Background: Patients with diabetes mellitus are increasing with levels of affluence and the changing of lifestyles. Treatments of diabetes mellitus using conventional drugs are quite expensive and causing unwanted side effects. Therefore, it is necessary to find an effective drug with small side effect and low price. One of the alternative drugs that have an effect as anti-diabetic is mangosteen rind.Objective: The objective of this study was to determine the characteristics of mangosteen rind, phytochemical screening and the effect of ethanol extract of mangosteen rind to decrease blood glucose levels in male mice with glucose tolerance test.Method: This study was done using glucose tolerance test and ethanol extract of mangosteen rind with doses of 50, 100 and 200 mg/kg BW.Results: The results of the characterization of mangosteen rind were moisture content 7.96%, watersoluble extract concentration 12.98%, soluble in ethanol extract concentration 20.14%, total ash content 9.40% and insoluble ash content in acid 0.42%. The results of phytochemical screening of mangosteen rind and ethanol extract of mangosteen rind were alkaloids, flavonoids, glycosides, saponins, tannins and steroid/triterpenoid. The decreasing blood glucose level test of the ethanol extract of mangosteen rind doses of 50, 100 and 200 mg/kg BW gave a significant difference with control group (CMC 0.5%) and did not show significant difference with glibenclamide dose of 0.65 mg/kg BW (p > 0.05). Ethanol exctract of mangosteen rind dose of 100 mg/kg BW gave the best effect to decrease blood glucose level than dose 50 mg/kg BW and 200 mg/kg BW.Conclusion: It is concluded that ethanol extract of mangosteen rind has antidiabetic effect to the mice.Key words: mangosteen, ethanol extract, plasma glucose ABSTRAK Latar Belakang: Penderita diabetes mellitus dewasa ini terus meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat kemakmuran dan berubahnya gaya hidup. Pengobatan diabetes mellitus menggunakan obat konvensional, harganya relatif mahal dan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, perlu dicari obat yang efektif, efek samping yang relatif kecil dengan harga yang murah. Salah satu obat sebagai alternatif yang berefek sebagai antidiabetes mellitus adalah kulit buah manggis. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik simplisia kulit buah manggis, skrining fitokimia dan efek ekstrak etanol kulit buah manggis terhadap penurunan kadar glukosa darah. Metode: Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode toleransi glukosa. Dosis ekstrak etanol kulit buah manggis yang digunakan adalah dosis 50, 100 dan 200 mg/kg BB. Hasil: Hasil karakteristik simplisia kulit buah manggis adalah kadar air 7,96%, kadar sari larut air 12,98%, kadar sari larut etanol 20,14%, kadar abu total 9,40%, dan kadar abu tidak larut asam 0,42%. Hasil skrining fitokimia simplisia dan ekstrak etanol kulit buah manggis adalah alkaloida, flavonoida, glikosida, saponin, tanin, dan steroid/triterpenoid. Data hasil pengujian KGD dengan dosis 50, 100 dan 200 mg/kg BB memberikan penurunan kadar glukosa darah yang signifikan dan berbeda bermakna dibandingkan kelompok kontrol (CMC 0,5%) dan tidak memberikan perbedaan yang nyata dengan glibenklamid dosis 0,65 mg/kg BB (p > 0,05). Pemberian ekstrak etanol kulit buah manggis dengan dosis 100 mg/kg BB memberikan hasil yang lebih baik terhadap penurunan kadar glukosa darah dibandingkan dengan dosis 50 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit buah manggis mempunyai efek sebagai antidiabetes terhadap mencit. Kata Kunci: manggis, ekstrak etanol, kadar glukosa darah *Korespondensi penulis: panal@usu.ac.id