Tugimin Supriyadi
Fakultas Psikologi; Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ALUR PROSES KOGNITIF DAN REAKSI NON-VERBAL KETIKA BERBOHONG Hutahaean, Erik Saut H; Supriyadi, Tugimin; Anifah, Anifah; Putra, Trias Fachman
PSIKOSAINS (Jurnal Penelitian dan Pemikiran Psikologi) Vol 14 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.338 KB) | DOI: 10.30587/psikosains.v14i1.932

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara proses kognitif yang terjadi ketika seseorang memodifikasi informasi dan mengenali reaksi non-verbal yang muncul secara bersamaan ketika individu berbohong. Subjek dari penelitian ini terbagi menjadi dua, yang pertama adalah 25 orang dewasa dengan jenis kelamin pria dan wanita kami libatkan untuk mendapatkan sistematika proses kognitif berbohong, serta 20 orang dewasa yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok untuk melihat reaksi-reaksi yang muncul saat seseorang berbohong, yakni kelompok eksperimen dan kelompok control. Metode analisis yang kami gunakan adalah koefisien reprodisibilitas model skala Guttman, Serta metode eksperimen laboratorium untuk menganalisa reaksi-reaksi yang muncul saat seseorang berbohong. Hasil hitung koefisien reprodisibilitas mendapatkan ada lima tahapan kognitif yang sistematis. Hasil hitung komparasi antara kelompok yang mengatakan sebenarnya, dan yang tidak mengatakan sebenarnya, menunjukan adanya perbedaan yang signifikan dalam kemunculan reaksi alis, mata yang mengarah ke sebelah kiri, reaksi menarik bibir, muncul senyuman, dan terjadi jeda sebelum melontarkan jawaban.
Variabel Forgiveness Ditinjau Dari Religiusitas Pada Remaja Supriyadi , Tugimin; Rahman , Zahra Afifah; Perdini, Tiara Anggita
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 21 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.192 KB) | DOI: 10.31599/jki.v21i1.306

Abstract

Every day individuals must carry out social activities such as communicating with each other. The communication process makes individuals more mature in dealing with problems, as well as adolescents. Communication carried out sometimes does not run smoothly and causes disappointment between individuals. This disappointment can disappear with a sense of sincerity and forgiveness that is done. One of the forgiveness factors is religiosity. Individuals can do forgiveness based on their belief in religion as a basis for behavior. Through this research, the researcher wanted to analyze the forgiveness through survey study research. The research data were obtained from the distribution of the forgiveness variable scale and the religiosity variable scale. Taking research subjects here using a stratified random sampling technique, in which the subject is taken randomly based on class level. This study involved as many as 150 adolescents, 118 women and 32 men. The results of this study showed that the variable of religiosity was proven to affect the forgiveness variable. In addition, empirical facts were also found, namely the difference in the level of forgiveness in the class groups. As for the level of religiosity in the class group, there was no difference. Likewise with the level of forgiveness in the gender group and the level of religiosity in the gender group. For future research, it is necessary to analyze the forgiveness variable in subjects with adult age vulnerability. This is necessary to see the process of forgiveness development in terms of age. Keywords: Adolscent, Forgiveness, Religious Abstrak Setiap harinya individu pasti melakukan aktivitas sosial seperti berkomunikasi satu sama lain. Proses komunikasi menjadikan individu lebih dewasa dalam menyikapi permasalahan, begitu juga dengan remaja. komunikasi yang dilakukan terkadang tidak berjalan lancer dan menyebabkan kekecewaan antar individu. Kekec ewaan tersebut dapat menghilang dengan adanya rasa ikhlas dan forgiveness yang dilakukan. Salah satu faktor forgiveness adalah religiusitas. Individu dapat melakukan forgiveness berdasarkan dengan keyakinannya terhadap agama sebagai dasar bertingkah laku. Melalui penelitian ini, peneliti ingin menganalisis terkait mengenai forgiveness melalui penelitian studi survey. Data penelitian didapatkan dari penyebaran skala variabel forgiveness dan skala variabel religiusitas. Pengambilan subjek penelitian disini menggunakan teknik stratified random sampling, yang dimana subjek diambil secara random berdasarkan tingkatan kelasnya. Penelitian ini melibatkan sebanyak 150 remaja, 118 perempuan dan 32 laki-laki. Hasil penelitian ini mendapatkan hasil yaitu bahwa variabel religiusitas terbukti dapat mempengaruhi variabel forgiveness. Selain itu, ditemukan juga fakta empiris yaitu adanya perbedaan tingkat forgiveness pada kelompok kelas. Sedangkan untuk tingkat religiusitas pada kelompok kelas, tidak ditemukan perbedaan. Begitu juga dengan tingkat forgiveness pada kelompok jenis kelamin dan tingkat religiusitas pada kelompok jenis kelamin. Untuk penelitian kedepannya perlu untuk menganalisis variabel forgiveness pada subjek dengan rentan usia dewasa. Hal ini diperlukan untuk melihat proses perkembangan forgiveness dari segi usia. Kata kunci: Remaja, Forgiveness, Religiusitas
Variabel Forgiveness Ditinjau Dari Religiusitas Pada Remaja Tugimin Supriyadi; Zahra Afifah Rahman; Tiara Anggita Perdini
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 21 No. 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.192 KB) | DOI: 10.31599/jki.v21i1.306

Abstract

Every day individuals must carry out social activities such as communicating with each other. The communication process makes individuals more mature in dealing with problems, as well as adolescents. Communication carried out sometimes does not run smoothly and causes disappointment between individuals. This disappointment can disappear with a sense of sincerity and forgiveness that is done. One of the forgiveness factors is religiosity. Individuals can do forgiveness based on their belief in religion as a basis for behavior. Through this research, the researcher wanted to analyze the forgiveness through survey study research. The research data were obtained from the distribution of the forgiveness variable scale and the religiosity variable scale. Taking research subjects here using a stratified random sampling technique, in which the subject is taken randomly based on class level. This study involved as many as 150 adolescents, 118 women and 32 men. The results of this study showed that the variable of religiosity was proven to affect the forgiveness variable. In addition, empirical facts were also found, namely the difference in the level of forgiveness in the class groups. As for the level of religiosity in the class group, there was no difference. Likewise with the level of forgiveness in the gender group and the level of religiosity in the gender group. For future research, it is necessary to analyze the forgiveness variable in subjects with adult age vulnerability. This is necessary to see the process of forgiveness development in terms of age. Keywords: Adolscent, Forgiveness, Religious Abstrak Setiap harinya individu pasti melakukan aktivitas sosial seperti berkomunikasi satu sama lain. Proses komunikasi menjadikan individu lebih dewasa dalam menyikapi permasalahan, begitu juga dengan remaja. komunikasi yang dilakukan terkadang tidak berjalan lancer dan menyebabkan kekecewaan antar individu. Kekec ewaan tersebut dapat menghilang dengan adanya rasa ikhlas dan forgiveness yang dilakukan. Salah satu faktor forgiveness adalah religiusitas. Individu dapat melakukan forgiveness berdasarkan dengan keyakinannya terhadap agama sebagai dasar bertingkah laku. Melalui penelitian ini, peneliti ingin menganalisis terkait mengenai forgiveness melalui penelitian studi survey. Data penelitian didapatkan dari penyebaran skala variabel forgiveness dan skala variabel religiusitas. Pengambilan subjek penelitian disini menggunakan teknik stratified random sampling, yang dimana subjek diambil secara random berdasarkan tingkatan kelasnya. Penelitian ini melibatkan sebanyak 150 remaja, 118 perempuan dan 32 laki-laki. Hasil penelitian ini mendapatkan hasil yaitu bahwa variabel religiusitas terbukti dapat mempengaruhi variabel forgiveness. Selain itu, ditemukan juga fakta empiris yaitu adanya perbedaan tingkat forgiveness pada kelompok kelas. Sedangkan untuk tingkat religiusitas pada kelompok kelas, tidak ditemukan perbedaan. Begitu juga dengan tingkat forgiveness pada kelompok jenis kelamin dan tingkat religiusitas pada kelompok jenis kelamin. Untuk penelitian kedepannya perlu untuk menganalisis variabel forgiveness pada subjek dengan rentan usia dewasa. Hal ini diperlukan untuk melihat proses perkembangan forgiveness dari segi usia. Kata kunci: Remaja, Forgiveness, Religiusitas
Cyberloafing Ditinjau Dari Kontrol Diri Dan Kepuasan Kerja Devy Sofyanty; Tugimin Supriyadi
Jurnal Kajian Ilmiah Vol. 21 No. 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Publikasi (LPPMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.803 KB) | DOI: 10.31599/jki.v21i2.514

Abstract

Abstract Cyberloafing is the behavior of employees to use the company or private internet, for activities that have nothing to do with work and are carried out during working hours. Studying cyberloafing behavior is considered very important considering the internet is a daily necessity in carrying out daily tasks so it becomes important to minimize, prevent or even eliminate the factors that cause cyberloafing behavior. This study aims to empirically analyze the effect of self control and job satisfaction on cyberloafing behavior. This research was conducted at the Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia. This type of research is quantitative, sampling in this study using purposive sampling techniques. Methods of data collection using questionnaires and interviews. Data were analyzed using multiple linear regression. Based on the analysis results, the following findings are obtained: (1) simultaneously self control and job satisfaction have a negative and significant effect on cyberloafing behavior, (2) partially self control has a negative and significant effect on cyberloafing behavior, (3) partial satisfaction work has a negative and significant effect on cyberloafing. Keywords: Self Control, Job Satisfaction, Cyberloafing Abstrak Cyberloafing adalah perilaku karyawan dalam menggunakan fasilitas internet perusahaan atau pribadi, untuk aktivitas yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan dan dilakukan selama jam kerja. Mempelajari perilaku Cyberloafing dinilai sangat penting mengingat internet merupakan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan tugas sehingga menjadi penting untuk meminimalkan, mencegah atau bahkan menghilangkan faktor-faktor penyebab perilaku Cyberloafing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris pengaruh pengendalian diri dan kepuasan kerja terhadap perilaku Cyberloafing. Penelitian ini dilakukan di Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis diperoleh temuan sebagai berikut: (1) secara bersama-sama kontrol diri dan kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perilaku cyberloafing, (2) secara parsial kontrol diri berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perilaku cyberloafing, (3) kepuasan kerja secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap cyberloafing. Kata Kunci: Kontrol Diri, Kepuasan Kerja, Cyberloafing