Susanto, Susanto
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Pekalongan

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat

PENYUSUNAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN BERBASIS PERMAINAN DI SDN BANDENGAN 02 Nurina Hidayah; Sayyidatul Karimah; Susanto Susanto; Sarah Mukti Maliki; Halimah Maula Ulfa
Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat Vol 4, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jpstm.v4i1.2020

Abstract

Abstract: Game-based learning technology has many advantages and can overcome the low literacy, numeracy skills, and interest in learning of Bandengan 02 elementary school students. However, the resources owned have not been maximally utilized by teachers. So it is necessary to provide assistance in preparing game-based learning technology for teachers. Teachers who are able to develop game-based learning can improve literacy, numeracy, and student interest in learning in the classroom. The method of implementing community service is service learning (SL). Service learning is a learning method that prioritizes service, both to oneself, to others, and to the environment. The assistance provided was in the form of  preparation of a Google Site and Wordwall for learning by teachers of SDN Bandengan 02, numeracy learning assistance in the classroom; and literacy learning assistance in the classroom. The implementation team, consisting of three lecturers and two students, divided the tasks for each of the program plans. The results of the implementation of the activities obtained  an increase in literacy skills by 16% and numeracy by 26% for students of SDN Bandengan 02, and  90% of SDN Bandengan 02 teachers were able to develop a personalized Google Site to facilitate students' independent learning. Keyword: google site; learning technology; literacy; numeracy; service learning  Abstrak: Teknologi pembelajaran berbasis permainan memiliki banyak keunggulan serta mampu mengatasi rendahnya kemampuan literasi, numerasi dan minat belajar siswa SD Bandengan 02. Akan tetapi sumber daya yang dimiliki belum maksimal dimanfaatkan oleh guru. Sehingga perlu adanya pendampingan penyusunan teknologi pembelajaran berbasis permainan untuk guru. Guru yang mampu Menyusun pembelajaran berbasis permainan dapat meningkatkan kemampuan literasi, numerasi serta minat belajar siswa di kelas. Metode pelaksanaan pengabdian kepada Masyarakat yaitu service learning (SL). Service Learning merupakan sebuah metode pembelajaran yang mengutamakan sebuah pelayanan, baik pelayanan terhadap diri sendiri, terhadap orang lain, maupun terhadap lingkungan. Pendampingan yang dilakukan berupa, penyusunan Google Site dan Wordwall untuk pembelajaran oleh guru SDN Bandengan 02, pendampingan pembelajaran numerasi di kelas, pendampingan pembelajaran literasi di kelas. Tim pelaksana yang terdiri dari tiga dosen dan dua mahasiswa membagi tugas untuk masing-masing rencana program tersebut. Hasil pelaksanaan kegiatan diperoleh yaitu  peningkatan kemampuan literasi sebesar 16% dan numerasi sebesar 26% untuk siswa-siswa SDN Bandengan 02, dan  90% Guru-guru SDN Bandengan 02 mampu menyusun Google Site pribadi untuk memfasilitasi siswa belajar secara mandiri. Kata kunci: google site; literasi; numerasi; service learning; teknologi pembelajaran 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI PENGUATAN LITERASI DAN NUMERASI DI SDN 02 MAYANGAN Dewi Azizah; Amalia Fitri; Dina Nurmalisa; Fathi Risqullah; Rini Utami; Susanto Susanto; Ariesma Setyarum; Anggun Lestianingsih
Jurnal Pemberdayaan Sosial dan Teknologi Masyarakat Vol 4, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Smart Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54314/jpstm.v4i1.2001

Abstract

Abstract: Literacy and numeracy are two important skills that every individual must have, especially in the current digital era. However, SDN 02 Mayangan is classified as a school with low literacy and numeracy skills. This can be seen from students in high classes still not being able to complete multiplication operations, students' literacy levels are relatively low, and students feel bored in class learning. Appropriate learning media and integration of local wisdom in learning can help improve student literacy and numeracy. However, most teachers have not been able to create learning media that suits students' needs and is based on local wisdom. Thus, there is a need for training and assistance in creating local wisdom-based learning media for teachers. The method for implementing this community partnership program uses Service Learning (SL). The SL method consists of four steps, namely investigation, preparation, action, and reflection. With this community service activity, teachers can improve their abilities in compiling and applying digital media, snakes and ladders media, and storybooks based on local wisdom to optimize students' literacy and numeracy skills. In this activity, 82% of participants felt very satisfied with the material presented and 80% of participants felt very satisfied with the method used. Keyword: learning media; local wisdom; literacy; numeracy Abstrak: Literasi dan numerasi merupakan dua keterampilan penting yang harus dimiliki oleh setiap individu, terutama di era digital saat ini. Namun, SDN 02 Mayangan tergolong sekolah dengan kemampuan literasi dan numerasi yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari siswa pada kelas tinggi masih belum bisa meyelesaikan operasi perkalian, tingkat literasi siswa tergolong rendah, dan siswa merasa jenuh dalam pembelajaran di kelas. Media pembelajaran yang tepat dan integrasi kearifan local dalam pembelajaran dapat membantu meningkatkan literasi dan numerasi siswa. Namun demikian sebagian besar guru pun belum mampu membuat media pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa dan berbasis kearifan lokal. Dengan demikian diperlukan adanya pelatihan dan pendampingan pembuatan media pembelajaran berbasis kearifan lokal untuk guru. Metode pelaksanaan program kemitraan masyarakat ini menggunakan Service Learning (SL). Metode SL terdiri dari empat langkah, yaitu investigasi, persiapan, tindakan, dan refleksi. Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, guru dapat meningkatkan kemampuannya dalam menyusun dan menerapkan media digital, media ular tangga, dan buku cerita   berbasis kearifan local untuk mengoptimalkan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Pada kegiatan ini, 82% peserta merasa sangat puas terhadap materi yang disampaikan dan 80% peserta merasa sangat puas terhadap metode yang digunakan. Kata kunci: media pembelajaran; kearifan lokal; literasi; numerasi.