Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MERANCANG MODEL PENJADWALAN KONSTRUKSI MULTI BENDING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN POLA ALIRAN PROSES JOB SHOP UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN Rinto Yusriski; Ragil Pardiyono; Sinta Rahmawati; Lia Nur Atika
INFOMATEK Vol 22 No 2 (2020): Volume 22 No. 2 Desember 2020
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/infomatek.v22i2.3353

Abstract

PT XYZ merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang mebel seperti meja, rak dan kursi. Karakteristik pekerjaan yang diproses perusahaan adalah terdapat sejumlah pekerjaan yang harus dikerjakan pada mesin-mesin dengan routing yang berbeda-beda (memiliki aliran proses job shop) dan setiap pekerjaan terdiri atas satu atau lebih unit permintaan. Hasil studi awal menunjukkan bahwa terdapat masalah pada Departemen produksi bagian konstruksi multi bending yaitu tidak tercapainya target produksi harian (tercapai sebesar 77%). Berdasarkan hasil pengecekan kapasitas menunjukkan bahwa kapasitas tersedia sebesar 22.080 menit, sementara waktu yang diperlukan adalah 5.472 menit. Dengan demikian, target produksi seharusnya dapat selesai pada waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Studi awal menyimpulkan bahwa metoda penjadwalan perusahaan perlu diperbaiki. Perusahaan mengadopsi teknik penjadwalan dengan aturan prioritas First-Come-First-Serve (FCFS), yaitu prioritas pengerjaan job diurutkan berdasarkan saat kedatangan job ke lantai produksi. Analisa awal menunjukkan bahwa keterlambatan ini disebabkan oleh pengiriman pekerjaan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang dilakukan setelah seluruh komponen pekerjaan tersebut diselesaikan. Hal ini mengakibatkan makespan yang panjang sehingga beberapa pekerjaan selesai melampaui saat tenggat (due date). Pada sistem nyata diketahui bahwa stasiun kerja memiliki jumlah mesin lebih dari satu sehingga memungkinkan job untuk dijadwalkan pada mesin-mesin tersebut secera paralel. Selain itu, komponen-komponen dari job yang telah selesai bisa saja dikirimkan pada mesin selanjutnya (operation overlapping) sesuai routing tanpa harus menunggu seluruh komponen selesai. Hal ini membutuhkan penentuan besar ukuran lot yang harus ditransfer antar mesin. Penelitian ini mengusulkan metode penjadwalan dengan menggunakan prioritas Shortest Processing Time (SPT) yang digkombinasikan dengan teknik lot splitting. Asumsi yang digunakan adalah seluruh job sudah tersedia dari saat t=0. Hasil dari penjadwalan usulan ini mempunyai hasil yang lebih baik dalam mengurangi makespan sebesar 20,7% dan meningkatkan utilitas mesin sebesar 8%.
MENINGKATKAN KEANDALAN KOMPONEN MESIN DAN MINIMASI DOWNTIME PADA MESIN PICANOL GTX SERI 22844 Ragil Pardiyono; Putri Suryani
SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik) Vol 8 No 1 (2020): Sistemik : Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.726 KB) | DOI: 10.53580/sistemik.v8i1.33

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang dihasilkan kain grey jenis denim. Pada salah produknya yaitu kain 1455 biru tua terdapat 8 jenis cacat yaitu cacat pakan carang, pakan putus, pakan dobel, pakan kosong, pakan ngambang, lusi putus, lusi tegang dan lusi kendor. Berdasarkan identifikasi sebagian besar disebabkan oleh faktor mesin, yaitu cacat pakan putus, pakan kosong, pakan ngambang, lusi putus, dan lusi tegang. Salah satu mesin tenun yang digunakan merk Picanol GTX seri 22844 dengan 30 komponen. Komponen yang kritis karena sering mengalami kerusakan yaitu Dobby, Hamess Transmition, Leno Device, Harness Guiede, Take Up Motion, dan Bearing Beam. Selama 2017, mesin ini mengalami kerusakan sebanyak 36 kali dengan total downtime 16,22 Jam. PT. XYZ belum memiliki sistem perawatan yang terjadwal dengan baik, sehingga menyebabkan sering terjadinya kerusakan mesin dengan downtime yang tinggi. Penelitian ini mengusulkan jadwal preventive maintenance berupa jadwal interval perawatan untuk komponen kritis untuk meningkatkan keandalan komponen mesin dan meminimasi downtime. Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil jadwal interval waktu perawatan komponen mesin Picanol GTX seri 22844 adalah; 1) Komponen Dobby dengan jadwal preventive maintenance setiap 18 hari dan peningkatan keandalan 3,84% serta ekspektasi downtime 2,4 jam. 2) Komponen Hamess Transmition dengan jadwal preventive maintenance setiap 20 hari dan peningkatan keandalan 2,23%serta ekspektasi downtime 1,61 jam. 3) Komponen Leno device dengan jadwal preventive maintenance setiap 29 hari dan peningkatan keandalan 2,25% serta ekspektasi downtime 1,06 jam. 4) Komponen Harness Guiede dengan jadwal preventive maintenance 12 hari dan peningkatan keandalan 2,2% Serta ekspektasi downtime 1,18 jam. Setiap komponen memiliki jadwal interval preventive maintenance yang berdekatan, maka untuk menghindari terhambatnya proses produksi karena dilakukan preventive maintenance yang berdekatan harinya maka perawatan akan dilakukan pada satu hari diantara interval preventive maintenance setiap komponen yaitu perawatan akan dilakukan setiap 20 hari.
PENGUKURAN TINGKAT BAHAYA PADA PROSES MEMBONGKAR DAN MEMASANG TROMOL REM TRUK BESAR DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DAN RAPID ENTIRE BODY ASSESMENT (REBA) Ragil Pardiyono
SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik) Vol 8 No 2 (2020): Sistemik : Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.61 KB) | DOI: 10.53580/sistemik.v8i2.47

Abstract

Penelitian ini akan mengukur seberapa besar bahaya pekerjaan melepas tromol rem truk besar menggunakan metode Rapid Upper Limb Assesment (RULA) dan Rapid Entire Body Assesment (REBA). Berdasarkan perhitungan nilai RULA menunjukkan bahwa aktifitas melepas tromol rem, aktifitas memasang tromol rem berbahaya dan perlu segera dilakukan perubahan sistem kerja. Nilai REBA pada aktivitas mengangkat tromol rem disimpulkan bahwa aktifitas ini beresiko level tinggi pada muskuloskeletal dan harus segera dilakukan perbaikan untuk mengurangi resiko kerja. Nilai RULA untuk aktivitas mengangkat tromol rem ini berbahaya maka pemeriksaan dan perubahan diperlukan dengan segera (saat itu juga).
MERANCANG ALAT BANTU PROSES TAPPING ULIR BUSHING BAGIAN BODY HULL KENDARAAN TEMPUR Jahny Sastradiharja; Ragil Pardiyono; Aldo Pity
SISTEMIK (Jurnal Nasional Ilmu Teknik) Vol 9 No 1 (2021): Sistemik : Jurnal Ilmiah Nasional Bidang Ilmu Teknik
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.923 KB) | DOI: 10.53580/sistemik.v9i01.55

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada proses pembuatan bushing yaitu salah satu komponen pendukung kendaraan tempur yang berfungsi sebagai dudukan (mounting). Penelitian ini akan merancang alat bantu untuk, pemutaran tap yang tidak seimbang yang menyebabkan tingginya persentase cacat ulir bushing. Tahapan dalam merancang alat bantu dimulai dengan observasi awal, dilanjutkan proses pengumpulan data, proses merancang alat bantu menggunakan metode jig and fixture, melakukan simulai (monte carlo dan finite element method), dan proses terakhir menganalisis hasil perancangan alat bantu. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rancangan alat bantu proses tapping ulir bushing, dapat meminimumkan waktu proses yakni penurunan dari 414,91 detik sebelum perancangan menjadi 258,09 detik, memperbaiki postur kerja operator awalnya operator bekerja membungkuk menjadi lebih tegak, dan pekerjaan tapping lebih efektif dan efisien
Pengukuran Kepuasan Nasabah Sekuritas (Studi Kasus: Galeri Investasi Di Kota Bandung) Ragil Pardiyono; Jahny Sastradiharja
Eqien - Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 11 No 1 (2022): EQIEN- JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dr Kh Ez Mutaqien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.752 KB) | DOI: 10.34308/eqien.v11i1.687

Abstract

This research begins with a decrease in the number of securities companies from year to year which is inversely proportional to the increase in the SID of individual investors. The decrease in the number of securities companies was caused by some companies being unable to compete due to the minimal number of customers. One of the factors that determine the level of success of a company is the company's ability to provide quality service to customers to achieve satisfaction. So this study will measure customer satisfaction in securities companies using digital-based indicators (e-service). Data collection was carried out on securities company customers in several investment galleries at private universities in the city of Bandung. Data processing using the Customer Satisfaction Index (CSI) method, with the results of the processing concluded that the quality of securities companies perceived by customers is very satisfactory.
Perbaikan Cacat Body Puckering pada Produk Jaket Menggunakan Eksperimen Taguchi di PT. ABC Ragil Pardiyono; Gianti Puspawardhani; Hermita Dyah Puspita; Jahny Sastradiharja; Rizal Firdaus
Jurnal Optimasi Teknik Industri (JOTI) Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/joti.v4i2.12853

Abstract

Penelitian ini berawal dari kerugian yang dialami oleh perusahaan akibat banyaknya cacat produk. Cacat dominan pada body puckering berasal dari proses finishing press body yaitu salah satu proses finishing menggunakan mesin press otomatis. Pada proses pengepresan terdapat beberapa parameter yang berpengaruh, yaitu setting suhu, waktu, dan besar tekanan. Selain itu jenis kain yang akan dipres juga berpengaruh. Saat ini perusahaan belum mempunyai acuan setting mesin press tersebut, sehingga pekerja dalam melakukan proses press hanya berdasarkan intuisi saja. Maka tujuan penelitian ini adalah menentukan setting untuk proses finishing press body menggunakan mesin press otomatis yang tepat berdasarkan setting suhu, waktu vacuum dan besar tekanan pada proses finishing press body dengan metode eksperimen taguchi untuk membantu mengurangi jumlah cacat body puckering. Hasil eksperimen yang terbaik adalah setting faktor suhu 125°C, setting waktu vacuum 15 detik dan setting besar tekanan 25 Psi dengan persentase cacat  dari 5.89 % menjadi 1.67 % perhar