Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN EMISI GAS BUANG YANG DIHASILKAN PADA PENERAPAN BIODIESEL DI PT ADARO INDONESIA Muhammad Abrar Firdausy; Andy Mizwar; Riza Miftahul Khair; Rd. Indah Nirtha; Nadieda Hamatha
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 6, No 2 (2020): SEPTEMBER 2020
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v6i2.9258

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi emisi gas buang oksida nitrogen (NOx) dan partikulat yang dihasilkan oleh biodiesel serta menganalisis pengaruh biodiesel terhadap emisi gas buang yang dihasilkan genset di PT Adaro Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah Analysis of Variance (ANOVA). Variabel bebas berupa variasi bahan bakar, yaitu solar (B0) dan biodiesel dengan persentase 8,75%, 10,55%, 17,5%, dan 26,66%. Variabel terikat berupa parameter uji NOx dan partikulat. Nilai emisi gas buang tertinggi pada emisi NOx dihasilkan oleh B17,5 yaitu 995 mg/Nm3, sedangkan nilai terendah dihasilkan oleh B0, yaitu 121, 838 mg/Nm3. Nilai emisi partikulat tertinggi dihasilkan oleh B0 yaitu 91,572 mg/Nm3, sedangkan yang terendah dihasilkan B10,55, yaitu 15,5 mg/Nm3. Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variasi bahan bakar terhadap nilai emisi NOx dengan nilai signifikansi berturut-turut 0,005, sedangkan partikulat tidak memiliki pengaruh signifikan antara variasi bahan bakar terhadap hasil emisi dengan nilai siginfikansi 0,218. Kata kunci: Biodiesel, emisi, gas buang.  This study aims to identify nitrogen oxide (NOx) and particulate emissions produced by biodiesel and analyze the effect of biodiesel on exhaust emissions produced by genset at PT Adaro Indonesia. The analytical method used is Analysis of Variance (ANOVA). The independent variable is fuel variation, namely diesel fuel (B0) and biodiesel with a percentage of 8.75%, 10.55%, 17.5%, and 26.66%. The dependent variable is the test parameters of NOx and particulate. The highest exhaust gas emission in NOx produced by B17.5 are and 995 mg/Nm3, while the lowest value is produced by B0, which is 121, 838 mg/Nm3. The highest particulate emission produced by B0 which is 91.572 mg/Nm3, while the lowest is produced by B10.55, which is 15.5 mg/Nm3. ANOVA analysis results show that there is a significant influence between the fuel variation on the results of NOx gas emissions with significance value of 0.005, while the particulate parameter do not have a significant effect between the fuel variation on the emissions with significance value of 0.218. Keywords: Biodiesel, emission, exhaust gas.
PENGGUNAAN LAHAN BASAH BUATAN ALIRAN VERTIKAL BAWAH PERMUKAAN DENGAN TANAMAN Typha latifolia DAN Cyperus papyrus DALAM MENYISIHKAN BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) PADA AIR SUMUR BOR Rd. Indah Nirtha; Nopi Stiyati Prihatini; Lisda Pronawati
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 7, No 1 (2021): MARET 2021
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v7i1.10820

Abstract

Air sumur bor pada salah satu rumah di Jl. SMK 1 Gambut, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar mengandung konsentrasi besi (Fe) dan mangan (Mn) yang melebihi standar baku mutu menurut PerMenKes RI No. 32 Tahun 2017 yaitu konsentrasi Fe tidak lebih dari 1 mg/L dan Mn 0,5 mg/L. Salah satu teknologi untuk menyisihkan konsentrasi Fe dan Mn adalah Lahan Basah Buatan Aliran Vertikal Bawah Permukaan (LBB-AVBP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas LBB-AVBP dalam menyisihkan Fe dan Mn pada air sumur bor menggunakan tanaman Typha latifolia dan Cyperus papyrus serta menentukan waktu kontak optimal yang diperlukan sistem pengolahan tersebut. Penelitian ini menggunakan reactor berbahan kayu yang dilapisi plastik dengan dimensi 90 cm x 30 cm x 40 cm serta menggunakan tanaman Typha latifolia dan Cyperus papyrus, dengan media tanam tanah dicampurkan dengan 10% pupuk kandang sapi. Sistem aliran LBB- AVBP secara kontinyu dengan variasi waktu kontak 1, 3, dan 5 hari, debit pengaliran 20 mL/menit, 6 mL/menit, dan 4 mL/menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LBB-AVBP efektif dalam menyisihkan konsentrasi Fe dan Mn dengan tingkat efisiensi penyisihan Fe sebesar 99,94% dan penyisihan Mn sebesar 88,36%. Waktu kontak optimal menyisihkan Fe dan Mn menggunakan tanaman Typha latifolia adalah pada waktu kontak 1 hari, sedangkan pada tanaman Cyperus papyrus waktu kontak 3 hari. Kata Kunci : air sumur bor, besi, Cyperus papyrus, lahan basah buatan aliran vertikal bawah permukaan, mangan, Typha latifolia. The wellbore water in one of the houses at SMK 1 Gambut’s Street, Gambut’s Sub-district, Banjar’s district contains concentrations of Fe and Mn more than maximum limit allowed by Regulation of the Minister of Health the Republic of Indonesia number 32 of 2017, the concentrations of Fe shouldn’t be more than 1 mg/L and Mn 0,5 mg/L. One of technology could be used to eliminate Fe and Mn is Vertical Subsurface flow constructed wetland. This research aims to analyze the effectiveness of LBB-AVBP to eliminate Fe and Mn in the drilled wells water using Typha latifolia and Cyperus papyrus and the optimal contact time required in the processing system. This research using a reactor made of wood coated with plastic with dimension 90 cm x 30 cm x 40 cm using Typha latifolia and Cyperus papyrus with the soil media mixing 10 % of cow manure. LBB-AVBP system continuously with contact time 1, 3, and 5 days, the debit is 20 ml/minute, 6 ml/minute, and 4 ml/minute. LBB-AVBP effective to eliminate the concentration of Fe and Mn respectively at 99,94% and 88,36%. The optimal contact time to eliminate Fe and Mn using Typha latifolia is 1 days, Cyperus papyrus is 3 days. Keywords: Cyperus papyrus, iron, manganese, Typha latifolia, vertical Subsurface flow constructed wetland, wellbore water.