Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) TAS Kota Pontianak Kalimantan Barat Dian Miranda; Sarma Siahaan; Ilhamsyah .
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 16, No 2 (2019): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.99 KB) | DOI: 10.29406/br.v16i2.1531

Abstract

Mitra PKM ini adalah Taman Anak Sejahtera (TAS) “Bina Buah Hati” yang terletak di jalan Karna Sosial No.1B Pontianak, Tas ini memiliki lebih dari 40 orang anak asuh dengan tenaga pengasuh lima orang. Permasalahan mitra adalah 1) para pengasuh dan pengelola belum pernah mendapatkan pelatihan tentang pengasuhan dan pendidikan anak usia dini; 2) pemanfaatan lahan kosong di areal TAS masih belum di manfaatkan secara maksimal; 3) ketersediaan media edukatif untuk anak masih kurang. Solusi yang ditawarkan: 1) memberikan pelatihan pengasuhan dan pendidikan anak usia dini kepada pengasuh dan pengelola TAS; 2) Memberdayakan lahan kosong untuk dijadikan taman konservasi untuk menambah pengetahuan anak tentang lingkungan; 3) mengembangkan media edukatif berupa video edukatif interaktif yang dapat dimanfaatkan untuk melatih kemampuan kognitif, bahasa, dan motorik anak, serta aspek perkembangan lainnya. Luaran : 1) semua pengasuh telah memiliki keterampilan dalam mengasuh anak dan pengetahuan tentang pendidikan anak usia dini yang bersertifikat. 2)adanya taman konservasi dengan memanfaatkan limbah ban sepeda motor dan limbah botol aqua  3) telah tersedianya media edukatif berupa video interaktif edukatif dan APE Papan Belajar yang dapat dimanfaatkan TAS untuk mentimulasi perkembangan kognitif, bahasa, NAM, seni anak. Metodenya adalah metode pendekatan transfer ilmu pengasuhan dan teknologi Tepat Guna berupa video interaktif dan melakukan sosialisasi/pelatihan sesuai langkah-langkah kerja dengan partisipasi mitra dan melakukan evaluasi dan monitoring keberlanjutan program.
MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS SUMBER DAYA ALAM KHAS KALBAR DALAM PEMBELAJARAN DI PAUD Ferry Hadary; Desni Yuniarni; Reine Suci Wulandari; Sarma Siahaan; Desti Mawarni
Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 3, No 1 (2019): Yaa Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/yby.3.1.34-52

Abstract

odrat anak adalah bermain. Setiap aktivitas yang dilakukan anak berbentuk berbagai permainan yang mengasyikkan, baik itu dimainkan sendirian maupun bersama dengan orang lain. Dalam konteks permainan, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara anak-anak di tahun 90an dengan anak anak-anak generasi Z yang hidup di masa sekarang, yang dikenal dengan era digital. Perbedaan tersebut terlihat dari jenis permainan yang dimainkan oleh anak-anak. Anak-anak di era digital lebih banyak mengisi waktu luang mereka dengan berbagai aktivitas permainan yang berkaitan dengan digital, seperti permainan yang terdapat di dalam gadget atau smart phone. Berbagai hasil penelitian mengungkapkan dampatk negatif bagi anak dalam penggunaan gadget tersebut, diantaranya adalah content games yang banyak mengandung unsur yang tidak mendidik. Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat mengurangi dampak gadget bagi anak adalah dengan menyediakan content permainan yang mengandung unsur edukatif. Adanya multimedia interaktif berbasis sumber daya alam khas Kalimantan Barat dalam pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini. Melaluimultimedia interaktiftersebut, guru dapat mengenalkan berbagai permainan edukatif kepada anak usia dini, sehingga tidak hanya bermanfaat untuk mengenalkan berbagai kekayaan alam khas daerahnya, namun juga dapat menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadapdaerahnya. Adanya multimedia interaktif tersebut diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif terhadap pemakaian gadget oleh anak usia dini
Karakteristik Pengunjung Ekowisata Pesisir Pantai Arung Buaya Desa Meliah Kecamatan Subi Kabupaten Natuna ERIANTO ERIANTO; SARMA SIAHAAN; BAS TIAN
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 9, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v9i1.44380

Abstract

AbstractThis study examines the characteristics of visitors on the coast of Arung Buaya, Meliah Village, Subi District, Natuna Regency, Riau Islands Province. This tourism object is quite promising but it is not well known and managed by the society well, even though it has the potential to be developed through ecotourism conservation and become a source of regional income. The purpose of this study was to determine the characteristics of coastal ecotourism visitors to the Arung Buaya coast. This type of research is a descriptive survey. The sampling technique used accidental sampling by directly interviewing visitors who were met when collecting data. At the time of the interview, a questionnaire was used as a guide for questions on collected variables including visitor characteristics based on gender, age, occupation and area of origin. The results of the study found that the most visitors were female, aged 17-25 years and were dominated by students. Based on the origin, most of the visitors come from Meliah Village, which is about 3.3 km away and takes about 15-20 minutes. The conclusion from this research is that the tourism object on the coast of Arung Beach, Meliah Village has the potential to be developed with a panorama that is owned so that it can be a source of community income. It is recommended that this tourist attraction be developed with a more professional management and complete arenas tourism  for all age groups, especially those aged 17-25 years.Keywords: Characteristics of visitors, Arung Buaya of Beach, subi Island. AbstrakPenelitian ini mengkaji tentang karakteristik pengunjung di pesisir pantai Arung Buaya Desa Meliah Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau. Objek wisata ini cukup menjanjikan namun belum dikenal dan dikelola masyarakat dengan baik, padahal memiliki potensi untuk dapat dikembangkan melalui konservasi ekowisata dan menjadi sumber pendapatan daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pengunjung ekowisata pesisir pantai Arung Buaya. Jenis penelitian adalah survey deskriptif. Teknik penentuan sampel menggunakan accidental sampling dengan mewawancarai langsung pengunjung yang ditemui saat pengambilan data. Wawancara dilakukan dengan menggunakan kuisioner sebagai panduan pertanyaan terhadap variabel yang dikumpulkan meliputi karakteristik pengunjung berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan daerah asal. Hasil penelitian menemukan bahwa pengunjung yang paling banyak berjenis kelamin perempuan dengan kisaran umur 17-25 tahun dan didominasi oleh pelajar atau mahasiswa. Berdasarkan asal pengunjung sebagian besar berasal dari Desa Meliah yang jaraknya kurang lebih 3,3 km dengan waktu tempuh lebih kurang 15-20 menit. Dari penelitian ini, diketahui bahwa objek wisata di Pesisir Pantai Arung Desa Meliah memiliki potensi untuk dikembangkan. Dengan panorama yang dimiliki, bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat. Objek wisata ini perlu dikembangkan dengan mengacu karakteristik pengunjung ekowisata ini.Kata Kunci: Karakteristik pengunjung, Pantai Arung Buaya, Pulau Subi.
Ecobrick is An Effort to Reduce Plastic Waste in The Cipta Karya Village, Bengkayang district: Ecobrick Sebagai Upaya Mengurangi Limbah Plastik Di Desa Cipta Karya Kabupaten Bengkayang Munadian Munadian; Nurhaida Nurhaida; Muflihati Muflihati; Reine Suci Wulandari Wulandari; Sarma Siahaan
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i3.20129

Abstract

Desa Cipta Karya merupakan desa wisata yang berada di Kabupaten Bengkayang, hal tersebut menyebabkan banyaknya aktivitas wisata masyarakat yang berakibat pada meningkatnya limbah plastik. Status desa yang termasuk kedalam 75 desa wisata terbaik di Indonesia menyebabkan masyarakat dan pemerintah harus tetap menjaga keindahalan lingkungan desa tersebut, salah satu caranya adalah dengan pengolahan sampah plastik. Pembuatan Ecobrick merupakan salah satu solusi pengolahan limbah plastik menjadi barang yang memiliki nilai guna. Pengabdian ini bertujuan untuk wadah transfer informasi tentang potensi pengolahan limbah plastik menjadi produk ecobrick sebagai tanggung jawab civitas akademika dalam upaya menjaga status desa sebagai desa wisata terbaik. Pengabdian yang dilakukan adalah dengan cara persentasi dan praktek langsung pembuatan produk ecobrick. Dari olah data kuisioner menunjukan adanya peningkatan pemahaman masyarakat tentang pengolahan limbah plastik yang memiliki nilai guna lebih dan dapat memberikan peluang usaha baru dengan nilai jual yang tinggi sehingga masyarakat menjadi unggul dalam ekonomi dan lingkungan pun terjaga.