Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERDAYAAN UPAYA DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAN KESEHATAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA TERTUNG KALIMANTAN BARAT Dian Indahwati Hapsari; Evy Hariana
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 15, No 2 (2018): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.063 KB) | DOI: 10.29406/br.v15i2.1327

Abstract

Desa tertung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sintang Provinsi Kalimantan Barat. Mayoritas katagori pekerjaan atau pencaharian di dominasi sebagai wiraswata atau pedagang, petni dan buruh tani. Bebrapa ha permasalahan dari desa Tertung adalah rendahnya pengetahyan dan labannya informasi dala mengelola potensi-potensi sumber data alam yang ada untuk dikembangkan sehingga susahnya masyarakat menangkap peluang usaha dalam meningkatkan pendapatan keluarga serta belum maksimalkan pembangunan infrastruktur yang dapat menunjang perekonomian desa dan permasalahan lainnya rendahnya pengetahuan tentang berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga munculnya permasalahan kesehatan lainnya. Program ini memberdayakan komunitas masyarakat melalui inovasi dalam ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang meliputi penyuluhan tentang ekonomi kreatif (sampah menjadi bahan bakar), serta penyuluhan tentang gerakan masyarakat sehat (Germas).
Determinan Kelengkapan Imunisasi Lanjutan Pada Batita di Wilayah Kerja Puskesmas Nanga Pinoh Kabupaten Melawi Tahun 2021 Dian Indahwati Hapsari; Puspawati; Ria Risti Komala Dewi
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): April 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.702 KB) | DOI: 10.55123/sehatmas.v1i2.215

Abstract

Follow-up immunization is an activity that aims to ensure that the level of immunity is maintained in children under the age of five, school-aged children, and women of childbearing age (WUS), including pregnant women. Follow-up immunization is the administration of DPT-HB-Hib and rubella measles vaccines. Follow-up immunization coverage in 2018 at the Nanga Pinoh Health Center DPT/HB/Hib 20.8%, MR 25.9%, coverage in 2019 DPT/HB/Hib 28.8%, MR 27.5%, 2020 DPT/HB/ The advanced Hib of 41.4% and the follow-up MR of 37.4% are still far from the set target, which must reach 95%. The purpose of the study was to determine the determinants of the completeness of advanced immunization for toddlers in the working area of the Nanga Pinoh Health Center, Melawi Regency in 2021. This research uses a cross sectional design. The population is toddlers in the working area of the Nanga Pinoh Health Center as many as 941 people, the research sample is 181 taken by proportional random sampling technique. The statistical test used was the chi-square test with a 95% confidence level. The results showed that there was a significant relationship between mother's work (p-value = 0.013), mother's knowledge (p-value = 0.000), mother's behavior (p-value = 0.006), and family support (p-value = 0.008) with follow-up immunizations for toddlers. The unrelated variables were mother's attitude (p-value = 0.087) and support from health workers (p-value = 0.921). It is suggested to the Melawi District Health Office to improve the posyandu cadre training program, provide advice on information communication, home visit programs, and cross-sectoral advocacy, in collaboration with the Puskesmas in counseling and monitoring the follow-up immunization program.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ASI EKSKLUSIF PADA BALITA USIA 12-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEDAI Dian Indahwati Hapsari
Jumantik Vol 8, No 2 (2021): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v8i2.3354

Abstract

ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan tanpa menambahkan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. ASI eksklusif harus diberikan selama enam bulan pertama kehidupan untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang optimal. Puskesmas Dedai merupakan Puskesmas yang termasuk urutan ke empat dengan cakupan ASI eksklusif terendah dari dua puluh Puskesmas yang ada di Kabupaten Sintang. Cakupan pemberian ASI eksklusif dalam 3 tahun terakhir mengalami penurunan, tahun 2017 sebesar 23,96%, tahun 2018 sebesar 72% dan pada tahun 2019 52,9%.Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi ASI eksklusif pada balita usia 12-24 bulan.Jenis penelitian ini observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dengan populasi sebanyak 231 balita usia 12-24 bulan. Sampel penelitian sebanyak 68 responden yang diambil dengan teknik proportional random sampling yang diambil dari 20 Desa. Analisis data yang digunakan adalah Univariat dan Bivariat. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan (p value = 0,024), perilaku (p value = 0,009) dan perawatan payudara (p value = 0,043) dengan ASI eksklusif pada balita usia 12-24 bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Dedai. Variabel yang tidak berhubungan yaitu dukungan keluarga (p value = 0,121).Disarankan kepada orang tua agar dapat lebih mengutamakan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan serta lebih aktif mencari informasi tentang manfaat ASI eksklusif.
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gizi Buruk dan Gizi Kurang pada Balita (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian Kabupaten Sintang) Ibnu Idris; Agus Samsudrajat; Dian Indahwati Hapsari
Jumantik Vol 7, No 2 (2020): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v7i2.3053

Abstract

Gizi buruk dan gizi kurang merupakan keadaan kekurangan gizi pada tubuh yang dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, penurunan daya tahan tubuh serta bila tidak ditangani dengan baik akan beresiko menyebabkan kematian. Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada tahun 2019 secara global sebesar 13%. Kasus gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Puskesmas Sungai Durian 3 tahun terakhir mengalami peningkatan, tahun 2017 sebesar 13,5% kasus, tahun 2018 sebesar 14,69% kasus dan tahun 2019 sebesar 17,15% kasus. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gizi buruk dan gizi kurang pada balita. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 90 responden yang diambil dengan teknik proportional random sampling yang diambil dari 10 Kelurahan/Desa. Analisis data yang digunakan adalah Univariat dan Bivariat. Uji statistik yang di gunakan adalah uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p value=0,010) dan pola asuh (p value=0,000) dengan kejadian gizi buruk dan gizi kurang. Variabel yang tidak berhubungan yaitu pendidikan (p value=1,000), pendapatan keluarga (p value=0,371), ASI eksklusif (p value=0,755) dan riwayat penyakit infeksi (p value=0,934). Disarankan kepada orang tua balita agar lebih aktif mengikuti posyandu dan meningkatkan kualitas pengasuhan balita didukung dengan pendampingan kader posyandu dan Puskesmas
Perilaku Pencegahan Hipertensi pada Usia Produktif dalam Germas di Puskesmas Manggala Kecamatan Pinoh Selatan Dian Indahwati Hapsari; Evi Yufiana
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v2i3.2209

Abstract

Hypertension is a medical condition where the blood pressure is chronic, which is over 140/90 mmHg. Data for hypertension sufferers in Melawi Regency in 2019 were 3,223 people, 3,843 people in 2020 and 4,042 people in 2021. The Healthy Family Index of hypertension sufferers who seek regular treatment in Pinoh Selatan District in 2020 is 18.01%, the achievement will decrease in 2021 to 17.82% and until August 2022 it will only be 17.39%. The aim of this study was to find out the factors related to hypertension prevention behavior at productive age in the community movement for healthy living (GERMAS) at the Puskesmas Manggala, Pinoh Selatan sub-district in 2022. This study used a cross sectional design. The population is the productive age range (15-59 years) in the working area of the Manggala Health Center, Pinoh Selatan District, Melawi Regency in 2022, a sample of 189 was taken using a proportional random sampling technique. The statistical test used is the chi-square test with a confidence level of 95%. The results showed that there was a significant relationship between the physical activity of respondents and the behavior of preventing hypertension at productive age in the Germas program (p-value = 0.046), consumption of alcohol (p-value = 0.021), eating fruit and vegetables (p-value = 0.036 ). Variables that are not related are routine health checks every month (p-value = 0.746) and smoking (p-value = 0.057). It is suggested to the Melawi District Health Office to improve the program to encourage and support the puskesmas program to screen PTM with Germas guidelines, provide information and education communication advice, advocacy to relevant agencies and the Puskesmas to provide consultative guidance regarding hypertension to people of productive age.