Rahmat Septria
Universitas Jambi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Berpikir Pseudo pada Anak Autis dalam Memecahkan Soal Matematika (Kasus di SLBN Prof. Dr. Sri Soedewi MS SH Jambi) Rahmat Septria; Kamid Kamid; Saharudin Saharudin
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika: Volume 5 Nomor 2, In press
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i2.593

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan bagaimana berpikir pseudo pada siswa autis ringan-sedang dalam memecahkan masalah perkalian matematika, dan (2) mendeskripsikan bagaimana berpikir pseudo pada siswa autis berat dalam memecahkan masalah perkalian matematika. Subjek pada penelitian kualitatif ini adalah 4 siswa autis SLBN Prof. Dr. Sri Soedewi MS SH Jambi, dipilih menggunakan teknik purposive sampling, menggunakan instrumen DSM-IV dan CARS sehingga mendapatkan 2 siswa autis kategori rendah-sedang dan 2 siswa kategori berat. Penelitian ini menggunakan instrumen lembar observasi awal, dokumentasi, soal tes tertulis materi perkalian, dan lembar wawancara. Hasil penelitian ini adalah: (1) Siswa autis ringan-sedang terkadang mampu mengungkapkan apa yang diketahui dan ditanyakan secara tertulis. Mereka dapat menyebutkan langkah pengerjaan sesuai dengan yang guru ajarkan, namun mereka tidak benar-benar dapat menjelaskan dan menjustifikasi hasil yang diperoleh. Sehingga disimpulkan saat memecahkan masalah perkalian, siswa autis ringan-sedang seringkali mengalami berpikir pseudo benar. (2) Siswa autis berat terkadang mengungkapkan apa yang diketahui dan ditanyakan tanpa memilih informasi penting pada soal. Mereka tidak dapat menyebutkan langkah pengerjaan sesuai dengan apa yang guru ajarkan sehingga langkah dan jawaban mereka salah. Mereka juga tidak dapat memperbaiki jawaban yang diperoleh. Sehingga disimpulkan bahwa saat memecahkan masalah perkalian, siswa autis berat seringkali mengalami berpikir pseudo salah.