Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMANFAATAN KOHE UNTUK BUDAYA LELE ORGANIK DI WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG Rr. Herini Siti Aisyah; Epy M. Luqman; Bambang Suheryadi; Sri Iswati; Anwar Ma’ruf; Dina Sunyowati; Adi Priono; Dio Prasetyo Budi
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motivasi dan minat para pertani di Kecamatan Wonosalam  sangat tinggi untuk maju akan tetapi dalam berproduksi belum dapat mengoptimalkan potensi yang ada. Seperti melimpahnya terkait  kotoran sapi yang belum dimanfaatkan untuk dapat diolah menjadi pakan lele organik.  Sehingga agar peternak lebih produktif maka perlu dilakukan pemanfaatkan kotoran sapi untuk diolah  sehingga dapat dipakai sebagai pakan  lele yang  aman dan sehat  dikonsumsi. Ikan lele adalah salah satu komoditi yang sangat diminati masyarakat untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya. Masalah terbesar dalam budi daya lele adalah biaya makan yang tinggi untuk itulah maka diperlukan adanya terobosan baru dalam penyediaan pakan lele yaitu dengan memanfaatkan kotoran sapi  untuk  pakan lele organik yang aman dan  dikonsumsi. Program ini berhasil apabila didukung dengan teknologi tepat guna yang memadai  untuk merubah kotoran sapi menjadi pakan lele. Terkait dengan program tersebut maka dalam mengatasi ketersediaan pakan lele dilakukan pelatihan kepada kelompok mitra. Banyak keuntungan yang diperoleh yaitu dari limbah air budidaya lele organik dapat dijadikan pupuk sehingga tanah menjadi subur untuk dijadikan area pertanian atau perkebunan termasuk untuk memupuk rumput sebagai pakan sapi.
PRODUKSI LECITHIN DARI MINYAK JAGUNG SEBAGAI EMULSIFIER MAKANAN Alwani Hamad; Andi Ghina Septhea; Anwar Ma’ruf
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 16, No 2 (2015): Techno Volume 16 No 2 Oktober 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v16i2.58

Abstract

Lecithin adalah fosfolipid yang mempunyai sifat amphifilik yang mempunyai daerah polar dan non-polar sehingga sangat efektif sebagai emulsifier makanan. Akan tetapi komersial lecithin berasal dari isolasi organ hewan seperti babi yang jelas haram. Lecithin yang berasal dari minyak nabati yang komersial hanya berasal dari minyak kedelai. Oleh karena itu, produksi lecithin dari minyak nabati lain dapat menjadi solusi akan ketersediaan lecithin nabati yang halal seperti minyak jagung.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi vegetable lecithin dari minyak jagung melalui proses water degumming. Sebanyak 250 ml minyak jagung dicampurkan dengan 15 ml aquades diaduk dan dipanaskan dengan suhu 70 - 85°C selama 2 - 2.5 jam. Gum mentah yang dihasilkan kemudian dikeringkan didalam oven dengan suhu 90.5°C selama 5 - 7 hari. Gum kering yang didapat kemudian dimurnikan untuk meningkatkan kandungan phosphatidyl choline (PC) menggunakan 2 metode modifikasi yaitu: fraksinasi aseton dan fraksinasi alcohol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vegetable lecithin dapat diproduksi dari minyak jagung menggunakan proses water degumming pada kondisi proses 6% v/v water, suhu 90 oC, dan mixing time selama 2 jam menghasilkan rendemen maksimal 5% dengan kadar PC sebanyak 13%. Hasil pemurnian setelahnya ternyata tidak meningkatkan kadar PC (8 - 10%) akan tetapi masih lebih tinggi lecithin komersial (4%). Kata kunci: Lecithin, Minyak Jagung, Proses Degumming, Posphotidyl Choline
MODIFIKASI TEPUNG UBIKAYU SECARA BIOLOGI MENGGUNAKAN STARTER BAKTERI ASAM LAKTAT Abdul Haris Mulyadi; Anwar Ma’ruf
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 14, No 2 (2013): Techno Volume 14 No 2 Oktober 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.55 KB) | DOI: 10.30595/techno.v14i2.49

Abstract

Ketersediaan bahan baku ubikayu yang sangat besar dapat dimanfaatkan sebagai bahan substitusi ataupun pengganti gandum, maka dibutuhkan teknologi terobosan untuk dapat memodifikasi ubikayu sehingga mempunyai sifat-sifat yang setara dengan gandum. Salah satu metode untuk memodifikasi tepung ubikayu yaitu dengan cara biologi melalui proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh starter bakteri asam laktat terhadap sifat fisikokimia dan rheologi tepung ubikayu termodifikasi yang meliputi swelling power dan kelarutan. Tepung ubikayu direndam dengan starter bakteri asam laktat direndam dengan starter bakteri asam laktat selama 36 jam (konsentrasi starter 5 % v, 10 %v, 15 %v, 20 %v dan 25 %v). Setelah tepung ubikayu termodifikasi dikeringkan kemudian dianalisa sifat fisikokimia. Hasil optimal yang diperoleh menunjukkan konsentrasi optimal sebesar 10%. Kata kunci : tepung ubikayu, starter bakteri asam laktat, swelling power, kelarutan
KAJIAN AWAL PEMANFAATAN LIMBAH TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI SUBSTRAT PEMBUATAN NATA Endar Puspawiningtiyas; Anwar Ma’ruf
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 14, No 2 (2013): Techno Volume 14 No 2 Oktober 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.156 KB) | DOI: 10.30595/techno.v14i2.94

Abstract

Proses pengolahan singkong menjadi tepung tapioka menghasilkan limbah sekitar 2/3 bagian atau sekitar 75% dari bahan mentahnya. Limbah yang dihasilkan dapat berupa limbah cair dan limbah padat. Beberapa fakta menunjukkan bahwa limbah tapioka menimbulkan dampak pencemaran lingkungan yang serius. Nadiyah dkk, 2005 melaporkan kemampuan bakteri Acetobacter xylinum untuk mengubah karbohidrat pada limbah padi (bekatul) menjadi selulosa nata. Limbah tepung tapioka mengandung 67.93 – 68.30% karbohidrat. Hal ini menjadikan limbah tapioka juga mempunyai potensi sebagai bahan baku nata. Tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan kemampuan bakteri Acetobacter xylinum untuk mengubah karbohidrat pada limbah tapioka menjadi nata dan menjajaki potensi dua jenis limbah tapioka yaitu limbah padat dan cair sebagai substrat pembuatan nata. Dari hasil pengamatan tebal nata yang dihasilkan pada proses fermentasi limbah tapioka menunjukkan bahwa bakteri Acetobacter xylinum mampu mengubah karbohidrat menjadi nata. Limbah cair tapioka memberikan produk nata yang lebih tebal dibandingkan dengan limbah padat maupun campuran antara limbah cair padat. Pembuatan nata dari limbah padat tapioka dapat langsung melalui proses fermentasi tanpa dipecah dahulu menjadi glukosa melalui proses hidrolisis seperti yang dilaporkan Lubis, 2009 dan Badger,P, 2002 Kata Kunci : Nata de cassava, Acetobacter xylinum, nata