Fera Meliyanti
Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Ma'arif Baturaja

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Lentera Perawat

Faktor Risiko Dermatitis Pada Petani Fera Meliyanti; Eko Heryanto
Lentera Perawat Vol. 1 No. 2 (2020): Lentera Perawat
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.635 KB)

Abstract

Penyakit dermatitis terjadi pada pekerja informal yang umumnya kurang memperhatikan sanitasi dan perlindungan bagi kesehatan dirinya misalnya petani. Desa Muara Sindang merupakan salah satu desa yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Kisam Ilir memiliki kasus dermatitis yang cukup tinggi yaitu sebesar 28%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor resiko dermatitis pada petani di Desa Muara Sindang Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kisam Ilir Kabupaten OKU Selatan tahun 2020. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi adalah seluruh petani  di Desa Muara Sindang Wilayah Kerja Puskesmas Kisam Ilir Kabupaten OKU Selatan yang berjumlah  146 orang. Besar sampel yaitu 107 sampel. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square dengan derajat kepercayaan 95%, p value 0,05.Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil sebanyak  85 (79,4%) responden tidak menderita dermatitis, sebanyak 59 (56,1%) responden menggunakan alat pelindung diri tidak lengkap, sebanyak 63 (58,9%) responden dengan personal hygiene dan sebanyak 62 (57,9%) responden dengan waktu kerja beresiko. Hasil analisis bivariat menunjukkan  bahwa ada hubungan yang bermakna antara penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian dermatitis pada petani dengan p value 0,013, ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene dengan kejadian dermatitis pada petani dengan p value 0,000, dan ada hubungan yang bermakna antara waktu kerja dengan kejadian dermatitis pada petani. Terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan alat pelindung diri, personal hygiene dan waktu kerja dengan kejadian dermatitis.
Hubungan Pengetahuan, Pekerjaan, Dan Penyuluhan Dengan Tindakan Kepala Keluarga Dalam Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Eko Heryanto; Fera Meliyanti
Lentera Perawat Vol. 2 No. 1 (2021): Lentera Perawat
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.317 KB)

Abstract

Penyakit infeksi oleh virus masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan perhatian internasional salah satunya ialah Demam Berdarah Dengue (DBD). Walaupun penderita DBD di Indonesia mengalami penurunan dari tahun 2016 ke tahun 2017, kasus ini masih menjadi pusat perhatian. Berdarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Timur, kasus DBD di Kabupaten OKU Timur pada tahun 2020 periode Januari-Juni tercatat sebanyak 12 kasus. Data dari UPTD Puskesmas Kota Baru kasus DBD tahun 2020 periode Januari-Juni terdapat 6 kasus. Dari seluruh kasus di Puskesmas Kota Baru, kasus tertinggi terdapat di Desa Kota Baru Barat yaitu pada bulan Februari tahun 2020 terdapat 1 kasus. Kesadaran masyarakat sampai saat ini untuk mencegah DBD belum berubah, masyarakat biasanya datang terlambat,ketika sudah jatuh korban baru akan sadar pentingnya budaya hidup sehat yang harus dimulai dari lingkungan sendiri. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah Populasi penelitian adalah seluruh kepala keluarga yang bertempat tinggal di Desa Kota Baru Barat berjumlah 205 KK. Besar sampel yaitu 136 sampel. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil sebanyak 58,1% responden tidak ada upaya pencegahan DBD, sebanyak 52,2% responden pengetahuan baik, sebanyak 65,4% responden bekerja, dan sebanyak 59,6% responden dengan kategori tidak mengikuti penyuluhan. Hasil analisis bivariat menunjukkan  bahwa ada hubungan antara pengetahuan, pekerjaan dan penyuluhan dengan upaya pencegahan DBD dengan p value 0,000; 0,001 dan 0,000. Pengetahuan, pekerjaan dan penyuluhan terbukti mempunyai hubungan yang bermakna dengan upaya pencegahan DBD.