Farissa Fatimah
Progam Studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Derajat keparahan infeksi Soil Transmitted Helminths terhadap status gizi dan anemia pada anak sekolah dasar Farissa Fatimah; Sri Sumarni; Muhammad Juffrie
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol 9, No 2 (2012): Oktober
Publisher : Minat S2 Gizi dan Kesehatan, Prodi S2 IKM, FK-KMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijcn.15384

Abstract

Backgound: Indonesia as a tropical country with high humidity, has good environment for worm breeding particularly Soil Transmitted Helminths (STH). The prevalence of worm infestation in Indonesia is still relatively high, about 60% of 220 million Indonesian population, 21% of them are elementary school-age children. STH intensity greatly affects the nutritional status of patients, in wich more severe infection leads to poorer nutrition condition.Objective: To identify severity of STH infection in elementary school student at the working area of Kokap I Health Center of Kulonprogo and its correlation with nutritional status and anemia.Method: The study was undertaken in 25 elementary schools at the working area of Kokap I Health Center of Kulonprogo. Samples were all students of grade I as many as 241 students. Worm examination was done by using Kato-Katz method, assessment of nutrition status was based on body weight according to height (weight/height), anemia status was assessed from Hb level using Cyanmethaemoglobin method.Results: The results of the study showed that most of students (83,6%) were well nourished and were non anemic (84,9%). No student belonged to severe anemic category, 3 students (1,3%) had anemia at medium category and 31 students (13,8%) were slightly anemic. Out of 51 students that positively got STH infection, 16 students (31.4%) had light infection of A. lumbricoides, 36 students (70,6%) had T. trichiura and 4 students (5,9%) had hookworm. A. lumbricoides infected 7 student (13,7%) and T. trichiura infected 8 student (15,7%) both at medium criteria. There was no infection at severe criteria. The result of Somers’ D analysis showed that there was no significant correlation between the two variables (p>0,05).Conclusion: There was no correlation between severity of STH infections with nutrition status and anemia in elementary school student.
ASUPAN MAKAN, STATUS GIZI, DAN MUTU MAKANAN DENGAN LAMA RAWAT INAP PASIEN Maria Theresa; Ari Tri Astuti; Farissa Fatimah
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.701 KB) | DOI: 10.35842/mr.v17i3.742

Abstract

Latar Belakang: LOS (Length of Stay) atau lama rawat inap pasien merupakan indikator pada penilaian mutu pelayanan rumah sakit. LOS dapat dipengaruhi oleh asupan makan, status gizi, dan mutu makananan. Pasien dengan diet rendah garam biasanya memiliki asupan kurang dan penilaian mutu makanan rendah sehingga mungkin berpengaruh pada LOS. Hasil studi pendahuluan di RS Panti Rini Yogyakarta pada tahun 2017 menunjukkan rerata pemesanan diet rendah garam adalah 171 porsi per bulan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara asupan makan, status gizi, dan mutu makanan dengan lama rawat inap pada pasien dengan diet rendah garam di RS Panti Rini Yogyakarta. Metode: Penelitian ini dilaksanakan di RS Panti Rini Yogyakarta. Desain penelitian adalah cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik quota sampling dengan besar sampel 30 pasien rawat inap. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus 2019. Analisis data menggunakan uji Chi-Square.Hasil: Sebagian besar asupan makan pasien dalam kategori kurang (53,3%). Sebagian besar status gizi pasien yaitu normal (60%). Sebagian besar mutu makanan termasuk kategori memuaskan (73,3%). Sebagian besar lama rawat inap pasien yaitu > 3 hari (53,3%). Uji Chi-Square baik pada asupan makan, status gizi dan mutu makanan dengan lama rawat inap menunjukkan hasil p>0,05. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara asupan makan, status gizi, dan mutu makanan dengan lama rawat inap pada pasien dengan diet rendah garam di RS Panti Rini Yogyakarta.
SIFAT FISIK DAN KADAR PROKSIMAT SNACK BAR DENGAN PENAMBAHAN WORTEL (DAUCUS CARROTA L) DAN SALAK PONDOH (SALACCA EDULIS REINW) SEBAGAI ALTERNATIF CEMILAN ANAK SEKOLAH Apriatun Hasanah; Farissa Fatimah; Tri Mei Khasana
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.089 KB) | DOI: 10.35842/mr.v17i1.641

Abstract

Physical properties and proximate content of snack bar with addition carrot (daucus carrota l) and snake fruit (salacca edulis reinw) as alternative school children snacksBackground: Elementary school children aged 5-12 years are very vulnerable to nutritional problems because of the increased need for nutrients for optimal growth and development. The prevalence of underweight nutritional status in elementary school children aged 5-12 years is 6.8%. Judging from the proportion of the population aged 5, the level of fruit and vegetable consumption in the lower category is 95.5%. An alternative product development is needed to support the growth and development of school children from local food containing micronutrients, macronutrients, vitamins and minerals, namely by utilizing fruits, vegetables and nuts which are high in nutrients and formulated in the form of snack bars. Objective: This research aimed to assess the effect of variation adding carrot and snake fruit in snack bar on physical properties and proximate content. Methods: This was is true experiment with Completely Randomized Design (CRD) which consistd of 3 treatment adding carrot and snake fruit is 40%:60%, 50%:50%, 60%:40%. This research was conducted in the dietetic and culinary laboratory of Universitas Respati Yogyakarta, the proximate content test in the laboratory of Chemix Pratama Banguntapan Bantul. The data were analyzed by using One Way Anova, if there are differences continued with least significant Different (LSD). Results: The snack bar has a dark brown color in formulation A, brown in formulation B, light brown in formulation C, very sweet taste in formulation A, sweet in formulation B, Slightly sweet in formulation C, smell a peanut butter flavor and soft texture in formulation A, slightly soft texture on formulation B, hard texture on formulation C. Snack bar C have the highest water content (17,28%), ash content (2,72%) and fat content (18,12%). The highest protein content (6,37%) and the highest crude content (24,09%) in Snack bar B. The highest carbohydrate content (42,84%) in snack bar A. Conclusion: There is an effect of adding carrot and snake fruit in making snack bar on physical properties. There is an effect of adding carrot and snake fruit in making snack bar on proximate content.
PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG BIJI NANGKA (ARTOCARPUS HETEROPHYLLUS) DAN TEPUNG DAUN CINCAU HIJAU (CYCLEA BARBARA L. MIERS) TERHADAP KADAR PROTEIN, KADAR LEMAK DAN KADAR ENERGI PADA COOKIES RENDAH KALORI SEBAGAI ALTERNATIF SNACK BAGI REMAJA Desy Rianita Tarigan; Farissa Fatimah; Angelina Swaninda Nareswara
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/mr.v17i4.848

Abstract

Latar belakang: Cookies adalah makanan selingan yang digemari remaja. Cookies umumnya terbuat dari tepung terigu, gula dan telur yang tinggi akan energi, lemak dan rendah protein. Pengembangan produk cookies rendah kalori, rendah lemak dan tinggi protein, serta pemanfaatkan bahan buangan menjadi tepung biji Nangka dan tepung daun cincau hijau, dapat dijadikan alternatif snack sehat bagi remaja. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung biji Nangka dan tepung daun cincau hijau pada pembuatan Cookies terhadap kadar protein, kadar lemak dan kadar energi. Metode : Penelitian ini menggunakan true eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL). Cookies disubstitusikan dengan tepung biji Nangka dan tepung daun cincau hijau dengan formulasi tepung terigu:tepung biji nangka:tepung daun cincau hijau, yaitu cookies A kontrol (100%:0%:0%), cookies B (50%:30%:20%), cookies C (50%:35%:15%), cookies D (50%:40%:10%). Uji kadar protein dengan metode kjeldhal, kadar lemak dengan metode Soxhlet dan uji kadar energi dengan metode bomb calorimeter di Laboratorium Chem-mix Pratama, Yogyakarta. Pembuatan produk di Laboratorium Dietetic & Kuliner Universitas Respati Yogyakarta. Data kadar protein, kadar lemak dan kadar energi dianalisis statistitik menggunakan One Way Anova dilanjutkan dengan uji LSD sebagai Post Hoc Test. Hasil: Cookies subtitusi tepung biji Nangka dan tepung daun cincau hijau dengan kadar protein dan lemak tertinggi pada cookies B p=0,00 (P<0,05 ). cookies dengan kandungan energi tertinggi ada pada cookies A dan cookies dengan kandungan energi terendah ada pada cookies D p=0,013 (P<0,05).  Kesimpulan: Ada pengaruh substitusi tepung biji Nangka dan tepung daun cincau hijau pada pembuatan Cookies terhadap kadar protein, kadar lemak dan kadar energi.
Uji Sifat Fisik, Kadar Protein, dan Kadar Kalsium Stick Keju dengan Pencampuran Tepung Ikan Gabus (Channa striata) Sebagai Alternatif Snack Bagi Anak di Masa Pertumbuhan Rahmalia Dani Safitri; Farissa Fatimah; Angelina Swaninda
HARENA : Jurnal Gizi Vol 2 No 3 (2022): HARENA: Jurnal Gizi (Agustus 2022)
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/harena.v2i3.3165

Abstract

Latar Belakang : Stick keju merupakan cemilan yang dapat dikonsumsi oleh anak-anak. Inovasi stick keju dengan pencampuran tepung ikan gabus, yaitu memiliki kandungan gizi protein dan kalsium, sehingga dapat dijadikan alternatif cemilan yang sehat bagi anak di masa pertumbuhan. Tujuan : Mengetahui sifat fisik, kadar protein, dan kadar kalsium stick keju dengan pencampuran tepung ikan gabus. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode true experiment dan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan tiga perlakuan, yaitu A (0%), B (40%), dan C (50%). Uji yang dilakukan, yaitu uji sifat fisik, kadar protein menggunakan metode Kjeldahl dan uji kadar kalsium menggunakan metode Permanganometri di Laboratorium Kimia dan Biokimia Pertanian Universitas Mulawarman. Data uji sifat fisik disajikan secara deskriptif, data kadar protein dan kadar kalsium dianalisis statistik menggunakan uji Kruskall wallis. Hasil : Sifat fisik stick keju A memiliki warna kuning keemasan sedangkan stick keju B dan C memiliki warna kuning kecoklatan. Stick keju A memiliki aroma khas stick keju, stick keju B dan C memiliki aroma khas ikan gabus dan tekstur stick keju A, B dan C yaitu renyah. Tidak ada perbedaan nyata terhadap uji kadar protein dan kadar kalsium. Nilai p protein 0,102 (p>0,05) dan nilai p kalsium 0,102 (p>0,05). Kadar protein tertinggi yaitu pada stick keju C (3,91%) dan kadar kalsium tertingi pada stick keju C (0,15%). Kesimpulan : Ada perbedaan sifat fisik pada stick keju A, B dan C dan tidak ada perbedaan yang nyata terhadap kadar protein dan kadar kalsium stick keju ikan gabus.