I Gede Sujana
Program Studi Fisoterapi, Universitas Udayana Denpasar

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PERANAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBANGUN PERILAKU PEMBELAJARAN Sujana, I Gede
Widya Accarya Vol 3 No 1 (2014): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.599 KB) | DOI: 10.46650/wa.3.1.33.%p

Abstract

Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Banyak faktor yang menyebabkan runtuhnya karakter bangsa Indonesia pada saat ini, salah satu diantaranya adalah faktor pendidikan. Kita tentu sadar bahwa pendidikan merupakan mekanisme institusional yang akan mengakselerasi pembinaan karakter bangsa. Dunia pendidikan dinilai hanya mampu melahirkan lulusan manusia dengan tingkat intelektualitas yang memadai. Banyak dari lulusan sekolah yang memiliki nilai tinggi, berotak cerdas, brilian, serta mampu menyelesaikan berbagai soal mata pelajaran dengan sangat cepat dan tepat. Sayangnya, tidak sedikit pula diantara mereka yang cerdas itu tidak memiliki perilaku cerdas dan sikap yang brilian, serta kurang mempunyai mental kepribadian yang baik, sebagaimana nilai akademik yang telah diperoleh di bangku-bangku sekolah.Kata Kunci: Pendidikan Karakter dan Pembelajaran
PENEGAKAN HUKUM KEJAHATAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA SUJANA, I GEDE
Widya Accarya Vol 4 No 1 (2015): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1629.691 KB) | DOI: 10.46650/wa.4.1.227.%p

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga yang sering dikenal dengan KDRT (domestic violence) dewas sangat memprihatmnkan. Padahal sudah ditetapkan aturan hukum yang mengatur tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga yakni Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004. Ada beberapa perlindungan hukum yang diatur dalam Undang-Undang Penghapusan KDRT. Sanksinya berupa ancaman hukuman pidana penjara, denda yang dapat diputuskan oleh hakim, dan pidana tambahan yang dapat dijatuhkan oleh hakim yang mengadili perkara KDRT, serta Penetapan Perlindungan Sementara yang dapat ditetapkan oleh pengadilan sejak sebelum persidangan dimulai. Penetapan putusan pengadilan mi diharapkan dapat menjadi suatu bentuk perlindungan hukum bagi hak-hak korban serta merespons kebutuhan untuk mencegah berlanjutnya ancaman tindak KDRT. Kata Kunci : Penegakan Hukum Pidana, Kekerasan Dalam Rumah Tangga
EKSISTENSI POLITIK HUKUM PERUNDANG-UNDANGAN DALAM SISTEM KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA SUJANA, I GEDE
Widya Accarya Vol 5 No 1 (2016): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.713 KB) | DOI: 10.46650/wa.5.1.242.%p

Abstract

Penetapan suatu negara sebagai negara hukum yang berkesejahteraan memberikan konsekuensi bahwa hukum yang berlaku akan memberikan jaminan terhadap segenap bangsa, segenap individu dari perlakuan tidak adil dan perbuatan sewenang-wenang. Hukum harus mengayomi setiap warga negara agar hak-haknya sebagai warga negara dan hak asasi manusianya terjamin. Hal ini hanya dapat dilaksanakan jika ketentuan tentang â??jaminanâ? tersebut dituangkan dalam konstitusi. Dalam konsepsi seperti ini, maka politik pembaharuan hukum harus merupakan pelaksanaan cita-cita bangsa dan atau tujuan nasional. Sehingga hukum yang dihasilkan dari mesin legislasi dapat berlaku secra nasional, tidak tumpang tindih, tersusun secara hierarki dan bermuara pada konstitusi. Namun, jika terpaksa dilahirkan perundang-undangan yang menyimpang, maka tetap merupakan pelaksanaan tujuan nasional. Untuk itu grand design perlu disusun agar politik perundang-undangan memiliki arah yang jelas dan akselerasi terhadap terwujudnya negara kesejahteraan. Sebab, hakekatnya politik hukum adalah kebijakan politik yang menentukan aturan hukum apa yang seharusnya berlaku mengatur berbagai hal kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Kata Kunci : Politik Hukum, Perundang-undangan, Ketatanegaraan Republik Indonesia.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKN SISWA KELAS X IPS3 SMA DWIJENDRA DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SUJANA, I GEDE
Widya Accarya Vol 6 No 2 (2016): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.178 KB) | DOI: 10.46650/wa.6.2.301.%p

Abstract

 Dari hasil observasi awal yang dilakukan terkait dengan motivasi dan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran PPKn ditemukan bahwa motivasi belajar siswa belum optimal. Hal ini dapat berimplikasi pada belum optimalnya penguasaan konsep siswa dalam belajar, dan berdampak pada hasil belajar PPKn, sehingga perlu diberikan model pembelajaran ARCS. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab persoalan bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran ARCS. Tujuan  penelitian ini adalah untuk mengetahui  penerapan model  pembelajaran ARCS dalam  meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPS3 SMA Dwijendra Denpasar tahun pelajaran 2015/2016. Model pembelajaran ini berkaloborasi dengan guru mata pelajaran PPKn kelas X  IPS3 SMA Dwijendra. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan tes, sedangkan analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa model ARCS dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena dilihat dari hasil rata-rata kognitif siswa pada siklus I 78,98 dan ketuntasan klasikalnya 92,59% yang  berada pada kategori baik, sedangkan nilai kognitif rata-rata pada siklus II 84,98 dan ketuntasan klasikalnya 100%yang  berada pada kategori sangat baik. Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ARCS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPS3 SMA Dwijendra Denpasar pada mata pelajaran PPKn tahun pelajaran 2015/2016. Kata kunci : Model pembelajaran ARCS, hasil belajar PPKn.
IMPLEMENTASIMODEL PEMBELAJARAN VALUES TIME PIE DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PPKN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG SUJANA, I GEDE
Widya Accarya Vol 7 No 1 (2017): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.268 KB) | DOI: 10.46650/wa.7.1.430.%p

Abstract

Tujuan  penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model  pembelajaran Values Time Pie dalam meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa Kelas VII A SMP Negeri 2 Kuta Utara Kabpaten Badung. Dengan rumusan  masalah yang diajukan apakah dengan Model pembelajaran Values Time Pie dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di Kelas VII A SMP Negeri 2 Kuta Utara Kabupaten Badung. Model pembelajaran ini berkaloborasi dengan guru mata pelajaran PPKn kelas VII A SMP Negeri 2 Kuta Utara. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII A dengan jumlah 40 orang, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan, dan sasaran utama dalam penelitian ini adalah mmeningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran PPKn. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan tes, sedangkan analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif.Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam penyelesaian soal dan diskusi kelompok. Hal ini ditunjukan dengan peningkatanprestasi belajar siswa siklus I pada pertemuan pertama walaupun belum mencapai target. Pada pertemuan pertama sudah 66,67% siswa yang mendapatkan prestasi yang baik, pada pertemuan kedua dapat dilihat peningkatan prestasi belajar siswa-siswa tersebut walaupun belum mencapai target, pada pertemuan kedua sudah 76,19% siswa mendapatkan hasil yang baik. Pada pertemuan ketiga mengalami peningkatan yang lebih baik yakni 100% sehingga sudah mencapai ketuntasan 80%. Hasil uji kompetensi siklus I pertemuan ketiga lebih baik dibandingkan pertemuan kesatu dan kedua. Keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan, hal ini ditunjukan prosentase prestasi belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama yakni 66,67%, pertemuan kedua 76,19%, dan pertemuan ketiga 100%. Hal ini nampak bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran sudah sangat baik sehingga mengalami peningkatan prestasi belajar yang bagus. Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Values Time Pie dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa Kelas VII A SMP Negeri 2 Kuta Utara pada mata pelajaran PPKn tahun pelajaran 2016/2017. Kata kunci:Model pembelajaran Values Time Pie, Prestasi belajar siswa, mata pelajaran PPKn. 
PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP PERILAKU AKADEMIK SISWA KELAS XI AKUTANSI SMK DWIJENDRA DENPASAR SUJANA, I GEDE
Widya Accarya Vol 8 No 2 (2017): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.66 KB) | DOI: 10.46650/wa.8.2.577.%p

Abstract

The purpose of this study is to determine the application of character education in SMK Dwijendra Denpasar. In addition, the purpose of this study was to determine the effect of character education on the academic behavior of students of class XI Accounting SMK Dwijendra Denpasar. With the formulation of the problem proposed how the influence of the application of character education to the academic behavior of the students of class XI Akutansi SMK Dwijendra Denpasar? The type of this research is expost pacto research using mixed methods. The subjects of the study were students of class XI Akutansi SMK Dwijendra Denpasar which amounted to 47 people, while the research place was done at SMK Dwijendra Denpasar Lesson Year 2017/2018. Data collection techniques used are methods of observation, recording documents and interviews. Data analysis used include quantitative and qualitative data analysis. Analysis to testthe hypothesis used t-test that previously conducted the test data normality, homogeneity and linearity. Qualitative analysis includes data collection, data reduction, data presentation and data verification. Based on the results obtained from the qualitative analysis, that there is influence of the application of character education to students' academic behavior. The amount of influence that occurs from the application of character education conducted by the school is equal to 39.7%. The results obtained are supported by qualitative data that can be concluded that the application of character education has pangaruh on the development of academic behavior of students. The influence that occurs is a positive influence, so that students' academic behavior becomes more character. The conclusion is evident from the many indicators achieved from the application of character education. Thus, based on the conclusions of qualitative and quantitative data, the results of the application of character education in SMK Dwijendra Denpasar quite good. Keywords: Character Education, academic behavior Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pendidikan karakter yang ada di SMK Dwijendra Denpasar. Selain itu tujuan  penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan pendidikan karakter terhadap perilaku akademik siswa kelas XI Akutansi SMK Dwijendra Denpasar. Dengan rumusan  masalah yang diajukan bagaimanakah pengaruh penerapan pendidikan karakter terhadap perilaku akademik siswa kelas XI Akutansi SMK Dwijendra Denpasar? Jenis penelitian ini adalah penelitian expost pacto dengan menggunakan metode penelitian campuran (mixed methods). Subyek penelitian adalah siswa kelas XI Akutansi SMK Dwijendra Denpasar yang berjumlah 47 orang, sedangkan tempat penelitian dilakukan di SMK Dwijendra Denpasar Tahun Pelajaran 2017/2018. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, pencatatan dokumen dan wawancara.Analisis data yang digunakan meliputi analisis data kuantitatif dan kualitatif. Analisis untuk menguji hipotesis digunakan uji-t yang sebelumnya data dilakukan uji normalitas, homogenitas dan linieritas. Analisis kualitatif meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis kualitatif, bahwa ada pengaruh penerapan pendidikan karakter terhadap perilaku akademik siswa. Adapun besarnya pengaruh yang terjadi dari penerapan pendidikan karakter yang dilakukan pihak sekolah adalah sebesar 39,7%. Hasil yang dieroleh tersebut didukung dengan data kualitatif yang dapat disimpulkan bahwa penerapan pendidikan karakter memiliki pangaruh terhadap perkembangan perilaku akademik siswa. Pengaruh yang terjadi merupakan pengaruh yang positif, sehingga perilaku akademik siswa menjadi lebih berkarakter. Simpulan tersebut terbukti dari banyaknya indikator yang tercapai dari penerapan pendidikan karakter. Dengan demikian, berdasarkan simpulan data kualitatif dan kuantitatif, maka hasil penerapan pendidikan karakter di SMK Dwijendra Denpasar tergolong baik. Kata kunci : Pendidikan Karakter, Perilaku akademik
PERANAN KEPALA SUB DIREKTORAT CYBER CRIME DALAM MENANGGULANGI PENIPUAN BERKEDOK INVESTASI ONLINE DI KEPOLISIAN DAERAH BALI SUJANA, I GEDE
Widya Accarya Vol 9 No 1 (2018): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.643 KB) | DOI: 10.46650/wa.9.1.635.%p

Abstract

Abstrak:  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Peranan Kepala Sub Direktorat Cyber Crime Dalam Menanggulangi Penipuan Berkedok Investasi Online di Kepolisian Daerah Bali. Disamping itu untuk mengetahui faktor yang menghambat Kepala Sub Direktorat Cyber Crime Dalam Menanggulangi Penipuan Berkedok Investasi Online di Kepolisian Daerah Bali.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah analisis data induktif, melalui reduksi data, unitisasi/kategorisasi data, dan penarikan simpulan.Dari hasil penelitian menunjukan bahwa,1) Bagaiamana Peranan Kepala Sub Direktorat Cyber Crime Dalam Menanggulangi Penipuan Berkedok Investasi Online di Kepolisian Daerah Bali yaitu: dengan cara menerima laporan atau pengaduan dari masyarakat atau dengan melakukan cyber parpol guna menemukan pelaku dengan cara penyelidikan kemudian penyidikan.2) Hambatan Kepala Sub Direktorat  Cyber Crime Dalam Menanggulangi Penipuan Berkedok Investasi Online di Kepolisian Daerah Bali adalah faktor hadware atau software yang kurang memadai untuk melakukan penyidikan, anggaran, kemampuan penyidik, alat bukti, kesadaran hukum untuk melaporkan kasus ke kepolisian masih sangat rendah, perangkat hukum yang belum memadai dan fasilitas komputer forensik yang belum memadai. Berdasarkan penelitian dan pembahasan tentang Peranan Kepala Sub Direktorat Cyber Crime Dalam Menanggulangi Penipuan Berkedok Investasi Online di Kepolisian Daerah Bali dapat disimpulkan bahwa cyber crime merupakan perbuatan yang merugikan. Modus operandi cyber crime sangat beragam dan terus berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi, tetapi jika diperhatikan lebih saksama akan terlihat bahwa banyak di antara kegiatan-kegiatan tersebut memiliki sifat yang sama dengan kejahatan-kejahatan konvensional. Perbedaan umumnya adalah bahwa  cyber crime melibatkan komputer dalam pelaksanaanya. Sistem perundang-undangan di Indonesia belum mengatur secara khusus mengenai kejahatan komputer melalui media internet. Beberapa peraturan yang ada baik yang terdapat di dalam KUHP maupun diluar KUHP untuk sementara dapat diterapkan terhadap beberapa kejahatan, tetapi ada juga kejahatan yang tidak dapat diantisipasi oleh undang-undang yang saat ini berlaku.Kata Kunci : Cyber Crime, penipuan, Investasi Online.Abstract: The purpose of this study is to find out how the role of the Head of Sub Directorate of Cyber Crime in Overcoming Fraud under the Fraudulent Online Investment in the Regional Police Bali. Besides, to know the factors that inhibit the Head of Sub Directorate of Cyber Crime in Tackling Fraud under the Fraudulent Online Investment in the Bali Regional Police. The type of this research is descriptive research using qualitative approach. Data collection techniques used are interviews and documentation. Data analysis technique used in this research is inductive data analysis, through data reduction, unitization / data categorization, and conclusion drawing.             The results of the research show that 1) how the role of the Head of Sub Directorate of Cyber Crime in Tackling Fraud under the Online Investment in the Bali Regional Police is by receiving reports or complaints from the public or by conducting cyber parties to find the perpetrators by means of investigation and then investigation.2 ) Obstacles Head of Sub Directorate of Cyber Crime in Overcoming Fraud Under the False of Online Investment in Bali Regional Police is a factor of hadware or software that is inadequate to conduct investigation, budget, investigator ability, evidence, law awareness to report case to police still very low, which has not been sufficient and inadequate computer forensic facilities. Based on research and discussion about the role of Head of Sub Directorate of Cyber Crime In Overcoming Fraud Under the False Investment Online in Bali Regional Police can be concluded that cyber crime is a harmful action. The modus operandi of cyber crime varies greatly and continues to grow in line with technological developments, but if more careful attention will be observed that many of these activities have the same characteristics as conventional crimes. The general difference is that cyber crime involves a computer in its implementation. The Indonesian legislation system has not specifically regulated computer crimes through internet media. Some of the existing rules contained within the Criminal Code as well as outside the Criminal Code are temporarily applicable to some crimes, but there are also crimes that can not be anticipated by current laws. Keywords: Cyber Crime, scams, Online Investment.
PERANAN KEPALA SUB DIREKTORAT CYBER CRIME DALAM MENANGGULANGI PENIPUAN BERKEDOK INVESTASI ONLINE DI KEPOLISIAN DAERAH BALI SUJANA, I GEDE
Widya Accarya Vol 9 No 1 (2018): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.643 KB) | DOI: 10.46650/wa.9.1.636.%p

Abstract

Abstrak:  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Peranan Kepala Sub Direktorat Cyber Crime Dalam Menanggulangi Penipuan Berkedok Investasi Online di Kepolisian Daerah Bali. Disamping itu untuk mengetahui faktor yang menghambat Kepala Sub Direktorat Cyber Crime Dalam Menanggulangi Penipuan Berkedok Investasi Online di Kepolisian Daerah Bali.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang diguanakan dalam penelitian ini adalah analisis data induktif, melalui reduksi data, unitisasi/kategorisasi data, dan penarikan simpulan.Dari hasil penelitian menunjukan bahwa,1) Bagaiamana Peranan Kepala Sub Direktorat Cyber Crime Dalam Menanggulangi Penipuan Berkedok Investasi Online di Kepolisian Daerah Bali yaitu: dengan cara menerima laporan atau pengaduan dari masyarakat atau dengan melakukan cyber parpol guna menemukan pelaku dengan cara penyelidikan kemudian penyidikan.2) Hambatan Kepala Sub Direktorat  Cyber Crime Dalam Menanggulangi Penipuan Berkedok Investasi Online di Kepolisian Daerah Bali adalah faktor hadware atau software yang kurang memadai untuk melakukan penyidikan, anggaran, kemampuan penyidik, alat bukti, kesadaran hukum untuk melaporkan kasus ke kepolisian masih sangat rendah, perangkat hukum yang belum memadai dan fasilitas komputer forensik yang belum memadai. Berdasarkan penelitian dan pembahasan tentang Peranan Kepala Sub Direktorat Cyber Crime Dalam Menanggulangi Penipuan Berkedok Investasi Online di Kepolisian Daerah Bali dapat disimpulkan bahwa cyber crime merupakan perbuatan yang merugikan. Modus operandi cyber crime sangat beragam dan terus berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi, tetapi jika diperhatikan lebih saksama akan terlihat bahwa banyak di antara kegiatan-kegiatan tersebut memiliki sifat yang sama dengan kejahatan-kejahatan konvensional. Perbedaan umumnya adalah bahwa  cyber crime melibatkan komputer dalam pelaksanaanya. Sistem perundang-undangan di Indonesia belum mengatur secara khusus mengenai kejahatan komputer melalui media internet. Beberapa peraturan yang ada baik yang terdapat di dalam KUHP maupun diluar KUHP untuk sementara dapat diterapkan terhadap beberapa kejahatan, tetapi ada juga kejahatan yang tidak dapat diantisipasi oleh undang-undang yang saat ini berlaku.Kata Kunci : Cyber Crime, penipuan, Investasi Online.Abstract: The purpose of this study is to find out how the role of the Head of Sub Directorate of Cyber Crime in Overcoming Fraud under the Fraudulent Online Investment in the Regional Police Bali. Besides, to know the factors that inhibit the Head of Sub Directorate of Cyber Crime in Tackling Fraud under the Fraudulent Online Investment in the Bali Regional Police. The type of this research is descriptive research using qualitative approach. Data collection techniques used are interviews and documentation. Data analysis technique used in this research is inductive data analysis, through data reduction, unitization / data categorization, and conclusion drawing.             The results of the research show that 1) how the role of the Head of Sub Directorate of Cyber Crime in Tackling Fraud under the Online Investment in the Bali Regional Police is by receiving reports or complaints from the public or by conducting cyber parties to find the perpetrators by means of investigation and then investigation.2 ) Obstacles Head of Sub Directorate of Cyber Crime in Overcoming Fraud Under the False of Online Investment in Bali Regional Police is a factor of hadware or software that is inadequate to conduct investigation, budget, investigator ability, evidence, law awareness to report case to police still very low, which has not been sufficient and inadequate computer forensic facilities. Based on research and discussion about the role of Head of Sub Directorate of Cyber Crime In Overcoming Fraud Under the False Investment Online in Bali Regional Police can be concluded that cyber crime is a harmful action. The modus operandi of cyber crime varies greatly and continues to grow in line with technological developments, but if more careful attention will be observed that many of these activities have the same characteristics as conventional crimes. The general difference is that cyber crime involves a computer in its implementation. The Indonesian legislation system has not specifically regulated computer crimes through internet media. Some of the existing rules contained within the Criminal Code as well as outside the Criminal Code are temporarily applicable to some crimes, but there are also crimes that can not be anticipated by current laws. Keywords: Cyber Crime, scams, Online Investment.
PANDANGAN HUKUM PIDANA TERHADAP KEJAHATAN KORPORASI (SUATU KAJIAN TEORITIS) Sujana, I Gede
Widya Accarya Vol 9 No 2 (2018): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.664 KB) | DOI: 10.46650/wa.9.2.645.%p

Abstract

AbstractThe development of corporations today is quite encouraging, which can be seen from the growth and development of the corporation itself, both in the number, the various fields of business, and the magnitude of which is almost dispersed throughout the major cities in Indonesia. The purpose of this study are: 1) To analyze the kind and form of an act committed by the corporation is said to be a crime corporations. 2) To analyze the Indonesian criminal law's view of a crime committed by a corporation whether the views are stipulated in the general provisions of the Criminal Code, as well as those stipulated in special provisions, namely the provisions of the Law outside the Criminal Code. 3) To analyze the form of accountability of the perpetrators of corporate crime, whether committed by an individual within a corporation or by the corporation itself. The analytical method used in this study, descriptive analysis after the legal material is processed, then analyzed qualitatively by trying to be embodied to the current social facts about the reality related to corporate crime and accountability. This qualitative analysis does not base its research on the collection of data from the research site, but its size is based on the fact that it is global (general), so the data or legal material that has been obtained is the fact that applicable, so that the a priori law material has enough to prove the truth. Therefore, the presentation of data and data analysis is described in essay form with a rather long sentence to discuss the issues raised in the formulation of the problem. Corporations as legal entities, then in the case of committing a criminal act, according to the provisions of the Criminal Code (Penal Code), can not be subject to criminal sanctions, as a legal entity or corporation is considered unable to commit a crime (Societas/university delinquere non potest) legal entity or corporation can not be criminal. The Corporations can not be prosecuted, because the Criminal Code only considers people (Natuurlijk persoon) as legal subjects, whereas koporasi is not considered a legal subject. However, in the provisions of legislation outside the Criminal Code, as well as in the Criminal Code Draft (Ius Constituendum), corporations are considered as legal subjects, so they can be held accountable under criminal law, and may be subject to criminal sanctions. And in accountability there are various systems in accordance with the formulation of existing legislation, among others: a) .Churcheers corporations as responsible makers and managers, b) .Corporations as makers and administrators responsible, c) .Corporations as makers and also as responsible.Keywords: Criminal Law, Corporate Crime. AbstrakPerkembangan korporasi dewasa ini cukup menggembirakan, yang dapat di saksikan dari tumbuh dan berkembangnya korporasi itu sendiri, baik dalam jumlah, macam bidang usahanya, maupun besarnya yang hampir tersebar diseluruh kota-kota besar di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk menganalisa macam dan bentuk  suatu perbuatan yang dilakukan oleh korporasi itu dikatakan sebagai kejahatan korporsi. 2) Untuk menganalisa pandangan hukum pidana Indonesia terhadap kejahatan yang dilakukan korporasi baik pandangan yang diatur di dalam ketentuan umum yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, maupun yang diatur dalam ketentuan khusus yaitu ketentuan Undang-Undang di luar Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. 3) Untuk menganalisa mengenai bentuk pertanggungjawaban dari pelaku kejahatan korporasi, baik perbuatan yang dilakukan perorangan yang berada dalam suatu korporasi, maupun yang dilakukan oleh korporasi itu sendiri. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini, analisis deskriptif setelah bahan hukum diolah, kemudian dianalisis secara kualitatif dengan mencoba dijewantahkan kepada fakta sosial yang sedang belangsung tentang kenyataan yang berkaitan dengan kejahatan korporasi dan pertanggtungjawabannya. Analisis kualitatif ini tidak mendasarkan penelitiannya pada pengumpulan data dari tempat penelitian, tetapi ukurannya berdasarkan kenyataan yang bersifat global (umum), jadi data-data atau bahan hukum yang telah didapat itu merupakan kenyataanyang berlaku, sehingga bahan hukum itu apriori telah cukup membuktikan kebenarannya. Oleh karenanya penyajian data dan analisis datanya dideskripsikan dalam bentuk essay  guna membahas permasalahan yang diangkat dalam rumusan masalah. Korporasi sebagai badan hukum, maka dalam hal melakukan suatu tindak pidana, menurut ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), tidak dapat dikenakan sanksi pidana, karena badan hukum atau korporasi dianggap tidak dapat melakukan tindak pidana (Societas/universitas delinquere non potest), sehingga badan hukum atau korporasi tidak dapat dipidana.. Tidak dapat dipidananya Korporasi,  disebabkan karena KUHP hanya menganggap orang (Natuurlijk persoon) sebagai subyek hukum, sedangkan koporasi tidak dianggap sebagai subyek hukum. Namun dalam ketentuan peraturan perundang-undangan diluar KUHP, begitu juga didalam RUU KUHP (Ius Constituendum), korporasi sudah dianggap sebagai subyek hukum, sehingga dapat dimintakan pertangungjawaban menurut hukum pidana, serta dapat dikenakan sanksi pidana. Dan dalam pertanggungjawabannya terdapat berbagai system sesuai dengan perumusan dari perundang-undangan yang ada antara lain : a).Pengurus korporasi sebagai pembuat dan pengurus yang bertanggung jawab, b).Korporasi sebagai pembuat dan pengurus bertanggung jawab, c).Korporasi sebagai pembuat dan juga sebagai yang bertanggung jawab.Kata Kunci : Hukum Pidana, Kejahatan Korporasi. 
EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK TERHADAP SIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS DWIJENDRA DENPASAR Rindawan, I Ketut; Sujana, I Gede
Widya Accarya Vol 10 No 1 (2019): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.137 KB) | DOI: 10.46650/wa.10.1.683.%p

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi untuk menguji efektivitas Peraturan Daerah (Perda) Kota Denpasar Nomor 7 tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok terhadap sivitas akademika Universitas Dwijendra Denpasar. Karena kesehatan merupakan unsur yang harus diwujudkan, dan setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan pada kesehatan masyarakat kampus (sivitas akademika). Kawasan tanpa rokok merupakan salah satu upaya mencegah terjadinya gangguan kesehatan masyarakat kampus (sivitas akademika), sebagai akibat paparan asap rokok. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1). untuk mengetahui efektivitas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok terhadap sivitas akademika Universitas Dwijendra Denpasar, (2). untuk mengetahuai tingkat pemahaman sivitas akademika Universitas Dwijendra Denpasar terhadap Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 7 tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok sebagai sampel penelitian. Data dikumpulkan dengan pengamatan langsung dan kuisioner. Hasil penelitian mewujudkan bahwa; (1). efektifitas Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 7 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok terhadap sivitas akademika Univesitas Dwijendra Denpasar, dan (2). tingkat pemahaman seluruh sivitas akademika Universitas Dwijendra Denpasar terhadap Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 7 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok yaitu; sumber daya yang belum dipetakan oleh Pemerintah Kota Denpasar. Hal ini terlihat dari tidak adanya pihak-pihak yang berwenang atas nama Pemerintah Kota Denpasar Provinsi Bali untuk menindak orang-orang yang melakukan pelanggaran di tempat yang dikatakan sebagai kawasan tanpa rokok. Namun di Universitas Dwijendra Denpasar sebagai masyarakat kampus dalam upaya mendukung Pemerintah Kota Denpasar terutama penerapan Perda Nomor 7 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok, pihak pengelola Yayasan Dwijendra sangat konsen menerapkan perda tersebut dengan berbagai upaya. Dari penerapanya selama ini, masih ada pelanggaran terhadap Perda ini. Kenyataanya tidak ada petugas khusus sebagai sumber daya yang berwenang atau petugas tertentu yang memperingatkan bilamana terjadi pelanggaran. Kata kunci: Perda Nomor 7 tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok, sivitas akademika Universitas Dwijendra Denpasar.  Abstract                             This research was motivated to test the effectiveness of the Regional Regulation (Perda) of Denpasar City Number 7 of 2013 concerning Non-Smoking Areas for the academics of Dwijendra University Denpasar. Because health is an element that must be realized, and every thing that causes disruption to the campus public health (academicians). Non-smoking area is one effort to prevent the occurrence of public health problems of the campus (academicians), as a result of exposure to cigarette smoke. Based on this background, the objectives of this study are (1). to find out the effectiveness of Regional Regulation Number 7 of 2013 concerning Non-Smoking Areas for the academics of Dwijendra University Denpasar, (2). to find out the level of understanding of the academics of Dwijendra University Denpasar to the Regional Regulation of Denpasar City Number 7 of 2013 concerning Non-Smoking Areas as the research sample. Data was collected by direct observation and questionnaire. The results of the study embody that; (1). the effectiveness of the Regional Regulation of Denpasar City Number 7 of 2013 concerning Non-Smoking Areas for the academic community of Dwijendra Denpasar University, and (2). the level of understanding of the entire academic community of Dwijendra Denpasar University on the Regional Regulation of Denpasar City Number 7 of 2013 concerning Non-Smoking Areas namely; resources that have not been mapped by the Denpasar City Government. This can be seen from the absence of the authorities on behalf of the Denpasar City Government of Bali Province to prosecute those who committed violations in what was said to be a non-smoking area. But at Dwijendra University Denpasar as a campus community in an effort to support the Denpasar City Government, especially the application of Perda Number 7 of 2013 concerning Non-Smoking Areas, the management of the Dwijendra Foundation was very concerned about implementing the regulation with various efforts. From its implementation so far, there are still violations of this Regional Regulation. In fact there are no special officers as authorized resources or certain officers who warn when violations occur. Keywords: Perda Number 7 of 2013 concerning Non-Smoking Areas, academicians of Dwijendra University Denpasar.