Eka Yusup
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Singaperbangsa Karawang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DAN ANAK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SAAT PANDEMI COVID-19 Nisrina Annisati Rahmi; Kusrin Kusrin; Eka Yusup
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 7 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i7.2021.1965-1972

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi interpersonal orang tua dan anak dalam meningkatkan motivasi belajar anak pada saat pandemic covid-19. Dan untuk mengetahui hambatan komunikasi orang tua dan anak dalam meningkatkan motivasi belajar pada saat pandemic covid-19. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian analisis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan bahwa Pola komunikasi interpersonal orang tua dan anak terhadap motivasi belajar pada saat pandemic covid-19 ditunjukan dengan pola komunikasi demokratis. Kelima informan yang telah diteliti oleh peneliti menggunakan pola komunikasi demokratis. Pola komunikasi demokratis yaitu pada umumnya ditandai dengan  adanya sikap saling terbuka antara orang tua dan anak. Mereka membuat semacam aturan – aturan yang disepakati bersama guna mencapai tujuan tertentu. Orang tua yang memiliki sikap demokratis ini yaitu orangtua yang mencoba menghargai kemampuan anak secara langsung. Hambatan komunikasi antara orang tua dan anak karena kurang nya pengetahuan cara berkomunikasi yang baik sehingga anak tidak mau mendengarkan perkataan orang tua. faktor lingkungan menjadi pemicu hambatan komunikasi orang tua dengan anak akibatnya anak tidak focus dan tidak mau untuk belajar. Pengaruh gadget juga menjadi pemicu hambatan komunikasi jika anak tidak di awasi dan di arahkan dengan baik.
STRATEGI KOMUNIKASI RELAWAN DALAM MELAKUKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT WILAYAH TERMARJINALKAN (Studi Kasus Pada Program Tatar Nusantara) Muhammad Arifky Ramdani; Eka Yusup; Luluatu Nayiroh
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 3 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i2.2022.762-778

Abstract

Di Indonesia banyak terdapat wilayah yang tertinggal dan termarjinalkan. Masyarakat yang hidup di wilayah tertinggal sangat merasakan keterbatasan di dalam hidupnya. Tatar Nusantara merupakan sebuah program pemberdayaan masyarakat yang melakukan penugasan terhadap relawan selama satu tahun di wilayah termarjinalkan, menjadi fasilitator untuk melakukan pendampingan dan pengembangan terhadap masalah yang terjadi di wilayah tersebut. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi relawan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat di wilayah termarjinalkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teori yang digunakan yakni teori interaksi simbolik Mead. Teori ini digunakan untuk menganalisis konsep tindakan yang digunakan oleh relawan Tatar Nusantara. Berdasarkan dengan hasil penelitian ini yaitu yang pertama, analisis khalayak dari pemberdayaan masyarakat yang dilakukan program Tatar Nusantara yaitu masyarakat umum yang tinggal di wilayah penempatan masing-masing relawan. Kedua, penyusunan pesan yang disampaikan relawan menggunakan rumus klasik AIDDA. Ketiga, strategi metode yang digunakan dari cara penyampaiannya yaitu Canalizing dan dengan berdasarkan isinya menggunakan metode persuasif dan edukatif. Keempat, strategi seleksi dan penggunaan media yang digunakan relawan yaitu dengan media langsung atau face to face dan dengan menggunakan media sosial facebook, instagram, youtube dan website dalam memberitakan informasi wilayah penempatan kepada pihak luar.
POLA KOMUNIKASI RELAWAN DENGAN ANAK MARJINAL PADA YAYASAN SEKOLAH CINTA INDONESIA Ika Ika; Mayasari Mayasari; Eka Yusup
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 1 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i1.2022.368-376

Abstract

Kemiskinan masih menjadi ancaman terbesar anak tidak mendapatkan pendidikan yang layak, hal ini yang menjadi latar belakang dibentuknya Yayasan Sekolah Cinta anak Indonesia atau disingkat Sekoci. Sekoci adalah yayasan pendidikan nonformal yang dikenal sebagai tempat bermain dan belajar bagi anak-anak jalanan yang tinggal di pelataran kolong jembatan Cikini, mayoritas anak yang mengikuti Sekoci adalah pemulung, pengamen dan penjual tisu. Dalam melakukan pembinaan kepada anak marjinal agar mereka mau mengikuti arahan para relawan tentu bukanlah hal yang mudah, untuk itu diperlukan pola komunikasi yang tepat dan efektif untuk dapat membina anak-anak di sekitar jembatan kolong Cikini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk mengetahui pola komunikasi antara relawan dengan anak marjinal pada yayasan sekolah cinta anak indonesia. Berdasarkan hasil penelitian, relawan dengan anak marjinal pada yayasan sekolah cinta anak Indonesia menggunakan pola komunikasi primer, sekunder dan sirkular secara bergantian dalam proses interaksi komunikasi, hal ini terbukti efektif dalam menjalin kedekatan dan meningkatkan semangat belajar anak-anak marjinal di yayasan sekolah cinta anak Indonesia. Hasil penelitian di konfirmasi dengan menggunakan teori pertukaran sosial yang dicetuskan oleh Thibaut dan Kelley.
PENGARUH KONTEN TIKTOK @JEROMEPOLIN98 SEBAGAI MEDIA EDUKASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN GENERASI Z Elfrida Mediana; Eka Yusup; Weni Adityasning Arindawati
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 9 (2022): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i9.2022.3489-3496

Abstract

Media sosial yang tengah popular saat ini merupakan media sosial TikTok, yang dimana pengguna dari aplikasi ini mayoritas dari kalangan generasi Z. Pendidikan sendiri menuntut memiliki keunggulan yang kompetitif yang pada akhirnya memunculkan berbagai aktivitas edukasi dalam proses pembelajaran, salah satunya ada pada konten TikTok @Jeromepolin98, sebuah konten yang menyebarluaskan berbagai informasi edukasi untuk setiap penggunanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pengaruh yang terjadi antara penggunaan konten TikTok @Jeromepolin98 sebagai media edukasi terhadap tingkat pengetahuan generasi Z. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi linear sederhana. Teori yang digunakan yaitu Teori Uses Effect. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner atau angket. Sedangkan teknik analisis data yang nantinya terkumpul menggunakan skala likert. Hasil penelitian ini yakni efek dan konsekuensi berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan, sedangkan conseffect tidak berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan. Besaran pengaruh dari efek terhadap tingkat pengetahuan sebesar 15,7%, besaran pengaruh konsekuensi penggunaan terhadap tingkat pengetahuan sebesar 40% dan besaran pengaruh conseffect terhadap tingkat pengetahuan sebesar 7,5%.