Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kajian Teknologi Budidaya Pada Domestikasi Tumbuhan Berkhasiat Obat “Ciplukan (Physalis angulata. l)”untuk Mendukung Pengembangan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Ekonomi Kreatif Karwati Zawani
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 14 No 1 (2021): Jurnal Crop Agro, Januari 2021
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/caj.v14i1.698

Abstract

Most of morel berry (Physalis angulata. L), to this date, are still obtained from wild herbs grown in the house yard, rice fields, or gardens (Widiyastuti, 2002). The continuous obtaining without cultivation is afraid to lead this plant into scarcity to extinction. Hence domistication of morel berry is considerably important to do as an effort to preservation and fulfilling the needs of morel berry both as a foodstuffs and medicinal ingredients. This research aimed to examine morel berry cultivation (Physalis angulata. L) in polybag and in field technology to preserve and support Family Medicinal Plant Development Program (TOGA) and sustainable creative economy. To achieve the aim, experimental research was done with 3 sub-topics, namely: 1). Study of plant spacing and distribution of various fertilizers for the growth and yield of morel berry (Physalis angulataL.). 2) The application of organic fertilizer to morel berry cultivation (Physalis angulata. L) in polybag 3). Study of morel berry (Physalis angulata l.) cultivation as insert plants in cultivated land of yardlong beans (Vigna sinensis. L). This research was done in three location, namely: in villagers grounds of Sedau Village Narmada District, in experimental field of Agriculture Faculty UNRAM in Nyiur Lembang Narmada, and in a rice field of a farmer in Ubung Village Central Lombok Regency. The result of research from these three subtopic experiment that has been done is as follows: (i) Plant spacing test and chicken manure, NPK, and Petroganik application has not significant to morel berry growth and yield. (ii) . Pomi fertilizer application on vermicompost media generated highly significant influence to fruit quantity and fruit weigh per plant based on the outcome. It is resulted in the outcome which highly increased up to 463%-843%. (iii) Yardlong bean cultivated land could be used as an alternative to develop or cultivate morel berry as intercropping plant, and also as additional outcome for yardlong bean farmer. Inserted morel berry in yardlong bean field which planted with 40 cm x 60 cm spacing, produced morel berry weighted 189 kg/ha and yardlong bean with thrice harvest produced fruit weighted 4,445 ton/ha
Evaluasi Karakter Keturunan F3 Hasil Persilangan Melon bulat kuning (Cucumis melo. L) dengan Blewah lonjong (Cucumis melo L. kelompok Cantalupensis) Karwati Zawani
CROP AGRO, Scientific Journal of Agronomy Vol 12 No 01 (2019): Jurnal Crop Agro Januari 2019
Publisher : Department of Agronomy Faculty of Agriculture University of Mataram and Indonesian Society of Agronomy Branch NTB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.388 KB) | DOI: 10.29303/caj.v12i01.244

Abstract

Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian hibridisasi antar spesies melon bulat kuning dengan blewah lonjong lokal. Dalam penelitian tahap ketiga ini dilakukan evaluasi generasi F3 dari hasil hibridisasi tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan informasi ciri kualitatif dan kuantitatif buah keturunan F3. Benih untuk keperluan penelitian ini dipilih hasil seleksi dari populasi tanaman keturunan F2 yaitu: (1) benih dari buah dengan karakter kulit berjaring, daging buah warna oranye; (2) benih dari buah dengan karakter kulit buah beralur bergaris, daging buah warna oranye dan (3)benih yang diambil dari buah dengan karakter kulit mulus, daging buah warna putih hijau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah keturunan F3 mempunyai ciri yang bervariasi. Bobot buah berkisar antara 0,282 kg dan 1,3 kg dengan tingkat kemanisan berkisar antara 2-4 brix. Dari pengamatan kualitatif diketahui bahwa ada buah yang masih membawa ciri masing-masing tetua, ada yang merupakan penggabungan sifat kedua tetua, dan ada yang menunjukkan ciri yang benar-benar baru. Seleksi lanjutan masih dilakukan untuk mendapatkan buah dengan ciri yang baik secara kuantitas dan kualitas.
KAJIAN GENETIK PADA HIBRIDA HASIL PERSILANGAN ANTAR SPESIES PADA GENUS CUCUMIS Karwati Zawani; Idris (2; Lestari Ujianto
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2016): jurnal agroteksos 1 April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.319 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk ; (1) Mendapatkan informasi genetik yang komprehensif pada hibrida hasil hibridisasi antar pesies terutama pola dan mekanisme pewarisan sifat baik sifat kualitatif maupun kuantitatif pada hibrida, tingkat viabilitas dan sterilitas, inkompatibilitas, heritabilitas, letak dan jumlah gen pengendali, korelasi genotipik, ada tidaknya pengaruh tetua betina, dan peran gen; (2) Mendapatkan galur-galur labu-labuan yang aroma dan rasanya enak, berdaya hasil tinggi, umur genjah, dan toleran kekeringan; (3) Sebagai informasi awal bagi pemulia tanaman labu-labuan terutama genus Cucumis apabila ingin merakit varietas unggul baru. Penelitian meliputi tiga tahap kegiatan yaitu: 1). hibridisasi antar varietas unggul melon, varietas unggul mentimun, varietas lokal blewah. Hibridisasi dilakukan menggunakan model dialel lengkap yaitu menyilangkan antar semua kombinasi tetua yang memungkinkan termasuk resiproknya; 2). Evaluasi viabilitas dan sterilitas dan upaya mengatasi hambatan persilangan antar spesies, 3). perbanyakan dan evaluasi benih hasil hibridisasi (F1) baik sifat kualitatif maupun kuantatifnya. Hasil penelitian menunjukkan bahawa, (1) Persilangan antar spesies melon, blewah dan mentimun berhasil dilakukan dengan tingkat keberhasilan yang beragam. Daya silang tertinggi dicapai oleh M2 x B1 dan M3 x B3 yaitu sebesar 78,6 %. (2) Tidak semua benih keturunan hasil persilangan dapat tumbuh (viable) dan berkembang menjadi tanaman yang menghasilkan buah. (3) Karakteristik keturunan hasil persilangan umumnya berada diantara karakteristik kedua tetuanya. Terdapat beberapa keturunan yang berbeda karakteristiknya dibanding tetuanya. (4) Bobot buah memiliki nilai koefisien keragaman genetik dan nilai duga hertabilitas yang tinggi. (5) Secara genotip maupun fenotip, bobot buah secara positif nyata terkait dengan diameter dan panjang buah. Perbaikan buah dapat dilakukan melalui perbaikan ukuran buah. Ukuran buah yaitu panjang dan diameter buah dapat dijadikan sebagai kreteria seleksi tidak langsung untuk perbaikan hasil tanaman kelompok Cucumis.
PERBAIKAN MUTU KOMPOS BIO-SLURRY DENGAN PUPUK HIJAU DAN SUPLEMEN SILIKAT DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BUAH TANAMAN BLEWAH (CUCUMIS MELO VAR CANTALOUPENSIS) Karwati Zawani; Herman Suheri; Rukmini Kusmarwiyah; I Gusti Made Arya Parwata
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 26 No 1 (2015): Jurnal Agroteksos 3 Desember 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.424 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kompos bio-slurry dengan penambahan pupuk hijau (Titonia sp. dan Crotalaria juncea) dan suplemen silikat (Silikat Plus) serta melihat pengaruh aplikasinya terhadap hasil buah blewah telah dilakukan dengan percobaan pot (polybag). Tanaman blewah turunan F1 hasil persilangan melon bulat kuning dengan belewah lonjong ditanam dalam polybag dan dipupuk dengan kompos bio-slurry dengan / atau tanpa penambahan bahan pupuk hijau yang berasal dari Titonia sp. dan / atau Crotalaria juncea.) dan dengan / atau tanpa penambahan pupuk silikat Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos bio-slurry yang diberi tambahan pupuk hijau dan suplemen silikat berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati, namun ada kecendrungan terjadinya penigkatan pertumbuhan vegetatif tanaman pada perlakuan penambahan Titonia dan Crotalaria kepada kompos bio slurry. Pupuk bio slurry yang ditambahi silikat cenderung meningkatkan jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, dan kadar gula pada buah blewah ABSTRACT A research with the purpose of improving the quality of bio-slurry compost by ammendment with biomasss of legumes (Titonia sp. and Crotalaria juncea), and addition of silicate – as Silikat Plus - as well as finding out the effects of their application the yield of local melon was carried out in polybag experiment. Melon plants derived from F1 generation of crossbreeding between local melon bearing spherical fruits and yellow flesh and the one bearing ovoid fruits with white flesh were planted in polybags containing compost of bio-sllury with /or without ammendment with green manures of Titonia sp. or Crotalaria juncea and with / without silicate supplements. The results indicates that threre were no significant effects of improved composts on all varieables tested. Nevertheless, there was a tendency that vegetative growth were promoted when the plants were planted on growing medium containing bio-slurry ammended with the green manures of Titonia or Crotalaria. In addition, plants growing on medium containing bio-slurry supplemented with silicate tends to bear more and larger fruits with higher brix than those without green manure ammendment nor silicate supplement