Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK ADAPTABILITAS PARA PEKERJA DALAM ERA DISRUPSI DAN PANDEMI Agus Prianto; . Winardi; Umi Nur Qomariyah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yangsangat pesat, yang ditandai dengan hadirnya berbagai perangkat digital, kecerdasan buatan, dan robotika telah menyebabkan terjadinya disrupsi di berbagai bidang kehidupan. Saat ini, Aktifitas ekonomi dan bisnis juga sedang mengalami anomali sebagai dampak dari adanya pandemi global yang dipicu oleh Covid-19. Hal ini berdampak langsung pada perubahan tatanan kehidupan di berbagai bidang, dan mengubah cara kerja dan berbagai aktifitas usaha bisnis. Disrupsi di berbagai bidang dan pandemi menyebabkan hilangnya berbagai aktifitas pekerjaan lama digantikan dengan pekerjaan baru yang sebelumnya tidak ada.  Para pekerja dituntut untuk memperbaharui pengetahuan dan kecakapan kerja agar mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan beradaptasi para pekerja dalam lingkungan kerja yang sedang dalam kondisi anomali. Analisis variance digunakan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, lama kerja, dan usia para pekerja terhadap kemampuan beradaptasi. Untuk mengungkapkan berbagai variabel pembentuk kemampuan beradaptasi, penelitian inimenggunakan teknik analisis faktor konfirmatori. Kajian ini mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan, lama kerja, dan usia pekerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kemampuan beradaptasi para pekerja. Kajian ini juga berhasil mengungkapkan 12 variabel manifes yang membentuk kemampuan beradaptasi para pekerja, yaitu: literasi digital, percaya diri, motivasi, otonomi, kreatifitas, kemampuan menghadapi situasi darurat, kemampuan menghadapi tekanan kerja, kesiapan berubah, kemampuan dan kemauan belajar,proaktif, resiliensi, dan kepemilikan skill spesifik. Dalam situasi anomali, kemampuan beradaptasi menjadi keunggulan kompetitif yang harus dikuasai oleh siapa pun agar mampu bersaing dalam bursa kerja. Oleh karena itu, disarankan agar kegiatan pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan dapat memperkuat kemampuan beradaptasi para siswa. Kepada peneliti lain diharapkan mengkaji lebih lanjut terkait dengan isu adaptabilitas dan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PAUD BERBASIS PONDOK PESANTREN DI DUSUN KEDUNGDENDENG DESA JIPURAPAH PLANDAAN-JOMBANG Agus Prianto; Agung Kesna Mahatmaharti; Edy Setiyo Utomo
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) STKIP PGRI Jombang Tahun 2019 di dusun Kedung dendeng desa Jipurapah Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang lebih menekankan pada bidang pendidikan anak usia dini (PAUD) berbasis pesantren. Hal ini dikarenakan minimnya minat serta pengetahuan masyarakat dusun kedungdendeng tentang pendidikan usia dini. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada bidang pendidikan baik secara akademis dan karakter. Metode pelaksanaan terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Sasaran pengabdian adalah warga dusun kedung dendeng selama satu bulan. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa: 1) meningkatnya pemahaman mengenai pendidikan anak usia dini; 2) meningkatnya nilia-nilai islami pada anak usia dini; 3) terbentuknya kelembagaan PAUD di dusun Kedungdendeng; 4) adanya peningkatan nilai-nilai karakter pada anak sejak usia dini; dan 5) adanya guru pengajar PAUD sesuai dengan kompetensi. Keberlanjutan program peningkatan kualitas sumber daya manusia di dusun kedungdendeng perlu dilakukan terutama dalam pendampingan penyelenggaraan PAUD Permata Hati baik tenaga pengajar sesuai kualifikasi dan managemen PAUD secara berkala.
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri) Agus Prianto
REVITALISASI : Jurnal Ilmu Manajemen Vol 5 No 1 (2016): REVITALISASI : Jurnal Ilmu Manajemen
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.895 KB)

Abstract

Kepemimpinan mempunyai peran yang sangat penting dalam pengambilan keputusan terutama dalam pemberian pelayanan publik, karena kepemimpinan yang efektif memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan yang efektif dibutuhkan pem impin untuk dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dalam mencapai tujuan organisasi sebagai instansi pelayana publik.Dengan demikian,gaya kepemimpinan dapat menjadi pedoman yang baik dalam pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif Terhadap Pengambilan Keputusan di Desa Pelem Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan alat analisis regresi sederhana. Metode ini dapat di artikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan filsafat positivis, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
ANALISIS DAYA AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PERGURUAN TINGGI NEGERI UTAMA DI JAWA TIMUR Agus Prianto; Firman .; Ninik Sudarwati; Nur Iffah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lembaga pendidikan tinggi berkualitas yang mudah diakses oleh masyarakat luas merupakan salah satu instrumen utama untuk meningkatkan kualitas kehidupan di masa depan. Berbagai kajian menunjukkan bahwa pada negara-negara maju di dunia selalu ditandai dengan keberadaan Pendidikan tinggi berkualitas yang ada di negara tersebut. Setidaknya ada 15 perguruan tinggi negeri di Indonesia yang masuk dalam Lembaga pemeringkatan internasional, dan karenya dikategorikan sebagai perguruan tinggi berkualitas. Universitas Airlangga, ITS, dan Universitas Brawijaya ada 3 perguruan tinggi negeri utama di Jawa Timur, yang masuk dalam lembaga pemeringkatan internasional; sehingga setiap tahun selalu menjadi tujuan orang tua untuk mengirimkan anak-anaknya dalam menempuh studi. Penelitian ini mengkaji sejauh mana daya akses masyarakat terhadap 3 perguruan tinggi utama ini. Untuk itu penelitian ini menggali informasi daya akses para mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 untuk menempuh studi di ketiga perguruan tinggi tersebut. Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan teknik accidental sampling. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan daya akses masyarakat terhadap ketiga perguruan tinggi utama tersebut. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa daya akses masyarakat terhadap ketiga perguruan tinggi tersebut dalam kategori sangat tinggi, jika dilihat dari beban biaya Pendidikan (SPP) yang harus dibayarkan. Jika biaya hidup dimauskkan sebagai komponen biaya pendidikan, maka daya akses masyarakat untuk menempuh studi di ketiga perguruan tinggi tersebut dalam kategori sedang. Kajian ini merekomendasikan berbagai hal, sebagai berikut: (a) Perlunya perluasan akses kepada masyarakat untuk menjamin layanan pendidikan tinggi negeri utama lebih bersifat inklusif dan imparsial bagi semua lapisan masyarakat; (b) perlunya asrama mahasiswa guna menekan biaya hidup sehingga daya akses masyarakat berlatar belakang sosial ekonomi dapat ditingkatkan; (c) Perlunya perluasan kualitas Pendidikan di berbagai daerah, sehingga masyarakat tidak harus pergi ke pusat kota dan mengeluarkan biaya hidup yang besar untuk menempuh studi di perguruan tinggi
KETERLIBATAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MBKM DALAM MEMPERKUAT KECAKAPAN KERJA UTAMA Agus Prianto; . Firman
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam menghadapi disrupsi berbagai bidang kehidupan, maka inovasi pembelajaran diperlukan agar perguruan tinggi mampu menyiapkan lulusan yang unggul, terampil, cakap, kreatif, ulet, dan tanggap dalam merespon tantangan jaman. Menyikapi berbagai permasalahan dan tantangan yang terjadi pada tahun-tahun terakhir ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kemudian menerbitkan kebijakan yang memberikan keleluasaan kepada perguruan tinggi untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan potensi, tantangan, dan karakteristik masing-masing kampus dalam kerangka MBKM. Penelitian ini mengkaji bagaimana intensitas keterlibatan mahasiswa dalam pembelajaran berbasis MBKM, dan bagaimana dampaknya terhadap pertumbuhan kecakapan kerja utama mahasiswa. Analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Hasil penelitian mengungkapkan model pembelajaran yang berpengaruh sangat kuat bagi tumbuhnya keterlibatan belajar mahasiswa secara berturut-turut adalah pembelajaran berbasis kegiatan wirausaha, KKN Tematik, dan asistensi mengajar. Ketiga model pembelajaran berbasis MBKM menunjukkan peran yang sangat kuat dalam menumbuhkembangkan kecakapan kerja utama, yang meliputi: kecakapan menjadi manusia pembelajar, kecakapan komunikasi, kecakapan kerja dalam tim, dan kecakapan pemecahan masalah. Model pembelajaran yang paling kuat dalam menumbuhkembangkan kecakapan kerja utama, secara berturut-turut adalah pembelajaran berbasis kegiatan wirausaha, KKN tematik, dan asistensi mengajar. Perlu kajian lebih lanjut untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang dapat memperkuat kecakapan kerja utama, yang sangat dibutuhkan para mahasiswa sebagai bekal memasuki bursa kerja kelak setelah lulus.