Mubarak Umar
Universitas 45 Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DAMPAK KEBERADAAN KELOMPOK TANI & MADU TERHADAP KONDISI EKONOMI DAN SOSIAL MASYARAKAT DESA SALUT, KECAMATAN KAYANGAN, LOMBOK UTARA Dwi Ratna Kamala Sari Lukman; Zulhadi Zulhadi; Dwi Hidayat Junaidi; Mubarak Umar; Yulia Candri Rahayu
MEDIA BINA ILMIAH Vol 12, No 10: MEI 2018
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.892 KB) | DOI: 10.33758/mbi.v12i10.76

Abstract

Pembangunan dengan pemberdayaan masyarakat berbasis kepada kelompok (komunitas) di era modern merupakan sebuah alternatif pembangunan yang merubah proses pembangunan yang sentralistik menjadi pembangunan yang partisipatif. Sesuai dengan amanat Undang-undang  Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, bahwa setiap warga masyarakat berhak dan berkewajiban untuk terlibat secara langsung dalam proses pembangunan nasional. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui Apakah  ada dampak keberadaan kelompok tani terhadap kondisi ekonomi dan sosial masyarakat Desa Salut Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Jenis penelitian ini yaitu Deskriptif Kualitatif. Teknik pengumpulan data  dengan  purposive sampling yang meliputi: wawancara, dokumentasi, dan  observasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, ada dampak secara postif dari keberadaan kelompok tani terhadap kondisi ekonomi dan sosial masyarakat Desa Salut. Dari aspek ekonomi  mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui semakin meningkatkanya pendapatan masyarakat dan terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Aspek sosial mampu memberikan dampak  terhadap keberadaan kelompok-kelompok tani juga mampu menumbuhkan rasa kebersamaan  antar  para anggota kelompok. Faktor pendukung yang mempengaruhi meliputi: dukungan dari pemerintah berupa pendampingan, pemberian permodalan dan kekuatan hukum serta dukungan hukum adat yang berapa awig-awig. Faktor penghambatnya adalah masih kurangnya Sumber Daya Manusia pengelola kelompok-kelompok yang ada dan sering terjadinya konflik secara internal antar anggota dan pengurus kelompok.