Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Nilai Budaya Lokal Sebagai Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Buru Andi Masniati; Susiati Susiati; Kurniati Tuasalamony; Rahma Satya Masna Hatuwe; La Husni Buton; Taufik Taufik; Riki Bugis; Risman Iye; Harziko Harziko
Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton Vol 7 No 2 (2021): Sang Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.833 KB) | DOI: 10.35326/pencerah.v7i2.830

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui nilai-nilai budaya lokal apa yang mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Buru dan 2) mengidentifikasi implementasi nilai budaya lokal dalam mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Buru. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnologi. Metode dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan teknik observasi partisiatif, interview (wawancara), dan studi dokumentasi. Tempat yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah di Desa Waimiting dan Desa Kayeli. Sumber data dari para responden, yakni pelaku budaya, tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan Nilai-nilai budaya lokal apa yang mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Buru, yakni dari sistem kepercayaan masyarakat, sistem kemayarakatan, sistem kekerabatan, sistem teknologi, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian, bahasa, serta kesenian, upadara adat, dan pantang larang. Dari beberapa unsur-unsur budaya tersebut lahir nilai atau norma tata laku yang berkearifan lokal dalam masyarakat seperti perilaku seni, perilaku spiritual, perilaku ekonomi, perilaku politik, serta perilaku lain dalam kehidupan dan benda-benda sebagai kesatuan material. Implementasi nilai budaya lokal dalam mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Buru mencakup empat pilar, yakni Mengandung pilar Environmental Responsibility; Local Economy Vitality; Cultural Sensitivity; Experiaental Richness.
EDUKASI GEPDANA (GERAKAN PEMUDA ANTI NARKOBA) M. Rusdi; Azaluddin Azaluddin; Muhamad Iksan; Ibnu Hajar; Riki Bugis; Rahma Satya Masna Hatuwe; Susiati Susiati
Journal of Community Dedication and Development (Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 1 No. 2 (2021): Edisi Juli - Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.115 KB)

Abstract

Berbagai tindak kejahatan oleh para pemuda di Dusun Jiku Besar, Kampung Baru seperti pencurian, premanisme, berkelahi dengan teman, membolos sekolah, melihat atau menonton video dewasa, pemakaian obat-obatan terlarang., tawuran, penipuan, pencurian, serta alapan liar yang dilakukan per kelompok. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi GEPDANA (Gerakan Anti Narkoba) kepada pemuda di Kampung Baru, Dusun Jiku Besar, Desa Namlea. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah observasi langsung dengan pendekatan sosialisasi Edukasi GEPDANA di Kampung Baru, Dusun Jiku Besar, Desa Namlea. Jumlah peserta adalah 25 orang yang dilaksanakan selama tiga hari di Kampung Baru, Dusun Jiku Besar, Desa Namlea. Kegiatan ini dilakukan dalam lima tahap, yakni tahap define the problem, tahap analizing causes, tahap develop the plan, tahap implementation dan controlin, dan tahap evaluation. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa 1) Tahap Define the Problems. Terlihat adanya tindakan pencurian, perkelahian antarkelompok remaja, minum-minuman keras, penyalahgunaan narkotika, dan melakukan judi antarpemuda. 2) Tahap Analizing Causes. Beberapa gangguan yang dialami oleh masyarakat akibat dampak dari kenakalan para pemuda di Kampung Baru adalah merusak ketenteraman masyarakat, mengganggu ketertiban, mempengaruhi orang lain ke arah yang negatif, dan lain-lain. 3) Tahap Develop the Plan, yakni pemberian materi seperti Pengetahuan Dasar Narkoba, Pengasahan skill, Penguatan Kerohanian, dan Penguatan Budaya Lokal Pulau Buru. 4) Tahap Implementation dan Controling, yakni diharapkan para pemuda dapat menjadi manusia yang humanis dan bermanfaat di tengah-tengah masyarakat Kampung Baru. 5) Tahap evaluation, yakni adanya pendampingan dan pengontrolan kepada mitra sasaran (para pemuda di Kampung Baru).