Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Hipotensi Intradialisis dengan Tingkat Fatigue pada Pasien Gagal Ginjal Kronis (GGK) di Rsud Ratu Zalecha Martapura Ainun Sajidah; Nasrullah Wilutono; Anna Safitri
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 9 No 1 (2021): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jck.v9i1.163

Abstract

Hemodialisa merupakan modalitas terapi penyelamat hidup bagi pasien gagal ginjal kronis (GGK) dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Salah satunya yang paling sering terjadi adalah hipotensi intradialisis mencapai 20-30%. Efek hemodialisis kronik yaitu fatigue memiliki prevalensi tinggi mencapai 60-97%. Fatigue akan dirasakan bila pasien mengalami hipotensi intradialisis. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan hipotensi intradialisis dengan tingkat fatigue pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis di Ruang Hemodialisa RSUD Ratu Zalecha Martapura. Metode penelitian menggunakan cross sectional dengan populasi 71 pasien GGK yang menjalani hemodialisis. Sampel penelitian diambil dengan cara Purposive Sampling sebanyak 45 orang, dianalisis dengan uji Spearman Rank menggunakan program software SPSS versi 23 tahun 2015. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi tekanan darah per jam selama intradialisis dan skala pengukuran kelelahan (FAS). Hasil analisis univariat dari 45 responden, sebagian besar mengalami penurunan TD sistolik yang normal (< 20 mmHg) yaitu sebanyak 25 orang (56%) dan mengalami tingkat fatigue lelah (skor ³ 22) yaitu sebanyak 29 orang (64%). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara hipotensi intradialisis dengan tingkat fatigue pada pasien GGK dengan nilai p-value < 0,05 yaitu sebesar 0,044 dan nilai correlations coefficient sebesar r: 0,257 yang menunjukkan hubungan lemah. Kesimpulannya pasien dengan penurunan TD sistolik akan mengalami tingkat fatigue lelah. Saran untuk perawat agar lebih meningkatkan monitoring selama HD berlangsung dan mengevaluasi keluhan pasien.
Penggunaan Teknik Assertive Training untuk Meningkatkan Penyesuaian Sosial pada Pria Beristeri di Pembatuan Ainun Sajidah; Evy Marlinda; Agus Rachmadi
International Journal of Community Service Learning Vol. 6 No. 1 (2022): February 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.31 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v6i1.41488

Abstract

Pria beristeri melakukan hubungan seksual dengan WPS (Wanita Pekerja Seks) secara umum disebabkan oleh rasa kesepian karena pekerjaan/berjauhan dengan keluarga. WPS lebih komunikatif. Untuk memuaskan pasangannya, WPS membicarakan secara terbuka apa yang mereka inginkan dari pasangannya ketika melakukan hubungan seksual. Dengan demikian ada kepuasan pada kedua belah pihak dan kadang-kadang WPS mendapatkan bonus tambahan. Untuk itu, dalam meningkatkan penyesuaian sosial di lingkungan dan kehidupan berumah tangga ialah dengan melakukan teknik assertive training terhadap pria beristeri. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan penyesuaian sosial dengan menggunakan assertive training pada pria beristeri di Pembatuan. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan demonstrasi (role play) tentang teknik asertif dalam komunikasi mengenai harapan dalam hubungan seksual suami-isteri. Hasil menunjukkan bahwa para pria beristeri sudah dapat mempraktikkan komunikasi dengan teknik asertif secara baik berjumlah 14 orang (70%). Hal ini dibuktikan dengan mayoritas peserta dapat menyebutkan pengertian assertive training, manfaat assertive training, mampu mendemonstrasikan (role play) tentang teknik asertif dalam komunikasi mengenai harapan dalam hubungan suami-isteri dan mampu mencapai indikator teknik asertif dengan baik. Saran, diharapkan agar para istri dapat menerapkan pelatihan komunikasi asertif ini, sehingga ada hubungan timbal balik yang lebih baik lagi, yang bukan hanya sepihak. Dengan demikian, tujuan hubungan yang harmonis antara suami dan isteri lebih mudah tercapai.
GAMBARAN PENANGANAN IBU PADA BALITA DENGAN RIWAYAT FEBRIS BERDASARKAN ASPEK BUDAYA PIJAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN Akhmad Faisal Dani; Ainun Sajidah; Evi Risa Mariana
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 6, No 2 (2019): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v6i2.2682

Abstract

Penyakit yang paling sering menyerang balita salah satunya adalah demam. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah kasus demam di seluruh dunia mencapai 16-33 juta dengan 500-600 ribu kematian setiap tahunnya. Seorang ibu dalam menangani demam sangat dipengaruhi oleh budaya dan perilaku lingkungan sekitar dimana ibu berada. Penanganan demam dengan cara di pijat memang tidak salah, akan tetapi apabila penanganan demam dengan cara pijat yang lebih diutamakan dibandingkan pengananan farmakologis hal ini akan berdampak buruk bagi anak, bahkan dapat membahayakan keselamatan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penanganan demam pada balita berdasarkan aspek budaya pijat di wilayah kerja Puskesmas Terminal Banjarmasin Tahun 2018. Desain penelitian ini non eksperimen dengan jenis deskriptif. Populasi ibu yang memiliki balita dengan riwayat febris berjumlah 115 orang dan sampel yang diambil dengan teknik purposive sampling berjumlah 53 orang. Cara pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan penanganan ibu pada balita dengan riwayat febris berdasarkan aspek budaya pijat sebagian besar dengan kategori negatif sebanyak 32 responden (60.4%). Hendaknya ibu mengikuti kegiatan kesehatan seperti posyandu dan penyuluhan lainnya agar ibu memiliki keterampilan yang tepat dalam menangani balita yang demam dirumah serta lebih diefektifkannya sarana untuk penyuluhan mengenai penanganan demam oleh petugas kesehatan.
Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Keputihan Di Smpn 2 Banjarbaru Zainab,S.SiT.,M.Kes Zainab; Ainun Sajidah; Agustine Ramie
JURNAL RAKAT SEHAT (JRS) : Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Rakat Sehat: Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3964/jrs.v1i2.25

Abstract

Good knowledge is needed to be able to recognize, overcome, prevent vaginal discharge in young women, so that it can be treated according to the cause. The results of interviews with 10 students of SMPN 2 Banjarbaru, 5 of whom said that they did not know what vaginal discharge meant, 1 said that vaginal discharge was a liquid that comes out of the female genitalia, and 4 people did not know whether vaginal discharge was normal or not. happen. Of the 10 students, 4 of them said they had experienced vaginal discharge. The service method is carried out by increasing knowledge of young women (students at SMPN 2 Banjarbaru) using the lecture method and discussions related to vaginal discharge. After lectures and discussions, the female students were asked to explain vaginal discharge correctly. The evaluation that will be carried out is that the first is done before the lecture and the question and answer is carried out with a pre test (questionnaire) first to find out the extent of the knowledge of SMPN 2 Banjarbaru students about leucorrhoea, then after being given a lecture and discussion a post test (questionnaire) will be carried out. This training program very closely related to programs in improving adolescent reproductive health. This activity is very useful for providing the right information to young women about vaginal discharge so that after being given this information they can increase their knowledge about vaginal discharge and can take appropriate treatment if young women experience vaginal discharge and can prevent recurrent vaginal discharge
LATIHAN BERPIKIR POSITIF MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PENDAMPINGAN PADA IBU HAMIL DI DESA ASTAMBUL SEBERANG KABUPATEN BANJAR Zainab Zainab; Agustine Ramie; Ainun Sajidah
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 9: September 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang latihan berpikir positif dalam mengatasi kecemasan, Abortus, dan Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK). Sebelum kegiatan dimulai, dilakukan pendataan dan pemeriksaan tekanan darah pada kelompok ibu hamil. Kegiatan ada tiga tahap. Tahap pertama diawali pretest tentang tingkat kecemasan, tahap kedua diawali pretest pengetahuan tentang Abortus, tahap yang ketiga diawali pretest HDK kemudian diberikan materi tentang kecemasan, Latihan berpikir positif, Abortus dan HDK serta pendampingan Latihan berpikir positif pada setiap tahap kegiatan pengabdian Masyarakat tersebut, dilanjutkan sesi diskusi dan tanya jawab diakhiri dengan melakukan posttest sebagai bentuk evaluasi kegiatan. Khusus untuk pendampingan Latihan berpikir positif dilakukan evaluasi ditahap akhir kegiatan pengabdian Masyarakat. Hasil dari kegiatan adanya kenaikan persentase variabel tingkat kecemasan kategori normal dari 36,4% menjadi 100%, kenaikan persentase variabel pengetahuan tentang Abortus kategori baik dari 27,3% menjadi 90,9%. Untuk variabel pengetahuan tentang HDK kenaikan persentase kategori baik dari 36,6% menjadi 81,8%.
Edukasi Bahasa Inggris Dasar Dan Mengenal Jajanan Sehat Dalam Bahasa Inggris Bagi Anak-Anak Tk Permata Bunda Banjarbaru Evi Risa Marina; Ainun Sajidah; Hammad Hammad; Zainab Zainab; Agustine Ramie; Erminawati Erminawati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarkat PUSTINGKIA Vol 3 No 1 (2024): JPKM PUSTINGKIA JANUARI 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permata Bunda Sungai Ulin Kindergarten Banjarbaru has 33 students with group A as many as 10 people and group B as many as 23 people. The results of interviews with teachers and the principal of the kindergarten obtained data that there has been no Basic English learning and healthy snacks in English for children. Basic English training activities for children are designed to be held in one study group with basic English material content that is appropriate for the level of children. The methods used were lectures, questions and answers, and English language skills practice. This activity was conducted for 2 meetings. The first meeting was basic English education and healthy snacks in English. The second meeting was a re-learning (drill) of Basic English education and healthy snacks in English. The results showed that most of the students at Permata Bunda Kindergarten Sungai Ulin Banjarbaru had an increased level of knowledge after being given education about Basic English (greeting, colors) and healthy snacks in English, namely 23 people (69.6%) who had a good level of knowledge. This community service activity can increase the knowledge of Permata Bunda Sungai Ulin Banjarbaru Kindergarten students about Basic English (greeting, colors) and healthy snacks in English by 69.6%. In addition, this community service activity provides an alternative to learning Basic English to kindergarten students, and this community service activity also provides knowledge about healthy snacks for kindergarten children in English