Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGATURAN KERAPATAN TEGAKAN BAMBANG BERDASARKAN HUBUNGAN ANTARA DIAMETER BATANG DAN TAJUK Sumadi, Agus; Siahaan, Hengki
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PERTUMBUHAN TEGAKAN KAYU BAWANG (Disoxylum mollissimum Bl.) PADA BERBAGAI POLA TANAM DAN KERAPATAN TEGAKAN Siahaan, Hengki; Suhendang, Endang; Rusolono, Teddy; Sumadi, Agus
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 8, No 4 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SITE INDEX PREDICTION OF SMALLHOLDER PLANTATIONS OF KAYU BAWANG (Disoxylum mollissimum Blume) IN BENGKULU PROVINCE Siahaan, Hengki; Sumadi, Agus
Indonesian Journal of Forestry Research Vol 2, No 2 (2015): Indonesian Journal of Forestry Research
Publisher : Secretariat of Forestry Research and Development Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MODEL SISTEM SIMULASI DINAMIKA POPULASI BANTENG (Bos javanicus d’Alton 1823) DI TAMAN NASIONAL BALURAN*) Sumadi, Agus; Utami, Sri; Waluyo, Efendi Agus
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 4, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.735 KB)

Abstract

ABSTRAK Populasi banteng (Bos javanicus d’Alton 1823) di Taman Nasional Baluran terus mengalami perubahan dengan adanya tekanan masyarakat serta predator ajag   (Cuon alpinus Pallas 1811). Untuk mengetahui dinamika populasi banteng dibangunlah model sistem simulasi dinamika populasi banteng. Model sistem ini dapat mensimulasikan pengaruh tekanan masyarakat dan pengaruh serangan predator ajag terhadap dinamika populasi banteng. Model sistem simulasi dinamika populasi banteng terbentuk dalam tiga sub model yaitu sub model dinamika populasi banteng, sub model savana Bekol, dan sub model dinamika masyarakat. Hasil simulasi menunjukkan pada tingkat perburuan liar 0 % serta serangan predator ajag 2 % sampai 5 %, populasi banteng dapat meningkat. Simulasi perburuan liar 2 % dan serangan predator ajag 2 % populasi banteng masih mengalami kenaikan. Selain kondisi tersebut dengan meningkatnya perburuan liar dan serangan predator menyebabkan populasi banteng mengalami penurunan dan bisa menyebabkan kepunahan dalam waktu tertentu sesuai dengan tingkat seangan pedator dan peburuan liar.
PENDEKATAN MODEL SISTEM DALAM KEBIJAKAN PENGELOLAAN POPULASI RUSA (Cervus timorensis Mul. & Schl. 1844) DI TAMAN NASIONAL BALURAN Sumadi, Agus; Utami, Sri; Waluyo, Efendi Agus
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 5, No 3 (2008): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Model dinamika populasi rusa di Taman Nasional Baluran terdiri dari tiga sub model, yaitu sub model savana Bekol, sub  model dinamika rusa, dan sub  model masyarakat. Model sistem ini  memberikan gambaran perkembangan populasi rusa yang dipengaruhi oleh perburuan liar, serangan predator ajag (Cuon alphinus Pallas 1811), dan daya dukung savana Bekol. Hasil simulasi menunjukkan bahwa tingkat perburuan liar dan serangan predator ajag di atas 7% menyebabkan penurunan populasi rusa. Adanya peningkatan perburuan liar dan serangan predator ajag dapat menyebabkan ancaman terhadap kelestarian populasi rusa.
SITE INDEX PREDICTION OF SMALLHOLDER PLANTATIONS OF KAYU BAWANG (Disoxylum mollissimum Blume) IN BENGKULU PROVINCE Siahaan, Hengki; Sumadi, Agus
Indonesian Journal of Forestry Research Vol 2, No 2 (2015): Indonesian Journal of Forestry Research
Publisher : Secretariat of Forestry Research and Development Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/ijfr.2015.2.2.%p

Abstract

Kayu bawang (Dysoxylum mollissimum Blume) has been planted almost in all districts of Bengkulu Province, Indonesia, but few studies have been conducted to estimate the site quality of this species. This study aimed to asses site quality of   Dysoxylum mollissimum Blume on smallholder plantation by establishing 32 permanent sample plots (PSPs) distributed in six districts of Bengkulu Province and measured periodically from 2006 to 2012. The result shown that the robust model for dominant height growth of Dysoxylum mollissimum Blume in Bengkulu Propince was Schumacher model expressed by the equation: Ln Ho = (3,06322 + ai) – 2,04777/A (R2 = 96,5%, AMRES = 0,82 and APD =5,03%).  Site equation for this species based on the dominant height growth model was  Ln Si = Ln H0 – 2,04777 (1/12-1/A) for age index of 12 years. Based on this equation, the site were classified into five classes having an equal range of 3 metres, includes SI < 16 m; 16 m ≤ SI < 19 m; 19 m ≤ SI <  22 m; 22 m ≤ SI < 25 m; and SI ≥ 25 m for site class I, II, III, IV, and V representing from the most poor to the highest productivity respectively. Good site quality was mostly found in lowland having altitude < 300 m above sea level and bulk density > 0,9 g/cc.
Serapan Karbon Hutan Tanaman Krasikarpa pada Lahan Basah di Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan Siahaan, Hengki; Sumadi, Agus
Jurnal Penelitian Kehutanan Sumatrana Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Penelitian Kehutanan Sumatrana
Publisher : Jurnal Penelitian Kehutanan Sumatrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpks.2017.1.1.33-41

Abstract

Hutan tanaman industri yang dibangun pada lahan terdegradasi seperti semak belukar dan padang rumput dapat meningkatkan serapan karbon pada lahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai serapan karbon hutan tanaman krasikarpa (Acacia crassicarpa) yang dibangun pada lahan rawa terdegradasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Penelitian dilakukan dengan menganalisa data dari 433 petak ukur permanen yang dibangun pada tipe lahan marine clay, gambut dangkal (peat VI) dan gambut dalam (peat VII) yang diukur dari tahun 2005-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model serapan karbon berbeda pada masing-masing tipe lahan basah, yaitu Y = 34,82/(1+77,71 exp (-1,44 X)) pada tipe lahan marine clay, Y = 28,05/(1+17,64 exp (-0,96 X)) dan Y = 25,52/(1+ 40,89 exp (-1,47 X)) pada tipe lahan gambut dangkal dan gambut dalam. Berdasarkan model tersebut, serapan karbon maksimum berbeda pada tiap tipe lahan, yaitu sebesar 34,82 ton C/ha pada lahan marine clay; 28,05 ton C/ha pada gambut dangkal (peat VI) dan 25,52 ton C/ha pada lahan gambut dalam (peat VII). Riap serapan rata-rata maksimum pada lahan marine clay dan peat VI terjadi pada umur 4,25 tahun sebesar 7,0 dan 5,08 ton C/ha/tahun, tetapi pada peat VII terjadi lebih dulu yaitu pada umur 3,75 tahun sebesar 5,89 ton C/ha/tahun.
PENGATURAN KERAPATAN TEGAKAN BAMBANG BERDASARKAN HUBUNGAN ANTARA DIAMETER BATANG DAN TAJUK Agus Sumadi; Hengki Siahaan
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpht.2011.8.5.259-265

Abstract