Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISIS QOS DAN QOE PADA VIDEO PEMBELAJARAN ONLINE DI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO (ITTP) Masykuroh, Kholidiyah; Ramadhani, Afifah Dwi; Iryani, Nanda
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 23, No 2 April (2021): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/transmisi.23.2.40-47

Abstract

Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada berbagai aspek kehidupan yang mengakibatkan pembatasan ruang gerak manusia, salah satunya pada dunia pendidikan. Kebiasaan baru dengan balajar dari rumah harus didukung dengan kualitas jaringan bagus. Kualitas jaringan yang bagus dapat diukur melalui parameter QoS. Selain itu, kondisi jaringan yang bagus tentunya sesuai dengan tingkat layanan di sisi pengguna. Pada penelitian ini kami mengukur QoS dan QoE. Parameter QoS yang digunakan meliputi throughput, packet loss, delay, dan jitter. Sedangkan parameter QoE yang digunakan adalah MOS. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada 2 video, menunjukkan bahwa parameter-parameter tersebut masih berada pada nilai standar yang digunakan oleh ITU-T G.1010. Sedangkan berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada mahasiswa dan dosen di IT Telkom Purwokerto didapatkan hasil MOS menunjukkan bahwa video pembelajaran online memiliki kualitas yang bagus.
Rancang Bangun Monitoring Denyut Jantung dan Suhu Pasien Berbasis Internet of Things Kholidiyah Masykuroh; Danny Kurnianto; Muhamad Fahrul Rozi
Dinamika Rekayasa Vol 17, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Dinamika Rekayasa - Agustus 2021
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2021.17.2.385

Abstract

Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan, dengan kondisi badan yang sehat memungkinkan dapat menjalankan aktivitas dengan baik. Kesehatan raga/badan dapat dilakukan dengan pengecekan tanda-tanda vital yang digunakan untuk mengetahui kondisi tubuh dan berguna dalam penanganan dari kondisi tersebut. Pemantauan pasien yang mengharuskan dokter mengunjungi satu per satu setiap hari. Sedangkan tenaga medis yang harus senantiasa mengontrol kondisi pasien setiap saat terbatas jumlahnya adalah permasalahan yang dialami hampir disetiap rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem monitoring tanda-tanda vital pasien dari jarak jauh berbasis Internet of Things (IoT). Sistem monitoring ini dirancang menggunakan Arduino Uno dan NodeMCU ESP8226. Sistem ini terhubung ke aplikasi melalui jaringan WiFi. Berdasarkan hasil ujicoba diperoleh nilai error heart BPM 1,05 – 3,80 % dan error heart sensor suhu 0,30 – 0,69 %. Sistem ini telah berhasil melakukan pengiriman data dari end device yang ditampilkan oleh application smartphone menggunakan protokol komunikasi WiFi secara akurat.
Rancang Bangun Sistem Monitoring PH dan Suhu Air pada Akuaponik Berbasis Internet of Thing (IoT) Dini Megawati; Kholidiyah Masykuroh; Danny Kurnianto
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 6, No 2 (2020): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v6n2.124-137

Abstract

Akuaponik yang menyatukan sistem budidaya tanaman hidroponik dengan ternak ikan sangat pesat belakangan ini karena menghemat lahan yang digunakan. Sistem akuaponik yang dibahas pada paper ini menggunakan ikan lele dan tanaman kangkung sebagai kombinasi akualtur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik mutualisme. Pada pembudidayaan sistem akuaponik ini dibutuhkan perhatian yang lebih terhadap air, karena air menjadi faktor penting dalam pertumbuhan ikan dan tanaman pada akuaponik. Hal yang perlu diperhatikan yaitu kadar keasaman dan suhu air. Selama ini para pemilik akuaponik masih menggunakan cara manual dalam memonitoring kadar air. Pada penelitian ini penulis membuat solusi suatu kontrol kondisi air menggunakan sensor pH dan suhu berbasis Internet of Things yang menggunakan Arduino Uno sebagai pengontrol mikropengendali, sensor pH digunakan untuk mendeteksi kadar keasaman air, sensor suhu untuk pembacaan suhu menggunakan DS18b20, dan Wemos D1 Mini sebagai interface wifi untuk mengirim data ke firebase. Aplikasi MIT App Inventor digunakan untuk menampilkan data di smartphone pengguna. Dari hasil pengujian akurasi sensor pH air asam didapatkan rata-rata erorr sebesar 7,77%, air murni rata-rata erorr sebesar 6,97%, dan air basa rata-rata erorr sebesar 2,59%. Hasil pengujian akurasi sensor suhu air panas didapatkan rata-rata erorr sebesar 1,59%, air normal rata rata erorr 1,40%, dan suhu air panas didapatkan rata-rata erorr 1,02%. Aquaponics, which combines hydroponic cultivation systems with fish farming, is swift recently because it saves land. In this aquaponics system, catfish and kale are used to combine accumulation and hydroponics in a symbiotic mutualism environment. This aquaponics cultivation system requires more attention, such as water and temperature conditions. Water is an essential factor in the growth of fish and plants in aquaponics. Things that need to be considered are the acidity and the temperature of the water. Mostly, aquaponics owners still use manual methods to monitor water levels. In this paper, we controlled the water condition using a pH and temperature sensor. This system is based on the Internet of Things that using Arduino Uno as a microcontroller controller, a pH sensor used to detect water acidity, and a temperature sensor (DS18b20) for temperature reading, and Wemos D1 Mini as a wifi interface for sending data to Firebase, and the MIT App Inventor application as an application for display on the user's smartphone. Based on the results, the accuracy of the pH sensor for acidic water is 7.77% of error, pure water had an average error of 6.97%, and alkaline water had an average error 2.59%. The results of testing the accuracy of the hot water temperature sensor obtained an average error of 1.59%, normal water had an average error of 1.40%, and the temperature of hot water obtained an average error of 1.02%.
Analisis Pengaruh Koefisien Watermarking pada Citra RGB dengan Menggunakan Perbandingan DCT dan DWT Kholidiyah Masykuroh
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 7, No 1 (2021): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v7n1.62-70

Abstract

Perkembangan internet yang semakin pesat dan kemudahan akses informasi digital menjadi peluang terjadinya cybercrime. Teknik pengamanan diperlukan pada informasi yang akan dikirimkan melalui media transmisi baik wireless maupun wired. Melalui penerapan watermarking diharapkan informasi terjaga dari serangan, penyisipan, penghapusan data, dan penggantian data. Penelitian ini membahas perbandingan metode watermarking menggunakan Discrete Cosine Transform (DCT) dan Discrete Wavelet Transform (DWT) pada citra berwarna. Means Square Error (MSE) dan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) merupakan parameter uji untuk mengukur rasio perbandingan citra asli dan citra watermarking. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perbedaan jenis transformasi yang digunakan mempengaruhi nilai SNR citra RGB. Citra RGB dengan menggunakan DCT memiliki nilai SNR yang lebih tinggi dibandingkan dengan DWT yang ditunjukkan dengan nilai SNR citra Peppers 30 dB. Nilai koefisien yang diberikan pada citra yang disisipkan bervariasi mulai dari 5, 10, dan 50. Nilai ini mempengaruhi nilai SNR citra RGB dengan transformasi DCT. Along with the rapid development of the internet and the ease of access to digital information, cybercrime has a chance to occur. Security techniques are needed for information to be transmitted via transmission media, either wireless or wired. The application of watermarking has an opportunity to protect the information from attacks, insertion, deletion, and data replacement. This research discusses the comparison of watermarking methods using Discrete Cosine Transform (DCT) and Discrete Wavelet Transform (DWT) on color images. Means Square Error (MSE) and Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) are a method to test parameters for measure the original image's ratio to the watermark image. The test results showed that the different types of transformations affect the SNR value of the RGB image. RGB image using DCT has a higher SNR value than DWT, which is indicated by the SNR value of Peppers image 30 dB. The coefficient value given to the inserted image varies from 5, 10, and 50. This value affects the SNR value of RGB images with DCT transformation.
Analisa Performansi QoS Aplikasi Pembelajaran Daring pada Jam Kerja Nanda Iryani; Afifah Dwi; Kholidiyah Masykuroh
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 5, No 2: December 2020
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v5.i2.2020.201-206

Abstract

Pandemi Covid-19 mempengaruhi pola kehidupan dalam berbagai bidang. Salah satu bidang yang terdampak adalah bidang pendidikan. Sebelum masa pandemi, pembelajaran dilakukan secara tatap muka namun sekarang menjadi pembelajaran berbasis daring. Beberapa aplikasi yang banyak digunakan adalah Zoom, Webex, dan Google Meet. Performansi Quality of Service (QoS) merupakan poin penting sebagai tolok ukur yang direpresentasikan dalam beberapa parameter sesuai standar ITU-T G 1010. Kami melakukan pengukuran QoS terhadap jaringan selama proses pembelajaran daring dan menganalisis parameter throughput, delay, dan packet loss untuk ketiga aplikasi pembelajaran daring. Objek penelitian mengambil kondisi jaringan user secara realtime dengan berbagai kendala pada umumnya seperti kurang stabilnya jaringan yang menyebabkan gangguan saat video conference berlangsung. Tujuannya adalah agar kita mengetahui seberapa besar penggunaan bandwith, jumlah paket yang hilang, dan waktu tunggu dalam proses pertukaran data di jaringan. Hasil analisa akan digunakan sebagai rujukan penggunaan aplikasi pembelajaran daring. Penelitian dilakukan pada jam kerja yaitu pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Pengambilan data mengambil kondisi jaringan yang digunakan oleh user di berbagai tempat secara langsung berjumlah 29 user dan 1 host dalam video conference. Hasil yang didapatkan bahwa penggunaan bandwith terbesar pada aplikasi Google Meet sebesar 1053,25 bps. Delay terbesar berada pada aplikasi Webex sebesar 360 ms. Packet loss terbesar yaitu pada aplikasi Zoom dengan nilai sebesar 0,3%.
ANALISA SISTEM POSITIONING OBJEK PADA AREA INDOOR BERBASIS BLE DAN RASPBERRY PI Afifah Dwi Ramadhani; Achmad Ilham Imanuddin; Kholidiyah Masykuroh
Jurnal RESISTOR (Rekayasa Sistem Komputer) Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal RESISTOR Edisi April 2022
Publisher : Prahasta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31598/jurnalresistor.v5i1.925

Abstract

BLE technology can assist in indoor positioning system (IPS) applications. The IPS has an important role in determining the position of objects that are useful for monitoring or tracking. One of the methods is trilateration by utilizing the RSSI value between the transmitter and receiver to calculate the distance. In addition, we can use indoor paths loss modeling to calculate the distance. However, the RSSI method still has weaknesses due to fluctuations in measurement values caused by the effect of multipath and attenuation on the signal. So that there will be an error while we estimate the position and causes the accuracy to be weak. Besides the fluctuation of RSSI, the accuracy is also influenced by the geometric position between the transmitter and receiver. Geometric Dilution of Precision is a method that calculates the geometric value. In this study, we applied object positioning techniques using the BLE devices and the trilateration method. We analyzed the position accuracy by considering the mean of RSSI, the median of RSSI, and GDOP. The results show that taking into account the GDOP, the accuracy increases by 53% compared to the average RSSI scenario. And the accuracy value also increased 63% compared to the median RSSI scenario.
Optimalisasi Bit Error Rate (BER) Jaringan Optik Hybrid Pada Sistem DWDM Berbasis Soliton Rama Panji Prakoso; Eka Wahyudi; Kholidiyah Masykuroh
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v3i2.320

Abstract

Abstrak Bit Error Rate (BER) merupakan perbandingan antara kesalahan (error) dengan bit yang dikirimkan keseluruhan. Bit Error Rate berfungsi untuk menguji seberapa banyak kesalahan pembacaan di sisi penerima setiap detiknya. Berdasarkan pengertian dari BER peneliti akan melakukan penelitian performansi Bit Error Rate terhadap pengaruh perubahan daya input laser mulai dari -4, -2, 0, 2, 4 dan perubahan panjang serat optik 20 km, 60 km, dan 100 km. Peneliti akan membentuk dua sistem simulasi DWDM dengan menggabungkan dua penguat optik yaitu Raman Optical Amplifier (ROA) dan Erbium Doped Fiber (EDFA) posisi dari penguat optik diletakkan secara Booster-Preamplifier dan Inline-Preamplifier. Berdasarkan perbedaan pada daya input laser BER mengalami peningkatan kelayakan sistem saat daya laser dinaikkan mulai dari -4 dBm sampai 4 dBm. Unjuk kerja yang dihasilkan paling baik adalah 8.97E-23 pada Skenario Inline-Preamplifier. Berdasarkan perbedaan panjang serat optik, semakin jauh panjang serat optik maka kelayakan sistem menurun dengan BER terburuk adalah 0.001 pada panjang serat optik 100 km. Kata kunci: Bit Error Rate, Booster, Inline, Daya input, Preamplifier Abstract Bit Error Rate (BER) is a comparison between the error (error) with the bit sent as a whole. Bit Error Rate is used to test how many errors are read on the receiving end every second. Based on the understanding of BER, researchers will conduct research on the performance of Bit Error Rate on the effect of changes in laser input power ranging from -4, -2, 0, 2, 4 and changes in optical fiber length of 20 km, 60 km, and 100 km. Researchers will form two DWDM simulation systems by combining two optical amplifiers, namely Raman Optical Amplifier (ROA) and Erbium Doped Fiber (EDFA). Based on the difference in the input laser power, the BER experienced an increase in the feasibility of the system when the laser power was increased from -4 dBm to 4 dBm. The best performance is 8.97E-23 in the Inline-Preamplifier Scenario. Based on the difference in optical fiber length, the farther the length of the optical fiber, the lower the feasibility of the system with the worst BER is 0.001 at 100 km optical fiber length. Keywords: Bit Error Rate, Booster, Inline, Input power, Preamplifier
Analisis Konfigurasi Repeater-ed dengan Penguat EDFA pada Jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Link Jawa (Surabay) – Makassar Menggunakan Optisystem Kholidiyah Masykuroh; Imam Muhammadi Pradono Budi; Retno Agustias
Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE) Vol 3 No 2 (2021): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v3i2.350

Abstract

Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) digunakan untuk menyediakan koneksi internet antar pulau di Indonesia. Karena jarak jangkauan yang sangat jauh, pada SKKL menggunakan fiber optik dengan menerapkan DWDM. Salah satu konfigurasi penguatan yang digunakan pada SKKL yaitu konfigurasi repeater-ed. Penelitian ini akan membahas mengenai performa SKKL pada link Surabaya-Makassar dengan jarak 869 Km. Jenis konfigurasi yang diterapkan adalah repeater-ed. Jenis penguat yang digunakan adalah EDFA. Link Surabaya – Makassar dipilih sebagai wilayah penelitian karena padatnya kebutuhan koneksi internetnya. Link ini memiliki. Jarak tempuh yang jauh, semakin jauh jarak tempuh tentu menyebabkan penurunan daya. Pemodelan simulasi dilakukan dengan konfigurasi menggunakan penguat atau dikenal sebagai repeater-ed. Selain itu, simulasi menggunakan 30 kanal dan spasi kanal 80 GHz. Lima variasi Daya Pengirim dengan nilai selisih antar daya sebesar 2 dBm. Kelima variasi Daya Pengirim () tersebut adalah -2 dBm, 0 dBm, 2 dBm, 4 dBm, dan 6 dBm. Parameter yang digunakan meliputi: BER, Q-Factor, Daya Penerima (), dan SNR. Berdasarkan hasil simulasi menunjukan bahwa seluruh kanal memiliki kinerja yang baik karena hasil atau nilai sudah memenuhi bahkan ada beberapa yang mendekati nilai standar yang telah ditentukan. Akan tetapi pada daya 6 dBm mengalami nilai BER yang sangat tinggi. Nilai rata-rata terbaik didapatkan pada variasi Daya Pengirim = 2 dBm dan = 4 dBm.
Rancang Bangun Prototipe Pemantau Kekeruhan Air dan Pengaturan Pakan Ikan pada Akuarium Menggunakan Nodemcu ESP32 Kholidiyah Masykuroh; Fikra Titan Syifa; Farhan Ario Pamungkas
Journal of Telecommunication Electronics and Control Engineering (JTECE) Vol 5 No 1 (2023): Journal of Telecommunication, Electronics, and Control Engineering (JTECE)
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/jtece.v5i1.917

Abstract

Kemajuan inovasi teknologi saat ini membuat lebih mudah untuk berkomunikasi dari perangkat yang satu ke perangkat lain. Lalulintas informasi antara sumber dan pencari informasi dapat terbantu oleh layanan website. Perkembangan IoT telah menkombinasikan komunikasi antara perangkat dengan website. Memelihara ikan dalam akuarium merupakan salah satu kegiatan harian masyarakat. Akan tetapi ada permasalahan yang dihadapi yaitu bagaimana memonitor kekeruhan air dan pakan ikan pada akuarium. Kondisi ini berpengaruh pada daur hidup ikan itu sendiri. Oleh karena itu, pada penelitian ini membuat sistem monitoring kekeruhan air dan pakan ikan yang dapat dipantau secara online menggunakan handphone. Prototipe dibuat menggunakan sensor Turbidity untuk memonitor kekeruhan air dan Motor Servo untuk pemberian pakan ikan secara otomatis. Perangkat tersebut dikendalikan oleh mikrokontroller yaitu Nodemcu ESP32. Hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan sampel acak menunjukkan bahwa sistem bekerja sesuai dengan fungsinya yaitu margin error untuk setiap pengukuran adalah 0,115.
Sink position analysis of energy efficiency in Wireless Sensor Network (WSN) using routing Stable Election Protocol (SEP) Kholidiyah Masykuroh; Afifah Dwi Ramadhani; Islamianto Hudan Raharjo
JURNAL INFOTEL Vol 14 No 2 (2022): May 2022
Publisher : LPPM INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/infotel.v14i2.767

Abstract

Wireless Sensor Network (WSN) is a wireless network that involves sensors in the network. The sensor node on the WSN will collect data information from the environment around the sensor. However, each sensor node has storage capacity, processing power, communication range, and battery life limitations. The use of energy consumption from these factors is the main problem because each sensor node uses its power consumption from the battery. Stable Election Protocol (SEP) is a type of routing protocol on WSN that uses the clustering method. SEP has a function to extend the time interval before the first node dies. This research was carried out on the SEP protocol with alive node parameters, total initial energy, and stability. This study indicates that on a network that uses 100 nodes with sink positions (0, 100), two nodes are still alive and several nodes that are still alive in several sink positions that use 200 nodes. For networks where there is still a lot of energy remaining in the sink position (0, 100) with the network using 100 nodes and for networks using 200 nodes, the remaining energy is mainly in the sink position (100, 100). The highest stability period is in the sink position (50, 50) for networks using 100 nodes, and for networks using 200 nodes, the highest stability period is in the sink position (100, 50).