Handoko Sugiharto
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PEMANFAATAN ABU LIMBAH GERGAJI KAYU SEBAGAI CAMPURAN PEMBUATAN BETON Indra, Melvin Junius; Tjondro, Christianto; Sugiharto, Handoko
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Berbagai penelitian mengenai pemanfaatan material wood ash, khususnya sebagai material pengganti semen (pozzolan) telah dilakukan. Penelitian ini berfokus pada pengaruh penggunaan wood ash sebagai bahan campuran beton terhadap workability, kuat tekan dan kuat tarik dari beton. Presentase penggantian kadar semen dengan wood ash yang digunakan adalah sebesar 10%, 15% dan 20%. Tes X-Ray Fluorescence dilakukan untuk mengetahui komposisi kimia dari abu kayu tersebut. Hasil menunjukkan bahwa wood ash yang digunakan merupakan pozzolan tipe C dengan total kadar SiO2 + Al2O3 + Fe2O3 sebesar 63.97%. Uji kuat tekan dilakukan pada umur 7,14, dan 28 hari. Sedangkan uji tarik dilakukan pada umur 7 dan 28 hari. Hasil menunjukkan bahwa beton dengan wood ash memiliki workability yang lebih rendah dibandingkan beton yang tanpa wood ash. Dari segi kekuatan, beton dengan wood ash memiliki kuat tekan dan kuat tarik yang masih berada dibawah kekuatan beton normal namun memiliki perkembangan kekuatan yang lebih baik dibandingkan beton normal.
PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN DAN TARIK PEREKAT BATA RINGAN Wijaya, Andre Rachman; Sugiharto, Handoko; Karijanto, Michael Aditya
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Perekat bata ringan adalah hasil inovasi dari perekat bata konvensional. Fly ash adalah pengganti semen karena sifat pozzolanik yang dimilikinya sama seperti semen dengan ukuran partikel yang kecil dan bulat. Pada penelitian ini penulis mencoba menggantikan semen dengan fly ash dengan beberapa variabel persentase fly ash dimana diharapkan akan didapatkan hasil yang lebih baik dan juga lebih murah dari segi ekonomi. Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan compressive test dan pull off test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan fly ash dengan kadar 30% dapat menghasilkan hasil yang lebih baik dan ekonomis dibandingkan dengan perekat bata ringan standar tanpa fly ash.
PENELITIAN AWAL PENGGUNAAN POLYETHYLENE STRAP SEBAGAI BAHAN PEMBUAT GABION ,, Aga; Christandy, Leonard Alan; Sugiharto, Handoko; Budi, Gogot Setyo
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Plastik merupakan bahan yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Plastik juga mempunyai banyak kelebihan seperti ringan, kuat, mudah dibentuk, anti karat, tahan terhadap bahan kimia, mempunyai sifat isolasi listrik yang tinggi, juga biaya proses yang lebih murah. Penelitian ini berfokus pada penggunaan plastik jenis polyethylene terephthalathe sebagai bahan pengganti kawat baja pada gabion. Ada tiga tipe dari polyethylene terephthalathe yang akan digunakan yaitu 1510-E, 1910-E , dan 1910-NE. Pengujian dibagi menjadi dua tahap yaitu pengujian kuat Tarik terhadap masing-masing polyethylene terephthalathe dan kawat baja secara individu untuk mendapatkan regangan yang terjadi, dan pengujian kuat tarik rangkaian polyethylene terephthalathe dan gabion untuk mendapatkan kapasitas tarik maksimum. Hasil dari pengujian pertama menunjukkan kuat tarik maksimum dari polyethylene terephthalathe tipe 1510-E, 1910-E ,1910-NE, dan kawat baja Ø2,7mm sebesar 555,607kg; 608,52kg; 608,52kg; dan 317,49kg dengan regangan sebesar 5,889%; 7,067%; 4,312%; dan 4,381%. Setelah dilakukan pengujian pertama didapat bahwa polyethylene terephthalathe tipe 1510-E mempunyai kuat tarik yang paling mendekati kawat baja sehingga digunakan sebagai bahan pengujian kedua. Sedangkan hasil pengujian kedua didapat kuat Tarik maksimum rangkaian polyethylene terephthalathe tipe 1510-E dan gabion sebesar 2010,77kg atau 16,39kg/cm2 dan 1852,025kg atau 15,1kg/cm2.
PENGUJIAN KEKUATAN LENTUR, KETAHANAN TERHADAP AIR DAN PANAS MATAHARI SERTA KEMAMPUAN REDUKSI BUNYI TERHADAP BEBERAPA MACAM CALCIUM SILICATE BOARD SEBAGAI BAHAN EKSTERIOR BANGUNAN Dwi, .; Aditya, ,; Sugiharto, Handoko; Kristanto, Luciana
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Calcium silicate board merupakan material aplikasi untuk interior bangunan. Sekarang material ini dikembangkan untuk eksterior bangunan sehingga diharapkan tahan terhadap air dan panas matahari. Penelitian ini menggunakan 4 macam merk material berukuran 6 mm dan 8 mm, dimana dilakukan pengujian kekuatan lentur normal, pengujian kekuatan lentur dengan perlakuan air hangat, pengujian kekuatan lentur dengan perlakuan basah kering. Kualitas material dari segi durabilitas diketahui melalui pengujian panas hujan untuk mengetahui tingkat keretakan yang ditimbulkan akibat perubahan cuaca yang terjadi dan pengujian ketahanan air untuk mengetahui terjadi rembesan atau tidak. Untuk segi kenyamanan dilakukan pengujian kemampuan reduksi bunyi. Pengujian dilakukan juga dengan penambahan material lain yaitu 100% pasir lumajang,100% pasir silika, serta komposisi 50% pasir lumajang dan 50% pasir silika. Hasil penelitian menunjukkan hasil pengujian kekuatan lentur normal di kelas 2 dan 3. Sedangkan pada pengujian basah-kering dan air hangat mengalami penurunan kekuatan tetapi masih dapat memikul beban diatas 200 kg/m2 lebih dari syarat beban PPIUG 1983. Pada pengujian panas-hujan selama 40 jam tidak menimbulkan retakan pada benda uji. Pengujian ketahanan air tidak menimbulkan rembesan setelah 24 jam. Semua benda uji memiliki kemampuan reduksi bunyi yang kurang dari prasyarat SNI 7705:2011 pada semua frekuensi. Pengaruh material pengisi calsium silicate board meningkatkan kemampuan reduksi bunyi, pada frekuensi 250 Hz sebesar 400%.
PENGARUH PROSES ALKALISASI DENGAN SODIUM HIDROKSIDA TERHADAP SERAT SABUT KELAPA PADA KUAT TEKAN DAN LENTUR BETON Sunyata, .; Wijaya, ,; Sugiharto, Handoko
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Beton serat merupakan campuran beton dengan penambahan material berupa serat, baik alami ataupun sintetis. Tujuannya adalah untuk memperbaiki karakteristik beton hingga mampu meningkatkan kekuatannya, terutama terhadap kuat tekan dan lentur. Di Indonesia, kebutuhan akan kuantitas sabut kelapa tidak perlu dikhawatirkan karena jumlahnya yang melimpah dan mayoritas masih belum dikelola dengan baik. Dalam penelitian ini, serat tidak serta merta dicampurkan langsung dalam adukan beton. Serat sabut kelapa terlebih dulu diberi perlakuan alkali yaitu NaOH untuk memperbaiki struktur serat agar melekat pada matriksnya. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi kuat tekan dan kuat lentur, dimana benda uji yang digunakan berupa kubus 15x15x15 cm dan balok 15x15x60 cm. Variabel yang digunakan larutan NaOH 0.75M, 1M dan 1.25M, dimana pengujian tekan dilakukan pada hari ke-7,14 dan 28, dan lentur pada hari ke-7 dan 28. Dari pengujian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh kadar alkalisasi terhadap kekuatannya. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa beton serat dengan alkalisasi 1.25M mampu meningkatkan kuat lentur sebesar 2.2% dari beton konvensional. Sedangkan untuk kuat tekannya masih lebih rendah daripada beton konvensional. Dari pengujian ini, didapatkan pula kesimpulan bahwa penambahan nilai molaritas berbanding lurus dengan hasil kuat tekan dan lentur.
PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON Maria, .; Chris, ,; Sugiharto, Handoko; Wulandari, Paravita Sri
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Beton pozzolanic merupakan beton dengan penambahan material pozzolan yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan semen dalam campuran beton. Penelitian ini berfokus pada pengaruh penggunaan material pozzolan berupa Rice Husk Ash (RHA) terhadap workability dan kuat tekan dari beton. Persentase penggunaan RHA yang digunakan adalah 5%, 10%, dan 15%. Dilakukan empat jenis treatment yang berbeda pada RHA antara lain penumbukan, penambahan alkali treatment (HCl), pembakaran dengan suhu 600°C, serta penambahan alkali treatment (HCl) pada RHA yang telah dibakar dengan suhu 600°C. Analisa terhadap RHA yang dibakar dengan suhu 600°C dilakukan dengan pengujian X-Ray Fluorescence (XRF). Hasil tes menunjukkan bahwa RHA yang digunakan merupakan pozzolan tipe C dengan total SiO2+ Fe2O3 + Al2O3 sebesar 83.82%. Dilakukan pengujian kuat tekan pada tiga sampel beton kubus berukuran 15x15x15 cm³ pada saat umur beton mencapai 7, 14, 28, dan 56 hari. Hasil menunjukkan bahwa beton dengan campuran RHA memiliki workability yang lebih rendah dibandingkan dengan beton kontrol. Uji kuat tekan beton dengan penambahan abu sekam mencapai 30.56 MPa selisih 7.1 % dari kuat tekan beton kontrol (32.89 MPa).
PENGARUH PENAMBAHAN SLAG BESI TERHADAP KEKUATAN TEKAN DAN FLOWABILITY PADA SELF COMPACTING CONCRETE Wahono, Apryangki; Nugroho, Agustinus Andy; Sugiharto, Handoko
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kekuatan tekan dan flowability dari penambahan slag besi pada Self Compacting Concrete. Kandungan kimia dalam slag besi antara lain CaO, SiO2, MgO. Kandungan kimia inilah yang membuat slag besi memiliki sifat pozzolanic bagi beton. Slag besi terdiri dari molekul-molekul berbentuk bulat sehingga akan baik jika digunakan sebagai filler. Penelitian ini menggunakan 6 macam mix design, dimana campuran slag besi yang digunakan berbeda-beda komposisinya pada tiap mix design. Komposisi slag besi yang digunakan antara lain 0%, 15%, 20%, 25%, 30%, dan 35% dari berat semen. Beberapa pengujian beton segar dilakukan agar memenuhi syarat flowability yaitu Sieve Segregation Test, Slump Flow Test, T50, V-Funnel Test, L-Box Test. Hasil yang diperoleh dari pengujian beton segar adalah dengan penambahan slag besi flowability pada beton bertambah, serta penambahan kekuatan tekan lebih besar dibandingkan dengan tidak ada penambahan slag besi. Peningkatan kekuatan yang signifikan terjadi setelah 14 hari umur beton. Hal ini disebabkan karena sifat pozzolanic pada slag besi baru bereaksi sepenuhnya.
PENELITIAN AWAL TENTANG PEMANFAATAN POLYETHYLENE STRAPPING BAND SEBAGAI TULANGAN PADA BALOK BETON BERTULANG Nita, Nita; Ratna, Ratna; Sugiharto, Handoko
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Balok Beton Bertulang merupakan beton yang telah menjadi kebutuhan dalam pembangunan konstruksi sekarang ini. Penelitian ini berfokus pada pengaruh penggunaan polyethylene strapping band terhadap kekuatan dari balok beton bertulang itu sendiri. Beberapa tipe dari polyethylene strapping band yang akan digunakan adalah 1510 E(embossed), 1610-NE(non-embossed), dan 1910 E(embossed). Dilakukan 2 jenis percobaan pada penelitian ini yaitu pengujian kuat tarik terhadap masing-masing polyethylene strapping band, dan pengujian kuat lentur beton bertulang yang menggunakan polyethylene strapping band sebagai tulangan yang nantinya akan dibandingkan dengan balok beton yang menggunakan baja sebagai tulangannya. Kuat lentur akan diuji ketika beton mencapai umur 28 hari. Hasil dari pengujian kuat lentur digunakan untuk mendapatkan nilai tegangan (
PENELITIAN AWAL TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN CONSOL POLYMER LATEX SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON Sebastian, Niko; Darwin, Robert; Sugiharto, Handoko
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Dalam dunia konstruksi, beton adalah barang yang sering kita jumpai. Seringkali beton yang kita dijumpai sudah dicampur dengan admixture untuk memperoleh hasil kekuatan beton yang maksimal. Salah satu jenis admixture yang ada yaitu latex. Oleh karena hal tersebut maka dilakukan penelitian. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan consol polymer latex pada campuran beton. Consol polymer latex ini termasuk dalam jenis latex yaitu jenis latex emulsi. Dalam penelitian ini dilakukan 4 jenis percobaan, yaitu pengujian kuat tekan, kuat lentur, kuat tarik dan momen nominal beton. Semua tes dilakukan pengujian pada 7, 14, dan 28 hari, serta dilakukan juga tes pada saat 1 hari untuk beton yang telah dicampur dengan consol polymer latex.
UJI LENTUR DAN TARIK PADA GROUND SLAB DENGAN TULANGAN GEOGRID Kevin, Vincentius; Widi, Yoza; Sugiharto, Handoko
Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.15 KB)

Abstract

Beton merupakan material yang memiliki kekuatan tekan yang sangat tinggi. Namun beton juga memiliki kelemahan yaitu kemampuan menahan tariknya yang sangat kecil. Maka dari itu perlu adanya perkuatan dengan menggunakan tulangan untuk menahan gaya tarik. Tetapi material tulangan yang digunakan dapat mengalami korosi dan biayanya cukup mahal. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk tulangan yaitu menggunakan geogrid. Geogrid biasanya lebih banyak digunakan sebagai perkuatan pada dinding penahan tanah, perkuatan lapis perkerasan. Dalam penelitian ini digunakan 3 jenis model geogrid yaitu uniaxial, biaxial, dan triaxial. Beberapa macam pengujian yang dilakukan yaitu Flexural Test dan Split test. Dalam pengujian Flexural Test didapatkan hasil bahwa semua beton yang diberikan perkuatan geogrid mengalami peningkatan kekuatan dibandingkan beton kontrol. Untuk pengujian Split Test tidak semua beton dengan perkuatan geogrid mengalami peningkatan kekuatan dibandingkan dengan beton normal. Dalam penelitian ini didapatkan informasi mengenai kekuatan, mekanisme kerja tiap geogrid, pengaruh jumlah layer geogrid, dan bagaimana tipe geogrid yang digunakan akan mempengaruhi kemampuan beton dalam menahan tarik. Melalui data-data tersebut akan disimpulkan apakah geogrid bisa digunakan sebagai tulangan pelat dasar, dan geogrid manakah yang paling cocok untuk hal tersebut.