I Wayan Adnyana
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK IKIP PGRI Bali

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KORELASI BERAT BADAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP DAYA LEDAK SISWA PUTRA KELAS VII G DAN H SMP WISATA SANUR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Wayan Nika Ardana; I Wayan Adnyana; Kadek Suryadi Artawan
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 4 No. 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.324 KB)

Abstract

Kekuatan otot tungkai sangat berperan penting dalam menimbulkan daya ledak karena kekuatan otot merupakan daya penggerak dan Berat badan berperan penting dalam daya ledak karena dapat berperan sebagai penyeimbang tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya korelasi antara berat badan dan kekuatan otot tungkai terhadap daya ledak siswa putra kelas VII G dan H SMP Wisata Sanur tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan rancangan korelasional desaign. Populasi diambil dari siswa putra kelas VII G dan H SMP Wisata Sanur tahun pelajaran 2016/2017. Sampel berjumlah 38 orang diambil menggunakan populasi study dari semua jumlah populasi yang ada. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes dan pengukuran berat badan dengan alat ukur timbangan berat badan dalam satuan kilogram, tes dan pengukuran kekuatan otot tungkai dengan alat ukur leg dynamometer dalam satuan kilogram, dan tes dan pengukuran daya ledak dengan alat ukur jump MD dalam satuan sentimeter. Data berupa hasil tes dan pengukuran selama penelitian. Data yang diperoleh diuji menggunakan program komputer SPSS16. Data berdistribusi normal sehingga selanjutnya menguji hipotesis menggunakan korelasi product moment, menghitung KP dan melakukan uji . Taraf signifikansi yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah taraf signifikan 5% dengan derajat pembilang(db=k) dan derajat penyebut(db=n-k-1). Hasil analisis data diperoleh hasil: (1) berat badan memiliki hubungan yang sangat lemah terhadap daya ledak, diperoleh nilai = -0,135. (2) kekuatan otot tungkai memiliki hubungan yang cukup terhadap daya ledak, diperoleh nilai = 0,596. (3) berat badan dan kekuatan otot tungkai memiliki hubungan yang kuat terhadap daya ledak, diperoleh hasil = 0,792. Koefisien penentu=62,7%, ini berarti variabel bebas berat badan dan kekuatan otot tungkai bersama-sama menentukan besarnya variabel terikat daya ledak sebesar 62,7%. =29,45, =3,27. Jadi > =signifikan. Simpulannya bahwa adanya hubungan yang sangat lemah, hipotesis nol ditolak. adanya hubungan yang cukup, hipotesis nol ditolak. adanya hubungan yang kuat, hipotesis nol ditolak dan signifikan.
PELATIHAN LOMPAT GAWANG 40 CM 6 REPETISI 5 SET MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI SISWA PUTRA KELAS VII SMP PGRI 1 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Daton Kopong; I Wayan Adnyana; Ni Luh Putu Indrawathi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 3 No. 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.368 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui lompat gawang 40 cm 6 repetisi 5 set tidak atau dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai siswa putra kelas VII SMP PGRI 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian ini nantinya akan dipakai sebagai pedoman untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai siswa di SMP PGRI 1 Denpasar. Populasi penelitian ini adalah siswa putra kelas VII SMP PGRI 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 213 orang. Teknik pengambilan sempel yaitu dengan acak sederhan (simple random) dan dihitung menggunakan rumus pocock. Dari perhitungan tersebut didapat sempel sebanyak 20 orang dan di bagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok I sebanyak 10 orang yang di beri pelatihan lompat gawang 40 cm 5 repetisi 3 set dan kelompok II sebanyak 10 orang di beri pelatihan lompat gawang 40 cm 6 repetisi 5 set. Data diperoleh dengan melaksanakan tes awal, dan tes akhir dengan menggunakan alat ukur yang bernama jump meter digital (jump MD) dengan satuan centimeter (cm). data yang telahterkumpul akan dianalisa dengan metode analisis statistik dengan rumus t-tes. Berdasarkan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 9 , didapat angka batas penolakan Ha dalam tabel sebesar 2,262 sedangkan nilai t-tes yang diperoleh kelompok I (kontrol) sebesar 1,351. Pada kelompok II (perlakuan) terdapat penolakan Ho dengan nilai t-test yang diperoleh -23,252. sedangkan nilai yang ada di t-tabel sebesar 2,262. Hal ini berarti nilai t-tes Ha diterima. Berdasarkan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 18, diapatkan angka penolakan Hipotesis nol dalam t-tabel sebesar 2,101. Jadi kesimpulan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelompok I (kontrol) dan kelompok II (perlakuan) mempunyai perbedaan pengaruh terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai siswa putra kelas VII SMP PGRI 1 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016.
MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI DENGAN BIMBINGAN INDIVIDUAL SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS IV SEMESTER I SD NEGERI 1PELIATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Cok Agung Suryajaya; I Wayan Adnyana
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 3 No. 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.204 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Peliatan di Kelas IV Semester I yang kemampuan siswanya untuk mata pelajaran Penjasorkes masih di bawah KKM 73.Tujuan penulisan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran Inquiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.Metode pengumpulan datanya adalah tes prestasi belajar. Metode analisis datanya adalah deskriptif.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah model pembelajaran Inquiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Ini terbukti dari hasil yang diperoleh pada awalnya 67, pada siklus I menjadi 70 dan pada siklus II menjadi 74.Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah model pembelajaran Inquiri dapat meningkatkan prestasi belajar Penjasorkes siswa Kelas IV Semester I SD Negeri 1 Peliatan.