Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan antara Kebiasaan Makan Fast Food, Durasi Penggunaan Gadget dan Riwayat Keluarga dengan Obesitas pada Anak Usia Sekolah (Studi di SDN 84 Kendari) Evi Kusumawati; Teguh Fathurrahman; Estin Sutriani Tizar
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Riskesdas tahun 2013, secara nasional masalah gemuk pada anak umur 5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8 %, dimana 10,8% anak dengan status gizi gemuk dan sangat gemuk (obesitas) sebesar 8,0%, sedangkan Di Provinsi Sulawesi Tenggara kasus gizi lebih pada anak lebih banyak terjadi pada anak laki-laki yaitu sebesar 6,2% dan pada anak perempuan sebesar 4,5%. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 75 anak SDN 84 Kendari,  dengan metode penarikan sampel menggunakan purposive random sampling dan proposional random sampling, sedangkan uji yang digunakam yaitu uji chi-square. Hasil: Besaran masalah obesitas sebesar 36,0%, kebiasaan makan fast food dengan frekuensi sering 34,7%, durasi penggunaan gadget dengan durasi yang lama 32,0% dan riwayat keluarga yang obesitas 33,3%. Ada hubungan antara kebiasaan makan fast food dengan obesitas (p=0,00), durasi penggunaan gadget dengan obesitas (p=0,00), dan riwayat keluarga dengan obesitas dengan obesitas (p=0,00). Simpulan : Kebiasaan makan fast food, durasi penggunaan gadget, dan riwayat keluarga merupakan faktor penyebab obesitas pada anak SD.Kata kunci : Obesitas, Kebiasaan Makan Fast Food, Durasi Penggunaan Gadget, Riwayat KeluargaTransplantasi ABSTRACT Introduction:   Riskesdas in 2013, nationally the problem of fat in children aged 5-12 years is still high at 18.8%, where 10.8% of children with nutritional status are fat and very obese (obesity) by 8.0%, wheras in southeast Sulawesi province case of over nutrition in children were more prevalent in boys than 6,2% and in girls at 4,5%.Method: This research was an observational study with cross sectional design. The samples in this study amounted to 75 children of SDN 84 Kendari, with the sampling method using purposive random sampling and proportional random sampling, while the test used was the chi-square test. Results: The magnitude of the problem of obesity by 36.0%, fast food eating habits with a frequency of often 34.7%, duration of use of gadgets with a long duration of 32.0% and family history of obesity 33.3%. There is a correlation between eating habits of fast food with obesity (p = 0.00), duration of use of gadgets with obesity (p = 0.00), and family history of obesity with obesity (p = 0.00). Conclusion: Fast food eating habits, duration of gadget use, and family history are factors that cause obesity in elementary school children.Keywords: Obesity, Fast Food Eating Habits, Gadget Usage Duration, Family History.
Konseling Menggunakan Buku Saku "Gentas" dan Pemberian Minyak Kelapa Murni terhadap Pengetahuan Gizi, Asupan Zat Gizi dan Status Gizi Anak Sekolah Dasar yang Obesitas di Kota Kendari: Penelitian Kuasi Eksperimen Rosnah Rosnah; Petrus Petrus; Teguh Fathurrahman; Sri Yunanci V Gobel; Masrif Masrif; Sitti Rachmi Misbah; Lena Atoy
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 14 No 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v14i1.478

Abstract

Obesity in children can continue into adulthood accompanied by the risk of comorbidities such as coronary heart disease, stroke, gallbladder disease, diabetes, hypertension, hyperlipidemia, and various other diseases that can reduce life expectancy. Nutrition education or assistance through counseling is one of the efforts to prevent nutrition and health problems, because it can increase knowledge and change behavior to achieve optimal nutritional and health status. There are various factors that cause obesity, including excessive food intake, lack of physical activity, genetic, hormonal, and environmental factors. Virgin coconut oil (VCO) contains 70-85% medium chain fatty acids (MCFAs) which are easily oxidized and are not stored in body fat tissue (adipose), provide a feeling of fullness, and help reduce appetite. With a reduced appetite, the calorie intake from food can also be reduced, thus allowing for weight loss. The purpose of this study was to determine the effect of counseling using pocket books and giving VCO on nutritional knowledge, nutrient intake and nutritional status of obese elementary school students at Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ummushabri Pesri Kendari, in March-August 2018. This type of research was a quasi-experimental design. pre test and post test. The population in this study were all obese elementary school students in grades 4, 5, and 6 aged 10-12 years. A sample of 30 people was taken by purposive sampling. Data analysis was performed using paired T-test. The results showed that there were significant differences in knowledge of nutrition, energy intake, protein, and carbohydrates in research subjects after nutrition counseling was carried out using the "Gentas" pocket book and VCO administration. Meanwhile, in the intake of fat, fiber and nutritional status, there was no significant difference after the intervention.
Potensi Olahan Gonad Bulu Babi (Diadema setosum) pada Balita Stunting Hariani Hariani; Teguh Fathurrahman; Triana Astuti; Wiralis Wiralis
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 14 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v14i2.715

Abstract

Pemberian Gonad Deadema Setosum terhadap Berat Badan dan Panjang Badan Tikus Jantan Wistar (Rattus Norwegiccus) Kurang Gizi Kronik Teguh Fathurrahman; W Wiralis; Z Zakaria; H Hariani
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 1 (2022): Februari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i1.454

Abstract

Pendahuluan Gizi kurang kronis dapat mengakibatkan stunting. Penambahan gonad Deadema setosum pada pembuatan produk makanan tambahan sebagai alternatif PMT berbasis bahan pangan lokal. Gonad Bulu babi mengandung asam amino esensial, asam lemak esensial, mineral dan vitamin yang dibutuhkan untuk pemeliharaan jaringan pada masa pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan panjang badan dan berat badan setelah pemberian gonad Deadema setosum pada model eksperimen. Metode Penelitian merupakan eksperimen laboratorium menggunakan model tikus jantan wistar (Ratus norwegiccus) kurang gizi kronik. Tikus usia 5 minggu, rancangan penelitian pre-post test with group control. Penelitian dilakukan selama 6 bulan (juli sampai desember 2020). Model eksperimen diinduksi dengan asupan rendah energi selama 24 hari pada 75 ekor sampel tikus untuk menghasilkan sampel tikus wasting. Tikus wasting sebanyak 15 ekor tikus yang dipilih secara random, diberi perlakuan :K+ (pakan standar+injeksi hormon pertumbuhan 1 ml), K- (pakan standar), F1 (pakan standar + tepung gonad 1 gram/hari), F2 (pakan standar + tepung gonad 2 gram/hari) dan F3 (pakan standar + tepung gonad 3 gram/hari) selama 12 hari. Data dianalisis secara deskriptif dan analitik. Hasil pemberian tepung gonad Bulu babi Deadema setosum 3 gram per hari (F3) dapat menambah panjang badan (0,15 cm) lebih cepat dibandingkan F2 : pemberian tepung gonad 2 gram/hari (0,13 cm), 1 gram/hari (0,06 cm) dan kelompok kontrol negatif (0,04 cm). Pemberian tepung gonad 3 gram/hari dapat menambah berat badan sampel sama dengan kontrol positif (0,4 gram) tinggi dibandingkan F2 (0,3 gram) dan F1 sama dengan kontrol negatif (0,1 grm) pada model eksperimen Rattus norwegicus . Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada perbedaan panjang badan (p= 0,903) dan berat badan (p=0,928) setelah pemberian tepung gonad. Kesimpulan dan Saran Pemberian tepung gonadTidak ada perbedaan panjang badan dan berat badan pada tikus setelah pemberian tepung gonad 1,2 dan 3 gram dengan kelompok yang mendapatkan injeksi hormone dan yang yang tidak mendapatkan suplemen selama 12 hari. Pemberian tepung gonad Bulu babi Deadema setosum diberikan > 3 gram/hari waktu yang lebih lama untuk melihat perubahan berat badan dan panjang badan.
Penambahan Tepung Daging Ikan Pogo (Aluterus Monoceros) pada Kreakers Meningkatkan Kadar Protein dan Seng Israwati Israwati; Wiralis Wiralis; Teguh Fathurrahman; Suwarni Suwarni; Hariani Hariani; Fatmawati Fatmawati; Askrening Askrening
Jurnal Stunting Pesisir dan Aplikasinya Vol 1 No 2 (2022): Maret-Oktober
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/jspa.v1i2.799

Abstract

Latar belakang : Protein dan seng merupakan zat gizi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan anak balita. Kreakers telah dikembangkan menggunakan berbagai jenis ikan yang dapat meningkatan kandungan gizi dan daya terimanya. Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan kreakers ikan Pogo (Aluterus monoceros) sebagai camilan tinggi protein dan seng.Metode : Jenis penelitian adalah kuantitatif. Pengembangan creakers menggunakan tepung ikan Pogo (Aluterus monoceros) dengan persentase 0%, 15% dan 20%. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23-29 maret 2021 bertempat di Laboratorium ilmu teknologi pangan politeknik kendari jurusan gizi dan Universitas Haluoleo Kendari. Data yang dikumpulkan meliputi daya terima, kadar protein dan seng (Zn). Daya terima diukur dengan uji orgnoleptik menggunakan skala hedonik (1-5), protein kreakers diukur dengan metode Lowry, kadar seng diukur dengan metode Atomic Absorption Spektrophotometer (AAS). Data diolah secara deskriptif.Hasil : Dihasilkan formula creakers dengan penggunaan tepung ikan Pogo F1= 0%, F2 = 15% dan F3 = 20%. Uji daya terima menggambarkan penilaian panelis terhadap parameter warna kreakers dengan katagori sangat suka presentase tertinggi pada formula F2, katagori suka persen tertinggi memilih formula F2. Parameter aroma, menunjukan penilaian panelis dengan katagori sangat suka pada formula F2 dan suka F1. Parameter rasa, panelis menilai katagori sangat suka pada formula F2: 73% dan suka F3 : 90%. Parameter tekstur katagori sangat suka pada F2: 53,3% dan suka F1: 70%. Nilai rata-rata skor daya terima tertinggi adalah F2:3.7, selanjutnya F1: 3.1 dan F3: 3.0. Hasil analisis kadar protein tertinggi adalah pada formula F3: 41%, selanjutnya F2: 27% dan F1: 16%. Kadar seng tertinggi adalah formula F3: 4%, F2: 2% dan F1: 1%.KESIMPULAN: Penambahan tepung ikan Pogo 20% pada kreakres menghasilkan kadar protein dan seng paling tinggi. Daya terima kreakers formula F2 lebih diterima dengan skor 3.7 , dibandingkan F1 (3.1) dan F3 (3.0).