupang. Laporan pengabmas Setia,2021 diketahui dari 12 bayi baru lahir terdapat 7 bayi (40%) mengalami stunting. Tujuan kegiatan adalah menjadikan puskesmas Naioni sebagai puskesmas model dalam penanganan stunting, meningkatkan pengetahuan gizi ibu dalam mengatasi stunting dan meningkatkan status gizi balita pada periode 1000 HPK. Skema kegiatan pengabdian adalah Program Kemitraan Masyarakat. Jenis kegiatan berupa Pelatihan, Penyuluhan dan pendampingan kesehatan secara langsung. Dilaksanakan pada Bulan Agustus-Oktober 2022 di Kelurahan Naioni. Hasil yang diperoleh yaitu balita yang terlibat dalam kegiatan ini berusia 13 bulan sebanyak 7 balita (70%). berjenis kelamin laki-laki sebanyak 5 orang (50%) dan balita berjenis kelamin perempuan sebanyak 5 orang (50%). Berdasarkan hasil pendampingan diperoleh hasil bahwa pendampingan gizi secara langsung terhadap ibu balita dapat meningkatkan status gizi balita indikator BB/U, TB/U, BB/TB dan IMT/U serta mampu meningkatkan pengetahuan gizi ibu.