Dwi Ratna Anugrahwati
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KOEFISIEN KORELASI GENOTIPIK SIFAT KUANTITATIF PADA GENOTIPE PERSILANGAN BLEWAH DAN MELON (Cucumis melo L.) Miftahul Jannah; Lestari Ujianto; Dwi Ratna Anugrahwati
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 10 No 01 (2017): jurnal Crop Agro Januari 2017
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi genotipik untuk menentukan derajat keeratan hubungan antar karakter pada keturunan hasil persilangan blewah dan melon. Penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober 2015 sampai Januari 2016 di Kebun Koleksi dan Hibridisasi, Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu G1 (tetua blewah lonjong), G2 (tetua melon putih), G3 (F2 hasil persilangan BL X MP), G4 (F2 resiprok hasil persilangan MP X BL). Perlakuan G1 dan G2 diulang sebanyak 4 kali, sedangkan G3 dan G4 diulang sebanyak 16 kali sehingga diperoleh 40 unit percobaan. Data dianalisis dengan korelasi genotipik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot buah segar dan kadar gula berkorelasi genotipik positif nyata dengan jumlah bunga jantan. Implikasinya adalah perbaikan daya hasil persilangan blewah dan melon dapat dilakukan melalui perbaikan jumlah bunga jantan. ABSTARACT The objective of this experiment was to identify the genotypic correlation coefficient to determine the degree of relationship between the characters on the generation of hybridization between cantaloupe and melon. This experiment was conducted on October 2015 to January 2016 in The Collection and Hybridization Garden at Pejeruk Village, Ampenan District. The experimental design used was completely randomized design (CRD) which consisting of 4 treatments. They were G1 (Oval cantaloupe), G2 (White Melon), G3 (F2 hybrids of BL X MP), G4 ( F2 resiprocal hybrids of MP X BL ) The treatments for G1 and G2 were repeated in 4 times while G3 and G4 were repeated 16 times thus obtained 40 units of experiment.The data was analyzed using Genotypic Correlation. The result of the research showed that the weight of fresh fruit and sugar content had a significant positive correlation with the number of male flower, the implication was the improvement of yield ability of progeny result of hybridization between cantaloupe and melon could be conducted by improving number of male flower.
KAJIAN KERAGAMAN GENETIK PADA POPULASI F2 HASIL PERSILANGAN BLEWAH (Cucumis melo var cantalupensis) DENGAN MELON (Cucumis melo L.) Misfalah Misfalah; Lestari Ujianto; Dwi Ratna Anugrahwati
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 10 No 2 (2017): Jurnal Crop Agro Juli 2017
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.109 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kergaman genetik pada populasi F2 hasil persilangan blewah dengan melon. Percobaan ini dilakukan di Kebun Koleksi dan Hibridisasi, Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan pada bulan Oktober 2015 sampai Januari 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu G1 (P1 Blewah Lonjong), G2 (P2 Melon Putih), G3 (F2 BLXMP) dan G4 (F2 MPXBL). Perlakuan G1 dan G2 diulang sebanyak 4 kali sedangkan perlakuan G3 dan G4 diulang sebanyak 16 kali sehingga diperoleh 40 unit percobaan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis keragaman, koefisien keragaman genetik dan heritabilitas yang diduga berdasarkan analisis keragaman dan metode Mahmud-Kramer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman genetik pada populasi F2 hasil persilangan blewah dengan melon beragam dari nilai yang paling tinggi (36%) sampai paling rendah (0,2%), poulasi F2 keragamannya lebih besar dibandingkan dengan kedua tetuanya. Nilai heritabilitas yang diduga berdasarkan metode Mahmud-Kramer beragam, yang tegolong rendah yaitu jumlah bunga jantan (3,7%) dan jumlah cabang produktif (17%), yang tergolong sedang pada umur bunga jantan (44%), kadar gula (25%brix), dan bobot buah segar (28%), sedangkan yang tergolong tinggi panjang tanaman (79%), jumlah bunga betina (91%), umur bunga betina (92%), umur panen (74%), diameter batang (89%), diameter buah (54%) dan panjang buah (72%).Nilai heritabilitas yang diduga berdasarkan analisis keragaman yang tergolong rendah yaitu umur bunga jantan (9%), umur panen (10%), diameter batang (9,5%), bobot buah segar (10%), panjang buah (9,5%) dan jumlah cabang produktif (6,8%), yang tergolong sedang jumlah bunga jantan (25%) dan kadar gula (30%), sedangkan yang tergolong tinggi hanya pada diameter buah (56%). ABSTRACT The objective of this research was to study the genetic variation on F2 population resulted of hybridization between cantaloupe and melon. This research was conducted in the Collection and hybridization Garden, Pejeruk Village, Ampenan District in October 2015 to January 2016. The experimental design used was completely randomized design (CRD), which consists of 4 treatments ie: G1 (P1 Cantaloupe Oval), G2 (P2 Melon white), G3 (F2 BLxMP) and G4 (F2 MPxBL). G1 and G2 treatments were repeated 4 times while the G3 and G4 treatments were repeated 16 times thus obtained 40 experimental units. The data were analyzed using analysis of variance, genetic variation coefficients and heritability estimated based on analysis of variance and Mahmud-Kramer method. The results of this research showed that the genetic variation on F2 population of hybridization between cantaloupe and melon was varywith the highest scores (36%) to the lowest score (0.2%), the variation on F2 population was greater than their parents. Heritability values ​​ estimated based on Mahmud-Kramer method was vary, the lowest score was on the number of male flowers (3.7%) and the number of productive branches (17%), classified as medium score was on the age of male flowers (44%), sugar content (25% brix), and the weight of fresh fruit (28%), while a high score was plant length (79%), the number of female flowers (91%), the age of the female flowers (92%), harvesting day(74%), stem diameter (89% ), fruit diameter (54%) and fruit length (72%). Heritability Value estimated based on analysis of variance classified as low level was age of male flowers (9%), harvesting date (10%), stem diameter (9.5%), the weight of the fresh fruit (10%), fruit length (9.5%) and the number of productive branches (6.8%). classified as moderate was amount of male flowers (25%) and sugar (30%), while the high level was only in fruit diameter (56%).
EVALUASI SIFAT KUANTITATIF TANAMAN F1 DAN HETEROSIS HASIL PERSILANGAN ANTAR VARIETAS GANDUM Baiq Eka Septiani; Uyek Malik Yakop; Dwi Ratna Anugrahwati
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 10 No 2 (2017): Jurnal Crop Agro Juli 2017
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.538 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sifat kuantitatif generasi F1 hasil persilangan antara varietas gandum nasional dengan gandum introduksi, dan untuk memperoleh informasi heterosis dari persilangan tiga tetua tanaman gandum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimental dengan percobaan pot di lapangan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2015. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 9 perlakuan: 3 tetua dan 6 keturunannya yaitu Estoc (P1), Dewata (P2), Gladius (P3), ED (P1♀ x P2♂), DE (P2♀ x P1♂), GD (P3♀ x P2♂), DG (P2♀ x P3♂), GE (P3♀ x P1♂) dan EG (P1♀ x P3♂). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga dalam penelitian ini terdapat 27 unit percobaan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa parameter umur berbunga pada persilangan antar varietas gandum menunjukkan nilai yang berbeda antar genotipe, F1 DG (hasil persilangan antara gandum Dewata dengan Gladius) memiliki umur berbunga tercepat. Parameter tinggi tanaman dan umur berbunga menunjukkan nilai heterosis yang negatif, baik untuk nilai heterosis Tetua Tertinggi (Hight Parent) maupun Rata-Rata Tetua (Mid Parent). ABSTRACT This study aimed to evaluate the quantitative characters of F1 generation from crosses between a national variety with introduced wheats, and to obtain information an heterosis of crosses between three parental of the wheat crop. Method used in this study was pot experiment from October to December 2015. Experimental design used was completely randomized design (CRD), which consisted of 9 treatments, 3 parents: Estoc (P1), the Dewata (P2), Gladius (P3), and 6 F1: ED (P1 ♀ x P2♂), DE (P2♀ x P1♂), GD (P3♀ x P2♂), DG (P2♀ x P3♂), GE (P3♀ x P1♂) and EG (P1♀ x P3♂). Each treatment was repeated 3 times so that there are 27 experimental units. Results showed that flowering time on cross between wheat varieties showed significantly different among genotypes, F1 DG (a cross between Dewata and Gladius) showed the earliest flowering time. The value of heterosis parameters plant height and flowering time were negative, both for Hight Parent Heterosis and Mid Parent Heterosis.
Tingkat Partisipasi Kelompok Tani Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung Pada Demplot Di Dusun Jugil Kabupaten Lombok Utara I Wayan Sudika; I Wayan Sutresna; Dwi Ratna Anugrahwati; I Gusti Putu Muliarta Aryana; I Gusti Made Kusnarta
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v3i1.69

Abstract

Permasalahan petani di dusun Jugil, yaitu kurangnya pengetahuan dan ketrampilan tentang sistem tanam jajar legowo dan penggunaan bahan organik serta saat pemupukan anorganik. Tujuan pengabdian yaitu mengetahui tingkat partisipasi kelompok tani dalam pertemuan dan pembuatan demplot dan mengetahui pertumbuhan tanaman jagung pada dua paket yang diterapkan pada demplot. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode pendidikan orang dewasa (POD) dengan teknik partisipatif. Mula-mula disampaikan beberapa materi kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab, diskusi dan dilanjut dengan pembuatan demplot. Pada demlot, diterapkan dua paket, yaitu paket I dan paket II. Paket I, yaitu sistem tanam jajar legowo, penggunaan pupuk organik Petroganik dan pemupukaan anorganik saat tanam dan umur 28 hari. Paket II, sistem tanam tunggal, tanpa pupuk organik dan pemupukan anorganik umur 21 hari dan 35 hari. Tingkat partisipasi dianalisis dengan metode kuantitatif deskriptif. Pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun dianalisis dengan uji t pada taraf nyata 5 persen. Penyampaian materi dan diskusi dilakukan pada menjelang penanaman. Hasil pengabdian menunjukkan, bahwa rata-rata tingkat partisipasi kelompoktani dalam pertemuan dan pembuatan demplot tergolong sedang sebesar 53,33 persen. Paket pertama memiliki pertumbuhan vegetatif tinggi tanaman dan jumlah daun per tanaman umur 28 hari lebih baik dibanding paket kedua.