Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kekuatan Politik Pemangku Adat Ammatoa Pada Masyarakat Adat di Tanatoa Bulukumba Gustiana A Kambo
Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 7 No. 1 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/jn.v7i1.1538

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Eksistensi Komunitas Adat Ammatoa dan legitimasi kekuatan Politik Ammatoa. Penelitian ini bersifat deskriptif–analisis, penentuan informan dilakukan secara purposive dan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan kajian pustaka. Data dikembangkan menjelaskan, menguraikan dan menganalisis secara rinci budaya dan adat istiadat berdasarkan tujuan penelitian. Hasil penelitian    menggambarkan pemangku adat Ammatoa yang memiliki kekuatan politik dalam menjalankan fungsinya sebagai pemimpin adat pada masyarakat adat di Tanatoa Bulukumba. Ammatoa bertindak sebagai pemimpin informal yang juga berfungsi sebagai tokoh masyarakat yang memiliki kharisma yang memiliki nilai lebih dibanding yang lainnya.  Pada setiap pemilihan umum, Ammatoa memiliki pengaruh besar, para calon yang akan ikut dalam konstalasi tersebut mendatangi Ammatoa untuk meminta restu dan berharap pengaruhnya untuk mendapat dukungannnya di Tanatoa bersama masyarakat adatnya.
Reproduksi Kuasa: Studi Kasus Politik Etnis Tionghoa dalam Kontestasi Pemilihan Legislatif Kota Makassar Asfar Mutaaly Barelly; Gustiana A Kambo; Muhammad Muhammad
Jurnal Pemerintahan dan Politik Lokal Vol 4 No 1 (2022): JGLP, MEI 2022
Publisher : Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jglp.v4i1.396

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan memahami relasi kuasi pada mekanisme reproduksi kuasi politik etnis Tionghoa pada pemilu legislatif 2019 di Makassar. Interaksi kelompok masyarakat dan aktor etnis tionghoa untuk mendapatkan kekuasaan politik melalui perwakilan legislatif di Makassar belum mendapatkan telah yang mendalam. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif-ekploratif dengan pendekatan studi kasus, dimana studi eksploratif ini berusaha untuk melihat relasi kuasa etnis Tionghoa di legislative Kota Makassar. teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu “reproduksi kekuasaan” dari Pierre Bourdieu. Hasil penelitian ini terbukti etnis Tionghoa di Kota Makassar mampu menjalin relasi kuasa secara efektif. Terbukti dengan adanya tokoh politik dari etnis Tionghoa mendapat tempat startegis diberbagai bidang khususnya dalam lembaga legislatif Kota Makassar.
GELAR AKADEMIK DAN CITRA POLITIK (STUDI KASUS: STRATEGI KEMENANGAN NURDIN ABDULLAH DALAM PEMILIHAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN TAHUN 2018) Muhammad Raihan; Andi Yakub; Gustiana A Kambo
Journal Publicuho Vol. 6 No. 1 (2023): February - April - Journal Publicuho
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35817/publicuho.v6i1.104

Abstract

This research is a literature study related to the ownership of an academic degree as a political image that can influence voter behavior. According to this study, Nurdin was considered successful in influencing the psychological makeup of voters. Previously, his reputation as a transformational figure was built by many media outlets regarding his performance during his two terms as ruler of Bantaeng Regency (Cangara et al., 2015). The image is then given special identification. Nurdin Abdullah's success was later linked to his academic title as a professor. According to Pierre Bourdieu (1986), this is social capital, which may also include intangible things such as ownership of works of art, educational institutions, and linguistic traditions, where social capital may have symbolic significance and can be exchanged for it (Pantouw, 2012). For example, the symbol of Professor Nurdin Abdullah can be interpreted as meaning that the candidate has credibility and has the potential to become a leader. Educational institutions that have gained credibility in assessing a person's ability to achieve have undoubtedly had a significant impact on this type of meaning (Buchari, 2014: 22).
Deformitas Politik Pariwisata: Dampak Konflik Kepentingan Terhadap Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Sam Sachrul Momonto; Muhammad Muhammad; Gustiana A Kambo; Magdalena Wullur
Jurnal Noken: Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 9 No. 1 (2023): Desember in Process
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/jn.v9i1.3059

Abstract

Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mempunyai potensi wisata yang lengkap, baik dari wisata buatan, wisata alam, maupun wisata budaya. Namun pengembangan pariwisata tidak berjalan seiring dengan harapan membangun daerah melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi daerah dalam mencapai kemasyarakatan, pelayanan publik, dan daya saing. Anggaran pembangunan dirasionalisasi dan difokus ulang sehingga upaya percepatan pembangunan menjadi tantangan besar ketika realitas kemampuan finansial tidak sejalan dengan kebijakan perencanaan dan penganggaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis deformitas politik pariwisata sebagai dampak konflik kepentingan dalam kegiatan pengembangan desa wisata di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan informan kunci sehingga pengembangan pariwisata lebih menekankan pada hubungan antara politik dan pariwisata, khususnya dalam hal pariwisata mampu mengubah struktur kekuasaan dan nilai-nilai di suatu kawasan wisata.