Hendra Saputra
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Prinsip-prinsip Supervisi, Tipe/Gaya Supervisi, Komunikasi Dalam Supervisi Pendidikan dan Supervisi Pendidikan Islam Milasari Milasari; Lias Hasibuan; Kasful Anwar Us; Hakmi Wahyudi; Hendra Saputra
Indonesian Journal of Islamic Educational Management Vol 4, No 2 (2021): IJIEM
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ijiem.v4i2.13056

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk  mengetahui: 1) prinsip-prinsip dalam Supervisi Pendidikan dan Supervisi Pendidikan Islam; 2) tipe atau gaya apa saja yang di terapkan dalam Supervisi Pendidikan; 3) bentuk dan tekhnik Komunikasi Dalam Supervisi dan supervisi Pendidikan Islam; dan 4) supervisi pendidikan Islam. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan library research yaitu dengan menelaah sumber bacaan yang ada hubungannya dengan kajian yang di bahas, Serta dengan menggunakan studi dokumen hasil-hasil penelitian sebelumnya yang ada hubungannya dengan supervisi pendidikan dan supervisi pendidikan islam. Pengumpulan data di lakukan dengan menelusuri buku-buku bacaan, jurnal ilmiah yang terbit di google scholar, digital library, serta perpustakaan online perpustakaan kota tanjungpinang dan perpustakaan nasional (e-puspenas dan i-Tanjungpinang). Berdasarkan penjelasan yang sudah di paparkan, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: 1) sebagai seorang supervisor harus memahami prinsip-prinsip atau azas supervisi pendidikan untuk dapat di gunakan sebagai landasan melaksanakan supervisi demi untuk mencapai kesuksesan. Adapun prinsip-prinsip supervisi pendidikan dan supervisi pendidikan islam menurut beberapa ahli dapat di rangkum kepada prinsip berikut: Ilmiah (scientific), demokratis,kooperatif (kerjasama),konstruktif, kreatif, keterbukaan, mencakup semuan unsur pendidikan, fundamental /dasar ,praktis,realistik, progresife, inovatif, bersifat memberikan bimbingan, bantuan, memberikan saran dan umpan balik, memberikan kesempatan untuk bertanya, dilakukan secara berkala, suasana yang harmonis antara supervisor dengan yang di supervisi; 2) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, seorang supervisor dapat mengimplementasikan berbagai cara, gaya,  bentuk atau tipe supervisi pendidikan, untuk lebih memahami tentang tipe atau gaya supervisi pendidikan; 3) model-model komunikasi dalam supervisi pendidikan  :Model S-R, Model komunikasi Aristoteles,model komunkasi Lasswell, model komunikasi Shannon dan Weaver, model komunikasi David K.Berlo. Tekhnik komunikasi dalam supervisi pendidikan islam adalah : Qaulan sadidan, Qaulan baligha,Qaulan maisura,Qaulan Layyina, Qaulan Ma’rufa, dan Qaulan karima; dan 4) hakekat supervisi Pendidikan Islam adalah kegiatan supervisi pada umumnya  berkaitan dengan pendidikan islam, kegiatan supervisi pendidikan islam lebih menekankan kepada kegiatan pemberdayaan (Muqawwun) agar seluruh stackholder  pendidikan pada suatu lembaga pendidikan menjadi lebih berdaya dalam melaksanakan tugasnya masing-masing, Kegiatan pemberdayaan tidak terlepas dari kepala sekolah sebagai supervisor pada suatu lembaga pendidikan, kepala sekolah dituntut untuk dapat memberikan motivasi, pertolongan, bantuan, bimbingan dan arahan kepada semua guru dan stackholder sekolah lainnya dalam mengatasi segala permasalahan dalam pendidikan islam.
Kompetensi Profesional Guru PPLK Geografi di SMP Negeri Kota Padang Hutri Rizki Amelia; Muslim Muslim; Roswati Roswati; Hendra Saputra; Fatmawati Fatmawati
EL-JUGHRAFIYAH Vol 2, No 1 (2022): El-Jughrafiyah : February, 2022
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.344 KB) | DOI: 10.24014/jej.v2i1.15872

Abstract

ABSTRAK. Kompetensi profesional adalah kemampuan atau keterampilan yang wajib dimiliki oleh seorang guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi profesional guru PPLK geografi di SMP Negeri Kota Padang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah mahasiswa PPLK Pendidikan Geografi UNP dan guru pamong mahasiswa PPLK Pendidikan Geografi UNP. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi, wawancara dilakukan terhadap guru PPLK dan guru pamong  guna memperoleh data lebih lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Guru PPLK belum sepenuhnya menguasai materi IPS Terpadu secara luas dan mendalam. Pada umumnya guru PPLK bisa menguasai materi geografi tapi pada materi sejarah, ekonomi dan sosiologi belum dikuasai secara mendalam. Dalam mengembangkan materi guru PPLK belum mampu mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif. Guru PPLK jarang mengaitkan materi pembelajaran dengan ilmu pengetahuan lain. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran sebagian guru PPLK jarang menggunakan media, karena keterbatasan proyektor. Untuk mensiasati hal tersebut, guru memanfaatkan papan tulis sebagai media untuk membuat poin-poin pembelajaran. Dengan demikian dapat dipahami bahwa kurangnya media pembelajaran akan menghambat pencapaian pemahaman materi pembelajaran oleh siswa, dan tentunya akan menimbulkan rasa jenuh pada diri siswa.
Sekolah Siaga Bencana SMPN 1 Kecamatan XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia Hendra Saputra; Roswati Roswati; Fatmawati Fatmawati; Yulia Novita; Nelvawita Nelvawita
EL-JUGHRAFIYAH Vol 1, No 1 (2021): El-Jugrafiyah : August, 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.677 KB) | DOI: 10.24014/jej.v1i1.14040

Abstract

Program Pengurangan Risiko Bencana (PRB) berbasis sekolah bertujuan menciptakan komunitas sekolah yang siaga terhadap bencana. Tujuan Penelitian adalah untuk mengindentifikasi peran guru dalam menyelenggarakan SSB dan Kebijakan Sekolah Siaga Bencana. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Lokasi penelitian ini di SMPN1 Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Teknik pengambilan sampel pada penelitian dengan Purvosive Sampling. Sampel pada penelitian ini yaitu Siswa, guru Geografi dan Wakil Kurikulum. Berdsarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: tingkat pengetahuan siswa itu tergolong cukup baik dengan persentase 77,14 % dan tingkat pengetahuan guru nya cukup baik juga dengan persentase 76,79%. Untuk kebijakan sekolah siaga bencana di SMP N 1 Tarusan  pada tingka siswa tergolong Rendah sekali pada parameter kebijakan dengan persentase 11,42%, tergolong sangat rendah juga pada parameter rencana tanggap darurat dengan persentase 31,66% dan 20% pada parameter mobilisasi sumberdaya berarti juga tergolong rendah sekali sedangkan kebijakan sekolah siaga bencana di SMP N 1 Tarusan  pada tingkat guru tergolong Rendah sekali pada parameter kebijakan dengan persentase 30,36%, tergolong sangat rendah juga pada parameter rencana tanggap darurat dengan persentase 22,92% dan 17,5% pada parameter mobilisasi sumberdaya berarti juga tergolong rendah sekali.
Analisis Spasial Kekeringan di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau May Tiza Mar Atus Sholikha; Elvi Zuriyani; Arie Zella Putra Ulni; Hendra Saputra
EL-JUGHRAFIYAH Vol 3, No 1 (2023): El-Jughrafiyah : February, 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jej.v3i1.19350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis :1) Persebaran wilayah kekeringan di Kabupaten Pelalawan dan 2) Menganalisis faktor yang mempengaruhi kekeringan. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, Populasi mencakup semua Wilayah di Kabupten Pelalawan. Sampel penelitian mencakup semua kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan yang ditentukan dengan teknik total sampling.. Hasil penelitian : 1) Persebaran wilayah kekeringan di Kabupten Pelalawan luas lahan keseluruhan nya 1.300.473 Ha, Tingkat kerawanan kekeringan di Kategorikan “Tinggi” luas wilayah yang dicakupi 667.779 Ha dan kategori “Rendah” Seluas 316.976 Ha. Jadi dapat di simpulkan persebaran wilayah kekeringan termasuk Tinggi dengan wilayah kecamatan yang memliki rawan kekeringan paling tinggi yaitu Kecamatan Teluk meranti 265.739 Ha, Pangkalan kuras  116.116 Ha, Langgam 62.488 Ha dan Kerumutan 47.015 Ha, dan wilayah kekeringan yang sedikit di Kecamatan  Kuala Kampar 3.195 Ha dan Bandar Petalangan 7.037 Ha. 2) Faktor geografis dominan yang mempengaruhi kekeringan adalah Jenis tanah dengan wilayah tertinggi berada di jenis tanah Padsolik sebesar 250.784 Ha, wilayah  Kemiringan Lereng 25-45% seluas 229.862 Ha dan tutupan lahan seperti perkebunan 205,826 Ha, Hutan rawa sekunder 168.189 Ha dan Hutan Tanaman seluas 126.021 Ha.
Eksistensi Tenun Pandai Sikek di Sumatera Barat Hutri Rizki Amelia; Yulia Novita; Hendra Saputra; Fatmawati Fatmawati; Dewilna Helmi
EL-JUGHRAFIYAH Vol 3, No 1 (2023): El-Jughrafiyah : February, 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jej.v3i1.21264

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis : 1) Eksistensi kerajinan tenun pandai sikek, 2) Kain tenun pandai sikek sebagai peninggalan budaya, 3) Proses pewarisan budaya tenun Pandai Sikek. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara (interview) dan dokumentasi. Untuk menganalisis data dilakukan melalui reduksi data, interpretasi data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan : 1) Kerajinan kain tenun Pandai Sikek merupakan budaya dari suku Minangkabau yang harus dilestarikan dan dijaga keasliannyai. 2) Tenun songket di Sumatera umumnya diasosiasikan sebagai salah satu peninggalan budaya dari periode kejayaan Sriwijaya, 3) Keberlangsungan dari kerajinan tenun songket Pandai Sikek ini terwujud dikarenakan adanya proses pewarisan yang terus berlangsung. Pewarisan tersebut dilakukan hanya dalam satu garis keturunan. Ruang lingkup pewarisan tidak boleh keluar dari garis keturunan yang lebih dikenal dengan sebutan saparuik.Kata kunci : kain tenun, songket, budaya Minangkabau, Pandai Sikek