Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aplikasi Teknologi Induce Spawning (Tis) pada Pemijahan Ikan Air Tawar dalam Upaya Peningkatan Ketersediaan Benih Ikan di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur Woro Hastuti Satyantini; Akhmad Taufiq Mukti; Gunanti Mahasri; Ahmad Shofy Mubarak; Wahyu Isroni; Browijoyo Santanamurti
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 9 No. 2 (2020): June
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.27 KB) | DOI: 10.20473/jmcs.v9i2.20103

Abstract

Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan daerah yang memiliki potensi kelautan dan perikanan prospektif.  Kabupaten Kutai Barat memiliki potensi perikanan berupa perairan umum yang besar untuk dikembangkan.  Konsumsi ikan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, sementara potensi perikanan belum dimanfaatkan dengan optimal.  Kendala dan permasalahan yang menjadi perhatian oleh kelompok mitra hingga saat ini adalah belum banyak petani pembudidaya ikan yang menguasai teknologi budidaya ikan dengan baik dan benar.  Tujuan dari kegiatan ini adalah penerapan dan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi (ipteks) serta keterampilan dalam aplikasi teknologi pemijahan dan pembenihan ikan melalui penyediaan benih ikan secara mandiri untuk peningkatan produksi ikan air tawar pada kelompok mitra,  Pendekatan metode kegiatan dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pemetaan kondisi dan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok mitra, penyampaian materi terkait  teknologi pembenihan ikan, teknologi penijahan dengan menggunakan teknologi induce spawning (TIS) ikan dalam budidaya ikan air tawar serta monitoring dan evaluasi serta pendampingan pada kelompok mitra.  Hasil kegiatan penijahan dengan TIS memberikan hasil bahwa induk ikan mas dan ikan lele yang disuntik dengan hormon (ovaprim) memijah seluruhnya. Suhu media air terukur 26-28oC.  TIS ini dapat membantu masyarakat dalam penyediaan benih ikan dengan menjaga kualitas benih tetap baik dengan menerapkan cara pembenihan yang baik.
Studi Komunitas Bakteri pada Sistem Resirkulasi pada Budidaya Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Wahyu Isroni; Dyah Setyawati; Nurul Maulida
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 8 No. 3 (2019): JAFH vol. 8 no. 3 September 2019
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3566.592 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v8i3.15059

Abstract

Ikan lele (C. gariepinus) merupakan jenis ikan konsumsi yang mulai merebut perhatian pelaku usaha budidaya karena dapat dilakukan pada lahan sempit dan jumlah air yang terbatas dengan padat tebar tinggi. Terbatasnya sumber daya alam seperti air dan lahan, menjadikan intensifikasi sebagai pilihan yang paling memungkinkan dalam meningkatkan produksi budidaya ikan lele. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu peneitian yang diakukan untuk pemberian gambaran secara objektif. Perlakuan yang digunakan adalah padat penebaran yang berbeda (100 ekor/m3, 300 ekor/m3, dan 500 ekor/m3) untuk mengetahui komunitas bakteri pada kepadatan berbeda. Pengambilan sample air dilakukan 3 kali selama masa pemeliharaan yaitu hari ke-1, hari ke-30 dan hari ke-60. Sedangkan parameter pendukung yaitu kualitas air dilakukan tiap pagi dan sore selama 60 hari.  Terdapat tiga komponen dalam sistem resirkulasi yang digunakan yaitu kolam pemeliharaan ikan, bak swirl-filter, dan bak biofilter. Pada kolam 1 hari pertama menunjukkan kepadatan 5.7x104 CFU/mL, spesies yang ditemukan yaitu Bacillus subtilis dan Bacillus megaterium. Pada kolam 1 hari ke-30 menunjukkan kepadatan 8.3x104 CFU/mL,  spesies yang ditemukan yaitu Bacillus subtilis. Pada kolam 1 hari ke-60 menunjukkan kepadatan 3.1x104 CFU/mL, spesies yang ditemukan yaitu Empedobacter brevis. Pada kolam 2 hari pertama menunjukkan kepadatan 3.2x103 CFU/mL,  spesies yang ditemukan yaitu Bacillus subtilis. Pada kolam 2 hari ke-30 menunjukkan kepadatan 3.5x103 CFU/mL,  spesies yang ditemukan yaitu Spingomonas paucimobilis. Pada kolam 2 hari ke-60 menunjukkan kepadatan 3.7x105 CFU/mL, spesies yang ditemukan yaitu Empedobacter brevis. Pada kolam 3 hari pertama menunjukkan kepadatan 1.4x103 CFU/mL,  spesies yang ditemukan yaitu Staphilococus vitulus dan Bacillus megaterium. Pada kolam 3 hari ke-30 menunjukkan kepadatan 1.7x103 CFU/mL, spesies yang ditemukan yaitu Stapilococus xylosus dan Bacillus cereus. Pada kolam 3 hari ke-60 menunjukkan kepadatan 3.6x105 CFU/mL, spesies yang ditemukan yaitu Bacillus subtilis dan Bacillus lincheniformis.