Akmaluddin Syahputra
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Pandangan Hakim Pengadilan Tinggi Agama Medan Terhadap Fatwa MUI Sumut Tentang Istbat Talak di Luar Sidang Pengadilan Agama Nasrullah Abdul Rahim; Muhammad Amar Adly; Akmaluddin Syahputra
Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Vol 10, No 01 (2022): Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/am.v10i01.2445

Abstract

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara mengeluarkan Fatwa Nomor : 04/KF/MUI-SU/IV/2011 Tentang : Isbat Talak Terhadap Perceraian/Talak Di Luar Sidang Pengadilan Agama yang diputuskan pada tanggal 12 April 2011M/08 Jumadil Awal 1432H sebagai usulan kepada Mahkamah Agung untuk mengeluarkan aturan terhadap isbat terhadap perceraian yang dilakukan di luar pengadilan agar pasangan yang telah bercerai di luar pengadilan mendapatkan legalitas terhadap status yang disandangnya. Padahal dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 115 sudah jelas dinyatakan bahwa “Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang Pengadilan Agama setelah Pengadilan Agama tersebut berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak”. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk menjawab bagaimana kedudukan talak di luar pengadilan, bagaimana kedudukan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam hukum positif di Indonesia, bagaimana pandangan para Hakim Pengadilan Tinggi Agama  Medan terhadap fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara Nomor : 04/KF/MUI-SU/IV/2011 Tentang : Isbat Talak Terhadap Perceraian/Talak Di Luar Sidang Pengadilan Agama dan bagaimana penerapannya. Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumen, dan metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analysis deskriftif. Penelitian ini menemukan bahwa: 1. Perceraian yang dilakukan di luar persidangan tidak dianggap ada dan tidak sah menurut Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. Tapi kalau ucapan cerai itu dilakukan di depan hakim atau di depan pengadilan, satu kali diucapkan maka perceraian itu diakui sah dan legal dengan bukti dikeluarkannya surat ikrar talak dari pengadilan (akta cerai). 2. Maka kedudukan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) bukan merupakan suatu jenis peraturan perundang-undangan yang mempunyai kekuatan hukum mengikat. 
KONSEP IHDAD BAGI WANITA KARIR DI ACEH TENGGARA DALAM HUKUM ISLAM Khairul Amri; Akmaluddin Syahputra; Heri Firmansyah
Kertha Semaya : Journal Ilmu Hukum Vol 11 No 7 (2023)
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/KS.2023.v11.i07.p14

Abstract

Studi ini membicarakan bagaimana keisiapan wanita karir untuk menjalankan peran nya sebagai istri juga sebagai wanita yang aktif dengan karirnya, wanita pada era modern ini semakin aktif di berbagai bidang, misalnya bidang politik, sosial, dan ilmu pengetahuan. Pekerjaan yang dilakukan laki-laki namun sekarang sudah setara. Didalam perkawinan seorang wanita memiliki hak dan kewajiban yang harus ditaati. Termasuk ketika seorang wanita ditinggal suaminya maka dia harus menjalani masa penangguhan atau ‘iddah, sedangkan alasan penangguhan waktunya disebut i?d?d. seorang wanita yang bekerja diluar rumah atau biasa disebut wanita karier juga pada dasarnya perlu melakukan iddah ketika ditinggal suaminya. Penelitian ini termasuk penelitian hukum normative, Selanjutnya pendekatan yang dilakukan didalam penelitian ini yaitu pendekatan normative dan ushul fiqh yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan dengan merujuk kepada norma, kaidah yang sesuai kajian. This study discuss how career women are prepared to carry out their roles as wives as well as women who are active with their careers, women in this modern era are increasingly active in various fields, such as politics, social, and scientific fields. The work done by men is now equal. In marriage a woman has rights and obligations that must be obeyed. Including when a woman is abandoned by her husband then she must undergo a period of suspension or 'iddah, while the reason for the suspension of time is called i?d?d. a woman who works outside the home or commonly called a career woman also basically needs to do iddah when left by her husband. This research includes normative legal research, Furthermore, the approach taken in this research is a normative approach and ushul fiqh which aims to solve problems by referring to the norms, rules that are appropriate for study.