Prevalensi gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas menurut Biro Sensus Amerika Serikat memperkirakan 7,2% anak berusia 5-19 tahun diseluruh dunia memiliki gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (CHDAA The National Resource on ADHD, 2015). Penyebab gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas adalah faktor lingkungan. Salah satu contoh faktor lingkungan adalah penggunaan gadget. Indonesia diprediksikan masuk kategori empat besar populasi pengguna gadget terbesar di dunia. Penggunaan gadget yang secara berlebihan pada anak akan meningkatkan kecanduan gadget. Kecanduan gadget merupakan salah satu penyebab dari GPPH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan gadget terhadap risiko gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di PAUD Cempaka Desa Batu Mekar Kecamatan Lingsar. Jenis penelitian ini yaitu kolerasi dengan desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional dan menggunakan lembar Abbreviated Conners Rating Scale sebagai instrumen. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tekhnik total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan jumlah sampel 52 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang paling banyak menggunakan gadget yaitu pada kategori sedang sebanyak 24 orang (46,2%) dan 3 orang (5,8%) mengalami risiko gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Hasil uji Chi Square didapatkan p-value menunjukkan bahwa (p = 0,038 < α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara penggunaan gadget dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) di PAUD Cempaka. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi orang tua untuk lebih selektif dalam memberikan mainan berupa penggunaan gadget pada anak.