Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Komparasi Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Inquiry Based Learning Ditinjau dari Kemampuan Pemahaman Konsep dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa dalam Pembelajaran Segiempat Mohammad Nurwahid; Ali Shodikin
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 3 (2021): Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i3.346

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manakah yang lebih baik antara kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Bsed Learning (PBL) dan Inquiry Based Learning (IBL) dalam pembelajaran segiempat kelas VII di MTs. Nurul Huda Sawo tahun pelajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen dan desain nonequivalent control group. Subyek penelitian terdiri dari 20 siswa kelas PBL dan 20 siswa kelas IBL yang diperoleh dengan teknik cluster random sampling pada siswa kelas VII MTs. Nurul Huda Sawo. Pengumpulan data kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematika siswa diperoleh dari soal tes matematika. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis menggunakan uji independent sample t-test dan uji Mann-withney untuk data yang tidak normal atau tidak homogen dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Hasil analisis data menunjukan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL lebih baik daripada IBL. Dengan skor rata-rata kelas PBL 82,85 dan skor rata-rata kelas IBL 79,30. Sedangkan untuk kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran PBL lebih baik daripada IBL. Dengan skor rata-rata kelas PBL 64,15 dan skor rata-rata kelas IBL 61,30.
Korelasi antara Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Online dengan Hasil Belajar Matematika di Masa Pandemi Mohammad Nurwahid
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika: Volume 5 Nomor 2, In press
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i2.596

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran daring hal ini selaras dengan hasil belajar siswa yang rendah juga. Olehkarena itu peneliti ingin mengetahui apakah ada korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa dalam pembelajaran daring di masa pandemi. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode survey. Responden penelitian ini adalah siswa SMAN I Dukun sebanyak 68 siswa. Penelitian ini dilaksanakan di bulan November tahun 2020. Instrumeen yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar adalah kuesioner dalam bentuk google form, sedangkan data hasil belajar matematika diperoleh dari hasil ulangan yang diperoleh dari guru matematika. Selanjutnya data diuji normalitasnya untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Karena data yang diperoleh tidak berdistribusi normal maka untuk mengetahui apakah ada korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika digunakan uji spearman’s rho. Hasil dari uji spearman’s rho diperoleh taraf signifikansi yang artinya tidak ada korelasi yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Sementara koefesien korelasinya diperoleh yang artinya derajat korelasinya sangat lemah dan arah hubungannya positif.
Analisis Kesalahan Siswa SD Dalam Menyelesaikan Permasalahan Luas Gabungan Bangun Datar Berdasarkan Watson’s Error Category Mohammad Nurwahid
Journal on Education Vol 3 No 4 (2021): Journal on Education: Volume 3 Nomor 4 Tahun 2021
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v3i4.388

Abstract

Geometry is a branch of mathematics and is one of the subject matter in mathematics in elementary schools. Measurement of area is one of the fundamental topics in mathematics. In fact, with regard to broad measurement skills, most of the students have difficulty in describing the problem. the mistakes that students make in answering a problem or problem need to be identified, the information obtained about errors in answering math problems can be used in improving mathematics teaching and learning activities. The purpose of this study was to identify errors made in solving the broad problem of combining data shapes based on the Watson error category. This type of research is descriptive qualitative research. The subjects used were 6 4th grade students of MI Nurul Huda with three different ability criteria. The selection is based on the advice of the math teacher and the daily test scores of the previous material. The results of the study show that the errors made by the research are missing conclusion errors, incorrect data errors, incorrect procedures, missing data error, and skill hierarchy problem
A Literature Review: Efforts to Overcome Student’s Mathematical Literacy Mohammad Nurwahid; Sofia Ashar
JURNAL EKSAKTA PENDIDIKAN (JEP) Vol 6 No 2 (2022): JEP (Jurnal Eksakta Pendidikan)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jep/vol6-iss2/666

Abstract

Mathematics is closely related to everyday life, by using mathematics we can solve problems of everyday life related to mathematics. The purpose of learning mathematics and mathematical abilities is contained in mathematical literacy. Mathematical literacy is a person's ability to formulate, use and interpret mathematics in a variety of contexts. Therefore, mathematical literacy must be mastered by students. However, in reality the mathematical literacy of Indonesian students is still low. The method used in this research is literature study. The data collected is in the form of research results from various articles, library sources and documents that are in accordance with the theme of the factors causing the low mathematical literacy skills of Indonesian students and efforts to improve them. The results of this study are the low mathematical literacy is caused by several factors including the learning process is still much teacher-centered, the lack of students practicing literacy questions, students have difficulty making mathematical models from real-world problems. These problems must be addressed immediately. The solution offered in this paper is to use contextual learning because literacy is closely related to the real world context, improve mathematical thinking habits, and get students to practice literacy questions or PISA-type questions. This solution is expected to improve students' mathematical literacy skills.
Proses Pemecahan Masalah Matematika Siswa Berdasarkan Tahapan Polya Pada Materi Segiempat Ditinjau Dari Adversity Quotient Mohammad Nurwahid; Hendro Permadi; Hery Susanto
JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.977 KB) | DOI: 10.33603/jnpm.v6i4.6967

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana proses pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan tahapan Polya pada materi segiempat ditinjau dari AQ Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah satu siswa dengan skor terbik pada tipe Climber dan satu siswa dengan skor terbaik pada tipe Camper. Proses analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pembuatan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah siswa dengan tipe Climber memenuhi semua indikator proses pemecahan masalah pada setiap tahapan pemecahan masalah Polya. Siswa dengan kriteria Camper memenuhi semua indikator proses pemecahan masalah pada setiap tahapan pemecahan masalah Polya kecuali pada tahap memeriksa kembali. Berdasarkan hasil penelitian ini, siswa mampu menyelesaikan permasalahan matematika karena mereka mampu mengaitkan pengetahuan terdahulu dengan situasi baru yang terdapat dalam permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu, guru sebaiknya sering mengajak siswa untuk mengaitkan pengetahuan terdahulu dalam menyelesaikan suatu permasalahan.