Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENUMBUH KEMBANGKAN POTENSI BATIK MELALUI PENDIDIKAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN (P3) M. Noerhadi Sudjoni; Sri Hindarti; Khoirul Anwarodin BS; Masyhuri M Masyhuri M

Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.615 KB) | DOI: 10.35891/agx.v5i2.720

Abstract

Upaya pemberdayaan UMKM batik lokal Desa Jono yang ada se jak tahun 1945, tentunya banyak kendala yang dihadapinya dari hulu hingga hilir. Minimisasi kendala tersebut dapat dilakukan dengan program pendidikan, pelatihan dan pendampingan agar batik lokal dapat dimunculkan deversifikasi produk yang inovatif dan adoptif. Atas dasar hasil tersebut dilakukan ‘intervensi’ pada sentuhan teknologi, SDM, dan manajemen. Tujuan penelitian ini tahun I adalah (1) program pendidikan, pelatihan dan pendampingan (P3) secara berkelanjutan pada pilot project UMKM batik lokal Jono; (2) pelaksanaan P3 melalui grup seni budaya sebagai kelompok sasaran potensi pasar; (3) analisis skema P3 melalui kelembagaan dan analisis kendala -kendala yang dihadapi; (4) proses dan mekanisme kelembagaan lokal guna mewujudkan berdayanya UMKM Batik Lokal Jono; (5) Analisis dampak sosial ekonomi dan agama sub sektor kerakyatan; (6) memunculkan skema pembinaan melalui aplikasi model kegiatan produktif dengan pola kemitrasejajaran dengan stakeholders.Tujuan Tahun II adalah (1) analisis hasil evaluasi program dengan melakukan diagnosis kasus menyusun skenario intervensi sosial; (2) tersusunnya skema pengembangan model yang lebih aplikatif yang dirancang untuk kepentingan stakeholders; (3) revitalisasi pasar produk guna mendukung kelancaran program melalui potensi pasar dari sentra seni budaya; (4) analisis corporate social responsibility (CSR) dan/atau agama sebagai indikator keberhasilan Integratif. Hasil Penelitian Hibah besaing adalah sebagai berikut profil kelompok gabungan UMKM Batik Jono ada perkembangan menarik tahun 2014 dibanding pada tahun 2013. Ada peningkatan jumlah anggota 18% tahun 2013 jumlah anggota 72 pengrajin menjadi 82 pengrajin tahun 2014 . Untuk pengembangan produk ada tambahan produk baru yaitu baju wanita dengan disain masih sederhana. Ada kenaikan penjualan 70%, tahun 2013 rata -rata penjualan Rp. 7 juta menjadi Rp. 12juta tahun 2014. Pada pelaksanaan P3 berhasil menghasilkan beberapa inovasi antara lain : 1) Pengembangan prototipe produk baru berupa : alas lantai, bantal, dompet dan korden batik Jono. 2) Inovasi jasa melalui penjualan jemput bola. 3). Inovasi proses pembuatan batik dengan menggunakan pewarna alami 4) Inovasi pasar, penjualan batik memlalui toko dengan lokasi yang strategis dan display yang tertata rapi dan penjualan bersama, sehingga hemat biaya distribusi. 5). Inovasi logistik, pengadaan bahan baku dan bahan dalam proses secara besama -sama, ssehingga efisiean biayanya. Inovasi organisasi, terbentuknya pengurus Gabungan Kelompok UMKM Batik Jono. Saran : UMKM Batik masih memerlukan P3 berkelanjutan dalam bidang : 1) penataan kelembagaan Koperasi. 2) Menejemen koperasi 3). Penataan Pemasaran yang lebih efektif dan 4) pengembagan produk baru : baju wanita fasion dan sandal batik Jono.  
EFFECT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE ON SALES GROWTH AT “KSU BROSEM” BATU CITY M. Noerhadi Sudjoni; Dwi Susilowati; Arief Joko Saputro
Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE) Vol. 4 No. 1 (2023): Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jase.v4i1.19984

Abstract

A company needs better corporate governance to survive for long-term growth and survival. Therefore, implementing Good Corporate Governance can support the company's development, especially in KSU BROSEM. The research was conducted at KSU BROSEM Batu City with a purposive sampling method. This type of data uses primary data from interviews from various sources, including managers, heads of finance, and heads of divisions. Data analysis was carried out through three stages: data reduction, data presentation, and conclusions, which were then assessed using a likert scale score. The results obtained from the implementation of GCG at KSU BROSEM Batu City are included in the excellent category, where the average value obtained is 3.66. The application starts from transparency (transparency), accountability (accountability), responsibility (responsibility), independence (independence), and fairness (fairness or equality). Recommendations that can be given are to improve the performance of KSU BROSEM by paying more attention to aspects that can affect the development of KSU BROSEM in the future.