Claim Missing Document
Check
Articles

KORELASI ANTARA PADAT TEBAR DENGAN INFESTASI EKTOPARASIT PADA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK SUPER INTENSIF Adiacahya, Eren; Koesdarto, Setiawan; Mahasri, Gunanti
Jurnal Sain Veteriner Vol 38, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.54894

Abstract

Teknologi budidaya udang yang sudah banyak digunakan di pertambakan di Indonesia, adalah teknologi budidaya yang menggunakan pola super intensif, dengan menggunakan padat tebar yang tinggi, yaitu lebih dari 150 ekor/meter persegi. Padat tebar yang tinggi tersebut dapat mengakibatkan kondisi air sebagai  media mengalami penurunan, sehingga menyebabkan udang mengalami stres dan penurunan pertahanan tubuh, sehingga udang akan mudah terserang penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  mengetahui korelasi antara padat tebar dengan infestasi ektoparasit protozoa pada udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada tambak super intensif. Penelitian ini merupakan penelitian Survei, dengan Rancangan Penelitian Cross Sectional Study, pengambilan sampel menggunakan metode proporsive sampling, yang  dilakukan di daerah pertambakan di Kabupaten Tuban. Sampel udang yang diambil masing-masing sebanyak 50 ekor dari 3 petak tambak dengan padat tebar 150, 200 dan 300 ekor/m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ektoparasit yang ditemukan pada udang vaname yang dipelihara pada tambak dengan padat tebar tinggi (super intensif) adalah  Zoothamnium, Epistylis dan Vorticella, dengan intensitas berturut-turut sebesar 278,32 ; 391,34 dan 466,02 dengan derajat infestasi berat, pada semua udang yang dipelihara baik pada padat tebar 150, 200 dan 300 ekor/m2. Tidak ada korelasi antara padat tebar dengan infestasi ektoparasit pada udang vaname pada tambak super intensif,  dengan nilai R = 0,394, adanya peningkatan padat tebar tidak diiringi dengan infestasi ketiga genus ektoparasit tersebut.
Identifikasi dan Intensitas Ektoparasit pada Kepiting Bakau (Scylla serrata) Stadia Kepiting Muda di Pertambakan Kepiting, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo M. Yusuf Irvansyah; Nurlita Abdulgani; Gunanti Mahasri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.105 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.1105

Abstract

Penelitian tentang jenis dan intensitas ektoparasit pada kepiting bakau (Scylla serrata) stadia kepiting muda di pertambakan kepiting, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2012 dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis ektoparasit dan penghitungan intensitas ektoparasit yang menyerang karapaks, kaki jalan, kaki renang dan insang Scylla serrata stadia kepiting muda di pertambakan kepiting, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Sampel Scylla serrata muda diambil di pertambakan kepiting, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo pada hari kesepuluh setelah tebar Scylla serrata muda. Sampel Scylla serrata muda yang diambil sebanyak 150 ekor. Hasil pengamatan diperoleh 4 spesies Protozoa yaitu Zoothamnium sp., Carchesium sp., Epistylis sp. dan Vorticella sp. serta 1 spesies Arthropoda yaitu Octolasmis sp. Intensitas serangan ektoparasit pada karapaks 12.066 %, kaki renang 11.534 %, kaki jalan 11.139 % dan insang 65.259 %. Intensitas total serangan Zoothamnium sp., Epistylis sp., Vorticella sp., Carchesium sp. dan Octolasmis sp. sebesar 72.654 %
Efektifitas Perendaman Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) dalam Larutan Perasan Daun Api-api (Avicennia marina) terhadap Penurunan Jumlah Trichodina sp Bidayatul Afifah; Nurlita Abdulgani; Gunanti Mahasri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.578 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6902

Abstract

Penyakit akibat infeksi Trichodina sp. menjadi salah satu ancaman keberhasilan akuakultur, sehingga perlu dicari alternatif pengobatan dengan bahan alami. Api-api memiliki senyawa metabolit yang berpotensi cukup tinggi sebagai obat untuk trichodiniasis. karena mengandung senyawa polar seperti flavonoid, tannin dan saponin yang telah diketahui mampu mengendalikan perkembangan Trichodina sp. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektifitas ekstrak daun api-api terhadap perkembangan populasi Trichodina sp. yang menyerang benih ikan mas, dengan metode perendaman selama 4 jam. Dengan konsentrasi 20%; 10%; 5%; 2,5% dan kontrol. Analisa data statistik menggunakan ANOVA. Hasil penelitian didapatkan bahwa perasan larutan daun api-api berpengaruh dalam mengendalikan perkembangan Trichodina sp. sehingga dilanjutkan dengan uji TUKEY dan didapatkan hasil bahwa perlakuan antar konsentrasi tidak berbeda signifikan dibandingkan dengan kontrol. Pengamatan leukosit ikan mas mengalami penurunan pada sel limfosit dan peningkatan pada sel eosinofil, dan neutrofil.
Identifikasi Ektoparasit pada Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio) di Balai Benih Ikan Kabat, Kabupaten Banyuwangi Mohammad Faizal Ulkhaq; Darmawan Setia Budi; Gunanti Mahasri; Kismiyati -
Jurnal Sain Veteriner Vol 35, No 2 (2017): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12210.612 KB) | DOI: 10.22146/jsv.34702

Abstract

Diseases caused by parasitic groups get less serious attention from the farmers because it is chronic morbidity and mortality rates and small. However, if observed further, parasitic diseases may trigger secondary infection by bacteria, viruses and fungi that can cause death and high losses. Thus this study aims to identify the types of ectoparasites that infected the seed goldfish in BBI Kabat, Banyuwangi which the results will be used as an early warning to prevent the death of fish in bulk. The research sample in the form of seeds 3-5 cm carp amounted 150 obtained from BBI Kabat, Banyuwangi. Ectoparasites inspection method performed by scraping the surface of the body, fins and gills of fish, and then observed under a microscope with a magnification ranging from 40-400x. The observation of ectoparasites are further identified accordance morphology based on the keys of identification. Identified ectoparasites infect seed goldfish in BBI Kabat, Banyuwangi consists of 8 genus is Zoothamnium sp., Trichodina sp., Oodinium sp., Vorticella sp., Argulus sp., Lernaea sp., Dactylogyrus sp., and Gyrodactylus sp. Further research is needed to determine the prevalence and intensity of parasites and appropriate measures to prevent the spread of parasites in healthy fish in BBI Kabat, Banyuwangi. 
IDENTIFIKASI DAN PREVALENSI CACING ENDOPARASIT PADA IKAN LAYANG DELES (Decapterus macrosoma) DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA BRONDONG, LAMONGAN Fahdi Putra Utama; Kismiyati .; Gunanti Mahasri; Putri Desi Wulansari
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Vol 6, No 1 (2018): JURNAL AKUAKULTUR RAWA INDONESIA
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.017 KB) | DOI: 10.36706/jari.v6i1.7151

Abstract

ABSTRACT                The High Interest of public to Marine fish, create more demand of Slander Scad (Decapterus macrosoma). Slander Scad is one commodity that has economic value and high nutritional content. The Slander Scad is obtained from the catch of fishermen in the Nusantara Fishery Port Brondong, Lamongan. Fish that caught from the wild is likely to get a disease caused by infection of the endoparasites.worm.           The parasites that infect Slander scad probably caused by environmental factors that could decrease immune system, causing the fish easily infected by endoparasites worm such as Anisakis. This parasite is zoonotic and can infect humans, therefore, to identify and prevalence for humans who consume fish can manage properly. The purpose of this study was to identify the species of endoparasite worms that infect Slander Scad (D. Macrosoma) in Nusantara Fishery Port of Brondong, Lamongan. The research method is using a survey method through sampling at locations directly. 75 samples of Slander Scad were examined. The main parameters observed in this study are to observe the species and the prevalence of endoparasitic worm that infected Slander scad. The result of the identification of endoparasite that infected Slander Scad were analyzed descriptively and presented in the form of figures and tables. The results showed the presence of the third-stage Anisakis simplex larvae that infect the Slander Scad in the liver, intestines, gonads, muscles in the abdominal side, in the Nusantara Fishery Port of Brondong Lamongan, East Java with a total prevalence of Anisakis simplex worm was 42.67%.                               Keywords: Slander Scad, Prevalence, Anisakis simplex, and zoonotic.
Kemampuan Ikan Bandeng Sebagai Filter Biologis dalam Menekan Munculnya Ciliata Patogen pada Budidaya Udang Windu (Penaeus Monodon Fab.) di Tambak Gunanti Mahasri
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 10, No 4 (2005): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.334 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.10.4.199-204

Abstract

Salah satu faktor utama penyebab kegagalan panen udang windu adalah adanya serangan penyakit, yang umumnya menyerang pada tambak yang mengalami penurunan kualitas air. Ikan bandeng dapat digunakansebagai filter biologis dapat mempertahankan kualitas air, sehingga dapat menekan serangan ciliata patogen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan ikan bandeng sebagai filter biologis untuk mempertahankan kualitas air dan dapat menekan serangan ciliata patogen pada budidaya udang windu di tambak. Sampel udang windu diambil dari dua petakan, yaitu tambak dengan dan tanpa filter biologis, sebanyak 75 ekor udang diambil secara acak pada saat panen yaitu dalam waktu 100 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulaitas air tambak dengan filter biologis lebih baik jika dibandingkan dengan dengan yang tanpa filter biologis. Prevalensi ciliata patogen pada udang windu yang dipelihara pada tambak dengan filter biologis ada 12,1 % dan 83,3 % pada tambak tanpa filter biologis, sehingga dapat diartikan bahwa filter bilogi dapat menekan prevalensi ciliata patogen dari 83,3 % sampai 12,1 %.Kata kunci : Ciliata patogen, Ikan bandeng, Filter biologisOne of the influence factor on Windu Shrimp harvesty lost is diseases, that was generally appear when the water quality descreased. The Milk Fish (Channos channos Forsk) can use as a biological filter, that can care the water quality in pond, so that the patogen ciliate can not appear.The aims of this research was to know the capacity of the biological filter of milk fish to prepare water quality and presured the ciliate appear in WinduShrimp culture in pond.The shrimp samples was taken from the two ponds with and without a biological filter. Seventy five shrimps were taken with randomly from the each pond when the shrimp harvest is one hundreddays. The result showed that the water quality is pond with the biological filter is better than in pond without the biological filter of Milk Fish. The prevalency of ciliate on the Windu Shrimp that culture with the biologicalfilter is 12,1 % and in the pond without the biological filter is 83,3 %. It’s mean that with the biological filter can pressured the ciliate prevalence from 83,3 % to 12,1 %.Key words : Ciliata patogen, Milk fish, Biological filter, Patogen, Ciliate
INFESTASI DAN INTENSITAS EKTOPARASIT PADA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DENGAN UKURAN BERBEDA PADA TAMBAK DENGAN DASAR BETON Gunanti Mahasri; Putri Desi Wulan Sari; Nafis Putra Laksana Cholil; Siti Hamidah
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 15, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.165 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.15.2.134-138

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui infestasi dan intensitas ektoparasit pada benih udang vaname dengan ukuran yang berbeda dan di pelihara pada tambak dengan dasar beton. Penelitian ini merupakan penelitian survey dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak pada lokasi dan waktu yang berbeda, jumlah sampel yang di ambil sebanyak 60 ekor benih dari masing – masing lokasi pengambilan sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata (p<0,05) infestasi dari ketiga ektoparasit pada kedua ukuran benih udang vaname yang berasal dari hatchery dan tambak penggelondongan. Intensitas ektoparasit tertinggi pada udang vaname berukuran Post Larva (PL40-50) adalah  Zoothamnium ekor yang masuk dalam kategori sangat parah. Sedangkan, intensitas ektoparasit Epistylis masuk dalam kategori sedang. Intensitas ektoparasit pada benih udang berukuran Post Larva (PL11-16) yaitu Zoothamnium dan Vorticella yang masuk dalam kategori sedang dan ektoparasit Epistylis yang masuk dalam kategori rendah. Berdasarkan analisis perbedaan intensitas ektoparasit menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada ektoparasit Zoothamnium dan Epistylis dari kedua ukuran benih udang vaname, hasil itu berdasarkan perhitungan nilai signifikan yaitu sebesar (p<0,05). Sedangkan pada ektoparasit Vorticella tidak terdapat perbedaan yang nyata dari kedua ukuran benih udang vaname, hasil tersebut berdasarkan perhitungan nilai signifikan (p>0,05). The study aimed to determine the infestation and intensity of ectoparasites on white shrimp of different sizes and maintained on concrete bases. This research is a survey research where sampling was carried out randomly at different locations and times, the number of samples taken as many as 60 shrimps from each sampling location. The results showed that there were significant differences (p <0.05) of the infestations of the three ectoparasites in both sizes of white shrimp from hatcheries and log farms. The highest intensity of ectoparasites in post larvae (PL40-50) sized white shrimp is Zoothamnium which in the very severe category. Meanwhile, the intensity of Epistylis ectoparasites in the moderate category. The intensity of ectoparasites in Post Larvae sized shrimp (PL11-16), namely Zoothamnium and Vorticella, were included in the moderate category and Epistylis ectoparasites were in the low category. Based on the analysis of differences in ectoparasitic intensity, it was shown that there were significant differences in the Zoothamnium and Epistylis ectoparasites from the two sizes of white shrimp, the results of which were based on the calculation of significant values of (p <0.05). Whereas in Vorticella ectoparasites there was no significant difference between the two sizes of white shrimp, the results were based on the calculation of significant values (p> 0.05).
Intensitas Cacing Ektoparasit Ikan Kerapu Tikus Cromileptes altivelis pada Karamba Jaring Apung di Perairan Situbondo Jawa Timur Gunanti Mahasri; Putri Desi Wulansari; Indah Hidayati Imani
Jurnal Kelautan Tropis Vol 22, No 2 (2019): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.565 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v22i2.5295

Abstract

 This study aims to determine the intensity of ectoparasite helminth of Humpback Grouper (Cromileptes altivelis) in floating cage net’s sea Situbondo. This research is a survey research using descriptive analysis to complete data of ectoparasites helminth of humpback grouper in floating cage net’s Sea Situbondo. The humpback grouper use 8-10 cm and 13-20 cm in size taken from floating cage net’s in Situbondo Sea, East Java. The samples use 30 fishes for each size based on a reference from floating cagenet’s Situbondo, East Java. The results show that ectoparasite helmint which found at floating cage net’s sea Situbondo namely Zeylanicobdella and Neobenedenia. The value of the intensity and degree of infestation of a single infestation of Zeylanicobdella at floating cage net is 4.7 individual/fish (low). In a single infestation Neobenedenia in floating net cage is 2.5 individual/fish (low). In the infestation of a mixture of Zeylanicobdella and Neobenedenia in floating net cage are 9.5 individual/fish (average).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas cacing ektoparasit ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) pada karamba jaring apung di perairan laut Situbondo. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan analisis deskriptif untuk melengkapi data cacing ektoparasit ikan kerapu tikus pada karamba jaring apung (KJA). Ikan kerapu tikus yang digunakan adalah ukuran 8-10 cm dan 13-20 cm yang diambil dari KJA di perairan laut Situbondo. Sampel yang digunakan yaitu masing-masing 30 ekor untuk tiap ukuran dengan berdasar acuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan cacing ektoparasit pada KJA di perairan laut Situbondo yaitu Zeylanicobdella dan Neobenedenia. Nilai intensitas dan derajat infestasi dari infestasi tunggal Zeylanicobdella pada ikan kerapu di Karamba Jaring Apung (KJA) adalah 4,7 individu/ekor(ringan). Pada infestasi tunggal Neobenedenia di KJA adalah 2,5 individu/ekor yang termasuk dalam infestasi ringan. Sedangkan pada infestasi campuran Zeylanicobdella dan Neobenedenia yang ditemukan adalah 9,5 individu/ekor yang termasuk dalam infestasi sedang. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pencegahan penyakit helminth pada budidaya  ikan kerapu. 
Prevalensi dan Derajat Infestasi Ektoparasit pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Tambak Intensif dan Tradisional di Kabupaten Gresik [ Prevalence and Degrees of Infestation Ectoparasite on White Shrimp (Litopenaeus vannamei) in Intensive and Extensive Cultivation System in Gresik] Gunanti Mahasri; Hari Suprapto; Abyan Farras
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 9 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.397 KB) | DOI: 10.20473/jipk.v9i2.7640

Abstract

                                                          AbstrakUdang putih (Litopenaeus vannamei) adalah komoditas unggulan budidaya yang memiliki harga yang signifikan pada pasar di seluruh dunia. Sepenuhnya permintaan udang, perlu perhatian serius dalam pembenihan vaname, dengan bertujuan untuk mendapatkan panen maksimal dan dapat memenuhi kebutuhan pasar. Tujuan penelitian ini untuk menentukan prevalensi dan derajat infestasi, serta mengetahui perbedaan prevalensi dan derajat infestasi ektoparasit pada udang vaname sistem intensif dan tradisional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu metode pengamatan sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta dan sifat populasi atau pada wilayah tertentu. Prevalensi ektoparasit yang menyerang udang putih di budidaya intensif 57,5% dan budidaya tradisional 56,6% dan dalam kategori sering (sering kali) tingkat infestasi rata - rata yang menginfeksi vaname putih dalam budidaya intensif adalah 76,56 (berat), sedangkan di budidaya tradisional adalah 43,78 (sedang). Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara prevalensi budidaya intensif dan tradisional (p> 0,05), terdapat perbedaan tingkat infestasi ektoparasit antara prevalensi budidaya intensif dan tradisional                                                             Abstract White shrimp (Litopenaeus vannamei) is a species of cultivation and have important value in the worldwide market.Tofully a demand of shrimp, need for serious treatment in prawn hatchery vaname, with the aim that gets the maximum harvest and can fulfill a need market. The aims of this research to determine the prevalence and degree of infestation, as well as know the difference prevalence and degree of infestation ectoparasite on shrimps vaname which are in intensive and extensive cultivation. The method used in this study using survey methods, that is methods to make observation systematical, factual, and accurate about the fact and the nature of the population or to a definite region. The prevalence of ectoparasite that infests white shrimp in intensive cultivation is 57,5% and in traditional cultivation is 56,6% and in category frequently (often times). The average degree of infestation that infects white vaname in intensive cultivation is 76,56 (heavy), while in the traditional cultivation is 43,78 (medium). The results analysis of the data show that there is no difference between the prevalence of intensive and traditional cultivation (p > 0,05), there was difference infestation degree of ectoparasite between the prevalence of intensive and traditional cultivation.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Sargassum sp. dengan Pelarut Metanol pada Pakan terhadap Jumlah Eritrosit dan Differensial Leukosit Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) [Effect Of Extract Sargassum sp. with Methanol Solvent in Feed on Erythrocythes and Differential Leucocythes of African Catfish (Clarias gariepinus) ] Firly Waliani Rahma; Gunanti Mahasri; Laksmi Surmartiwi
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 7 No. 2 (2015): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.889 KB) | DOI: 10.20473/jipk.v7i2.11209

Abstract

Abstract The main obstacles in successful production is the attack of a disease. Preventive measures in reducing disease one of them is by means an increase in immunity the body of fish use natural compound (Parelberg et al., 2005). One of the natural compound that can be used as obtaining the immune system fish are the vitamin C, iodine, tannin (Bachtiar, dkk., 2012) and polysaccharides and derivatives as fucoidan. (Castro et. al., 2006) which is in Sargassum sp. With the provision of extract Sargassum sp. in feed is expected to optimize the number of erythrocytes and differensial leukocytes (number of neutrophils , monocytes and lymphocytes) at african catfish (Clarias gariepinus) so that it may optimize immunity the body of fish (Brown, 2000). The result of the observation of the blood of fish test is the use of extract Sargassum sp. wich get mixed in feed with doses 5, 10 and 15 g/kilogram feed during 21 days impact on the number of erythrocytes and prosentase lymphocytes blood catfishes. In doses C (15 g extract/ kilogram feed) put a value erythrocytes highest in day 21 namely 16.84 ± 1.56 x 105 cells/mm3, and give prosentase lymphocytes highest in day 21 than those wich others are 86.00 ± 3.81 %. But in a post test, B and C not seen the real difference between treatment. While for statistics the addition of extract not indicates the influence of real to the percentage neutrophils and monocytes of the blood fish. So that it can be said that addition extract Sargassum sp. with doses 15 g extract/kilogram feed give the effectiveness of the optimal response immune system than second doses other.
Co-Authors A. Shofy Mubarak Abdul Manan Abyan Farras Adamu Ayubu Mwendolwa Adamu Ayubu Mwendolwa Adiacahya, Eren Aditya Gita Rohmatullah Agung Pamuji Rahayu Agus Nazarudin Yahya Akhmad Taufiq Mukti Alfan Prianggara Alim Isnansetyo Almira Fardani Lahay Alvira Febrianti Pratiwi Anggun Nurani Citrowati Anord Charles Nkuba Ardilas Heryamin Arika Juniarsih Arya Witantama Berliana A Bidayatul Afifah Boedi S. Rahardja Boedi Setya Rahardja Browijoyo Santanamurti Cintia Larasati DARMAWAN SETIA BUDI Desak Ketut Sekar Cempaka Putri Dewi, Nina Nurmalia Dieswinta Hardika Aris dika dika Endah Sih Prihatini Endang Dewi Masithah Era Insivitawati Ewang Mahendra Putra Fahdi Putra Utama Faisol Mas&#039;ud Ferry Dwi Firmansyah Liananda Firly Waliani Rahma Fuquh Rahmat Shaleh Hari Suprapto Ikmalia A Indah Hidayati Imani Iqbal Ghazali Irvansyah Irvansyah Kadek Racmawati Kismiyati , Koesnoto Koesnoto Kusnoto Kusnoto Laksmi Sulmartiwi Laksmi Surmartiwi Lestari Wilujeng Linnya Prima Agustin Lucia Tri Suwanti, Lucia Tri Luthfiana Aprilianita Sari Lyla Wulandari M Ervany Eshmat Miftakhul Munir Moch Saad Mochammad Dwi Hardhianto Mohamad Yusuf Mohammad Faizal Ulkhaq Mufasirin Muhamad Amin Muhammad Arief Muhammad Herman Nafis Putra Laksana Cholil Nanuk Qomariyah Nedi Nedi Niluh Suwasanti Norma Isnawati Nunuk Dyah Retno Lastuti Nur Fais Nurlita Abdulgani Nurul Kumalasari Prayogo Prayogo Pristita Widyastuti Rachma Woro Anggarani Rahayu Kusdarwati Riris Ulfiana Riza Aryani Romziah Sidik Rozi Rozi Santanumurti, Muhammad Browijoyo Sari, Putri Desi Wulan Setiawan Koesdarto Siti Hamidah Sri Mulyati Sri Subekti Sudarno Sudarno Sudarno Sudarno Sudarno Sudarno Suzanita Utama Titom Gusmana Putra Perdana Ulia Fajriah Wahyu Isroni Woro Hastuti Setyantini Wurlina w Yunifar Amad