Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PEMANFAATAN LUMPUR MARMER, LIMBAH STYROFOAM DAN ABU LAYANG BATUBARA UNTUK PEMBUATAN BATA BETON BERLUBANG Mizwar, Andy; Agustini, Erika; Samudra, Gilang; Auliannoor, M.
INTEKNA Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah padat berupa lumpur marmer, limbah styrofoam dan abu layang batubara telah menjadi masalah lingkungan, khususnya di Kalimantan Selatan. Salah satu alternatif pe-nanganan limbah tersebut adalah dengan cara memanfatkannya menjadi bata beton ber-lubang. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan lumpur marmer, limbah styrofoam dan abu layang batubara sebagai bahan pembuatan bata beton berlubang yang murah dan ra-mah lingkungan. Dalam penelitian ini lumpur marmer dan styrofoam digunakan sebagai agregat halus pendamping pasir sedangkan abu layang batubara digunakan sebagai ba-han perekat pendamping semen.Data penelitian diambil dengan melakukan eksperimen uji kuat tekan di laboratorium ter-hadap 12 sampel bata beton berlubang dengan komposisi campuran antara semen (sn), abu layang batubara (ab), lumpur marmer (mr), styrofoam (st) dan pasir (ps) yang ber-beda. Juga dilakukan uji karakteristik bahan untuk mengetahui kandungan logam berat (Cu, Cd, Cr dan Zn) dalam sampel bata beton berlubang, serta analisa harga produksi masing-masing sampel untuk mengetahui nilai ekonomi bata yang dihasilkan. Seluruh hasil uji dan analisa dibandingkan dengan standar PU dan pasaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bata beton berlubang yang dihasilkan memiliki berat yang lebih ringan dari standar PU dan pasaran, biaya produksi lebih murah dari standar PU dan pasaran, dan bata beton berlubang dengan komposisi 3 sn:1 ab:10 mr:2 st:3 ps memiliki kuat tekan lebih besar daripada standar pasaran dan memenuhi baku mutu lingkungan.
PENGARUH PH TANAH TERHADAP PROSES BIODEGRADASI POLYCYCLIC AROMATIC HYDROCARBON (PAH) PADA TANAH TERKONTAMINASI BATUBARA Sari, Gina Lova; Mizwar, Andy; Trihadiningrum, Yulinah
Jurnal Teknologi Vol 8, No 1 (2016): Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batubara alami (unburnt coal) mengandung polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) dengan kadar yang tinggi dan tingkat penyebaran relatif cepat. PAH sulit didegradasi karena bersifat toksik sehingga berpotensi mengkontaminasi tanah, terutama di wilayah pertambangan batubara tetapi belum mendapatkan perhatian yang serius. Kontaminasi tersebut dapat ditangani menggunakan salah satu teknologi bioremediasi yaitu co-composting. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses co-composting adalah pH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH tanah terhadap biodegradasi PAH dalam proses co-composting dengan penambahan sampah organik. Co-composting dilakukan secara aerobik selama 98 hari dalam skala laboratorium. Variasi penelitian meliputi rasio tanah terkontaminasi PAH dengan sampah organik (100/0, 75/25, 50/50, 25/75, dan 0/100) dan pH tanah (asam dan netral). Analisis kadar 16 EPA-PAH dilakukan menggunakan metode Gas Chromatographic Mass Spectrometric (GC-MS). Proses co-composting berlangsung dalam kondisi lingkungan yang optimal yaitu suhu mesofilik (30-31°C), pH netral (6,5-7), dan kadar air optimum (50-60%).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa biodegradasi PAH yang terjadi tidak dipengaruhi oleh kondisi pH tanah. Hal ini dibuktikan dengan persentase kadar PAH yang terdegradasi tidak berbeda jauh antara pH tanah awal asam dan netral di rasio T/s 25/75 yaitu 75,15% dan 76,21 %.
PEMANFAATAN LUMPUR MARMER, LIMBAH STYROFOAM DAN ABU LAYANG BATUBARA UNTUK PEMBUATAN BATA BETON BERLUBANG Mizwar, Andy; Agustini, Erika; Samudra, Gilang; Auliannoor, M.
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 12 No 1 (2012)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah padat berupa lumpur marmer, limbah styrofoam dan abu layang batubara telah menjadi masalah lingkungan, khususnya di Kalimantan Selatan. Salah satu alternatif pe-nanganan limbah tersebut adalah dengan cara memanfatkannya menjadi bata beton ber-lubang. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan lumpur marmer, limbah styrofoam dan abu layang batubara sebagai bahan pembuatan bata beton berlubang yang murah dan ra-mah lingkungan. Dalam penelitian ini lumpur marmer dan styrofoam digunakan sebagai agregat halus pendamping pasir sedangkan abu layang batubara digunakan sebagai ba-han perekat pendamping semen.Data penelitian diambil dengan melakukan eksperimen uji kuat tekan di laboratorium ter-hadap 12 sampel bata beton berlubang dengan komposisi campuran antara semen (sn), abu layang batubara (ab), lumpur marmer (mr), styrofoam (st) dan pasir (ps) yang ber-beda. Juga dilakukan uji karakteristik bahan untuk mengetahui kandungan logam berat (Cu, Cd, Cr dan Zn) dalam sampel bata beton berlubang, serta analisa harga produksi masing-masing sampel untuk mengetahui nilai ekonomi bata yang dihasilkan. Seluruh hasil uji dan analisa dibandingkan dengan standar PU dan pasaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bata beton berlubang yang dihasilkan memiliki berat yang lebih ringan dari standar PU dan pasaran, biaya produksi lebih murah dari standar PU dan pasaran, dan bata beton berlubang dengan komposisi 3 sn:1 ab:10 mr:2 st:3 ps memiliki kuat tekan lebih besar daripada standar pasaran dan memenuhi baku mutu lingkungan.
PEMANFAATAN LUMPUR WASTEWATER TREATMENT PLANT DAN ABU BOILER INDUSTRI REFINERY DAN BIODIESEL MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN SISTEM IN VESSEL COMPOSTING Khair, Riza Miftahul; Mizwar, Andy; Rahmadayani, Elsa
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 4, No 2 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit menghasilkan limbah yang masih tergolong sebagai limbah B3, yaitu lumpur WWTP dan abu boiler. Pengelolaan limbah B3 menggunakan pihak ketiga relatif mahal, untuk itu dilakukan penelitian in vessel composting sebagai alternatif pengelolaan limbah B3 industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas kompos yang dihasilkan dari lumpur WWTP dan abu boiler dari industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit, menganalisis kondisi optimum composting lumpur WWTP dan abu boiler dari industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit berdasarkan komposisi bahan composting terhadap kualitas kompos, dan menganalisis perbandingan efisiensi biaya pengelolaan lumpur WWTP dan abu boiler dengan in vessel composting dan dengan menggunakan pihak ketiga. Lumpur WWTP dan abu boiler yang digunakan berasal dari industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit di Desa Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kompos yang dihasilkan dari lumpur WWTP dan abu boiler industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit sesuai dengan SNI 19-7030-2004 dan Permentan No. 70 Tahun 2011, dengan kandungan C-Organik sebesar 16,16%, kandungan N-Total sebesar 0,41, nilai rasio C/N sebesar 40,51 dan warna kompos kehitaman. Kondisi optimum composting berdasarkan variasi komposisi bahan composting terhadap kualitas kompos adalah R-5, 50% lumpur WWTP + 50% sampah organik, dengan kandungan C-Organik rata-rata sebesar 17,157% dan kandungan N-Total rata-rata sebesar 0,313%. Sedangkan untuk efisiensi biaya pengelolaan, biaya pengelolaan dengan in vessel composting lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan pihak ketiga dengan efisiensi sebesar 45,59%. Kata Kunci:   abu boiler, in vessel composting, lumpur WWTP, sampah organik.    The palm oil refinery and biodiesel industry produces B3 waste, i.e. WWTP sludge and boiler ash. The management of B3 waste using third person is relatively expensive, therefore in vessel composting research is done as an alternative to manage B3 waste of palm oil  refinery and biodiesel industry. The aim of this research are to analyze the compost quality of WWTP sludge and boiler ash from palm oil refinery and biodiesel industry, analyze optimum condition composting of WWTP sludge and boiler ash from palm oil refinery and biodiesel industry based on variation of composting material composition against quality of compost, and analyze cost efficiency comparisons management of WWTP sludge and boiler ash with in vessel composting and by using third parties. WWTP sludge and boiler ash taken from palm oil refinery and biodiesel industry in Tarjun Village, Kotabaru, South Borneo. The results showed that the quality of compost produced by using WWTP sludge and boiler ash of palm oil refinery and biodiesel industry is appropriate with SNI 19-7030-2004 and Permentan No. 70 Tahun 2011, with C-Organic content of 16.16%, N-Total content of 0.41, C / N ratio of 40.51 and blackish compost color. The optimum condition of composting based on composting material composition is R-5, 50% WWTP sludge + 50% organic waste, with an average C-Organic content of 17.157% and an average N-Total content of 0.313%. And for management cost efficiency, the cost of management with in vessel composting is more efficient than using third person with efficiency of 45.59%. Keywords:  boiler ash, in vessel compostin, organic waste, WWTP sludge.
PENYISIHAN LOGAM TIMBAL (Pb) DAN SENG (Zn) PADA LUMPUR WASTEWATER TREATMENT PLANT DAN ABU BOILER INDUSTRI REFINERY DAN BIODIESEL MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN COMPOSTING Anisa Rahmawati; Andy Mizwar; Nopi Stiyati Prihatini
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 3 No 1 (2020): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v3i1.473

Abstract

Limbah industri menjadi salah satu permasalahan yang perlu penangan khusus, salah satunya industri kelapa sawit. Limbah yang dihasilkan diantaranya adalah lumpur dan abu boiler. Limbah lumpur kelapa sawit masih mengandung beberapa bahan organik yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan composting, sedangkan abu boiler merupakan limbah hasil proses pemanasan yang termasuk kedalam limbah B3 yang jika tidak diolah dengan baik akan menimbulkan permasalahan lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi limbah lumpur industri kelapa sawit, abu boiler dan bahan organik terhadap penurunan logam Pb dan Zn dalam proses composting menggunakan sistem in vessel. Aktivitas mikroorganisme selama proses composting diyakini mampu mendegradasi logam berat. Hasil penelitian menunjukkan komposisi 50% lumpur dan 50% bahan organik merupakan komposisi bahan terbaik untuk menurunkan Pb dan Zn
PERBAIKAN SIFAT FISIKA DAN KIMIA TANAH PADA TANAH BEKAS TAMBANG INTAN DI CEMPAKA DENGAN METODE COMPOSTING BERBAHAN DASAR KOTORAN SAPI Demetrius Natanael; Muhammad Firmansyah; Andy Mizwar
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 3 No 1 (2020): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v3i1.479

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi suhu, pH dan kelembapan pada bioremediasi metode composting, mengidentifikasi perubahan sifat fisika dan kimia tanah bekas tambang intan sebelum dan sesudah proses composting berbahan dasar kotoran sapi. Penelitian ini dilakukan secara open windrow dengan empat variasi komposisi yaitu A (100% tanah) sebagai kontrol, B (75% tanah : 25% kompos), C (50% tanah : 50% kompos), D (25% tanah : 75% kompos) dan lama waktu composting yaitu 30 hari. Metode analisis yang digunakan dalam mengolah data menggunakan software Microsoft Excel dan SPSS 17.0. Hasil penelitian suhu, pH dan kelembapan keempat perlakuan selama proses bioremediasi dengan metode composting mengalami fluktuasi. Berdasarkan hasil uji T terdapat perbedaan nilai C-organik, N-total, Rasio C/N, dan KTK sebelum dan sesudah proses composting. Hasil Uji LSD 5% variasi komposisi terbaik yang mampu memperbaiki kualitas tanah tambang adalah variasi komposisi D yaitu 25% tanah : 75% kompos.
STUDI POLA PENGELOLAAN SAMPAH B3 RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BANJAR WILAYAH BARAT ( KECAMATAN SUNGAI TABUK, KERTAK HANYAR DAN GAMBUT ) mu'min mu'min; Andy Mizwar; Rizqi Puteri Mahyudin
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 3 No 1 (2020): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v3i1.483

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis timbulan dan komposisi, menganalisis hubungan tingkat pendapatan dengan jumlah sampah B3 serta mengkaji kondisi eksisting pola pengelolaan sampah B3 rumah tangga di wilayah Kabupaten Banjar wilayah barat (Kecamatan Sungai Tabuk, Kertak Hanyar dan Gambut). Metode yang digunakan pada penelitian ini antara lain observasi lapangan, sampling dan wawancara. Berdasarakan hasil pengukuran diketahui timbulan sampah B3 rumah tangga di Kecamatan Sungai Tabuk, Kertak Hanyar dan Gambut sebesar 0,048 kg/orang/hari atau 1,481 liter/orang/hari. Komposisi yang paling banyak ditemukan adalah produk perawatan diri seperti pampers. Berdasarkan uji korelasi spearman, hanya komposisi produk otomotif yang berhubungan dengan tingkat pendapatan. Sedangkan pada sampah B3 rumah tangga tidak ada pola pengelolaan khusus terhadap sampah B3 rumah tangga.
PEMANFAATAN LUMPUR WASTEWATER TREATMENT PLANT DAN ABU BOILER INDUSTRI REFINERY DAN BIODIESEL MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN SISTEM IN VESSEL COMPOSTING Elsa Rahmadayani; Andy Mizwar; Riza Miftahul Khair
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 1 No 2 (2018): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v1i2.575

Abstract

Industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit menghasilkan limbah yang masih tergolong sebagai limbah B3, yaitu lumpur WWTP dan abu boiler. Pengelolaan limbah B3 menggunakan pihak ketiga relatif mahal, untuk itu dilakukan penelitian in vessel composting sebagai alternatif pengelolaan limbah B3 industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas kompos yang dihasilkan dari lumpur WWTP dan abu boiler dari industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit, menganalisis kondisi optimum composting lumpur WWTP dan abu boiler dari industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit berdasarkan komposisi bahan composting terhadap kualitas kompos, dan menganalisis perbandingan efisiensi biaya pengelolaan lumpur WWTP dan abu boiler dengan in vessel composting dan dengan menggunakan pihak ketiga. Lumpur WWTP dan abu boiler yang digunakan berasal dari industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit di Desa Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kompos yang dihasilkan dari lumpur WWTP dan abu boiler industri refinery dan biodiesel minyak kelapa sawit sesuai dengan SNI 19-7030-2004 dan Permentan No. 70 Tahun 2011, dengan kandungan C-Organik sebesar 16,16%, kandungan N-Total sebesar 0,41, nilai rasio C/N sebesar 40,51 dan warna kompos kehitaman. Kondisi optimum composting berdasarkan variasi komposisi bahan composting terhadap kualitas kompos adalah R-5, 50% lumpur WWTP + 50% sampah organik, dengan kandungan C-Organik rata-rata sebesar 17,157% dan kandungan N-Total rata-rata sebesar 0,313%. Sedangkan untuk efisiensi biaya pengelolaan, biaya pengelolaan dengan in vessel composting lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan pihak ketiga dengan efisiensi sebesar 45,59%.
PERBEDAAN RASIO C/N KOMPOS SAMPAH ORGANIK DAN DEDAUNAN SEGAR AKIBAT VARIASI LAMA WAKTU PEMBALIKAN DENGAN METODE RAK BOX DI TPS 3R ALDI LESTARI BANJARMASIN Angelicha Fralisa Cristiani; Andy Mizwar; Rizqi Puteri Mahyudin
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 2 No 1 (2019): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v2i1.582

Abstract

Sampah masih menjadixpermasalahan penting dalam pengelolaan sampah di Kota Banjarmasin. Untuk memecahkan permasalahan tersebut pemerintah mempunyai alternatif yang dapat melibatkanxperan serta masyarakat serta meningkatkan upaya daur ulang sampah yaitu dengan adanya TPS 3R atau Tempat Pengelolaan Sampah (reuse, reduce, recycle) berbasis masyarakat. Salah satu upaya TPS 3R yaitu composting yang terdapat di TPS 3R Aldi Lestari. Metode composting yang digunakan yaitu open windrow rak box dimana metode ini merupakanxmetode baru dalam proses composting. Dalam penelitian ini dilakukan analisis tentang kualitas kompos dan rasio C/N terhadap variasi lama waktu pembalikan 3 hari, 5 hari dan 7 hari dengan menggunakanxbahan dasar sampahxorganik dan daun segar. Tumpukan akan dibangun sebanyak 6 tumpukan dengan ukuran panjang 110 cm, lebar 30 cm, tinggi 30 cm dan berat tumpukan 30 kg. Analisis rasio C/N dilakukan setiap 3 hari, 5 hari dan 7 hari sesuai jadwal pembalikan selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan pada pengambilan sampel pertama masing-masing variasi telah menunjukkan Rasio C/N 19; 15,6; 16,2 yang berarti telah sesuai dengan SNI 19-7030-2004. Namun rasio C/N tanah yang baik berkisar 10-12, sehingga yang memenuhi kategori ini ditunjukkan pada ditunjukkan pada hari ke-15 variasi pembalikan 3 hari yaitu 10,86, hari ke-15 variasi pembalikan 5 hari yaitu 12,93 dan hari ke-21 variasi pembalikan 7 hari yaitu 10,6.
STUDI POLA PENGELOLAAN SAMPAH B3 RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BANJAR WILAYAH TIMUR (KECAMATAN MARTAPURA) Maulia Agustina; Andy Mizwar; Rizqi Puteri Mahyudin
Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Vol 2 No 1 (2019): JERNIH
Publisher : Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jernih.v2i1.584

Abstract

Aktivitas rumah tangga menghasilkan sampah yang beragam yaitu berupa sampah organik, anorganik hingga sampah B3. Umumnya masyarakat masih membuang sampah tersebut secara bercampur. Untuk sampah B3 yang dibuang tanpa pengelolaan berpotensi menimbulkan dampak bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis timbulan dan komposisi timbulan sampah B3 rumah tangga, menganalisis hubungan tingkat pendapatan dengan jumlah sampah perkomposisi, serta mengkaji kondisi eksisting pola pengelolaan sampah B3 rumah tangga di Kabupaten Banjar wilayah Timur (Kecamatan Martapura). Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi lapangan dan sampling. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan timbulan sampah B3 rumah tangga sebesar 0,070 kg/orang/hari atau 1,017 liter/orang/hari dengan komposisi paling besar terdapat pada produk perawatan diri berupa pampers. Hasil uji korelasi spearman menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan jumlah sampah B3 perkomposisi. Hingga saat ini sampah B3 rumah tangga ditangani layaknya sampah domestik. Sampah yang bernilai ekonomis dijual ke pengepul dan sisanya langsung dibuang ke TPA.