Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI RANGKA MANUSIA KELAS IV SD GMIM 2 KARONDORAN KECAMATAN RANOWULU KOTA BITUNG Yusak ratunguri; Thalip Jane
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 1 (2016): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.348 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v2i1.28

Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTIONUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS PADA MATERI RANGKA MANUSIA KELAS IV SD GMIM 2 KARONDORANKECAMATAN RANOWULU KOTA BITUNG Yusak Ratunguri1) dan Thalip Jane1)1)Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan dasar Universitas Negeri Manado Email : ysmararu@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran Explicit Instruction untuk meningkatkan hasil belajar sains pada materi rangka manusia kelas IV SD. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc.Taggart (Aqib Zainal:2006), yaitu bentuk penelitian praktis yang dilaksanakan oleh guru untuk menemukan solusi dari permasalahan yang timbul di kelasnya agar dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas. Penelitian dimulai dari perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan bagi guru dan siswa dalam aktivitas pembelajaran dan tes hasil belajar. Model Pembelajaran Explicit Instruction adalah pembelajaran langsung yang dirancang khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif  yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Explicit Instruction dapat meningkatkan hasil belajar sains kelas IV SD GMIM 2 Karondoran pada pelajaran Sains dengan materi rangka manusia. Hal ini ditunjukkan dengan data hasil belajar siswa pada siklus I adalah 60% dan siklus II adalah 86,67%.               Kata kunci : model pebelajaran Explicit Instruction, sains, hasil belajar Abstract The purpose of this action research is to determine how much influence the application of Explicit Instruction learning model to improve science learning outcomes in human skeletal material fourth grade. This study consisted of two cycles. This type of research is a classroom action research by Kemmis and Mc.Taggart (Aqib Zainal: 2006), is a form of practical research conducted by the teacher to find solutions to problems that arise in class in order to improve the processes and outcomes of learning in the classroom. The study starts from the planning (planning), implementation (action), observation (observation), and reflection (reflection). Collecting data using observation sheets for teachers and students in learning activities and achievement test. xplicit Instruction Learning Model is a direct instruction specifically designed to develop students' learning of procedural knowledge and declarative knowledge that can be taught with the pattern step by step. The results showed that the application of Explicit Instruction learning model can improve learning outcomes fourth grade science GMIM 2 Karondoran in Science lessons with human skeletal material. This is shown by the data of student learning outcomes in the first cycle is 60% and the second cycle was 86.67%. Keywords: Explicit Instruction models, science, learning outcomes
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas IV SD GMIM 2 Woloan Yusak Ratunguri; Theodorus Pangalila; Deisye Supit; Fentje Ferry Assa; Frangky Alexander Tintingo
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8577

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang sifat-sifat cahaya melalui penerapan model Group Investigation siswa kelas IV SD GMIM 2 Woloan. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas oleh Kemmis dan Mc. Taggart meliputi empat tahap yaitu : 1. Perencanaan, 2. Tindakan, 3. Observasi, 4. Refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi yaitu mengamati siswa yang sedang belajar dengan menggunakan lembar observasi dan tes tertulis dilakukan untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa mengenai pelajaran yang diberikan. Teknik analisis data menggunakan Rumus KB= Hasil penelitian diperoleh pada siklus I= 62% dan siklus II = 86%. Dari hasil penelitiaan maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar IPA dan membantu siswa lebih aktif bekerjasama dalam kelompok, khususnya siswa kelas IV SD GMIM 2 Woloan.
Peran Guru Sebagai Motivator Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas IV SD Gmim Wailan Deisye Supit; Meily Ivane Esther Neman; Harol R Lumapow; Jeffry S.J Lengkong; Yusak Ratunguri
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.8809

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Guru Sebagai Motivator dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas IV SD GMIM Wailan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulan bahwa peran guru sebagai motivator dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas IV SD GMIM Wailan sudah baik yaitu dengan cara: 1) Menggunakan metode yang bervariasi, seperti ceramah, diskusi, tanya jawab dan juga penugasan 2) Menciptakan persaingan atau kompetisi, dengan memberikan pertanyaan rebutan 3) Mengadakan evaluasi/tes, dengan memberikan soal-soal untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran diserap oleh siswa 4) Memberi nilai dalam bentuk angka, nilai yang diperoleh siswa bervariasi ada yang 80 dan 90 5) Memberikan pujian, dengan kata-kata sanjungan yang menyemangati hati siswa 6) Memberikan hukuman, seperti berdiri di depan kelas dengan tujuan memberikan efek jera 7) Membentuk kebiasaan belajar yang baik, dengan mencatat kembali materi, membaca kembali yang sudah di catat, dan memberikan tugas 8) Membantu kesulitan belajar siswa, dengan melakukan pendekatan secara personal kepada siswa 9) Memberitahukan hasil belajar, dengan mengumumkan hasil yang diperoleh siswa secara lisan juga tulisan 10) Memberikan hadiah, dengan memberikan sebuah buku tulis.
Penggunaan Model Talking Stick untuk Memastikan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas Sekolah Dasar Yusak Ratunguri; Stelly Viane Manawan; Deisye Supit
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 5, No 6 (2023): December
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v5i6.5772

Abstract

Melalui pemantauan dikelas VI SD GMIM 34 Manado menunjukkan bahwa hasil belajar yang dicapai siswa pada kelas bahasa Indonesia khususnya pada kelas keterampilan Berbicara belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VI SD GMIM 34 Manado dengan menggunakan model pembelajaran Talking Sticks Batasan peneltian ini dibatasi pada Talking Stick mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas VI SD GMIM 34 Manado. Metode yang digunakan adalah peneltian tindakan kelas (PTK) terdiri dari empat langkah: observasi, perencanaan, aksi/tindakan dan refleksi, dengan dua siklus. Hasil penelitian menyatakan bahwa data hasil belajar siswa, terdapat perbedaan antara kedua kelompok yaitu siklus pertama hanya mencapai 66%, sedangkan siklus kedua mencapai 94% dengan penggunaan model pembelajaran Talking Stick menjadikan siswa tidak merasa bosan, siswa menjadi lebih terlibat aktif, kreatif, dan fokus selama kelas khususnya dikelas bahasa Indonesia kelas VI GMIM 34 Manado. Disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VI SD GMIM 34 Manado.