Ni Luh Putu Indrawathi
Universitas PGRI Mahadewa Indonesia

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH LATIHAN SENAM LANTAI TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN STATIS MAHASISWA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN (FPOK) IKIP PGRI BALI TAHUN PELAJARAN 2017 Indrawathi, Ni Luh Putu
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 3 No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.283 KB)

Abstract

Keseimbangan memiliki peranan yang sangat penting, dimana keseimbangan merupakan unsur kondisi fisik yang dibutuhkan dalam kegiatan olahraga maupun aktivitas sehari-hari. Keseimbangan adalah salah satu komponen aktivitas jasmani yang wajib dimiliki setiap orang dengan level tertentu. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh latihan senam lantai terhadap keseimbangan statis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental dengan desain one group pretest-posttest design. Populasi penelitian adalah mahasiswa kelas B Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) IKIP PGRI Bali yang berjumlah 40 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling dengan jumlah sampel 20 orang. Analisis data menggunakan uji-t. Hasil analisis data ttest = 7.988, dengan ttabel = 2.093. Nilai dari ttest = 7.988 lebih besar dari nilai ttabel = 2.093. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh latihan senam lantai terhadap keseimbangan statis pada mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) IKIP PGRI Bali.
PELATIHAN PERMAINAN GAME TIPE A LEBIH MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEBUGARAN FISIK DIBANDINGKAN PERMAINAN GAME TIPE B PEMAIN FUTSAL IKIP PGRI BALI Indrawathi, Ni Luh Putu
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 2 No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.57 KB)

Abstract

Kebugaran fisik akan mengalami penurunan disebabkan oleh latihan fisik tidak teratur. Ketidak teraturan dalam melakukan pelatihan sering disebabkan oleh motivasi yang kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kebugaran fisik dan motivasi pada pelatihan permainan game tipe A dan permainan game tipe B, serta untuk mengetahui tipe pelatihan game yang menghasilkan kebugaran fisik dan motivasi yang lebih baik dari kedua tipe pelatihan game yang diterapkan pada pemain futsal IKIP PGRI Bali. Telah dilakukan penelitian experimental Pre-Posttest Control Group Design pada 26 orang mahasiswa yang berumur 20 – 29 tahun. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok dengan menggunakan teknik alokasi acak sederhana. Kelompok I diberikan pelatihan game tipe A dan kelompok II diberikan pelatihan game tipe B. Pelatihan diberikan 4 kali seminggu selama 6 minggu. Kebugaran fisik dan motivasi diukur sebelum dan sesudah pelatihan. Perbedaan rerata kebugaran fisik dan motivasi tiap-tiap kelompok sebelum dan sesudah perlakuan dengan tingkat kebugaran fisik dan motivasi tiap-tiap kelompok sebelum dan sesudah perlakuan diuji dengan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan kebugaran fisik dan motivasi pada kelompok I dan kelompok II. Hasil uji beda kebugaran fisik pada kelompok I data awal 3,0415 ± 0,1607 m/detik meningkat menjadi 3,5262 ± 0,1696 m/detik dan pada kelompok II data awal 2,7000 ± 0,1010 m/detik meningkat menjadi 3,0623 ± 0,3203 m/detik (p<0,05). Pada kelompok I rerata motivasi 97,61± 0,65 meningkat menjadi 99,61 ± 0,50 dan pada kelompok II rerata motivasi 94,46 ± 1,33 meningkat menjadi 98,15 ± 0,89 (p<0,05). Uji satatistik meningkatkan kelompok I dengan pelatihan game tipe A lebih meningkatkan motivasi dan kebugaran fisik (p<0,05). Peningkatan motivasi dan kebugaran fisik pada game tipe A disebabkan adanya pelatihan menendang bola, menyundul bola, dan mengontrol bola yang memberi efek gerakan yang dinamis dan menyenangkan serta menimbulkan efek terhadap komponen biomotorik yang lebih baik dibandingkan pelatihan game tipe B. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan permainan game tipe A lebih meningkatkan kebugaran fisik dan motivasi dibandingkan dengan pelatihan game tipe B.
PELATIHAN DRILLS BOX SETINGGI 50 CM 5 REPETISI 5 SET MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA PUTRA UKM BOLA VOLI IKIP PGRI BALI Widiantari, Ni Luh Gde; Indrawathi, Ni Luh Putu
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 4 No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.806 KB)

Abstract

Pelatihan olahraga merupakan salah satu upaya meningkatkan kondisi kesehatan fisik, disiplin dan sportivitas. Kemampuan yang perlu ditingkatkan dalam olahraga salah satunya adalah daya ledak otot tungkai. Peningkatan daya ledak otot tungkai dapat terjadi dengan melakukan pelatihan drills box. Drills box adalah pelatihan yang dilakukan dengan cara meloncat ke atas box berulang kali, dalam penelitian ini dipakai 3 box. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan drills box dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai peserta putra UKM bola voli IKIP PGRI Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups design. Populasi diambil dari keseluruhan peserta putra UKM bola voli IKIP PGRI Bali yang berjumlah 42 orang siswa yang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil penelitian didapatkan rata-rata tes awal daya ledak otot tungkai pada kelompok perlakuan yaitu, 35,353 dan rata-rata tes akhir yaitu 40,040. Sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata tes awal yaitu 31,180 dan rata-rata tes akhir yaitu 34,287. Bersadarkan uji t-test independent didapat bahwa beda rerata hasil pre test antara kelompok perlakuan dengan kelompok control sebesar 4,173 dengan hasil p lebih kecil dari 0,05 (p < 0.05) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna dari hasil pre test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, sedangkan beda rerata hasil post test antara pelatihan drills box pada kelompok perlakuan dengan pelatihan meloncati rintangan pada kelompok control sebesar 5,753 dengan hasil p lebih kecil dari 0,05 (p < 0.05) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna dari hasil post test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan penelitian diatas disarankan agar pelatihan drills box dan meloncati rintangan sebagai salah satu pelatihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai.
PELATIHAN LOMPAT GAWANG 40 CM 6 REPETISI 5 SET MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI SISWA PUTRA KELAS VII SMP PGRI 1 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kopong, Daton; Adnyana, I Wayan; Indrawathi, Ni Luh Putu
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 3 No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.368 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui lompat gawang 40 cm 6 repetisi 5 set tidak atau dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai siswa putra kelas VII SMP PGRI 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian ini nantinya akan dipakai sebagai pedoman untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai siswa di SMP PGRI 1 Denpasar. Populasi penelitian ini adalah siswa putra kelas VII SMP PGRI 1 Denpasar Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 213 orang. Teknik pengambilan sempel yaitu dengan acak sederhan (simple random) dan dihitung menggunakan rumus pocock. Dari perhitungan tersebut didapat sempel sebanyak 20 orang dan di bagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok I sebanyak 10 orang yang di beri pelatihan lompat gawang 40 cm 5 repetisi 3 set dan kelompok II sebanyak 10 orang di beri pelatihan lompat gawang 40 cm 6 repetisi 5 set. Data diperoleh dengan melaksanakan tes awal, dan tes akhir dengan menggunakan alat ukur yang bernama jump meter digital (jump MD) dengan satuan centimeter (cm). data yang telahterkumpul akan dianalisa dengan metode analisis statistik dengan rumus t-tes. Berdasarkan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 9 , didapat angka batas penolakan Ha dalam tabel sebesar 2,262 sedangkan nilai t-tes yang diperoleh kelompok I (kontrol) sebesar 1,351. Pada kelompok II (perlakuan) terdapat penolakan Ho dengan nilai t-test yang diperoleh -23,252. sedangkan nilai yang ada di t-tabel sebesar 2,262. Hal ini berarti nilai t-tes Ha diterima. Berdasarkan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan 18, diapatkan angka penolakan Hipotesis nol dalam t-tabel sebesar 2,101. Jadi kesimpulan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelompok I (kontrol) dan kelompok II (perlakuan) mempunyai perbedaan pengaruh terhadap peningkatan daya ledak otot tungkai siswa putra kelas VII SMP PGRI 1 Denpasar tahun pelajaran 2015/2016.
PELATIHAN PLIOMETRIK NAIK TURUN BOX SETINGGI 40 CM 5 REPETISI 8 SET MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PESERTA EKSTRA BOLA VOLI SMAN 2 MENGWI Widiantari, Ni Luh Gede; Indrawathi, Ni Luh Putu
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 5 No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.779 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pelatihan pliometrik Naikturun box setinggi 40 cm 5 repetisi 8 set meningkatkan kekuatan otot tungkai peserta ekstra bola voli SMAN 2 Mengwi. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups design. Populasi dalam peneltian ini adalah peserta ekstra bola voli SMAN 2 Mengwi sebanyak 60 orang. Sampel dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol berjumlah 12 orang yang diberi pelatihan menendang bola 4 repetisi 8 set dan kelompok perlakuan berjumlah 12 orang yang diberi pelatihan pliometrik naik turun box setinggi 40 cm 5 repetisi 8 set. Data yang telah terkumpul di analisadengan rumus t-test. Berdasarkan taraf signifikansi 5%, didapatkan bahwa pelatihan Menendang Bola 4 Repetisi 8 Set kelompok kontrol dengan pelatihan Naik Turun Box Setinggi 40 Cm 5 Repetisi 8 Set pada kelompok perlakuan dengan nilai (p = 0,028) p<0,05, yang menunjukan perbedaan yang bermakna hasil tes akhir antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok perlakuan dengan rata-rata peningkatan kekuatan otot tungkai setelah pelatihan 4,9 kg dengan persentase peningkatan 5,23% dan kelompok kontrol mengalami peningkatan kekuatan otot tungkai setelah pelatihan rata-rata 0,1 kg dengan persentase peningkatan 0,118% maka didapatkan hasil bahwa pelatihan Pliometrik Naik Turun Box Setinggi 40 Cm 5 Repetisi 8 Set lebih baik dari pada latihan sesuai dengan pelatihan Menendang Bola 4 Repetisi 8 Set di dalam meningkatkan kekuatan otot tungkai siswa peserta ekstra bola voli SMAN 2 Mengwi.
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN MIX IMPACT TERHADAP TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA MAHASISWA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN (FPOK) IKIP PGRI BALI TAHUN PELAJARAN 2015 Indrawathi, Ni Luh Putu
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol 1 No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.603 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya meningkatkan kesegaran jasmani mahasiswa dalam menunjang aktivitas hidupnya. Kesegaran jasmani merupakan bentuk kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Daya tahan kardiovaskuler dan daya tahan otot yang baik akan meningkatkan kemampuan kerja mahasiswa dengan intensitas yang lebih besar dan waktu lebih lama tanpa kelelahan sehingga memungkinkan mahasiswa membangun ketahanan yang lebih besar terhadap kelelahan otot dalam belajar untuk jangka waktu yang lebih lama. Mengingat pentingnya peranan kesegaran jasmani bagi mahasiswa, maka kesegaran jasmani mahasiswa perlu ditingkatkan. Cara yang paling efektif dengan berolahraga secara teratur. Olahraga yang cukup memberikan beban pada jantung dan paru. Jenis olahraga ini adalah olahraga yang sifatnya aerobik, diantaranya senam aerobik low impact dan senam aerobik mix impact. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan latihan senam aerobik low impact dan mix impact terhadap tingkat kesegaran jasmani. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Harvard step test yaitu naik turun bangku yang digunakan untuk mengukur daya tahan kardio-respiratori. Data yang diperoleh dengan cara tes awal (pretest) menggunakan tes kesegaran jasmani sebelum diberikan perlakuan (treatment) latihan senam aerobik low impact, senam aerobik mix impact, dan tes akhir (posttest) dengan tes kesegaran jasmani sesudah diberi perlakuan (treatment). Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi. Subjek penelitian adalah mahasiswa kelas A yang berjumlah 37 orang dan kelas B yang berjumlah 39 orang Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) IKIP PGRI Bali. Setelah dilakukan perlakuan pengolahan data dan analisis statistik,diperoleh kesimpulan bahwa senam aerobik mix impact memberikan pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan senam aerobik low impact terhadap tingkat kesegaran jasmani.
Pelatihan Tendangan Drill 10 Repetisi 5 Set Terhadap Peningkatan Kecepatan Tendangan Sabit Atlet Putri Pencak Silat Palgunadi, I Komang Adi; Dewi, Putu Citra Permana; Vanagosi, Kadek Dian; Indrawathi, Ni Luh Putu
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 9, No 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v9i2.36745

Abstract

Lemahnya kemampuan atlet putri pencak silat saat melakukan serangan, tendangannya terutama tendangan sabit. mengakibatkan atelt kehilangan poin karena lawan mudah mengantisipasi serangan yang diberikan. Hal ini berdampak terhadap perolehan perstasi atlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan tendangan drill kanan kiri 10 repetisi 5 set terhadap peningkatan kecepatan tendangan sabit atlet putri pencak silat. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Penelitian dilaksanakan selama 6 minggu. Sampel penelitian berjumlah 24 orang atlet putri, dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 12 orang. Kelompok perlakuan diberikan pelatihan tendangan drill kanan kiri 10 repetisi 5 set. Pengumpulan data menggunakan instrument berupa tes. Data dianalisi dengan uji t-independen. Hasil analisis data menunjukkan  rerata kecepatan tendangan sabit sesudah pelatihan pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan 41,25%, sedangkan kelompok kontrol terjadi peningkatan sebesar 19,28%. Hasil t-test independent rerata tes akhir kecepatan tendangan sabit antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebesar -3,652 dengan nilai signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05 (p = 0,001 < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa pelatihan tendangan drill kanan kiri 10 repetisi 5 set memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kecepatan tendangan sabit atlet putri pencak silat BN Kintara.
Pelatihan Tendangan Drill 10 Repetisi 5 Set Terhadap Peningkatan Kecepatan Tendangan Sabit Atlet Putri Pencak Silat I Komang Adi Palgunadi; Putu Citra Permana Dewi; Kadek Dian Vanagosi; Ni Luh Putu Indrawathi
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol. 9 No. 2 (2021): Juli
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v9i2.36745

Abstract

Lemahnya kemampuan atlet putri pencak silat saat melakukan serangan, tendangannya terutama tendangan sabit. mengakibatkan atelt kehilangan poin karena lawan mudah mengantisipasi serangan yang diberikan. Hal ini berdampak terhadap perolehan perstasi atlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan tendangan drill kanan kiri 10 repetisi 5 set terhadap peningkatan kecepatan tendangan sabit atlet putri pencak silat. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Penelitian dilaksanakan selama 6 minggu. Sampel penelitian berjumlah 24 orang atlet putri, dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 12 orang. Kelompok perlakuan diberikan pelatihan tendangan drill kanan kiri 10 repetisi 5 set. Pengumpulan data menggunakan instrument berupa tes. Data dianalisi dengan uji t-independen. Hasil analisis data menunjukkan  rerata kecepatan tendangan sabit sesudah pelatihan pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan 41,25%, sedangkan kelompok kontrol terjadi peningkatan sebesar 19,28%. Hasil t-test independent rerata tes akhir kecepatan tendangan sabit antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebesar -3,652 dengan nilai signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05 (p = 0,001 < 0,05). Dapat disimpulkan bahwa pelatihan tendangan drill kanan kiri 10 repetisi 5 set memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kecepatan tendangan sabit atlet putri pencak silat BN Kintara.
PELATIHAN DRILLS BOX SETINGGI 50 CM 5 REPETISI 5 SET MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA PUTRA UKM BOLA VOLI IKIP PGRI BALI Ni Luh Gde Widiantari; Ni Luh Putu Indrawathi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 4 No. 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.806 KB)

Abstract

Pelatihan olahraga merupakan salah satu upaya meningkatkan kondisi kesehatan fisik, disiplin dan sportivitas. Kemampuan yang perlu ditingkatkan dalam olahraga salah satunya adalah daya ledak otot tungkai. Peningkatan daya ledak otot tungkai dapat terjadi dengan melakukan pelatihan drills box. Drills box adalah pelatihan yang dilakukan dengan cara meloncat ke atas box berulang kali, dalam penelitian ini dipakai 3 box. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelatihan drills box dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai peserta putra UKM bola voli IKIP PGRI Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups design. Populasi diambil dari keseluruhan peserta putra UKM bola voli IKIP PGRI Bali yang berjumlah 42 orang siswa yang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil penelitian didapatkan rata-rata tes awal daya ledak otot tungkai pada kelompok perlakuan yaitu, 35,353 dan rata-rata tes akhir yaitu 40,040. Sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata tes awal yaitu 31,180 dan rata-rata tes akhir yaitu 34,287. Bersadarkan uji t-test independent didapat bahwa beda rerata hasil pre test antara kelompok perlakuan dengan kelompok control sebesar 4,173 dengan hasil p lebih kecil dari 0,05 (p < 0.05) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna dari hasil pre test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol, sedangkan beda rerata hasil post test antara pelatihan drills box pada kelompok perlakuan dengan pelatihan meloncati rintangan pada kelompok control sebesar 5,753 dengan hasil p lebih kecil dari 0,05 (p < 0.05) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna dari hasil post test antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan penelitian diatas disarankan agar pelatihan drills box dan meloncati rintangan sebagai salah satu pelatihan untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai.
PELATIHAN PLIOMETRIK NAIK TURUN BOX SETINGGI 40 CM 5 REPETISI 8 SET MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PESERTA EKSTRA BOLA VOLI SMAN 2 MENGWI Ni Luh Gede Widiantari; Ni Luh Putu Indrawathi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 5 No. 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.779 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pelatihan pliometrik Naikturun box setinggi 40 cm 5 repetisi 8 set meningkatkan kekuatan otot tungkai peserta ekstra bola voli SMAN 2 Mengwi. Penelitian ini menggunakan rancangan experimental randomized pre-test and post-test groups design. Populasi dalam peneltian ini adalah peserta ekstra bola voli SMAN 2 Mengwi sebanyak 60 orang. Sampel dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok kontrol berjumlah 12 orang yang diberi pelatihan menendang bola 4 repetisi 8 set dan kelompok perlakuan berjumlah 12 orang yang diberi pelatihan pliometrik naik turun box setinggi 40 cm 5 repetisi 8 set. Data yang telah terkumpul di analisadengan rumus t-test. Berdasarkan taraf signifikansi 5%, didapatkan bahwa pelatihan Menendang Bola 4 Repetisi 8 Set kelompok kontrol dengan pelatihan Naik Turun Box Setinggi 40 Cm 5 Repetisi 8 Set pada kelompok perlakuan dengan nilai (p = 0,028) p<0,05, yang menunjukan perbedaan yang bermakna hasil tes akhir antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil post test kelompok perlakuan dengan rata-rata peningkatan kekuatan otot tungkai setelah pelatihan 4,9 kg dengan persentase peningkatan 5,23% dan kelompok kontrol mengalami peningkatan kekuatan otot tungkai setelah pelatihan rata-rata 0,1 kg dengan persentase peningkatan 0,118% maka didapatkan hasil bahwa pelatihan Pliometrik Naik Turun Box Setinggi 40 Cm 5 Repetisi 8 Set lebih baik dari pada latihan sesuai dengan pelatihan Menendang Bola 4 Repetisi 8 Set di dalam meningkatkan kekuatan otot tungkai siswa peserta ekstra bola voli SMAN 2 Mengwi.