Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KAJIAN APLIKASI BRAND IDENTITY PADA ELEMEN DESAIN INTERIOR GOURMET CAFÉ PETITENGET Raja, Togar Mulya
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 4, No 2 (2020): Jurnal arsitektur ARCADE Juli 2020
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1043.663 KB) | DOI: 10.31848/arcade.v4i2.451

Abstract

Abstract: The growth of the café business in Bali is growing very rapidly, this also happened in the Petitenget area, Seminyak Bali. Seminyak is one of the destinations of both local and foreign tourists when visiting Bali. Petitenget in particular has a tourism potential that is no less interesting when compared to other regions in Bali, it supports the café business to develop more with various concepts. Gourmet Café is one of the café businesses in Petitenget. Every business needs a brand identity to make a difference from other businesses. Brand identity can also be applied to elements of interior design, the goal is that consumers or visitors can return to visit the place so that the brand identity of the business will increase and ultimately increase capital. This research was conducted using descriptive qualitative methods through analysis based on related indicators. Data collection is done through literature and references. It is hoped that this research can help other businesses implement brand identity in interior design elements, as well as help design in brand identity applications in interior design.Keyword: Cafe, Brand Identity, Interior DesignAbstrak: Pertumbuhan bisnis café di Bali berkembang sangat pesat, hal tersebut juga terjadi di daerah Petitenget, Seminyak Bali. Seminyak merupakan salah satu tujuan para wisatawan baik lokal atau luar negeri jika berkunjung ke Bali. Petitenget khususnya memiliki potensi wisata yang tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan daerah lain di Bali, hal tersebut mendukung bisnis café untuk lebih berkembang dengan berbagai konsep. Gourmet Café adalah salah satu bisnis café di Petitenget. Setiap bisnis membutuhkan identitas brand (merk) untuk memberikan perbedaan dengan bisnis lainnya. Identitas brand dapat juga diaplikasikan ke dalam elemen desain interior, tujuannya adalah agar para konsumen atau pengunjung dapat kembali mengunjungi tempat tersebut sehingga identitas brand dari bisnis tersebut akan lebih naik dan akhirnya meningkatkan kapital. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui analisis berdasarkan indikator terkait. Pengumpulan data dilakukan melalui literatur dan referensi. Diharapkan penelititan ini dapat membantu bisnis lain dalam menerapkan identitas brand (merk) dalam elemen desain interior, serta membantu untuk desain dalam aplikasi brand identity dalam desain interior.Kata Kunci: Café, Brand Identity, Desain Interior
Studi Aplikasi Corporate Identity Pada Elemen Interior Kantor Telkom Indonesia Togar Mulya Raja; Vika Haristianti; Dennisa Yori Ananda
Jurnal Desain Interior Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.385 KB) | DOI: 10.12962/j12345678.v5i1.6461

Abstract

Identitas korporat merupakan salah satu faktor penting dalam membangun citra diri sebuah perusahaan. PT. TELKOM merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia yang sangat berhasil membangun sebuah citra perusahaan. PT. TELKOM memiliki citra yang sudah sangat melekat dan mudah dikenali oleh masyarakat luas. Identitas korporat juga merupakan aspek penting dalam perancangan interior, dengan tujuan untuk membuat para pengguna ruang memahami citra dari perusahaan melalui implementasi dalam setiap elemen interior. Penelitian ini mengkaji beberapa kantor PT. TELKOM yang cukup signifikan mengimplemtasikan identitas korporat dalam elemen interiornya  ABSTRACT Corporate identity is one of the important factor in building a company’s self-image. PT. Telkom is one of the big companies in Indnonesia that has been very successful in building a corporate image. PT. Telkom has an image that is already very attached and easily recognized by the wider community. Corporate identity is also an important aspect in interior design, with the aim of making space users understand the image of the company through implementation in every interior element. This study examines several office of PT. Telkom, which quite significantly implements corporate identity in its interior elements. Keywords : Corporate identity, Telkom Indonesia Office, Interior element
IDENTIFIKASI TRANSFORMASI KORIDOR JALAN Ir. H. DJUANDA (DAGO) BANDUNG SEBAGAI PEMBENTUK PERSEPSI PENGGUNA Hendi Anwar; Reza Hambali Wilman Abdulhadi; Togar Mulya Raja; Alifannisaa Rizqi Nuur Jannaty; Arista Widyani Aura
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i1.802

Abstract

Abstract: Urban dynamics often provide changes to the urban order, which is also seen in Dago road corridor of Bandung. Dago road corridor is a primary artery that is part of downtown Bandung where along the road there are educational buildings, commerce, services, worship, and occupancy. This research will be discussed about the corridor elements as a result of the transformation of the city, by identifying road corridor elements, followed by evaluating the arrangement of good urban design elements in a road corridor. The evaluation was conducted based on the results of the perception of Dago road corridor users related to the comfort and safety of the road corridor elements. This research uses a qualitative approach to case studies. The data collection method is done by observation method, as well as questionnaires. The determination of respondents using non-random sampling where respondents are selected only practitioners in the field of architecture and design, as well as students in the same field. The results of the study showed that overall the Dago street corridor has met the requirements of a good street based on the Great Street theory, which can be seen from the perception of respondents who showed a positive response to almost all criteria. This research can be used to be a consideration in the planning and development of the Dago road corridor.Abstrak: Dinamika perkotaan acap kali memberikan perubahan pada tatanan perkotaan, yang juga tampak di koridor jalan Ir.H. Djuanda (Dago) kota Bandung. Koridor jalan Dago merupakan arteri primer yang menjadi bagian dari pusat kota Bandung dimana sepanjang jalan tersebut terdapat bangunan pendidikan, niaga, jasa, peribadatan serta hunian. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai elemen koridor sebagai akibat dari transformasi kota, dengan melakukan identifikasi elemen koridor jalan, dilanjutkan dengan melakukan evaluasi mengenai penataan elemen rancang kota yang baik pada sebuah koridor jalan. Evaluasi tersetut dilakukan berdasarkan hasil persepsi pengguna koridor jalan Dago terkait kenyamanan serta keamanan terhadap elemen koridor jalan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi serta kuesioner. Penentuan responden menggunakan nonrandom sampling dimana responden yang dipilih hanya praktisi dalam bidang arsitektur dan desain, serta mahasiswa dalam bidang yang sama. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan koridor jalan Dago telah memenuhi persyaratan jalan yang baik berdasarkan teori Great Street, dimana dapat dilihat dari persepsi responden yang menunjukkan respon positif pada hampir semua kriteria. Penelitian ini dapat digunakan untuk menjadi pertimbangan dalam perencanaan dan pengembangan koridor jalan Dago.
IDENTIFIKASI PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENERAPAN IDENTITAS VISUAL PADA ELEMEN INTERIOR COWORKING SPACE DIGITAL VALLEY M. Togar Mulya Raja; Irnade Salva Sutyaningsih; Megan Dwi Oktaviani
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Arsitektur ARCADE Maret 2022
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/arcade.v6i1.808

Abstract

Abstract: Modern life encourages the creation of new patterns of worker relations and various ways of working. A co-working space is a facility created because of these changes. Not all of the existing co-working spaces have the same goals and concepts. The need for a brand identity to provide differentiation from other co-working spaces can be done through the implementation of a visual identity in the interior so that it is easy for consumers to remember. This study will discuss the identification of public perceptions in spatial planning, use of color, material selection, use of lighting types, application of forms, and use of furniture in Co-working Space Digital Valley. This study uses a descriptive qualitative method which is carried out by analyzing the theory of brand identity applications on the interior design elements of the Digital Valley Co-working Space. The data collection method used is the method of observation and questionnaires. Questionnaires are used as an analysis of public perceptions with the determination of respondents using random sampling. The results show that the application of visual identity in Co-working Space Digital Valley is still less than optimal based on three fundamental components that have a strong impact on the existence of a brand, which can be seen from the perceptions of respondents who show neutral and negative responses on several criteria. This research can be used as a consideration in the application of visual identity in Co-working Space Digital Valley.Abstrak: Kehidupan modern yang mendorong terciptanya pola hubungan pekerja baru dan berbagai macam cara dalam bekerja. Co-working space menjadi fasilitas yang tercipta karena adanya perubahan tersebut.  Co-working space yang ada tidak semuanya memiliki tujuan dan konsep yang sama. Perlu adanya sebuah identitas brand untuk memberikan diferensiasi dengan co-working space yang lain, dapat dilakukan melalui implementasi identitas visual pada interior agar mudah untuk diingat oleh konsumen.  Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai identifikasi perpesi masyarakat dalam penataan ruang, penggunaan warna, pemilihan material, penggunaan jenis pencahayaan, penerapan bentuk, serta penggunaan furniture di Co-working Space Digital Valley. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang dilakukan dengan cara melakukan analisis teori aplikasi brand identity pada elemen desain interior Co-working Space Digital Valley. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan kuesioner. Kuesioner digunakan sebagai analisis persepsi masyarakat dengan penentuan responden menggunakan random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan visual identity pada Co-working Space Digital Valley masih kurang optimal berdasarkan tiga komponen fundamental yang memberikan dampak yang kuat pada eksistensi dari sebuah brand, dimana dapat dilihat dari persepsi responden yang menunjukkan respon netral dan negatif pada beberapa kriteria. Penelitian ini dapat digunakan untuk menjadi pertimbangan dalam penerapan visual identity pada Co-working Space Digital Valley.