Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERBANDINGAN PENGARUH PEMBERIAN PEKTIN KULIT JERUK BALI (Citrus grandis) DAN KULIT PISANG AMBON (Musa spp.) TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL DARAH PADA MENCIT (Mus musculus) Soesilawaty, Soesy Asiah
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 12, No 1 (2008): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v12i1.313

Abstract

Pektin dikenal sebagai  antikolesterol karena dapat mengikat asam empedu yang merupakan hasil akhir metabolisme kolesterol. Makin banyak asam empedu yang berikatan dengan pektin dan terbuang ke luar tubuh, makin banyak kolesterol yang di metabolisme, sehingga pada akhirnya kolesterol menurun jumlahnya. Pektin banyak ditemukan pada kulit buah-buahan, diantaranya  adalah apel, pisang, dan jeruk. Sejumlah observasi dilaboratorium menunjukan bahwa pemberian pektin dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Berdasarkan fenomena tersebut penelitian terhadap perbandingan pengaruh pemberian pektin kulit jeruk bali dan kulit pisang ambon dalam berbagai dosis terhadap penurunan kadar kolesterol darah pada mencit (Mus musculus) menghasilkan: 1) pektin kulit jeruk bali lebih baik di dalam menurunkan kolesterol darah dibandingkan pektin kulit pisang ambon, 2) dosis pektin kulit jeruk bali yang efektif menurunkan kadar kolesterol darah adalah dosis 10%, 3) dosis pektin kulit pisang ambon yang efektif menurunkan kadar kolesterol darah adalah dosis 20%, 4) adanya hubungan yang positif antara kadar kolesterol darah dengan berat hati. Kata Kunci: pektin, kulit jeruk bali, kulit pisang ambon, kolesterol darah, Mus musculus
Analisis kualitas struktur dan keberadaan literasi kuantitatif pada lembar kerja peserta didik biologi SMA Ramadhayanti, Ramadhayanti; Soesilawaty, Soesy Asiah; Nuraeni, Eni
Assimilation: Indonesian Journal of Biology Education Vol 3, No 1 (2020): March 2020
Publisher : Department of Biology Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/aijbe.v3i1.23312

Abstract

The structure quality of student worksheet will determine the actualization of learning objectives required by curriculum. Besides that, as an effort to support the science development to be more quantitative, biology student worksheets should have the quantitative literacy indicators, such as interpretation, representation, calculation, application/ analysis,  assumption, and communication. This research is aimed to explain the structure quality and the existence of quantitative literacy in biology student worksheets for senior high school. The research method is quantitative descriptive. The subject of this research is 40 student worksheets in biology book for class 11 published by A, B, and C publisher. The result shows that the student worksheets from A has the best structure quality according to Vee Diagram. The percentage of structure quality of student worksheet in A book is  55,5%, followed by B (53,2%) and C (29,9%). The existence of quantitative literacy that can be identified from the books are interpretation, calculation, application/analysis, and communication. All of the interpretation and calculation indicator found in record/transformation component, while all of the application/analysis indicator found in knowledge claim component. Communication indicator found in two components, record/ transformation (50%) and knowledge claim (50%).
PERBANDINGAN PENGARUH PEMBERIAN PEKTIN KULIT JERUK BALI (Citrus grandis) DAN KULIT PISANG AMBON (Musa spp.) TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL DARAH PADA MENCIT (Mus musculus) Soesilawaty, Soesy Asiah
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 12, No 2 (2008): JPMIPA: Volume 12, Issue 2, 2008
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v12i2.35771

Abstract

Pektin dikenal sebagai antikolesterol karena dapat mengikat asam empedu yang merupakan hasil akhir metabolisme kolesterol. Makin banyak asam empedu yang berikatan dengan pektin dan terbuang ke luar tubuh, makin banyak kolesterol yang di metabolisme, sehingga pada akhirnya kolesterol menurun jumlahnya. Pektin banyak ditemukan pada kulit buah-buahan, diantaranya adalah apel, pisang, dan jeruk. Sejumlah observasi dilaboratorium menunjukan bahwa pemberian pektin dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Berdasarkan fenomena tersebut penelitian terhadap perbandingan pengaruh pemberian pektin kulit jeruk bali dan kulit pisang ambon dalam berbagai dosis terhadap penurunan kadar kolesterol darah pada mencit (Mus musculus) menghasilkan: 1) pektin kulit jeruk bali lebih baik di dalam menurunkan kolesterol darah dibandingkan pektin kulit pisang ambon, 2) dosis pektin kulit jeruk bali yang efektif menurunkan kadar kolesterol darah adalah dosis 10%, 3) dosis pektin kulit pisang ambon yang efektif menurunkan kadar kolesterol darah adalah dosis 20%, 4) adanya hubungan yang positif antara kadar kolesterol darah dengan berat hati.
HUBUNGAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN FISIOLOGI HEWAN BERBASIS DIAGRAM VEE Soesy Asiah Soesilawaty; Saefudin Saefudin; Ana Ratna Wulan; Adianto Adianto
Biodidaktika : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol 13, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/biodidaktika.v13i2.3674

Abstract