Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Which Predisposing Factors Influence The Farmers in Compliance of Personal Protective Equipment (PPE)? Rizky Maharja; Ade Wira Lisrianti Latief; Helmy Gani; M. Anas; Muhammad Akbar Salcha; Sri Novianti Bahar; Ria Rezeki Sudarmin
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 2 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i2.14889

Abstract

Farmers who work in the agricultural sector are workers who need attention in the field of occupationalsafety and health because of the combinations of hazard and risk. One of them is the risk of pesticides, suchas poisoning to death. To prevent it, the use of appropriate PPE is the best solution, but most farmers do notcomply with them. The specific purpose of this study was to find in-depth information about the use of PPEby vegetable farmers. It is a qualitative study with a phenomenological approach to study the phenomenonof PPE non-compliance among vegetable farmers. Sampling was carried out by using purposive samplingtechnique, which involved 18 farmers from different village. Data were analyzed using content analysis.The result showed that the farmers had worked for more than 10 years. They knew the function of PPEand the impact of not using it, education had no impact on compliance of using PPE based on the majorityof farmer’s education. Also, the farmers can not provide the nominal for purchasing PPE, because it isincidental so income has not contributed to compliance of using PPE. And although most of the farmershave a good attitude to compliance of using PPE, it has no impact on compliance of using PPE in vegetablefarmers. It can conclude that the predisposing factors in this study are considered insufficient to make apositive contribution to compliance with the use of PPE.
KEJADIAN CEDERA PADA KARYAWAN INDUSTRI PERCETAKAN DI KOTA MAKASSAR A Muflihah Darwis; M Furqaan Naiem; Ade Wira Lisrianti; Rizky Maharja; Noviponiharwani Noviponoiharwani; Muhammad Rum Rahim; Magfirah Ramadhani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim Vol. 3 No. 1: Maret 2020
Publisher : Public Health Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jkmm.v3i1.10281

Abstract

Pertumbuhan jumlah industri percetakan dibarengi dengan makin tingginya angka kejadian cedera akibat kecelakaan kerja. Meningkatnya jumlah kecelakaan kerja menyebabkan kecelakaan kerja menjadi masalah serius karena kebutuhan kegiatan pencetakan akan meningkat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola terjadinya cedera akibat kecelakaan kerja pada pekerja di industri percetakan di Makassar. Sampel berjumlah 146 responden dengan kriteria hanya karyawan yang bertindak sebagai operator percetakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cedera dialami oleh 106 karyawan (72,6%) dengan menghasilkan 269 kejadian (92,8%) cedera. Jenis cedera tertinggi yaitu luka teriris sebanyak 34,9%. Bagian tubuh yang menjadi letak cedera tertinggi yaitu pada jari tangan sebanyak 61,5%. Alat pemotong merupakan penyebab cedera tertinggi dari kategori peralatan sebanyak 27,7%, Thinner merupakan penyebab cedera tertinggi dari kategori bahan sebanyak 12,4%, dan Lantai merupakan penyebab cedera tertinggi dari kategori bangunan sebanyak 15,7%. Ceroboh merupakan penyebab cedera tertinggi dari aspek perilaku karyawan yaitu sebanyak 52,8%.
KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI INDUSTRI PERCETAKAN KOTA MAKASSAR A. Muflihah Darwis; Noviponiharwani Noviponiharwani; Ade Wira Lisrianti Latief; Magfirah Ramadhani; A. Nirwana
Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim Vol. 3 No. 2: Juni 2020
Publisher : Public Health Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jkmm.v3i2.10430

Abstract

Kecelakaan kerja di industri percetakan merupakan masalah yang serius mengingat kebutuhan akan kegiatan percetakan akan terus meningkat. Mengidentifikasi kejadian kecelakaan kerja merupakan bagian dari kegiatan investigasi kecelakaan kerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kejadian kecelakaan kerja pada pekerja di industri percetakan di Makassar. Sampel berjumlah 146 responden dengan kriteria hanya karyawan yang bertindak sebagai operator percetakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecelakaan kerja dialami oleh 106 karyawan (72.6%) dengan frekuensi kecelakaan kerja yang dialami terdiri atas 1 kali,2 kali,3 kali,4 kali,5 kali,6 kali, dan 10 kali. Kejadian kecelakaan kerja mayoritas terjadi pada laki-laki yaitu 218 kejadian (75.2%). Lokasi kecelakaan kerja yang paling dominan terjadi kecelakaan kerja yaitu di ruang kerja operator yaitu sebanyak 278 kejadian (95.9%). Waktu kejadian kecelakaan tertinggi yaitu pada pukul 12.00-16.00 sebanyak 111 kejadian (38.3%). Jenis pekerjaan yang paling tinggi dikerjakan oleh operator pada saat mengalami kecelakaan yaitu pra cetak sebanyak 181 kejadian (62.4%). Kejadian kecelakaan tertinggi yaitu 39.3% adalah kelompok umur 20-24 tahun.
Pengenalan Pengolahan Sampah Berbasis 3R pada Masyarakat Pedesaan sebagai Upaya Pengurangan Timbulan Sampah Rumah Tangga Rizky Maharja; Ade Wira Lisrianti Latief; Sri Novianti Bahar; Helmy Gani; Sitti Fatimah Rahmansyah
Jurnal Abdimas Berdaya : Jurnal Pembelajaran, Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 01 (2022): Jurnal Abdimas Berdaya
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jab.v5i01.213

Abstract

Pengolahan sampah berbasis 3R merupakan salah satu alternatif pengolahan sampah yang ada di Indonesia. Akan tetapi, konsep pengolahan ini masih belum diketahui seluruh lini masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengenalan pengolahan sampah berbasis 3R pada masyarakat pedesaan agar masyarakat dapat mengurangi produksi sampah, dapat memilah sampah sejak dari rumah tangga, dan dapat melakukan daur ulang sampah yang pada akhirnya dapat membantu mengurangi timbulan sampah yang ada di TPA. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan ini adalah identifikasi masalah, sosialisasi pengolahan sampah berbasis 3R, dan praktik pengolahan sampah organik (kompos). Kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana yaitu terlaksananya sosialisasi pengolahan sampah berbasis 3R dan praktik pengolah sampah berbasis 3R. Masyarakat antusias mengikuti kegiatan karena hal ini merupakan hal baru bagi mereka. Diharapkan ke depannya dapat dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk melihat penerapan pengolahan sampah berbasis 3R, sehingga dapat diketahui lebih pasti perubahan perilaku masyarakat dalam melakukan pengolahan sampah.
Faktor Yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja Pada Petani Ade Wira Lisrianti Latief; Sri Novianti Bahar; Rizky Maharja; Rostati Rostati; Muhammad Irsyad
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIKA) Vol. 4 No. 1 (2022): Volume 4 Nomor 1 April 2022
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jika.v4i1.240

Abstract

Fatigue is a common complaint experienced by the working community. The term fatigue usually denotes a different condition for each individual, but all of them lead to a loss of efficiency and a decrease in work capacity and endurance. Fatigue is classified into two types namely, muscle fatigue and general fatigue. The purpose of this study was to determine the factors associated with work fatigue in farmers in Amessangngeng Village, Donri-Donri District, Soppeng Regency. This study used a quantitative research method with a cross-sectional approach. The population of this study was farming groups in Ammessangeng Village, Donri-Donri District, Soppeng Regency with 43 farmers. This study used total sampling. The results showed that there was a relationship between age (p-value=0,024), length of work (p=0,026), years of service (p-value=0,008), and work attitude (p-value=0,013) with fatigue among farmers. It is hoped that farmers will pay more attention to their lifestyle and work methods so that when they work they do not experience work fatigue.
Kebutuhan Kalori Pekerja di Perusahaan Kontraktor Alat Berat Rizky Maharja; Fira Ananda; Ade Wira Lisrianti Latief; Rusda Ananda; Achmad Mawardi Shabir; La Ode Hidayat
Nutrition Science and Health Research Vol 1 No 2 (2023): Nutrition Science and Health Research
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/nutrition.v1i2.2295

Abstract

Background: The increase in work productivity is one of the goals of the implementation of Occupational Safety and Health (K3) in the workplace which can be done through occupational nutrition. l: This study aimed to calculate the employees’ calorie needs. Method: This was categorized as a descriptive study. The sampling was done using the total sampling, totaling 41 people. The calorie needs were obtained from the daily nutritional requirement by age, gender, and physical workload. The physical workload was observed and aligned with the Indonesian National Standard No. 7269: 2009 concerning the Assessment of Workload based on the Level of Calorie Needs according to Energy Expenditure. The data were analyzed descriptively. Result: The findings showed that all male employees and the majority of employees aged around 18-19 years old (young adults) had a normal BMI and heavy workload. The respondents mostly had calorie needs of 1,221 Kcal. Conclusion: The employees’ calorie needs in this heavy construction equipment company are varied. The average calorie need of the employees working in this company is 1,221 Kcal with the lowest calorie of 940 Kcal, while the highest is 1,767 Kcal