Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

https://doi.org/10.36873/ PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) TERHADAP PEMBERIAN BIOCHAR SEKAM PADI DAN BOKASHI KALAKAI PADA TANAH SPODOSOL: Application of Rice Husk Biochar and Kalakai Bokashi for Increasing The Growth and Yield of Onion on Spodosol Y Kharisma; Syahrudin Syahrudin; Untung Darung; Kambang Verani Asie
AgriPeat Vol. 22 No. 2 (2021): JURNAL AGRIPEAT VOL. 22 NO. 2, SEPTEMBER 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this experiment were to find out the interaction growth and yield of onion (Allium ascalonicum L) on the giving of rice husk biochar and kalakai bokashi for increasing the growth and yield of onion on spodosol. This study used Completely Randomized Design (CRD) of factorial pattern with two factors. The first factor was applying of rise husk biocar (B) consisting of 4 (four) levels, namely : B0 = 0 ton.ha-1, B1 = 6 ton.ha-1 , B2 = 9 ton.ha-1 and B3 = 12 ton.ha-1 . The second factor was the provision of bokashi kalakai (K) which consists of 4 (four) levels, namely : K0 = 0 ton.ha-1 , K1 = 15 ton.ha-1, K2 = 20 ton.ha-1 dan K3 = 25 ton.ha-1. The results showed the interaction of the rice husk biochar and kalakai bokashi have an effect heavy dry bulbs. The combination of rice husk biochar treatment (B3) 12 ton.ha-1 and bokashi kalakai (K3) 25 ton.ha-1 was able to increase the yield of onion with the yield of tuber dry weight of 45.33 g.plant -1
RESIDU BOKASHI KALAKAI DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG KETAN (Zea mays certain ) PADA LAHAN GAMBAUT PEDALAMAN: Bokashi Kalakai Residue and NPK Fertilizer on Growth and Yield of Glutinous Corn (Zea mays certain) on Peatland Herlianur Herlianur; Syahrudin Syahrudin; Untung Darung; Kambang Vetrani Asie
AgriPeat Vol. 23 No. 1 (2022): JURNAL AGRIPEAT
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research was to know determine the residue of bokashi kalakai with NPK fertilizer on inland peat soil on the growth and yield of glutinous corn (Zea mays certain ) This research was carried out in March 2021-May 2021 in the previous research area, Kalampangan Village, Sebangau District, Palangka Raya, Central Kalimantan Province. The experiment design conduted Randomized Block Dessign with single factor consisting 5 levels of treatment, namely, F0 = Control, F1 = Bokashi Kalakai Residue (15 ) + NPK (200 kg), F2 = Bokashi Kalakai Residue (15 ) + NPK (300 kg), F3 = Bokashi Kalakai Residue (15 ) + NPK (400 kg) dan F4 = Bokashi Kalakai Residue (15 ) + NPK (500 kg). The results showed that the residue of bokashi kalakai 15 t ha-1 + NPK 500 kg ha-1 was able to increase plant height growth of 110.67 cm (7 WAP) , the number of leaves was 7.89 strands ( 7 WAP), stem diameter 1.36 (7 WAP), leaf area 208.25 cm-2 (7 WAP), total dry weight of the plant 10.26 g (7 WAP), plant wet weight 62.97g (7 WAP), fresh weight of 60.98 g (7 WAP) and 132.40 g (7 WAP) fresh weight without husks
INVENTARISASI DAN KARAKTERISASI PADI LOKAL LAHAN RAWA DI KAWASAN KECAMATAN PULAU MALAN KABUPATEN KATINGAN LOCAL RICE INVENTORY AND CHARACTERIZATION OF SWAMP LAND IN THE REGENCY OF PULAU MALAN, KATINGAN REGENCY Terisna Felisya; Herry Redin; Untung Darung
Agrisintech (Journal of Agribusiness and Agrotechnology) Vol 3 No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terdapat dua agroekosistem utama di Kalimantan Tengah yang dominan dimanfaatkan untuk usaha tani padi, yaitu lahan rawa dan lahan kering. Padi lokal spesifik lahan rawa banyak ditemukan di Kabupaten Katingan, terlebih di Kecamatan Pulau Malan masih didominasi oleh padi lokal lahan rawa dikarenakan Kecamatan Pulau Malan berada di daerah sepanjang sungai Katingan yang pada suatu waktu sering mengalami banjir, kedalaman rawa yang berbeda-beda membuat masyarakat sering mengalami kegagalan usaha tani dalam pengembangan bibit unggul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi, menginventarisir dan mengkarakteristik serta menganilis jenis tanaman padi lokal dari kepunahan. Penelitian dilakukan di empat desa yang ada di Kecamatan Pulau Malan yaitu Desa Tewang Papari, Desa Tewang Darayu, Desa Buntut Bali, dan Desa Manduing Taheta pada bulan Desember 2021 – Juli 2022. Dari hasil inventarisasi terdapat 23 varietas padi lokal dengan karakter morfologi yang beraneka ragam, profil tanaman yang tinggi, jumlah anakan mulai dari sedang hingga sangat banyak, sebagian varietas memiliki aroma nasi yang harum dengan rasa nasi pulen, sedang hingga pera. 
Analisis Konflik Tenurial Hutan Berdasarkan Perubahan Tutupan Lahan di KSA/KPA Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau Maulida Indira; Vera Amelia; R. M. Sukarna; Theresia Susi; Moch. Anwar; Untung Darung
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i5.5598

Abstract

MAULIDA INDIRA “Analisis Konflik Tenurial Hutan berdasarkan Perubahan Tutupan Lahan di KSA/KPA Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau.” (Dibimbing oleh Vera Amelia dan Raden M Sukarna). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan tahun 2012 dan 2022 dan kerapatan vegetasi di KSA/KPA Bukit Rawi. Menganalisis permasalahan tenurial di KSA/KPA Bukit Rawi berdasarkan Opened Area yang ada pada peta tutupan lahan tahun 2022. Serta mengkaji keterkaitan antara perubahan tutupan lahan dengan permasalahan tenurial di KSA/KPA Bukit Rawi. Penelitian ini menggunakan beberapa metode diantaranya metode NDVI untuk menganalisis tutupan lahan dan tingkat kerapatan vegetasi, dan metode tumpangsusun (overlay) untuk menganalisa perubahan tutupan lahan konflik tenurial yang terjadi di KSA/KPA Bukit Rawi. Hasil penelitian menunjukan bahwa perubahan tutupan lahan yang dominan adalah perubahan jenis tutupan hutan rawa sekunder yang berubah menjadi area terbuka dan semak belukar, yang menandakan bahwa telah terjadi degradasi lahan. Hasil grondcheck di lapangan pada lokasi opened area ditemukan indikasi konflik tenurial pada 16 (enam belas) titik terdiri dari tambang pasir, kebun sawit, kuburan, kolam, kebun karet dan lapangan latih tembak SPN. Berdasarkan analisis tutupan lahan, konflik tenurial hanya memiliki sedikit kontribusi pada terjadinya degradasi hutan yaitu sebesar 2,05 % dari keseluruhan luas KSA/KPA Bukit Rawi. Adapun penyebab terbesar degradasi hutan di KSA/KPA Bukit Rawi adalah kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2015.
Karakteristik Sifat Fisik Dan Kimia Tanah Pada Kawasan Pasca Tambang Bauksit Di Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah Agus Budi Gunawan; Vera Amelia; Lusia Widiastuti; Untung Darung; Zafrullah Damanik; Soaloon Sinaga
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i5.5791

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis sifat fisik dan kimia tanah menurut umur reklamasi dan rona awal lingkungan pada lokasi penelitian yaitu lokasi bekas penambangan bauksit dalam wilayah izin usaha pertambangan PT. Citra Mentaya Mandiri dan PT. Duta Borneo Pratama. Hasil analisa laboratorium terhadap sampel tanah pada 5 (lima) lokasi dengan ketebalan 0-20 cm yakni rona awal, lokasi belum reklamasi, reklamasi 1 tahun, reklamasi 2 tahun, dan reklamasi 5 tahun. Analisis data menggunakan uji sidik ragam dan uji lanjutan BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian ditemukan perbedaan sifat fisik dan kimia tanah menurut umur reklamasi dan rona awal lingkungan, namun tidak berbeda nyata terhadap kapasitas tukar kation pada lokasi tersebut. Kondisi sifat fisik tanah ditemukan pencampuran antara lapisan tanah atas dengan lapisan tanah bagian bawah akibat penambangan dan penimbunan tanah. Tekstur tanah berupa liat berdebu - lempung berpasir. Struktur tanah berupa gumpal bersudut - gumpal membulat dengan ukuran pasir berdebu dan tingkat perkembangan sukar hancur - mudah hancur. Penurunan bobot isi tanah akibat presentase fraksi, penambahan bahan organik, vegetasi, dan aktivitas fauna yang berbeda. Kondisi sifat kimia tanah yaitu pH tanah tergolong asam berkisar antara 3,71 – 4,91. Penurunan kandungan N-total, P-total, C-organik mengalami penurunan disebabkan karena pH tanah yang asam, kurangnya vegetasi dan bahan organik. Perbedaan nilai Kalium dan Kejenuhan Basa disebabkan jumlah kandungan unsur hara dipengaruhi oleh serapan unsur hara, pencucian, jenis pupuk dan jumlah pupuk yang diberikan. Kapasitas tukar kation bervariasi nilainya tetapi tidak berbeda nyata, diduga karena kekurangan bahan organik pada lokasi reklamasi. Rekomendasi dalam pengelolaan tanah antara lain penambahan bahan organik, vegetasi dan unsur hara agar terjadi proses humifikasi dan dekomposisi tanah dapat meningkat.