Rajib Kamil
Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ,Universitas Singaperbangsa Karawang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MAKNA IKAN CUPANG BAGI ANGGOTA PAGUYUBAN CUPANG HIAS BKT DUREN SAWIT PADA MASA PANDEMI COVID-19 Rajib Kamil; Siti Nursanti; Fardiah Oktariani Lubis
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 9, No 5 (2022): NUSANTARA :Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v9i5.2022.1808-1813

Abstract

Pandemi Covid-19 membatasi aktifitas dan ruang gerak masyarakat. Mobilitas pun menurun karena diwajibkan untuk tinggal di rumah saja. Pada akhirnya pun Covid-19 pun mempengaruhi kegiatan masyarakat, Kemudian mulai muncul trend hobi baru yaitu memelihara ikan cupang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemaknaan ikan cupang , motivasi memelihara berbagai jenis ikan cupang dan pengalaman komunikasi anggota Paguyuban Cupang Hias BKT pada masa pandemi Covid-19. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi  dan teori fenomenologi Alfred Schutz. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh akan diolah secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus.Teknik sampling yang digunakan adalah Nonprobabhility Sampling dengan purposive sampling dimana informan penelitian ini di pilih menyesuaikan kriteria yang di tentukan peneliti.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemaknaan terhadap ikan cupang bagi anggota Paguyuban Cupang Hias BKT pada masa pandemi Covid-19 berbeda-beda, motivasi memelihara berbagai jenis ikan cupang yaitu untuk dikembangbiakkan kembali dan pengalaman komunikasi yang dialami anggota Paguyuban Cupang Hias BKT mulai dari gaya bahasa yang digunakan menyesuaikan dengan siapa lawan bicara, proses komunikasi yang menyesuaikan dengan pembatasan interaksi sosial dengan menggunakan media komunikasi yang sebagian besar melalui sosial media dan faktor penghambat komunikasi selama pandemi Covid-19.