Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA SINTESIS DIBUTIL TIMAH (IV) N-ETIL-O-TOLUIDIN DITIOKARBAMAT TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN SALMONELLA TYPHI Mukhlis Sanuddin; Jelly Permatasari; Halimatussa’diyah Halimatussa’diyah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.21371

Abstract

Pengobatan antibiotik banyak digunakan dikalangan masyarakat untuk pengobatan infeksi bakteri, jika salah dalam penggunaanya antibiotik tersebut akan mengakibatkan resistensi dan efek samping, maka diperlukan pengembangan antibiotik dari senyawa baru yang efektif dalam melawan bakteri serta mampu menghindari terjadinya resistensi antibiotik dengan menggunakan senyawa organotimah dengan ligan ditiokarbamat, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mensistesis dan mengetahui aktivitas antibakteri dari senyawa Dibutil Timah (IV) N-Etil-O-Toluidine Ditiokarbamat terhadap bakteri Staphylococcus Aureus dan Samonella Typhi, dengan menggunakan N-Etil-O­-Toluidine 0,02 mol, CS2 0,0mol dan logam 0,01 mol. Senyawa ini disintesis kemudian dilakukan identifikasi dengan metode FTIR dan NMR, selanjutnya uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode kertas cakram dengan konsentrasi 60 ppm, 80 ppm, dan 90 ppm. Hasil gugus fungsi senyawa dengan menggunakan FTIR didapatkan 1624,06 cm-1 (C=C), 2945,30 cm-1 (C-H), 997,20 cm-1 (C-S), 1295,16 cm-1 (C-N), 572,86 cm-1 (Sn-C), 418,55 cm-1 (Sn-S). Hasil analisa dari pengujian 1H NMR didapatkan 0,9662 – 0,9956 ppm (CH2), 5.1572-7.3766 (Aromatik) dan pengujian 13C didapatkan 14.0050 ppm (CH3), 26.5938 -41.8816 ppm (CH2), 60.516 ppm (CN) 202.3879 ppm (CS2). Hasil pengujian aktivitas antibakteri dengan konsentrasi 90 ppm menghasilkan zona hambat paling besar dengan kategori sedang pada Salmonella Typhi 8,41 mm dan Staphylococcus Aiureus 12,58 mm dengan kategori kuat. Kesimpulan senyawa ini berhasil berhasil disintesis dan membentuk gambaran struktur senyawa kompleks serta mempunya aktivitas sebagai agen antibakteri dengan kategori sedang untuk Salmonella Typhi dan kuat untuk Staphylococcus.
SINTESIS DAN UJI AKTIVITAS SENYAWA DIBUTIL TIMAH (IV) N-ETIL BENZIL DITIOKARBAMAT TERHADAP BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS DAN ESCHERICHIA COLI Mukhlis Sanuddin; Medi Andriani; Afifah Putri Pinasty
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.19140

Abstract

Perkembangan mutasi bakteri di masa sekarang menyebabkan banyak bakteri resisten terhadap antibiotik yang telah ada sebelumnya, penemuan agen antibakteri baru sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah yang terjadi salah satunya melalui proses sintesis senyawa dengan tujuan untuk mencari gambaran struktur dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Escherichia coli. Senyawa ini disintesis dengan metode in situ yaitu dengan penambahan N-Etil Benzil Amin (0,02 mol) + karbon disulfida (CS2) (0,02 mol) + logam Dibutil Timah (IV) Diklorida (0,01 mol), dan menghasilkan serbuk sebanyak 2,15 g dilakukan identifikasi menggunakan FTIR, 1H NMR, dan 13C NMR. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram (Disc) dan menggunakan media NA (Nutrient Agar).Hasil penelitian dari senyawa sintesis menggunakan FTIR diperoleh gugus (C-H), (C-S), (C-N), (C=C), (Sn-C), dan (Sn-S). Hasil pengukuran dari 1H NMR diperoleh ? 0,9030-2,1664 ppm (CH3), ? 3,7523-3,8570 ppm (CH2) dan ? 7,2780-7,3607 ppm (Aromatik). Hasil 13C NMR diperoleh ? 11,8942-14,0264 ppm (CH3), ? 48,6398 ppm (CH2), ? 127,6651-135,7665 ppm (C aromatik), ? 56,9247 ppm (CH2-N) dan ? 201,7568 ppm (CS2). Hasil pengujian aktivitas antibakteri dengan konsentrasi 100,120 dan 140 ppm masuk ke dalam kategori daya hambat sedang. Dari keseluruhan uji yangtelah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa senyawa kompleks berhasil dapat terbentuk melalui proses sintesis.