Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Retribusi Izin Gangguan (Studi Izin Gangguan Warung Internet di Kecamatan Tampan): Universitas Islam Riau Sobri Sobri; Muhammad Husaini
SISI LAIN REALITA Vol. 3 No. 2 (2018): Sisi Lain Realita
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.049 KB) | DOI: 10.25299/sisilainrealita.2018.vol3(2).3720

Abstract

Inscrease revenue in pekanbaru city government must maximize all forms of existing licensing in order to generate income areas one of which is the levy permit interfence. Therefore, pekanbaru city government issued local Regulation No 8 of 2012 on disturbance Permit. Of a number of types of businesses that should have this permit, one of which is the internet cafes. Public internet, or commonly abbreviated café is one form of business managed by groups or individuls that provide services in the form of internet services by users. But in pelaksanaan, still less the maximum. Still many businesses,especially in sub handsome café that does not take care of this permit as mandated by local regulation. The purpose of this study was to determine the implementation of regional regulation pekanbaru 8 year 2012 on permits impaired against permit internet cafes in district charming and identify factors inhibiting the implementation of regional regulation pekanbaru 8 year 2012 on permits impaired against permit internet cafes in district charming. In accordance with the problems of the type of research is descriptive survey using quantitative methods. As for the population in this study is the head of the integrated licensing service agency investment and pekanbaru, employees of the division of licensing, as well as the owner of the café in the district charming. The results showed bahwasanya implemention Regional regulation pekanbaru No. 8 of 2012 on permits impaired against permit internet cafes in sub handsome is in the category fairly implemented, this can be seen from the four indicators that have been the outhor set that communication, resources, disposition and structure bureaucracy with the recapitulation as much as 50%. Implementation of the inhibiting factors in pekanbaru city regional regulation No. 8 of 2012 on agains nuisance permits business licenses in district handsome public internet is the lack of socialization, lack of human resources and lack of infrastructure tu support the implemtation of these regulations.
SRI KERTANAGARA DALAM USAHA MEWUJUDKAN WAWASAN DWIPANTARA TAHUN 1275-1292 Sobri Sobri; Tontowi Amsia; Wakidi Wakidi
PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) Vol 2, No 1 (2014): PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah)
Publisher : FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.444 KB)

Abstract

The purpose of this research is to investigate what should Sri Kertanagara do to realize the dwipantara concept during 1275-1292. The researcher used technical literature and documentation as the data collection technique. The data analysis technique used by the researcher is the analysis of qualitative data . The results of this research is to show what should Sri Kertanagara do to realize dwipantara concept which through Pamalayu expedition that can beat down the Malayu Kingdom (Suwarnabhumi) since 1275-1292 and diplomacy way with Campa Kingdom by a political marriage. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah upaya Sri Kertanagara dalam mewujudkan wawasan dwipantara tahun 1275-1292.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kepustakaan dan dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upaya Sri Kertanagara dalam mewujudkan wawasan dwipantara tahun 1275-1292 yaitu melalui ekspedisi Pamalayu yang berhasil menundukkan Kerajaan Malayu (Suwarnabhumi) dan dengan cara diplomasi dilakukan dengan Kerajaan Campa dengan cara menjalankan politik perkawinan. Kata kunci: kerajaan singhasari, usaha, wawasan dwipantara
MEMBANGUN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN BAGI SANTRI DI YAYASAN RUMAH QUR’AN ASKAF BERSINERGI Dicky Sundawa Firdaus; Sobri Sobri; Gadis Ayu Ningtias; Holi Ismalia
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat : Kreasi Mahasiswa Manajemen Vol 2, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat : Kreasi Mahasiswa Manajemen
Publisher : Unpam Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/kmm.v2i1.20987

Abstract

Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Mahasiswa ini adalah untuk membangun motivasi berwirausaha terhadap para anak didik/santri di Yayasan Rumah Qur’an Askaf Bersinergi, yang beralamat di Pondok Benda, Kec Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15416. Adapun metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah mendatangi Yayasan tersebut dan memberikan materi secara komunikasi verbal dan diskusi, yang berisi tentang bagaimana cara untuk membangun motivasi kewirausahaan bagi para santri. Hasil dari kegiatan tersebut adalah para peserta menjadi lebih termotivasi lagi untuk menjadi wirausahawan, disamping padatnya kegiatan yang mereka lakukan setiap hari di Yayasan, seperti hafalan Qur’an dll, mereka juga mempunyai bekal untuk berwirausaha dimasa yang akan datang. Ilmu yang diperoleh pada kegiatan ini harapannya semakin memberikan wawasan mengenai kegiatan berwirausaha dikalangan santri, serta memotivasi para santri untuk mulai berwirausaha, karena dalam agama islam pun berwirausaha ialah hal yang mulia dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW