Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

ROLE OF PURUN TIKUS IN VERTICAL SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND IN TREATING MANGANESE (Mn) FROM COAL MINE DRAINAGE Prihatini, Nopi Stiyati; Nirtha, Indah; Iman, Muhammad Sadiqul
TROPICAL WETLAND JOURNAL Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : The Journal is published by Graduate Programe of Lambung Mangkurat University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Constructed wetland (CW) is one of the passive methods used to process coal mine drainage. In this study, we used vertical (VF) subsurface flow (SSF) constructed wetland (CW) with purun tikus (Eleocharis dulcis). The purpose of the study was to assess the role of purun tikus in increasing the efficiency of constructed wetland to remove Mn from Coal Mine Drainage. The constructed wetland operated under batch hydraulic loading regime. The results showed that the efficiency of the VF-SSFCW System without purun tikus was 15.53% and VF-SSFCW with purun tikus 78.94%.
Fitoremediasi Fe dan Mn Air Asam Tambang Batubara dengan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) dan Purun Tikus (Eleocharis dulcis) pada Sistem LBB di PT. JBG Kalimantan Selatan Yunus, Rahmat; Prihatini, Nopi Stiyati
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 7, No 1 (2018): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.861 KB) | DOI: 10.35580/sainsmat7164812018

Abstract

Air asam tambang (ATT) adalah air limbah yang terbentuk dari serangkaian reaksi kimia dan aktivitas biologis pada saat dan setelah eksploitasi batu bara dengan sistem terbuka. Batubara yang mengandung sulfida dengan adanya oksigen dan air mengalami oksidasi membentuk asam sulfat sehingga memilki pH<4. Kondisi ini mempermudah kelarutan Fe dan Mn. Akibatnya, AAT menjadi potensi besar sebagai pencemar lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penyisihan Fe dan Mn pada AAT. Metode yang digunakan adalah fitoremediasi dengan memanfaatkan eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan purun tikus (Eleocharis dulcis) pada sistem lahan basah buatan (LBB). Perlakuan dilakukan selama 25 hari dengan debit aliran 5 m3/hari. Pengukuran dan pengambilan sampel dilakukan per 5 hari. Pengukuran konsentrasi Fe dan Mn menggunakan ICP-OES. Hasil analisis diperoleh bahwa LBB hanya mampu menaikkan pH dari 3,20 menjadi 5,31. Eceng gondok dan purung tikus mampu mengakumulasi Fe dan Mn dengan Faktor Biokonsentrasi (FBK) tertinggi untuk Fe yaitu berturut-turut sebesar 1701,12 dan 1010,86 dan untuk Mn berturut-turut sebesar 1,12 dan 1,45, Indeks Fitoremediasi (IFR) atau efisiensi kinerja LBB dalama menyisihkan Fe dan Mn yaitu berturut-turut antara (87,11- 95,28)% dan (70,08 - 79,84)%. Hasil ini menunjukkan bahwa kedua tumbuhan ini dapat dipertimbangkan untuk dimanfaatkan dalam pengolahan AAT dengan waktu yang lebih panjang dalam LBB yang lebih luas.
ROLE OF PURUN TIKUS IN VERTICAL SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND IN TREATING MANGANESE (Mn) FROM COAL MINE DRAINAGE Nopi Stiyati Prihatini; Indah Nirtha; Muhammad Sadiqul Iman
TROPICAL WETLAND JOURNAL Vol 2 No 1 (2016): Tropical Wetland Journal
Publisher : Postgraduate Program - Lambung Mangkurat University (ULM Press Academic)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/twj.v2i1.18

Abstract

Constructed wetland (CW) is one of the passive methods used to process coal mine drainage. In this study, we used vertical (VF) subsurface flow (SSF) constructed wetland (CW) with purun tikus (Eleocharis dulcis). The purpose of the study was to assess the role of purun tikus in increasing the efficiency of constructed wetland to remove Mn from Coal Mine Drainage. The constructed wetland operated under batch hydraulic loading regime. The results showed that the efficiency of the VF-SSFCW System without purun tikus was 15.53% and VF-SSFCW with purun tikus 78.94%.
PENYISIHAN LOGAM TIMBAL (Pb) DAN SENG (Zn) PADA LUMPUR WASTEWATER TREATMENT PLANT DAN ABU BOILER INDUSTRI REFINERY DAN BIODIESEL MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN COMPOSTING Anisa Rahmawati; Andy Mizwar; Nopi Stiyati Prihatini
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 3 No 1 (2020): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v3i1.473

Abstract

Limbah industri menjadi salah satu permasalahan yang perlu penangan khusus, salah satunya industri kelapa sawit. Limbah yang dihasilkan diantaranya adalah lumpur dan abu boiler. Limbah lumpur kelapa sawit masih mengandung beberapa bahan organik yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan composting, sedangkan abu boiler merupakan limbah hasil proses pemanasan yang termasuk kedalam limbah B3 yang jika tidak diolah dengan baik akan menimbulkan permasalahan lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi limbah lumpur industri kelapa sawit, abu boiler dan bahan organik terhadap penurunan logam Pb dan Zn dalam proses composting menggunakan sistem in vessel. Aktivitas mikroorganisme selama proses composting diyakini mampu mendegradasi logam berat. Hasil penelitian menunjukkan komposisi 50% lumpur dan 50% bahan organik merupakan komposisi bahan terbaik untuk menurunkan Pb dan Zn
PENINGKATAN TRANSFER OKSIGEN PADA CASCADE AERATOR DENGAN INOVASI BAK TERJUNAN Indra Laksana; Mahmud Mahmud; Nopi Stiyati Prihatini
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 3 No 1 (2020): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v3i1.482

Abstract

Aerasi adalah teknologi pengolahan air dengan cara mentransfer oksigen ke dalam air. Cascade aerasi telah terbukti memiliki kelebihan dalam hal sisi ekonomi dan pengoperasian. Pengembangan cascade aerator banyak dilakukan untuk meningkatkan penyisihan bahan pencemar maupun untuk meningkatkan transfer oksigen. Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis pengaruh perlakukan perubahan pada bak aerasi cascade aerator terhadap peningkatan kinerja cascade aerator pada proses aerasi dengan cascade aerator satu tingkat berbasis weir untuk mengetahui variasi yang terbaik. Proses aerasi dilakukan dengan mengalirkan air pada cascade aerator dengan debit 60 L/menit selama 4 menit dimana setiap 30 detik dilakukan pengukuran nilai DO, suhu dan tekanan udara. Hasil penelitian menunjukan bahwa melakukan modifikasi pada bak terjunan mampu meningkatkan kinerja cascade aerator dimana variasi terbaik yaitu variasi 3 yaitu inovasi dengan menambahkan slooping spillway dengan chute blocks dengan rata-rata selisih peningkatan sebesar 3,08 mg/L, r sebesar 12,8, efisiensi sebesar 85% dan efisiensi pada suhu 20°C sebesar 81%.
POLA PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI SEPANJANG ALIRAN SUNGAI PEKAPURAN–BANJARMASIN Hadiya Ridha; Nopi Stiyati Prihatini; Muhammad Firmansyah
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 1 No 2 (2018): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v1i2.579

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kondisi eksisting pola pengelolaan sampah yang di tampilkan dalam bentuk peta dan mengidentifikasi ada atau tidak hubungan antara tingkat pendapatan, pendidikan dan jarak pemukiman masyarakat dengan sarana pengelolaan sampah masyarakat di bantaran Sungai Pekapuran Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif didasarkan hanya untuk mengkaji dan melihat hubungan antar variable. Penelitian ini dibagi menjadi tiga zona yaitu zona satu, dua dan tiga dengan jumlah sampel 260 responden berdasarkan populasi penduduk. Analisa penelitian menggunakan uji korelasi Rank Spearman dan Chi Square berdasarkan zona masing-masing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada zona satu masyarakat membuang sampah ke sungai dengan persentase 55,17%, tingkat pendapatan tergolong kategori rendah dengan persentase 57,47% dan tingkat pendidikan tergolong kategori rendah dengan persentase 50%. Uji Chi Square hubungan tingkat pendapatan, pendidikan dan jarak permukiman dengan sarana pengelolaan sampah terdapat hubungan pada zona satu yaitu p-value masing-masing 0,025, 0,032, dan 0,044. Uji korelasi tingkat pendapatan, pendidikan dan jarak permukiman dengan sarana pengelolaan sampah didapatkan nilai keoefesien korelasi masing-masing 0,275, 0,281 dan -0,219. Kesimpulan yang didapat yaitu semakin dekat jarak permukiman dengan sungai masyarakat membuang sampahnya ke sungai dan di dukung dengan faktor rendahnya tingkat pendapatan dan pendidikan.
PENGARUH VARIASI AKTIVATOR TERHADAP KUALITAS KOMPOS DARI KULIT TELUR ITIK DENGAN UNSUR HARA MAKRO N, P, K Ganang Dzikry Ramadhani; Nopi Stiyati Prihatini; Jumar Jumar
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 2 No 2 (2019): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v2i2.592

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bahan-bahan organik dan mikroorganisme perombak terhadap fermentasi kulit telur itik dan mengetahui komposisi terbaik terhadap SNI Kompos. Penelitian ini menggunakan bahan pengomposan kulit telur itik, dedak, serbuk gergaji, gula, serta aktivator yang terdiri dari EM-4, Stardec, dan Mol kulit pisang dengan metode rancangan acak lengkap yang terdiri atas 3 perlakuan termasuk 1 kontrol dan 5 kali ulangan, sehingga diperoleh 20 satuan percobaan.. Parameter yang diuji adalah N, P, K. Penelitian ini membuktikan kandungan N tertinggi ditunjukan pada activator stardec 2.40%. Kandungan rata–rata P tertinggi ditunjukan Mol kulit pisang 2,29%. Kandungan rata–rata K tertinggi ditunjukan aktivator Mol kulit pisang yaitu 0,12%
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK TERPUSAT UNTUK KAWASAN ULM BANJARBARU Cahaya Al Amin; Mahmud mahmud; Nopi Stiyati Prihatini
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 3 No 2 (2020): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v3i2.596

Abstract

Universitas Lambung Mangkurat (ULM) merupakan salah satu perguruan tinggi terbesar dan tertua yang berada di Kalimantan. Pada tahun 2018 jumlah mahasiswa baru yang terdata oleh kampus ini sebesar 2.255 mahasiswa di Banjarbaru dan 4.156 mahasiswa di Banjarmasin. ULM sebagai institusi pendidikan wajib melakukan pengelolaan air limbah kegiatan domestik yang dihasilkannya. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2016 No.P.68 menyatakan bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan air limbah domestik wajib melakukan pengolahan air limbah domestik yang dihasilkannya. Berdasarkan hasil pemantauan kondisi eksisting terdapat beberapa fakultas memiliki kondisi tangki septik yang ada sudah tidak sesuai standar dan jarang dilakukan pengurasan. Selain itu pada beberapa tangki septik tidak ditemukan bak kontrol yang menyebabkan sukar dilakukan pemantauan dan pengelolaan. Tujuan dari perencanaan dan perancangan ini adalah menentukan teknologi pengolahan air limbah yang sesuai dengan karakteristik air limbah domestik, merencanakan dan merancang unit pengolahan air limbah serta memperkirakan rencana anggaran biaya diperlukan. Metode yang diperlukan dalam perencanaan ini ialah pengumpulan informasi berupa data primer dan data sekunder. Berdasarkan data analisis kualitas dan kuantitas air limbah dan pertimbangan dengan metode skoring, maka teknologi biofilter anaerob aerob ditetapkan sebagai teknologi pengolahan air limbah domestik dengan nilai total sebesar 2.85. Adapun unit-unit yang direncanakan pada instalasi pengolahan air limbah ini ialah bak ekualisasi, bak pengendapan awal, bak biofilter anaerob, bak biofilter aerob dan bak pengendapan akhir. Rencana Anggaran biaya yang diperlukan dalam pembangunan IPAL ialah sebesar Rp.1.323.618.000- (Satu Milyar Tiga Ratus Dua Puluh Tiga Juta Enam Ratus Delapan Belas Ribu Rupiah)
VARIASI BAHAN ORGANIK PADA MEDIA LAHAN BASAH BUATAN ALIRAN PERMUKAAN DALAM MENGOLAH AIR ASAM TAMBANG Lidya Mardhiati; Nopi Stiyati Prihatini; Indah Nirtha
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 4 No 1 (2021): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v4i1.741

Abstract

Keberadaan aktifitas pertambangan batubara tidak dapat dipisahkan dari pencemaran lingkungan yang ditimbulkan. Air asam tambang merupakan salah satu pencemaran lingkungan yang ditimbulkan dari aktifitas pertambangan dengan karakteristik nilai pH rendah dan konsentrasi logam tinggi yang dapat berbahaya bagi kehidupan manusia dan juga perairan. Upaya pengolahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak tersebut adalah dengan sistem lahan basah buatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas system lahan basah buatan dengan aliran permukaan dalam mengolah air asam tambang terhadap parameter pH dan Mn menggunakan variasi bahan organik tandan kosong kelapa sawit, potongan kayu, limbah sulingan sereh wangi dan pupuk kandang. Proses pengolahan dilakukan selama 15 hari dengan sistem batch menggunakan tanaman purun tikus (Eleocharis dulcis). Volume air sebanyak 120 l dengan jumlah total media overburden 160 kg dan bahan organik 25 kg. Hasil penelitian setelah proses pengolahan berlangsung menunjukkan jenis bahan organik yang mampu meningkatkan nilai pH dan menurunkan konsentrasi Mn pada air asam tambang adalah tandan kosong kelapa sawit
KINETIC STUDIES OF Cu ADSORPTION FROM SASIRANGAN LIQUID WASTE USING RICE HUSK ACTIVATED CARBON Isna Syauqiah; Desi Nurandini; Nopi Stiyati Prihatini; Jamiyaturrasidah Jamiyaturrasidah
Konversi Vol 10, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/k.v10i2.11660

Abstract

The industry of sasirangan – traditional fabric of Banjar Tribe – has been one of prime commodities of South Kalimantan. The coloring process  in sasirangan production used a lot of chemical elements containing heavy metals  and its waste potentially pollute the environment. One of the heavy metal waste contained is copper (Cu) which is toxic to aquatic organisms and humans. The treatment for sasirangan liquid waste can be done by adsorption process using activated carbon as adsorbent. This study aims to determine the appropriate kinetic model for adsorption of Cu metal from sasirangan liquid waste using activated carbon adsorbent made from rice husks.The process was conducted by batch system with chemical and physical activation. Chemical activation was done by soaking the activated carbon of rice husk with HCl solution for 24 hours. While physical activation was carried out by burning in a furnace at 500̊C for 2 hours. The adsorption treatment was given on sasirangan waste samples with variations on contact time (30, 60 and 120 minutes). The results of kinetics study showed that the adsorption process of Cu from sasirangan liquid waste onto rice husk activated carbon adsorbent followed first-order reaction kinetics with a correlation coefficient value (R2) of 0.96 and adsorption rate constant (k1) of 0.0044 min-1.