Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TRANSFORMASI RUANG HUNIAN TRANSMIGRAN BALI AKIBAT AKULTURASI DI DESA BASARANG JAYA, KALIMANTAN TENGAH Herwin Sutrisno; Theresia Susi
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2020
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.397 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v4i1.347

Abstract

Abstract: Balinese transmigrants in Basarang Jaya Village, Central Kalimantan indirectly brought their tradition and culture. The meeting of Balinese culture elements with the local culture elements (the Dayak Ngaju tribe) has caused acculturation in the village. In the point of view of architecture, such acculturation is implemented in the residence of Balinese transmigrants in the form of changes or adjustments based on the characteristics of both cultures, and one of the examples is the transformational changes in the Balinese residences. This research aims to identify the physical transformation of Balinese residences that happened because of acculturation in Basarang Jaya. This research employed the qualitative descriptive research, and the data were collected from field observations, documentation, and in-depth interviews with key resources and residential owners. The result has shown that the kind of transformation occurring at Balinese residences in Basarang Jaya Village is the transformation in the residences’ basic form, masses, and room elements.Keyword: Spatial transformation, balinese residence, Basarang Jaya Abstrak: Transmigran Bali yang berpindah ke Desa Basarang Jaya, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah secara tidak langsung membawa serta tradisi dan budayanya. Bertemunya unsur-unsur budaya yang dibawa oleh transmigran Bali dengan unsur-unsur budaya masyarakat lokal (suku Dayak Ngaju) menyebabkan terjadinya akulturasi di Desa Basarang Jaya. Dari segi arsitektur, akulturasi tersebut terimplementasi pada hunian transmigran Bali. Dalam hunian transmigran Bali terjadi berbagai perubahan atau penyesuaian antara budaya yang mereka bawa dengan lingkungan tempat tinggalnya, salah satunya tampak pada transformasi ruang hunian transmigran Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi transformasi ruang hunian yang terjadi pada hunian transmigran Bali akibat akulturasi di Desa Basarang Jaya. Metode penelitian yang dipergunakan adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan di lapangan, dokumentasi dan wawancara mendalam dengan nara sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa transformasi hunian yang terjadi pada hunian transmigran Bali di Desa Basarang Jaya adalah perubahan bentuk hunian berupa perubahan bentuk dasar hunian, perubahan massa hunian dan perubahan jenis ruang.Kata Kunci: Transformasi Ruang, Hunian Transmigran Bali, Basarang Jaya
Analisis Konflik Tenurial Hutan Berdasarkan Perubahan Tutupan Lahan di KSA/KPA Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau Maulida Indira; Vera Amelia; R. M. Sukarna; Theresia Susi; Moch. Anwar; Untung Darung
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i5.5598

Abstract

MAULIDA INDIRA “Analisis Konflik Tenurial Hutan berdasarkan Perubahan Tutupan Lahan di KSA/KPA Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau.” (Dibimbing oleh Vera Amelia dan Raden M Sukarna). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan tahun 2012 dan 2022 dan kerapatan vegetasi di KSA/KPA Bukit Rawi. Menganalisis permasalahan tenurial di KSA/KPA Bukit Rawi berdasarkan Opened Area yang ada pada peta tutupan lahan tahun 2022. Serta mengkaji keterkaitan antara perubahan tutupan lahan dengan permasalahan tenurial di KSA/KPA Bukit Rawi. Penelitian ini menggunakan beberapa metode diantaranya metode NDVI untuk menganalisis tutupan lahan dan tingkat kerapatan vegetasi, dan metode tumpangsusun (overlay) untuk menganalisa perubahan tutupan lahan konflik tenurial yang terjadi di KSA/KPA Bukit Rawi. Hasil penelitian menunjukan bahwa perubahan tutupan lahan yang dominan adalah perubahan jenis tutupan hutan rawa sekunder yang berubah menjadi area terbuka dan semak belukar, yang menandakan bahwa telah terjadi degradasi lahan. Hasil grondcheck di lapangan pada lokasi opened area ditemukan indikasi konflik tenurial pada 16 (enam belas) titik terdiri dari tambang pasir, kebun sawit, kuburan, kolam, kebun karet dan lapangan latih tembak SPN. Berdasarkan analisis tutupan lahan, konflik tenurial hanya memiliki sedikit kontribusi pada terjadinya degradasi hutan yaitu sebesar 2,05 % dari keseluruhan luas KSA/KPA Bukit Rawi. Adapun penyebab terbesar degradasi hutan di KSA/KPA Bukit Rawi adalah kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2015.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Beberapa Tanaman Hortikultura dan Status Kesuburan Tanah di Kelurahan Banturung, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya Gusti Indra Pranata Wijaya; Zafrullah Damanik; Theresia Susi; Renhart Jemi; Belinda Hastari; I Nyoman Sudyana
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i5.5600

Abstract

Evaluation of land suitability and soil fertility status is useful for assessing the potential of agricultural areas. This research aims to determine the physical, chemical properties, soil fertility status, factors that influence land suitability classes and land suitability classes (actual and potential), as well as to obtain improvements and directions for land use. This research is a qualitative descriptive study. Analyze data by matching land characteristics with land use. The research results show low soil fertility status. The limiting factors for land suitability classes are temperature (tc), water availability (wa), oxygen availability (oa), rooting media (rc), nutrient retention (nr), available nutrients (na), erosion hazard (eh) and danger flood (fh). The land suitability classes in SPT I-II are actually marginally suitable (S3) and in SPT III-VII are not suitable (N) and potentially in SPT I and II are quite suitable (S2) and very suitable (S1). Improvement efforts are carried out on land limiting factors. Land use directions are recommended in SPT I and SPT II.