Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

THE RELATIONSHIP OF FE ,ZINK (Zn), and VITAMIN A TO THE NEW STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL’S NUTRIENT STATUS IN OUTSKIRTS OF KUPANG CITY, NTT PROVINCE AGUSTINA SETIA; REGINA MARIA BORO
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 13 No 2 (2015): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.808 KB)

Abstract

The lack of nutrient was happened because of the low of quality and quantity of nutrient supply, and because of infection also. Nutrient supply like vitamin A, Fe, and Zn are the components which influence someone’s nutrient status. The citizen of outskirts city usually identifies by poverty. Vitamin A has a role in the mobilization of Fe reserve in a human body to synthesize the hemoglobin. Fe and Zn which were given together can absorb well if Fe doses were not more than Zn. The research to new students of elementary school’s nutrient status in NTT Province in general, and in Kupang particularly was rare until now. To know the nutrient status of new students of elementary school basically is important to keep up with the development of students’ study process as long as their education period in elementary school. To know the relationship of Zn, Fe, and vitamin A supply to the new students of elementary school’s nutrient status in outskirts of Kupang city, East Nusa Tenggara Province. This is a quantity of research with observational design cross-sectional. The research will be done in Kupang City in 2 months. The populations of this research are 3993 students of class one at the elementary school (this population counted accordingto the number of class one data on 2013, in Kupang City. It means that all of the elementary students in Kupang City were not included in this account). The minimum sample which was needed in this research were 98 students. To anticipate the dropout students, then needed to add 10%, so the number of a sample which was needed in this research are 108 students. To take 108 students was used random sampling technique. The criteria of the sample are: the new elementary school students (not repeat students) on the time of measuring didn’t in sick condition and had not a physic difference (hadn’t hunchbacked).Fe supply has a relationship to nutrient status (IMT/U) with a p-value less than 0, 05 (p=0,019), Zn supply also point out the relationship to nutrient status (IMT/U) with p-value 0,038, and vitamin A has a relationship with new students of elementary school’s nutrient status with p-value 0, 005. There is a relationship between Fe supply with nutrient status (IMT/U), there is a relationship between Zn supply with nutrient status (IMT/U), there is a relationshipbetween vitamin A supply with nutrient status (IMT/U). to the next researcher, beside measuring Fe supply, pay attention also macronutrient. Education organizer (school) need to pay attention to student’s nutrient problem because the students who have a nutrient problem tend to have problems in their ability to accept subject matter in class.
Peluang Usaha Abon Ikan Kelor Sebagai Usaha Prospektif dan Inovatif Bagi Alumni Mahasiswa Prodi Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang Meirina S Loaloka; Anak Agung Mirah Adi; Santa Luciana da Costa; Agustina Setia; Astuti Nur
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1: Januari 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v2i1.992

Abstract

Tujuan Pengabdian ini adalah untuk mengetahui peluang usaha abon ikan kelor sebagai usaha prospektif dan inovatif bagi alumni mahasiswa prodi gizi poltekkes kemenkes kupang. Metode pengabdian dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2022 . Penanggung jawab kegiatan adalah empat orang dosen dari Poltekkes Jurusan Gizi serta di bantu oleh 10 orang mahasiswa alumni. Pelaksanaan kegiatan ini juga melibatkan beberapa narasumber sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Target pengabdian alumni gizi yang stay di kota kupang dengan total peserta 10 orang.kegiatan ini dilakukan dengan 2 metode yaitu ceramah dan demo praktik. praktik yang dilakukan untuk mempelajari cara pembutan abon ikan tuna. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena mendapatkan ilmu berwirausaha dan ketrampilan dalam membuat abon ikan kelor. selain itu yang didapatkan alumni adalah keuntungan yang bisa dipakai sebagai modal usaha mereka serta produk laku terjual cukup banyak karena di minati banyak orang karena rasanya yang enak dan gurih serta kemasan yang sangat menarik.
Pendampingan Keluarga Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Pada Periode 1000 HPK di Kelurahan Naioni Kota Kupang Agustina Setia; Tobianus Hasan; Asmulyati S Saleh
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3: September 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v1i3.1002

Abstract

Laporan Puskesmas Naioni Kota Kupang diketahui pada Agustus 2018 terdapat 102 (8.4%) balita stunting dari 1209 balita, bulan Juli 2019 terdapat 109 (8.6%) balita stunting dari 1267 balita dan pada Februari 2020 terdapat 157 (12.%) balita stunting dari 1275 balita. Data ini menunjukan gambaran peningkatan jumlah balita stunting di Puskesmas Naioni Kota Kupang. Laporan pengabmas Setia,2021 diketahui dari 12 bayi baru lahir terdapat 7 bayi (40%) mengalami stunting. Tujuan kegiatan adalah menjadikan puskesmas Naioni sebagai puskesmas model dalam penanganan stunting, meningkatkan pengetahuan gizi ibu dalam mengatasi stunting dan meningkatkan status gizi balita pada periode 1000 HPK. Skema kegiatan pengabdian adalah Program Kemitraan Masyarakat. Jenis kegiatan berupa Pelatihan, Penyuluhan dan pendampingan kesehatan secara langsung. Dilaksanakan pada Bulan Agustus-Oktober 2022 di Kelurahan Naioni. Hasil yang diperoleh yaitu balita yang terlibat dalam kegiatan ini berusia 13 bulan sebanyak 7 balita (70%). berjenis kelamin laki-laki sebanyak 5 orang (50%) dan balita berjenis kelamin perempuan sebanyak 5 orang (50%). Berdasarkan hasil pendampingan diperoleh hasil bahwa pendampingan gizi secara langsung terhadap ibu balita dapat meningkatkan status gizi balita indikator BB/U, TB/U, BB/TB dan IMT/U serta mampu meningkatkan pengetahuan gizi ibu.
Karakteristik Keluarga, Kesehatan Reproduksi dan Ukuran Lahir Anak pada Ibu Hamil dengan Riwayat Kurang Energi Kronik Demsa Simbolon; Agustina Setia; Anita Christina Sembiring; Anang Wahyudi
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 3 (2022): Juli 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13348

Abstract

Pregnant women with chronic energy deficiency are at risk of giving birth to babies with low birth weight. This study aims to determine the differences in the proportion of pregnant women with a history of chronic energy deficiency based on family characteristics, reproductive health and child birth size in Bengkulu City and Kupang City. This study was conducted with a cross-sectional design. The research subjects were 60 breastfeeding mothers with a history of pregnancy with chronic energy deficiency who had children aged 6-12 months. Data were collected through filling out a questionnaire. Data were analyzed using Chi-square test. The characteristics of mothers in the two research locations were homogeneous according to socio-economic variables of the family, number of family members, mother's age during pregnancy, mother's education, mother's occupation, child's gender, child's birth weight and birth spacing. Different characteristics were found in the variables of family income, maternal nutritional status, parity, and infant birth weight.Keywords: pregnant women; chronic lack of energy; reproduction health; baby birth size ABSTRAK Ibu hamil dengan kekurangan energi kronik berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaaan variasi proporsi ibu hamil dengan riwayat kekurangan energi kronik berdasarkan karakteristik keluarga, kesehatan reproduksi dan ukuran lahir anak di Kota Bengkulu dan Kota Kupang. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan cross-sectional. Subyek penelitian adalah 60 ibu menyusui dengan riwayat kehamilan dengan kekurangan energi kronik yang memiliki anak berusia 6-12 bulan. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Karakteristik ibu di kedua lokasi penelitian adalah homogen menurut variabel sosial ekonomi keluarga, jumlah anggota keluarga, umur ibu saat hamil, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jenis kelamin anak, berat lahir anak dan jarak kelahiran. Karakteristik yang berbeda ditemukan pada variabel penghasilan keluarga, status gizi ibu, paritas, dan berat lahir bayi.Kata kunci: ibu hamil; kurang energi kronik; kesehatan reproduksi; ukuran lahir bayi
Penanganan Stunting Melalui Pendekatan Paud Hi Sebagai Upaya Mewujudkan Anaku Sehat Anakku Cerdas Di Desa Oeltuah Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang Agustina Setia; Asmulyati S Saleh; Tobianus Hasan
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7375

Abstract

Stunting adalah kegagalan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis. Desa Oeltuah sebagai salah satu desa di Kabupaten Kupang, Provinsi NTT, merupakan desa penyumbang angka stunting di Kabupaten Kupang, memiliki PAUD yang belum pernah dilakukan pendampingan secara intensif dalam bidang gizi dan kesehatan. Berdasarkan permasalahan tersebut, bidang gizi mendorong untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran anak PAUD stunting yang harus ditangani secara serius agar kedepannya tidak menjadi generasi yang tidak produktif. Tujuan pengabdian ini bermanfaat bagi pengelola PAUD dan orang tua dalam penanganan masalah gizi anak usia dini. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dan orang tua untuk mengukur antropometri dan menilai perkembangan anak PAUD, sehingga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan guru untuk menilai perkembangan anak. Jika kegiatan ini dilakukan secara intensif, maka anak-anak PAUD akan diketahui lebih dini masalah gizi stunting dan hambatan perkembangan sesuai kelompok umur. Dari hasil pemantauan tumbuh kembang, diketahui 16 orang mengalami stunting dan 18 orang mengalami hambatan perkembangan berdasarkan kelompok usia.